FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
KELOMPOK 27
Tutor : dr. Harry
Ketua : Willy Chandra (405110020)
Sekretaris : Fransiska (405110236)
Penulis : Grace Michelle (405110138)
Anggota :
- Nita Puspitasari (405100250)
- Orlensia (405100262)
- Elfarini (405110034)
- Reeni Darmawan (405110168)
- Evelyn Patricia (405110196)
- Ruth Zechariah Wiyono (405110199)
- Dharma Jaya Hartanto (405110223)
- Schoollaus Daleru (405110250)
Kami Ingin
Momongan
Sepasang suami istri berusia 35 tahun dan 31 tahun telah
menikah selama 3 tahun dan belum dikaruniai anak. Mereka
berkonsultasi dengan dokter dan sang suami disarankan untuk
melakukan pemeriksaan sperma.
Sang istri mengalami menstruasi yang tidak teratur setiap
bulannya.
Hormon – hormon apa saja yang berperan dalam kasus ini ?
Seven Jump Steps
1. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah – istilah yang belum dikenal
(unfamiliar terms)
2. Menetapkan masalah – masalah yang perlu didiskusikan
3. Curah pendapat untuk mendiskusikan penjelasan masalah yang telah disepakati
dengan menggunakan prior knowledge masing – masing
4. Membuat review untuk kemudian memformulasikan dan membuat peta hasil
curah pendapat tadi
5. Menetapkan dan menyusun beberapa tujuan belajar yang dibutuhkan
6. Bekerja secara mandiri mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
masing – masing tujuan belajar
7. Melaporkan dan mendiskusikan temuan informasi dan membuat sintesa dalam
kelompoknya
Unfamiliar Terms
• Sperma
Sel gonad yang dihasilkan oleh testis di pengaruhi oleh
testosteron dan di produksi di tubulus seminiferus
• Menstruasi
Proses pelepasan dinding rahim / endometrium karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron
Menetapkan
masalah
1. Hormon – hormon apa saja yang berperan dalam kasus ini ?
2. Apa hubungannya menstruasi tidak teratur dengan tidak
dikaruniai anak ?
3. Dalam jangka waktu berapa lama pasangan suami istri disebut
infertil ?
4. Pada usia 31 tahun, apakah usia istrinya ideal untuk memiliki
anak ?
5. Mengapa hanya suaminya saja yang melakukan pemeriksaan ?
Curah Pendapat
1. - FSH
A. Wanita : membentuk folikel, mendorong sekresi estrogen
B. Pria : memproduksi sperma
- LH
A. Wanita : ovulasi dan luteinisasi
B. Pria : merangsang sel leydig untuk menghasil testosteron
- Estrogen
A. Wanita : pematangan dan pengeluaran ovum,
mempengaruhi proses menstruasi
B. Pria : membentuk karakteristik sel sekunder
Curah Pendapat
- Progesteron
Menghambat sekresi GnRH (Gonadotropic Releasing
Hormone)
- Testosteron
Membentuk karakter sel sekunder
konsultasi ke dokter
LO 1
Spermatogenesis
• Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah
ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai
macam perubahan struktur yang berlangsung secara
berurutan.
• Spermatogenesis berlangsung pada tubulus
seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin
dan testosterone
• Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga
tahap yaitu :
1. Spermatositogenesis
• Merupakan spermatogonia yang mengalami
mitosis berkali-kali yang akan menjadi
spermatosit primer.
Spermatogenesis
• Spermatogonia
– Spermatogonia merupakan struktur primitif dan
dapat melakukan reproduksi (membelah)
dengan cara mitosis. Spermatogonia ini
mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit primer.
• Spermatosit Primer
– Spermatosit primer mengandung kromosom
diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami
meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan
dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
Spermatogenesis
2. Tahapan Meiosis
– Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina
basalis, sitoplasma makin banyak dan segera
mengalami meiosis I yang kemudian diikuti
dengan meiosis II.
– Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak
membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi
masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan
(Interceluler bridge). Dibandingkan dengan
spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang
gelap.
Spermatogenesis
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi
spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi,
fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan.
Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak.
Dua spermatozoa akan membawa kromosom
penentu jenis kelamin wanita “X”. Apabila salah
satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum,
maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang
kromosom itu akan dipertahankan.
Spermatogenesis
Spermatozoa masak terdiri dari :
– Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti
(nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya,
tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung
enzim hialuronidase yang mempermudah fertilisasi
ovum.
– Leher (servix), menghubungkan kepala dengan
badan.
– Badan (corpus), bertanggungjawab untuk
memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
– Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong
spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus
ejakulotorius.
Analisis Sperma
• Pemeriksaan semen manusia
• Parameter yang diperiksa WHO
• Pemeriksaan makroskopis : warna, bau, pH, volume,
viskoskositas (konsistensi)
• Pemeriksaan mikroskopis : motilitas, jumlah
spermatozoa/cc (konsentrasi), morfologi, agl utinasi,
viabilitas
EJAKULAT
Semen yang dikeluarkan dari organ reproduksi pria
• Ejakulasi : proses keluarnya ejakulat
• Lama likuifaksi : 1 – 2 jam
• Likuifaksi : pencairan ejakulat
PENGUMPULAN DAN
PENGIRIMAN SIAPAN
• Abstinensi 3-5 hari (2-7 hari)
• Tempat/penampung/wadah botol gelas bermulut
bersih, steril (untuk pembiakan)
• Caranya dengan masturbasi/dengan senggama
terputus
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
• Dilakukan 1 jam post ejakulasi (supaya mencair)
• Warna : kekuningan
• Bau : khas
• pH : 7,2 – 7,8
• Volume : 2,5 cc (dengan gelas ukur)
• Konsistensi : dapat ditaksir dengan cara memasukkan
tangkai kace ke dalam siapan panjang benang tidak
boleh lebih dari 2cm
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
• Motilitas spermatozoa
• Konsentrasi
• Leukosit
• Aglutinasi
• Morfologi
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
• Biakan semen
• Pemeriksaan biokimia : fruktose
• HOS test (Hippo Osmotik Swelling Test)
UJI BIOKIMIAWI
• Uji biokimiawi dilakukan bila ada kelainan mikroskopik
dan makroskopik
LO 2
Oogenesis
Oogenesis
Oogonium Oosit I
Mitosis (dalam egg
(sel selapis Oogonia
gepeng) nest)
Eggnest Pecah
Sel Selapis Kubis
Folikel Primordial + Sel Selapis
Zona Pellucida Gepeng
Folikel Primer
Oosit II
Fase Diktioten (Meiosis II –Metafase
Folikel II (Meiosis I - Diploten) II)
• FSH menyebabkan :
– Proliferasi sel-sel granulosa
• Teori 2 sel :
LH FSH
SEL THECA ANDROGEN ESTROGEN
SEL
GRANUL
[2] FOLIKEL PREANTRAL
(HARI 5-7)
• Sel granul berlapis-lapis karena pengaruh FSH
FSH ↑↑
[3] FOLIKEL DOMINAN
(HARI 5-7)
• Pembuluh darah ↑↑ transport andogen dan FSH ke
ovarium ↑↑
terhadap LH
Feedback (-) di (+)
estrogen Atresia Folikel
Estrogen ↑ FSH ↓↓
Dominan ↑
Penyebab
Atresia
FSH Yang
pematangan
Pertumbuhan
Ditangkap >>
hanya 1 folikel
Folikel Lainnya/
dan pada ovulasi
Folikel Muda
hanya 1 folikel
(Aromatisasi ↓↓)
yang keluar
[4] FOLIKEL ANTRAL
(HARI 7-14)
• Antrum folikel (+)
aromatisasi
FSH
Feedback (+)
LH ↑ ↑ Estrogen ↑↑
pada LH
[5] FOLIKEL PREOVULASI
Estrogen ↑↑ Degenerasi Folikel Lainnya
(Puncaknya 24-36 jam
sebelum ovulasi)
Reseptor LH ↑↑ FSH ↑↑
LO 3
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI PRIA
ALAT REPRODUKSI PRIA
1. Kantung zakar (scrotum), kantung lembut yang
menahan dua buah testis berbentuk bola kecil.
2. Buah zakar (testis), dua bola kecil berisi sel-sel
kecil yang disebut sperma (mulai dihasilkan waktu
remaja). Sperma bisa keluar pada waktu remaja
laki-laki mengalami “mimpi basah”.
3. Saluran sperma (vas deferens), adalah sebuah
saluran bagi sperma dari testis menuju prostat.
4. Prostat, berfungsi menghasilkan cairan mani
yaitu cairan lengket yang akan bercampur dengan
sperma ketika keluar dari penis saat ejakulasi.
5. Saluran kemih (uretra), saluran untukdilalui oleh cairan mani
yang mengandung sperma, dan jugasaluran air kencing. Air
kencing dan mani tidak
akan keluar bersama-sama.
ALAT REPRODUKSI PRIA
6. Batang kemaluan (penis), terbuat dari otot dan
merupakan saluran untuk keluarnya air kencing
maupun saluran keluarnya sperma. Ujung penis
sangat peka karena mengandung banyak syaraf,
sehingga bila diraba memberi rangsangan.
7. Kepala penis (glans), adalah bagian paling depan
dari batang kemaluan atau penis yang sangat
banyak mengandung pembuluh darah. Ujung
penis ini tertutup kulit yang biasanya dibuang
(dikhitan atau disunat). Sunat dianjurkan karena
memudahkan pembersihan penis sehingga
mengurangi kemungkinan terkena infeksi atau
penyakit lain.
FUNGSI KOMPONEN SISTEM REPRODUKSI PRIA
VESIKULA
EPIDIDIMIS DAN DUKTUS
TESTIS SEMINALIS
DEFERENS
Prekrusor untuk
pembekuan semen
KELENJAR
KELENJAR PROSTAT
BULBOURETRA
dikeluarkan
OVARIUM (INDUNG TELUR) :
• Berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm.
Terdapat 1 pasang kiri – kanan yang terletak
di bagian bawah abdomen.
• Dinding ovarium terdiri dari jaringan otot
halus yang dipersarafi oleh saraf otonom.
• Ovarium akan menghasilkan ovum setiap 28
hari.
• Fungsi ovarium : tempat berlangsungnya
oogenesis dan tempat pembuatan hormon.
FIMBRIAE
merupakan serabut/silia lembut yang
terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct.
Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang
telah matang yang dikelurakan oleh
ovarium.
INFUNDIBULUM
merupakan bagian ujung oviduct yang
berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi
menampung sel ovum yang telah ditangkap
oleh fimbriae.
OVIDUK (TUBA FALOPII) :
• Adalah saluran telur yang berjumlah sepasang
dengan panjang sekitar 10 cm.
• Bagian pangkal berbentuk corong disebut
infundibulum dengan rumbai-rumbai untuk
menangkap ovum yang dilepaskan ovarium.
• Oviduk berfungsi untuk tempat lewatnya ovum
atau spermatozoa dan sekresi cairan kelenjarnya
yang berguna untuk meningkatkan motilitas
spermatozoa, kapasitasi spermatozoa dan
pembentukan cleavage.
UTERUS (RAHIM) :
• Uterus adalah rongga pertemuan dari oviduk kiri
dan kanan, berbentuk buah pir dengan bagian
bawah mengecil disebut serviks (leher rahim)
• Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan
zygot jika terjadi fertilisasi.
• Dinding uterus terdiri dari beberapa lapisan
jaringan otot polos dan endometrium yang
mengandung banyak pembuluh darah dan
menghasilkan lendir.
SERVIKS :
Fungsi :
- sebagai reservoir terhadap spermatozoa yang
msuk
- melindungi spermatozoa dari pengaruh vagina
yang asam dan reaksi fagositosis
- menyediakan kebutuhan energi bagi
spermatozoa
- sebagai filter terhadap spermatozoa immotil
- mempengaruhi pergerakan spermatozoa
- mencegah penyebaran infeksi
VAGINA :
• Vagina adalah saluran akhir dari saluran
reproduksi bagian dalam wanita.
• Dinding vagina terdiri dari beberapa lapisan yaitu
dari lapisan dalam berturut-turut adalah jaringan
ikat berserat, jaringan otot dan lapisan terluar
kelenjar Bertholin.
• Jaringan berserat dan jaringan otot bersifat elastis
untuk memberikan jalan bagi janin ketika dilahirkan.
VAGINA :
Fungsi :
• sebagai organ senggama
• tempat tibunan dan tempat terjadinya
koagulasi semen
• tempat keluarnya limbah menstruasi
• tempat jalannya kelahiran
VULVA :
• Vulva merupakan celah terluar dari organ kelamin
wanita.
• Vulva terdiri dari mons pubis dan mons veneris
merupakan daerah terluar dari vulva yang banyak
mengandung jaringan lemak.
• Dibawah mons pubis terdapat sepasang lipatan
bibir besar (labium Mayor) dan sepasang lipatan
bibir kecil ( labium minor), keduanya berfungsi
melindungi vagina.
• Pada vulva bermuara dua saluran yaitu saluran
uretra dan saluran kelamin.
• Pada daerah dekat ujung vagina terdapat himen
(selaput dara) yaitu selaput yang mengandung
banyak pembuluh darah.
KLITORIS :
• Klitoris adalah tonjolan yang dibentuk dari
gabungan bagian atas labium mayor dan labium
minor.
• Klitoris merupakan gabungan organ erektil yang
dapat disamakan dengan penis pada pria.
Klitoris juga tersusun dari korpus carvenosa dan
juga banyak pembuluh darah dan ujung-ujung
saraf perasa.
Menjelaskan Hormon Reproduksi Pria
dan Wanita
LO 4
Karakter Seks Primer
• Gonad:
- Testis pria
- Ovarium wanita
LO 5
• Fertilisasi adalah proses bersatunya
kromosom dari gamet laki-laki dan
perempuan untuk membentuk materi
genetik dan individu yang baru
Tahapan-tahapan fertilisasi
1. Penetrasi spermatozoa
2. Aktivasi ovum setelah penetrasi
spermatozoa
3. Fusi dan singami (peleburan 2 gamet)
antara pronukleus jantan dan betina
1. Penetrasi spermatozoa
• Spermatozoa yang mencapai ovum mulai
menghancurkan lapisan-lapisan yang ada di
ovum, sebagai berikut:
a. Kumulus ooforus: dihancurkan oleh enzim
hialuronidase
b. Korona Radiata: dilisiskan oleh enzim penetrasi
korona (CPE)
c. Zona pellusida: dilisiskan oleh akrosin
(acrosomal proteinase)
1. Penetrasi spermatozoa
• Enzim akrosin juga akan
membentuk pori-pori tempat
lewatnya spermatozoa masuk
ke dalam rongga perivitellina
• Terjadi pertemuan antara
membran akrosom bagian
dalam dengan membran
plasma ovum
• Korteks granula dari
sitoplasma ovum pechan dan
enzim protease keluar
• Zona pellusida akan mengeras
membentuk membran fertilisasi
• Enzim protease juga akan
menghancurkan spermatozoa
lain
• Mencegah polispermia
2. Aktivasi ovum setelah penetrasi
sperma
• Spermatozoa memicu penyelesaian
pembelahan meiosis dari oosit II (ovum),
yang terhenti pada stadium metafase II
meiosis II
• Ovum yang gen-gennya tidak aktif menjadi
aktif kembali, melakukan kegiatan sbb:
1. Menyelesaikan pembelahan meiosis
dengan menghasilkan polar body
2. Pembentukan
membran fertilisasi
3. Peningkatan
metabolisme, konsumsi
oksigen ↑ dan
pembentukan
enzim-enzim
3. Fusi dan singami antara
pronukleus jantan dan betina
• Pembentukan pronukleus betina
23 untaian tunggal kromosom (haploid) dari ovum
bersatu, menggembung dan dikelilingi oleh tudung
inti; pronukleus betina terbentuk
• Pembentukan pronukleus jantan
Saat spermatozoa masuk melalui membran
vitellina, ekornya putus pada bagian midpiece.
Saat membran fertilisasi terbentuk, kepala
spermatozoa sudah berada pada sitoplasma
ovum. DNA dari inti spermatozoa akan
membentuk pronukleus membran; dari sinilah
dibentuk pronukleus jantan
3. Fusi dan singami antara
pronukleus jantan dan betina
• Proses fusi:
a. Pronukleus jantan dan
betina bertemu
b. Anak inti kedua-duanya
menghilang, kromosom
memadat dan membran
pronukleus keduanya
hancur
c. Kromosom dari masing-
masing pronukleus
bergabung pada bidang
ekuatorial dari cleavage
spindle
d. Terbentuk cleavage I,
yang merupakan puncak
dari proses pembuahan
Menjelaskan Siklus Menstruasi
LO 6
• Definisi
- Siklus discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa
melalui vagina dari uterus yang tidak hamil, di bawah
kendali hormonal dan berulang secara normal,
biasanya interval selama 4 minggu, tanpa adanya
kehamilan pada usia reproduktif pada wanita dan
beberapa primata
Rangsang
Taktil Hipofisis Kontraksi
Oksitosin ↑
posterior mioepitel
Hipotalamus
AS
PRH ↑ Prolaktin ↑ Laktasi
I
Hipofisis GH, kortisol,
Anterior h.paratiroid
LO 7
Hipotalamus - Hipofisis - Testis
• Memperlihatkan pengaruh hipotalamus
terhadap hipofisis
• Kemudian hipofisis memberikan pengaruh
terhadap testis
• Testis juga memberikan pengaruh
feedback terhadap hipotalamus dan
hipofisis
Konsentrasi LH dan FSH diatur oleh :
• GnRH
• Tingkat bersihan LH dari darah lebih cepat
daripada FSH
• Umpan balik negatif oleh testosteron dan inhibin