Anda di halaman 1dari 79

Sistema Respiratorius

Dr. Dindin Hardi Gunawan SpKFR


Pharynx

• Letak : cavitas nasi – cavitas oris, di belakang


larynx  naso pharynx, oropharynx,
laryngopharynx.
• Dari dasar cranium – tepi bawah cartilago
cricoidea di anterior & vert cervicalis VI di post.
• Bagian terlebar setinggi os hyoidum, tersempit :
peralihan ke oesophagus.
• Dinding pharynx dibentuk : otot sirkuler di sebelah
luar tdd 3 otot konstriktor sup, media & inf. Fungsi
: mendorong makanan ke oesophagus.
• Otot longitudinal di sebelah dalam : m.
palatopharyngeus, m. stylopharyngeus, m.
salphingopharyngeus  fungsi : elevator pharynx
& larynx saat menelan & berbicara.
• Superior thd m. constrictor pharyngis sup.
terdapat m. levator veli palatini, tuba auditoria,
a.palatina ascendens.
• Antara m. constrictor pharyngis sup & med
terdapat m. stylopharyngeus, N.IX, ligamentum
stylohyoideum.
• Antara m. constrictor phryngeus med & inf dilalui
n. laryngeus internus, a & v laryngea sup.
Potongan sagital melalui kepala & leher.
• Inferior m. constrictor pharyngeus inf terdapat n.
laryngeus recurrens, a laryngea interna.
• Persarafan motoris dari plexus nervosus
pharyngeus yg berasal dr N X, XI ke semua otot
pharynx & palatum molle, kecuali m
stylopharyngeus oleh N IX, m tensor veli palatini
oleh N V3
• Serabut sensoris plexus nervosus pharyngeus dr
N IX mempersarafi membran mukosa ketiga
bagian pharynx. Persarafan sensoris nasopharynx
oleh N V2.
• Nasopharynx : di belakang hidung, di atas
pallatum molle
• Jaringan limfoid dalam nasopharynx : tonsilla
pharyngealis, dekat ostium pharyngeum tubae
auditoria : tonsilla tubaria.
• Oropharynx : dr palatum molle – tepi atas
epiglotis.
• Tonsilla palatina : jaringan limfoid pada sisi
oropharynx.
• Laryngopharynx : posterior larynx, dr tepi atas
epiglotis – tepi bawah cartilago cricoidea.
Larynx
• Letak : bagian anterior leher, setinggi vert.
cervicales III-VI.
• Menghubungkan bagian inferior pharynx &
trachea.
• Fungsi : katup  melindungi jalan nafas saat
menelan, & mekanisme fonasi.
• Tdd : 9 tulang rawan, berhubungan mll
ligamentum & membrana.
• 3 rawan tunggal : cartilago thyroidea, cricoidea,
epiglottica.
• 3 rawan berpasangan : cartilago arytenoidea,
corniculata, cuneiformis.
• Cartilago thyroidea: tulang rawan larynx
terbesar, 2/3 bagian membentuk
prominentia laryngea (Adam’s apple), tepat
di atasnya : incisura thyroidea berbentuk V.
• Tepi posterior menonjol ke atas : cornu
superior & ke bawah : cornu inferior.
• Membrana thyrohyoidea : menghubungkan
tepi superior & cornu superior cartilago
thyroidea dgn os hyoideum.
• Bagian medial & lateral : Ligamentum
thyrohyoideum mediale & laterale (terdapat
cartilagines triticeae).
Kerangka, ligamentum & membrana larynx
(penampang lateral&posterior)
• Articulatio cricothyroidea antara cornu inf
cartilago thyroidea dgn permukaan lat
cartilago cricoidea.
• Cartilago cricoidea : lebih kecil, tebal &
kuat.
• Ligamentum cricothyroidea medianum
antara tepi bawah cartilago thyroidea :
letak lebih superfisial, ligamentum
cricotracheale antara cartilago cricoid dgn
cartilago trachealis 1.
• Cartilago arytenoidea, bersendi dgn
cartilago cricoidea : articulatio
cricoarytenoidea.
• Ligamentum vocale: di antara cartilago
thyroidea & procesus vocalis cartilagini
arytenoidea.
• Cartilago epiglotica, terletak di belakang
radix linguae & os hyoideum.
• Bagian superior : lebar & bebas, ujung
inferior : runcing, melekat pd ligamentum
thyroepigloticum.
B. Bagian dalam larynx. C. Kerangka & ligamentum larynx
• Membrana quadrangularis, antara cartilago
arytenoidea dgn cartilago epiglotica.
• Tepi inferior  ligamentum vestibulare
dilapisi plica vestibularis, superior plica
vocalis, terbentang dr cartilago thyroidea –
cartilago arytenoidea.
• Cartilago corniculata & cuneiformes di
posterior plica ary-epiglotica, apeks
cartilaginis arytenoidea.
Otot-otot larynx :
• Otot ekstrinsik : m. infrahyoidea :
depresor os hyoideum & larynx, m.
suprahyoidea, m. stylopharyngeus :
elevator.
• Otot intrinsik : gerak larynx, mengubah
panjang, ketegangan plica vocalis, luas
& bentuk rima glotis. Dipersarafi : n.
laryngeus recurrens cabang N.X,
kecuali m. cricothyroideus : n. laryngeus
internus.
otot origo insersi persarafan Fungsi thdp
plica vocalis
m. Anterolateral Tepi bawah, n. Laryngeus Meregangakan &
cricothyroideus cart. cricoidea cornu inf cart. externus menegangkan
thyroidea

m. crico- Permukaan post Procesus n. Laryngeus abduksi


arytenoideus cartilaginis muscularis recurrens
posterior cricoidea cartilaginis
arytenoidea
m. crico- Arcus cartilaginis aduksi
arytenoideus cricoidea
lateralis

m. thyro- Permukaan post mengendurkan


arytenoideus cartilaginis
thyroidea

m. Arytenoideus Cartlago Cartlago Menutup aditus


transversus & arytenoidea arytenoidea laryngis, aduksi
obliquus sisi lainnya cartilago
arytenoidea
m. vocalis Sudut antara Proc. Vocalis Mengubah plica
kedua lamina cartilaginis vocalis saat
cartilaginis arytenoidea fonasi.
thyroidea
Otot-otot intrinsik larynx
• Vaskularisasi : cabang dr a. thyroidea sup & inf.
A. laryngea sup  permukaan dalam larynx, a.
laryngea inf  membran mukosa & otot aspek
inferior larynx.
• Vena mengikuti arteri, v. laryngea sup bersama
v. thyroidea sup bermuara ke v. jugularis interna.
V. laryngea inf dgn v. thyroidea inf.
• Pembuluh limfe di atas plica vocalis : nodi
lymphodei cervicales posterior profundi, di
bawah plica nodi lymphodei cervicales profundi
inferior.
Pangkal leher, sisi kiri
Trachea

• Trachea berawal setinggi vertebra cervicalis VI,


berakhir pd angulus sterni setinggi vert thoracica
V-VI, bercabang menjadi bronchus principalis
dexter & sinister.
• Lateral trachea terdapat a. carotis communis &
glandula thyroidea.
• Truncus brachiocephalicus di sisi kanan trachea.
Trachea
• Bentuk tabung, dapat bergerak, panjang + 13 cm, Ø 2,5
cm.
• Dibentuk oleh cartilago hyalin seperti huruf U 
mempertahankan lumen tetap terbuka. Ujung bebas
bagian posterior dihubungkan oleh otot polos : otot
trachealis.
• Pangkal : leher, di bawah kartilago cricoidea, setinggi
corpus vertebra C VI.
• Ujung bawah : setinggi angulus sterni, pinggir bawah
vertebra Th IV  membelah menjadi bronchus
principalis dexter dan sinister.
• Bifurcatio trachea = carina.
• Inspirasi dalam  carina turun setinggi Th VI.
• Hubungan trachea dgn struktur lain dalam
mediastinum superior thorax :
a. Anterior : sternum, thymus, v. Brachiocephalica
sinistra, pangkal truncus brachiocephalicus, a.
Carotis communis sinistra, arcus aortae.
b. Posterior : oesophagus, n. Laryngeus recurrens
sinistra.
c. Dextra : v. Azygos, n. Vagus dextra, pleura.
d. Sinistra : arcus aortae, a. Carotis communis
sinistra, a. Subclavia sinistra, n. Vagus sinistra, n.
Phrenicus sinistra, pleura.
• Dipersarafi cabang n. Vagus, n. Laryngeus
recurrens, truncus symphaticus : mengurusi
otot dan membrana mucosa yg melapisi
trachea.
Bronchi principalis

• Bronchus principalis (utama) dexter : lebih


lebar, lebih pendek, lebih vertikal. Panjang 2,5
cm.
• Sebelum masuk ke dalam hilum pulmonis
dexter, mempercabangkan : bronchus lobaris
superior dexter.
• Saat masuk hilum membelah menjadi
bronchus lobaris medius dan bronchus lobaris
inferior dextra.
• Bronchus principalis sinister lebih sempit,
panjang (5 cm), horisontal.
• Berjalan ke kiri di bawah arcus aortae, di
depan oesophagus.
• Pd waktu masuk hilum akan bercabang :
bronchus lobaris superior sinister dan inferior
sinister.
Paru / pulmo
• Bentuk kerucut, diliputi pleura visceralis,
terdapat bebas dlm cavitas pleuralisnya, hanya
dilekatkan oleh radix pulmonis pd
mediastinum.
• Konsistensi lunak, seperti spons, sangat
elastis.
• Jika rongga thorax dibuka  volume paru
akan mengecil sampai 1/3 atau kurang.
• Warna pada anak merah muda, bertambah
usia : gelap dan berbintik.
• Letak di samping kanan kiri mediastinum 
paru satu dgn lainnya dipisahkan oleh jantung,
pembuluh darah besar, struktur lain dlm
mediastinum.
• Apex pulmonis : tumpul, menonjol ke atas
dalam leher sekitar 2,5 cm di atas clavicula.
• Basis pulmonis : konkaf, tempat diaphragma.
• Facies costalis : konveks, akibat dinding
thoraxnya konkaf.
• Facies mediastinalis : konkaf, merupakan cetakan
perikardium dan struktur mediastinum lainnya.
• Pd pertengahan facies mediastinalis : hilum
pulmonis : cekungan tempat bronchus, pembuluh
darah, saraf yg membentuk radix pulmonis masuk
dan keluar paru.
• Margo anterior paru tipis, meliputi jantung.
• Margo anterior pulmo kiri terdapat incisura
cardiaca pulmonis sinister.
• Margo posterior tebal, letak di samping columna
vertebralis.
Lobus dan fissura
• Pulmo dexter lebih besar, dibagi oleh fissura
obliqua dan fissura horisontalis menjadi 3 lobus :
lobus superior, lobus medius, lobus inferior.
• Fissura obliqua : dari pinggir inferior ke atas dan
belakang menyilang permukaan medial dan
costalis sampai memotong pinggir posterior + 6
cm di bawah apex pulmonis.
• Fissura horizontalis : berjalan horizontal
menyilang permukaan costalis setinggi cartilago
costalis IV, bertemu dgn fissura obliqua pd linea
axilaris media.
• Lobus medius : kecil, bentuk segitiga, dibatasi
fissura horixontal dan fissura obliqua.
• Pulmo sinister dibagi oleh fissura obliuqua
menjadi lobus superior dan lobus inferior,
Segmenta bronchopulmonalia

• Segmenta bronchopulmonalia merupakan unit


paru secara anatomi, fungsi dan pembedahan.
• Setiap bronchus lobaris (sekunder),
mempercabangkan bronchus segmentalis
(tertier).
• Setiap bronchus segmentalis masuk ke unit
paru secara struktur dan fungsi independen :
segmenta bronchopulmonalia, dikelilingi
jaringan ikat.
• Bronchus segmentalis diikuti cabang a.
Pulmonalis.
• Pembuluh balik ke v. Pulmonalis di dalam
jaringan ikat di antara segmenta
bronchopulmonalia.
• Masingmasing segmen memiliki pembuluh
limfe dan persarafan otonom sendiri.
• Setelah masuk segmenta bronchopulmonaris,
bronchus segmentalis membelah.
• Bronchi menjadi lebih kecil, cartilago bentuk U
menjadi cartilago ireguler dan lebih sedikit.
• Bronchi paling kecil membelah dua menjadi
bronchioli, Ø <1mm.
• Bronchioli membelah menjadi bronchioli
terminales, memiliki kantong-kantong tempat
pertukaran gas : bronchiolus respiratorius.
• Bronchioli respiratorius berakhir sebagai
ductus alveolaris menuju kantong /saccus
alveolaris, tdd beberapa alveoli terbuka ke
satu ruangan.
• Pertukaran gas antara udara yg terdapat
dalam lumen alveoli melalui dinding alveoli ke
dalam darah yg ada dalam kapiler sekitarnya.
Ciri segmenta bronchopulmonalia
• Merupakan subdivisi lobus paru.
• Berbentuk piramid dgn apex menghadap ke atas
ke arah radix pulmonal.
• Dikelilingi jaringan ikat.
• Memiliki 1 bronchus segmentalis, arteri
segmentalis, pembuluh limfe, saraf otonom.
• Venae segmentalis terletak di dalam jaringan ikat
antara segmenta bronchopulmonalia berdekatan.
• Sebuah penyakit segmenta bronchopulmonalia
dapat dibuang dgn pembedahan, karena
segmenta bronchopulmonalia merupakan sebuah
unit struktural.
Pulmo dexter
• Lobus superior : segmentum apicale,
posterius, anterius.
• Lobus medius : segmentum laterale, mediale.
• Lobus inferior : segmentum superius, basale
mediale, basale anterius, basale laterale,
basale posterius.
Pulmo sinister

• Lobus superior : segmentum apicoposterius,


anterius, lingulare superius, lingulare inferius,
superius.
• Lobus inferior : segmentum basale mediale,
basale anterius, basale laterale, basale
posterius.
Radix pulmonalis

• Dibentuk oleh alat-alat yg masuk dan keluar


paru : bronchi, a. v. Pulmonalis, pembuluh
limfe, a.v. Bronchialis, saraf.
• Dikelilingi oleh selubung pleura yg
menghubungkan pleura parietalis pars
mediastinalis dgn pleura visceralis yg
membungkus paru.
Pleura
• Letak : pada kedua sisi mediastinum di dalam
cavitas thoracis.
• Lapisan parietalis : membatasi dinding thorax,
meliputi permukaan thoracal diafragma, lateral
mediastinum, meluas sampai ke pangkal leher :
membatasi permukaan bawah membrana
suprapleura pada apertura thoracis.
• Lapisan visceralis : meliputi seluruh permukaan
luar paru, meluas ke dalam fisura interlobaris.
• Ruang diantaranya : cavitas pleuralis / rongga
pleura, berisi cairan pleura.
• Kedua lapisan pleura berhubungan pd lipatan
pleura yg mengelilingi alat-alat yg masuk dan
keluar hilus pulmonis.
• Pergerakan vasa pulmonis dan bronchus
selama respirasi dimungkinkan oleh adanya
lipatan pleura yg tergantung bebas :
ligamentum pulmonale.
Pleura parietalis menurut letak atau permukaan
yg diliputinya :
1. Cupula pleura : meluas sampai ke leher,
membatasi permukaan bawah membrana
suprapleuralis. Ketinggian pleura 2,5-4cm di
atas 1/3 medial clavicula.
2. Pleura parietalis pars costalis : membatasi
permukaan dalam costae, cartilagines
costales, spatium intercostale, pinggir corpus
vertebrae, permukaan belakang sternum.
3. Pleura parietalis pars diaphragmatica :
meliputi permukaan thoracal diaphragma.
• Pada respirasi biasa pleura paritalis pars
costalis dan diaphragmatica saling berdekatan
di bawah pinggir bawah paru.
• Pada inspirasi dalam pinggir bawah paru
turun  pleura parietalis pars costalis dan
pars diaphragmatica terpisah.
• Bagian bawah cavitas pleuralis yg dimasuki
paru pd inspirasi : recessus
costodiafragmaticus.
• Recessus costodiafragmaticus dalamnya 5 cm
pd linea scapularis, 8-9 cm pd linea axillaris
media, 2,5-4 cm pd linea medioclavicularis.
4. Pleura parietalis pars mediastinalis : meliputi
dan membentuk batas lateral mediastinum.
• Pd hilum pulmonis, lipatan berbentuk manset
di sekitar pembuluh darah dan bronchus,
tempat melanjutkan menjadi pleura visceralis.
• Masing-masing paru terletak bebas, kecuali pd
hilum tempat paru melekat pd pembuluh
darah dan bronchus : radix pulmonis
• Selama inspirasi penuh, paru mengembang ,
mengisi cavitas pleuralis.
• Pd inspirasi biasa, 4 tempat cavitas pleuralis yg
tidak diisi paru sepenuhnya : recessus
costodiaphragmaticus dextra dan sinistra,
recessus costomediastinalis dextra dan sinistra
• Recessus costodiaphragmaticus : celah sempit
antara pleura parietalis pars costalis dan pars
diahragmatica yg dipisahkan lapisan tipis
cairan pleura.
• Inspirasi : pinggir bawah paru turun ke dalam
recessus. Ekspirasi : pinggir bawah paru naik
ke atas  pleura parietalis pars costalis dan
diaphragmatica saling berdekatan kembali.
• Recessus costomediastinalis terletak
sepanjang anterior pleura. Merupakan celah
sempit antara pleura parietalis pars costalis
dan pars mediastinalis, dipisahkan oleh selapis
tipis cairan pleura.
• Inspirasi dan ekspirasi : pinggir anterior paru
bergerak masuk dan keluar recessus.
• Pleura parietalis peka thd nyeri, suhu, raba,
tekanan.
• Pars costalis dipersarafi nn. Intercostales.
• Pars mediastinalis : N. Phrenicus.
• Pars diaphragmatica di bagian kubah : N.
Phrenicus; di sekitar : enam nn. Intercostales
bagian bawah.
• Pleura visceralis : saraf otonom plexus
pulmonalis. Peka terhadap tarikan, tidak thd
nyeri dan raba.
Pendarahan paru
• Bronchi, jaringan ikat paru, pleura visceralis :
a. Bronchiales, cabang aorta descendens.
• V. Bronchiales  v. Azygos, v. Hemiazygos.
• Alveoli menerima darah terdeoksigenasi dari
cabang terminal a. Pulmonales.
• Darah yg teroksigenasi meninggalkan kapiler-
kapiler alveoli masuk ke cabang-cabang v.
Pulmonales.
• Dua v. Pulmonales meninggalkan setiap radix
pulmonis bermuara ke atrium sinistra cor.
Aliran limf
• Plexus superfisialis (subpleural) mengalirkan
cairan limf ke arah hilum pulmonis tempat
muara pembuluh limf : nodi
bronchopulmonalis.
• Plexus profundus ke nodi intrapulmonales 
nodi bronchopulmonalis.
• Semua akan dialirkan ke nodi
tracheobronchiales  truncus lymphaticus
bronchomediastinales.
Persarafan paru

• Pd radix paru terdapat plexus pulmonalis yg tdd


serabut eferen dan aferen saraf otonom.
• Plexus dibentuk dr cabang truncus symphaticus,
menerima serabut parasimpatis dr n. Vagus.
• Serabut eferen simpatis mengakibatkan
bronkodilatasi dan vasokonstriksi.
• Serabut eferen parasimpatis : bronkokontriksi,
vasodilatasi, peningkatan sekresi kelenjar.
• Impuls aferen dari mukosa bronchus, reseptor
regang pd dinding alveoli ke SSP melalui saraf
simpatis dan parasimpatis.
Petunjuk struktur organ pada permukaan thorax
1. Trachea
• Letak : mulai dari pinggir bawah cartilago
cricoidea setinggi corpus vertebrae cervicale
VI sampai setinggi angulus sterni.
2. Pulmo
• Apex pulmonis : menonjol ke leher, garis
cembung ke atas dari articulatio
sternoclavicularis sampai 2,5 cm di atas
perbatasan bagian 1/3 medial dan inter
medial clavicula.
• Pinggir anterior pulmo dextra : mulai dari
posterior articulatio sternoclavicularis
berjalan ke bawah sampai articulatio
xiphosternalis.
• Pinggir anterior pulmo sinistra : mempunyai
perjalanan yg sama,tapi setinggi cartilago
costae IV menyimpang ke lateral
membentuk incisura cardiaca.
Tanda permukaan anterior paru-paru dan pleura parietalis
Tanda permukaan posterior paru-paru dan pleura parietalis
Tanda permukaan lateral paru-paru dan pleura parietalis
• Pinggir bawah paru berbentuk garis melengkung
menyilang costae VI pada linea midclavicularis dan
costae VIII pada linea midaxilla posterior, costae X
dekat columna vertebralis. Ketinggian ini berubah
pada waktu inspirasi dan ekspirasi.
• Pinggir posterior paru-paru berjalan dari processus
spinosus vertebrae cervivale VII sampai thoracica X.
• Fissura obliqua : garis dari pangkal spina scapulae
berjalan miring ke bawah, lateral, anterior
mengikuti perjalanan costae VI.
• Paru-paru kiri : lobus superior di atas dan
anterior garis tsb, lobus inferior di bawah dan
posterior garis tsb.
• Paru-paru kanan mempunyai fissura horizontalis
: garis horisontal mengikuti costae IV sampai
berpotongan dengan fissura obliqua pd linea
axillaris media. Di atas fissura horizontalis
terletak lobus superior, di bawahnya lobus
medius, di bawah dan posterior fissura obliqua
terletak lobus inferior.
3. Pleura
• Pleura cervicale menonjol ke atas, ke dalam
leher, petunjuk permukaan identik dengan
apeks paru  : garis cembung ke atas dari
articulatio sternoclavicularis sampai 2,5 cm di
atas perbatasan bagian 1/3 medial dan inter
medial clavicula.
• Pinggir anterior pleura kanan berjalan ke
bawah di belakang articulatio
sternoclavikularis, terus ke bawah sampai
articulatio xiphosternalis.
• Pinggir anterior pleura kiri perjalanannya sama
dengan kanan, tapi setinggi cartilago costae IV
menyimpang ke lateral,berjalan di lateral sternum
membentuk incisura cardiaca,kemudian turun
sampai articulatio xiphosternalis.
• Pinggir bawah pleura kedua sisi mengikuti garis
lengkung menyilang costae VIII pd linea
midclavicularis dan costae X pd linea midaxilla
posterior, dan costae XII dekat columna vertebralis.
• Perbedaan jarak antara pinggir paru-paru dan pleura
: recessus costodiaphragmaticus.
Mekanisme respirasi
• Tdd dua fase : inspirasi dan ekspirasi akibat
penambahan dan pengurangan kapasitas
cavitas thoracis secara bergantian.
• Inspirasi biasa :
• Diameter vertikal : apex pulmonis dapat
dinaikkan, basis pulmonis diturunkan. Apex
terfiksasi, dibentuk oleh membrana
suprapleura, basis oleh diafragma yg mudah
bergerak. Kontraksi diafragma  kubah datar,
diafragma turun.
• Diameter anteroposterior : letak iga miring ke
bawah, diangkat pd ujung sternalnya,
diameter anteroposterior cavitas thoracis akan
bertambah, ujung bawah sternum terdorong
ke depan. Dengan memfiksasi costa I,
kontraksikan m. Scaleni dan m. Intercostalis 
semua costa akan tertarik bersama dan
terangkat menuju costa I.
• Diameter transversal : costa bersendi dgn
sternum mll cartilagines costalis, di belakang
dgn columna vertebralis.
• Costa melengkung ke bawah dan depan di
sekeliling dinding thoraks, menyerupai tangkai
ember.
• Bila costa terangkat, diameter transversa
cavitas thoracis akan bertambah.
• Efek turunnya diaphragma pada viscera
abdomen dan tonus otot dinding anterior
abdomen.
• Inspirasi : diaphragma turun, tekanan
intraabdomen meningkat, relaksasi otot
abdomen.
• Dapat tercapai suatu titik dimana relaksasi otot
abdomen tidak mungkin lagi  hepar, viscera
abdomen bagian atas bekerja sebagai
penyanggah  diaphragma tidak mungkin
bergerak turun lagi.
• Kontraksi selanjutnya, centrum tendineum
diaphragma telah mempunyai penyanggah, dan
pemendekkan serabut otot diaphragma
membantu mm. Intercostales menaikkan costae
bagian bawah.
• Inspirasi paksa : terjadi peningkatan kapasitas
cavitas thoracis maksimum.
• Otot yg dapat mengangkat costa berkontraksi :
m. Scalenus anterior, m. Scalenus medius, m.
Sternocleidomastoideus, m. Serratus anterior,
m. Pectoralis minor, m. Pectoralis major.
• Perubahan paru pada inspirasi : radix
pulmonis turun, letak bifurcatio lebih rendah 2
vertebra, bronchi memanjang, melebar,
kapiler alveoli melebar  membentu sirkulasi
paru.
• Udara didorong masuk arbor bronchiales
(cabang bronchus) akibat tekanan atmosfer
positif pd bagian atas saluran nafas, dan
tekanan negatif pd bagian luar paru akibat
peningkatan kapasitas cavitas thoracis.
• Jaringan elastis dinding bronchus dan jaringan
ikat teregang dgn mengembangnya paru.
• Saat diafragma turun, recessus
costodiaphragmaticus cavitas pleuralis
terbuka, margo inferior paru yg sedang
mengembang turun ke tingkat lebih rendah.
• Ekspirasi biasa : merupakan fenomena pasif,
karena elastisitas paru, relaksasi m.
Intercostales, diaphragma, peningkatan tonus
otot dinding anterior abdomen yg mendorong
diaphragma yg sedang relaksasi ke atas.
• Peranan kecil oleh m. Serratus profunda
posterior inferior.
• Ekspirasi paksa : proses aktif, kontraksi kuat
dinding anterior abdomen. M. quadratus
lumborum menarik costa XII ke bawah.
• Peranan kecil : m. Serratus posterior inferior,
m. Latissimus dorsi.
• Perubahan pd ekspirasi : radix pulmonis naik
bersama bifurcatio trachea, bronchi
memendek, berkontraksi, jaringan elatis paru
memendek, ukuran paru mengecil.
• Bergeraknya diaphragma ke atas, daerah pars
diaphragmatica dan costalis berdekatan lebih
banya, ukuran recessus costodiaphragmaticus
mengecil.
• Pinggir bawah paru menyusut, menjadi lebih
tinggi letaknya.
Jenis respirasi
• Bayi dan anak kecil letak costae hampir
horizontal  terutama mengandalkan
penurunan diaphragma untuk meningkatkan
kapasitas thorax pada inspirasi  proses
respirasi diikuti pembesaran ke dalam dan
keluar dinding abdomen  : pernafasan
abdominal.
• Setelah tahun kedua , costae menjadi lebih
oblik, terbentuk pernafasan tipe dewasa.
• Pd wanita dewasa menggunakan pergerakan
costae daripada penurunan diaphragma pd
inspirasi  : pernafasan jenis thoracal.
• Pria menggunakan pernafasan abdominal dan
thoracal, terutama jenis abdominal.

Anda mungkin juga menyukai