Fungsi
HRDP
6.
• Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada
masyarakat
•Merekontruksi sarana dan prasarana Dusun Sigi (akses jalan, puskesmas, MCK,
rumah sehat) menetapkan standar sesuai dengan lokasi
7.
• BNPB dibentuk berdasarkan peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
• UU 24/2007
Paradigma Blum
Population
Warga Dusun Sigi
429 kk
Natural Resources Cultural System
Curah hujan tinggi, Kepercayaan pada
ketidak adaan sawah dukun
Banjir bandang Hereditas
Environment
Ketidak sediaannya air bersih, Wabah batuk pilek,
kondisi rumah yang tidak sehat, Medical Care Services
tidak ada MCK,, Akses jalan diare, kulit gatal-
Tenaga kerja dan sarana
terputus; Banyak gatal, malaria, DBD yang kurang
sampahFasilitas publik rusak,
kurangnya sanitasi makanan;
dan stress
kurangnya pendidikan
Behaviour
Ecologi Balance (Kebiasaan BAB di sungai, berobat ke
Kurangnya tumbuhan dukun, pendidikan yang rendah, Mental Health
penggunaan air tanag dan sungai
penyerap air, batu- untuk sehari-hari) stress
batuan yg rapuh
Serangakaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang beresiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekontruksi
(UU no 24/2007)
Bencana
Pencegahan
Pra Bencana
dan mitigasi
Manajemen Kesiapsiagaan
Bencana
Manajemen
Saat Bencana
Kedaruratan
Pasca Manajemen
Bencana Pemulihan
Kegiatan Manajemen Bencana
1. Pencegahan (prevention)
2. Mitigasi (Mitigation)
3. Kesiapan (Preparedness)
4. Peringatan dini (early warning)
5. Tanggap darurat (response)
6. Bantuan darurat (relief)
7. Pemulihan (recovery)
8. Rehabilitasi (rehabilitation)
9. Rekonstruksi (reconstruction)
1. Pecegahan
Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
bencana
Contoh:
o Melarang pembalakan hutan
o Menanam tumbuhan (untuk penyerapan)
o Penyingkiran batu-batu rapuh
2. Mitigasi
Upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik, penyadaran, dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Contoh:
Pemeriksaan tanggul sungai, Akses jalan, DAM secara
berkala
Penyuluhan dan pelatihan bencana
3. Kesiapan
Mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian
serta melalui langkah yang tepat dan bergada guna
Contoh :
Penyediaan posko banjir
Penyiapan lokasi evakuasi
Penyiapan sarana komunikasi
4. Peringatan Dini
Kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin
kepada masyarakat tentang terjadinya bencana.
Contoh
Adanya komunikasi antara dusun dengan pusat
penganggulangan bencana
5. Tanggap Darurat
Dilakukan segera pada kejadian bencana, untuk
menanggulangi dampak yang ditimbulkan
Contoh:
Evakuasi korban
Pengungsian
Triase
6. Bantuan Darurat
Upaya untuk memberikan bantuan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar.
Contoh
Bantuan makanan bersih dan sehat
Sanitasi dan air bersih
Penyediaan MCK sementara
Penyediaan barak yang bersih
7. Pemulihan
Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang
terkena bencana dengan mengfungsikan kembali
prasarana dan sarana pada keadaan semula
Contoh:
Memperbaiki sarana air bersih, MCK
Memperbaiki akses jalan (jembatan)
8. Rehabilitasi
Upaya yang dilakukan setelah kejadian bencana
Contoh:
Memperbaiki rumah warga
Memperbaiki fasilitas publik
9. Rekontruksi
Program jangka menengah dan panjang guna
perbaikan fisik, sosial, dan ekonomi.
Contoh :
Pembuatan Puskesmas
Pembuatan MCK
Pembuatan lahan pertanian
Pembuatan sekolah
Makanan Sehat
Sumber bahan makanan
Transportasi bahan makanan
Pemasaran bahan makanan
Pengolahan bahan makanan(dimasak sampai matang,
ditempat yang bersih, jauh dari jamban dan tempat
kontaminasi lainnya)
Penyajian bahan makanan (disajikan di wadah yang
bersih dan terhindar dari lalat)
CARA PEMBUANGAN TINJA MANUSIA :
1. Cara Kering :
Pit Privy
Bored Hole Latrine
Water Seal Latrine
Bucket Latrine (Pail Privy)
Trench Latrine
Compost Privy
2. Cara Basah :
Aqua Privy
Septic Tank
Overhung Latrine
3. Cara Kimia :
Chemical Toilet
Berupa lubang dengan
diameter 90 - 120 cm /100 x
100 cm.
Dalamnya + 2,5 m (1,8 - 5 m).
Bibir diperkuat dengan bata,
bambu atau batang kayu agar
tidak mudah runtuh.
Bagian atas ditutup dengan
lantai yang cukup kuat.
Bagian lantai berlubang untuk
dilalui excreta.
1. Ukuran tidak terlampau besar
2. Ventilasi cukup
3. Pencahayaan cukup
4. Kebersihan terjaga
SYARAT PEMBUATAN PIT PRIVY
Air Minum :
adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum
Air Bersih :
air yang digunakan untuk keperluan se - hari 2 yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak
3. Syarat Kimiawi
4. Syarat Radioaktif
1. SYARAT FISIK
Air minum Air bersih
1. Bau tak berbau tak berbau
2. Jumlah Zat padat yg < 1000mg /1 < 1500mg/1
terlarut ( T.D.S )
3. Kekeruhan < 5 NTU < 25 NTU
4. Rasa tak terasa tak terasa
5. Suhu t. udara ±3 oC t. udara ±3 oC
NTU = Nephelometrik Turbidity Units
6. Warna < 15 TCU < 50 TCU
TCU = True Colour Units
2. SYARAT BAKTERIOLOGIK
Air minum harus bebas dari bakteri (terutama yang patogen)
E. coli
B q = Bequerel
Kriteria rumah sehat (winslow)
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Memenuhi kebutuhan psikologis
3. Mencegah menjalarnya penyakit menular
4. Mencegah terjadinya kecelakaan
Faktor-faktor yg mempengaruhi
keadaan (corak) rumah
1. Lingkungan fisik,biologis, sosial masyarakat
2. Tingkat perekonomian
3. Kemajuan teknologi
4. Kebijaksanaan pemerintah
Kriteria rumah sehat sederhana di Indonesia
1. luas tanah 60-90 m2.
2. luas bangunan 21-36 m2
3. memiliki fasilitas kamar tidur, wc, & dapur
4. berdinding batu bata dan diplester
5. lantai dari ubin/keramik, langit2 dari triplek
6. memiliki sumur atau air PAM
7. fasilitas listrik minimal 450 watt
8. memiliki bak sampah dan saluran limbah
Memenuhi kebutuhan fisiologis
1. Ventilasi alam dan buatan
2. Pencahayaan alam dan buatan
3. Cukup cahaya matahari pagi
4. Cukup tempat utk bermain anak-anak
5. Terhindar dari kegaduhan di luar atau dalam gedung
1. Ventilasi
Ventilasi yang buruk karena :
1. Kadar O2
2. Kadar CO2
3. Bau
4. Lembab
5. Pencemaran oleh bakteri ( mis : oleh penderita Tbc)
Ventilasi
– alamiah
– buatan (dengan mempergunakan alat khusus untuk
mengalirkan udara)
Syarat ventilasi
1. Luas lubang ventilasi tetap minimal 5% dari luas
lantai. Luas lubang ventilasi insidentil minimal 5 %
luas lantai = 10% luas lantai
2. Udara yg masuk bersih / bebas polusi
3. Temperatur & kelembaban sedang ( t. optimum =
22 0 C :kelembaban opt 60% )
( kelembaban < mulut kering , bibir pecah ,
dsbkelembaban > badan selalu keringat )
4. Aliran udara jangan terlalu kencang
5. Udara yg masuk sesuai dg jumlah penghuni ( untuk
orangdewasa perlu penggantian udara 33 m3 / jam
2.Kebisingan
Syarat rumah sehat : bebas dari kebisingan .
Menentukan kualitas bunyi :
-frekuensi = jml getaran / detik ( HERTZ )
-intensitas bunyi = desibel
Fungsi Cahaya
- penerangan
- germicid (sinar ultra violet)
Untuk mencegah kelelahan mental karena
cahaya maka dilakukan hal2 berikut
1. Memperbaiki kontras,
2. Jangan menimbulkan silau:
3. Jangan menimbulkan bayangan
4. Bila sumber cahaya kuat/besar diusahakan tdk
menimbulkan panas
Memenuhi kebutuhan psikologis
1. Privacy yang cukup bagi masing2 penghuni
2. Mempunyai ruang keluarga selain ruang tamu
3. Letak rumah sesuai dengan standar ekonomi yang
menempati
4. Letak perabot/ukuran perabot tidak
menimbulkankelelahan
5. Mempunyai W.C. & kamar mandi
6. Mempunyai halaman dengan pohon/bunga2
yangmenyenangkan dan indah dipandang
Mencegah terjadinya kecelakaan
1. Bahan rumah tidak mudah terbakar
2. Konstruksi memenuhi syarat
3. Bila terjadi kebakaran tidak mudah menjalar ke
bangunan lain, dan sediakan alat 2 penyelamat diri
4. Hindarkan dari bahaya listrik
5. Hindarkan dari bahaya keracunan
6. Hindarkan dari bahaya jatuh
7. Hindarkan dari bahaya kecelakaan di dapur
Pedoman penetapan rumah sehat dgn
situasi dan kondisi masyarakat Indonesia
1. Sistem pengadaan air
2. Fasilitas untuk mandi
3. Sistem pembuangan air bekas
4. Fasilitas pembuangan tinja
5. Jumlah anggota keluarga yg tinggal dalam 1 kamar
6. Ventilasi
7. Kekuatan bangunan
Mencegah menjalarnya penyakit menular
1. Persediaan air minum yg memenuhi syarat (kuantitas
&kualitas )
2. Kakus/tempat pembuangan kotoran yg memenuhi syarat
3. Ukuran ruangan tidur sesuai dg jumlah orang
4. Jarak tempat tidur satu dg lainnya minimal 90 cm
5. Makanan/minuman harus dilindungi dari pencemaran
danpembusukan
6. Rumah bebas dari serangga/penyakit
Ukuran ruang tidur minimum
• 9m3untuk orang dewasa
• 4,5m3untuk anak2 ( balita )
• tinggi langit2 minimal 2,75m
• luas lantai minimal 3,5m2 per orang
Pengenceran
Tanpa
Irigasi Luas
Pengolahan
Kolam
Oksidasi
Pembuangan
Air Limbah
Primary
Treatment
Secondary
Pengolahan
Treatment
Tertiary
Treatment
KOLAM OKSIDASI
Pengelolaan sampah
Pedesaan
- Dibakar
- Dikubur
Perkotaan
- Penyimpanan (storage)
- Pengumpulan/angkut (collection)
- Pemusnahan/pembuangan (disposal)
Collection
Sampah dari penyimpanan sementara dikumpulkan.
Biasanya menggunakan truk/gerobak yang tertutup.
Disposal
Open land dumping
Sanitary landfill
Incineration
Composting
Suface water/sea dumping
Dicharge to sewer after grinding
Salvaging
Recycling
Hog feeding
Open land dumping
Sampah diletakkan begitu saja di permukaan tanah.
Baik hanya untuk rubbish, dan jauh dari pemukiman
(2km), dan jauh dari sumber air. Untuk garbage bisa
menjadi tempatberkembang biak serangga, tikus dan
dapat menimbulkan kebakaran.
Sanitary landfill
Sampah dibuang pada tanah yg rendah, dipadatkan,
kemudian ditutup dgn lapisan tanah. Dapat juga dgn
trench method (parit)
Syarat: daerah cukup luas, tersedia tanah untuk
menimbun, tersedia alat2 besar
Keuntungan: sampah tidak terbuka, tidak bau, tidak
menjadi sarang binatang, meninggikan tanah dpt
menjadi lahan pemukiman
Incineration
Sampah dibakar secara besar2an dlm suatu alat
incineration. Cara ini baik karena tidak memerlukan
tempat yg luas, tidak dipengaruhi cuaca, panasnya dpt
dimanfaatkan
Kerugiannya adalah biayanya besar, terutama utk
mesin dan bahan bakarnya
Composting
Dilakukan bagi garbage dgn bantuan bakteri sehingga
dihasilkan kompos. Proses dekomposisi bisa
anaerobik, bisa aerobik
Sea dumping
Sampah dibuang ke sungai atau laut, setelah sampah
dihaluskan. Jika dibuang ke laut hrs sejauh 25 km dari
pantai
Hog Feeding
Sasaran Kelompok
Massa
Satu arah
Arah Dua arah
Komunikasi Audio
Media Visual
Audio-visual
Lisan
Simbol Tulisan
Isyarat
Formal
Suasana informal
Syarat Komunikasi
Credibility komunikator
Content bermanfaat
Context sesuai realita
Clarity jelas
Channels tempatnya sesuai
Capabilty sesuai dengan penonton
Continuity and Consistency sering
Persepsi dan faktor yang dapat dimodifikasi
Demografi, Sosio- Dirasa penting &
Petunjuk pelaksanaan
psiologikal, Struktural rentan
Penilaian
Kemungkinan perilaku
Manajemen stres
kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi,
orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi
tuntutan yang berlebihan.
Langkah-langkah
Perhatikan lingkungan sekitar anda
Tidur secukupnya
Kurang istirahat hanya akan memperburuk stress.
Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan
stres. Namun tidak dapat membantu memecahkan
masalah.
Tingkatkan ketahanan diri anda
Yang harus digaris bawahi dari manajemen stress
adalah “Saya membuat diri saya sendiri sedih”
Cobalah untuk “memanfaatkan” stress
Cobalah untuk memanfaatkannya secara produktif.
Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif
Kesimpulan
Saran
Mememberikan perawatan khusus (fisik dan mental) bagi
korban bencana
Rekontruksi sarana dan prasarana Dusun Sigi
Daftar Pustaka
Azwar A. Pengantar Pendidikan Kesehatan. Edisi ke-3.
Jakarta: EGC, 2005