Pemicu II - Biomedik II
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
No. Nama NIM Jabatan
1 Nita Puspitasari 405100250 Anggota
2 Orlensia 405100262 Anggota
3 Willy Chandra 405110020 Anggota
4 Elfarini 405110034 Anggota
5 Grace Michelle 405110138 Anggota
6 Reeni Dermawan 405110168 Penulis
7 Evelyn Patricia 405110196 Sekretaris
8 Ruth Zechariah 405110199 Anggota
9 Dharma Jaya Hartono 405110223 Ketua
10 Fransiska 405110236 Anggota
11 Schoollaus Daleru 405110250 Anggota
Pemicu 1
Ada apa dengan muka bulatku ?
Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke tempat praktek
dokter dengan keluhan timbul garis berwarna keunguan di perutnya
yang semakin lama semakin membuncit. Ia mengaku bahwa selama 5
bulan ini minum obat untuk menambah berat badan yang sebelumnya
kurus.
Obat tersebut dibelinya dari toko obat.
Ia merasa setelah meminum obat tersebut, berat badannya memang
bertambah. Pipinya menjadi bulat dan bersemu kemerahan. Tetapi
setelah beberapa bulan ia merasa hanya perut dan mukanya saja
yang bertambah gemuk sedang tangan dan kakinya masih saja kurus.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan moon face dan striae pada dinding
perut.
Dokter mengdiagnosa dirinya menderita Cushing Syndrome yang
disebabkan karena kelebihan hormon kortikosteroid yang diduga
terkandung pada obat penambah berat badan yang dikonsumsinya.
Menurut Anda, apa yang terjadi pada tubuhnya ? Apa akibatnya bila
obat tersebut dihentikan tiba – tiba ?
1. Moon face : sebuah tanda medis di mana wajah membundar
karena timbunan lemak berlebih.
2. Cushing syndrome : kelainan hormon akibat peningkatan hormon
kortisol.
3. Striae : garis kemerahan / putih / keunguan bahkan
hitam akibat meningkatnya steroid.
4. Kortikosteroid : salah satu steroid karbon-21 yang dikeluarkan
oleh korteks adrenal sbg tanggapan atas
hormon ACTH yang dilepas oleh kelenjar
hipofisis/atas angiotensin II.
5. Diagnosa : identifikasi mengenai suatu penyakit.
6. Bersemu
7. Hormon : perantara kimiawi yang dikeluarkan oleh
kelenjar tanpa saluran yang beredar di seluruh
tubuh yg bekerja pd sel target.
1. Mengapa terjadi pembesaran hanya di bagian muka dan
perut ?
cushing syndrome ?
dihentikan ?
Cushing syndrome
1. Menjelaskan Sistem Transduksi Sinyal
kerja hormon
Sistem
transduksi
sinyal
Transduksi sinyal : rangkaian peristiwa/reaksi yang di
mulai terikatnya suatu sinyal/ligan pada suatu reseptor
spesifik di ikuti perubahan konformasi
• Tahap Penyinyalan Sel :
1. Recognize
2. Transduction
3. Respon
• Ligan berikatan dengan reseptor protein perubahan
konformasi protein efek hormon
• Setiap sel target mempunyai reseptor protein yang masing-masing
mengenali molekul sinyal
• Molekul sinyal biasanya larut dalam air dan terlalu besar untuk
melewati membran plasma
• Androgen • Mineralkortikoid
• Kalsitriol • Progestin
Contoh : Hormon steroid dan tiroid Contoh : -Rh , -SH , Insulin , glukagon
, dll
Perbandingan Hormon Lipofilik & Hidrofilik
Lipofilik Hidrofilik
Sifat Suka Lemak Suka Air
Reseptor Dalam sel Luar sel
Proses masuk Langsung Melalui Reseptor
Lokasi Proses DNA Sitosol
Hormon Steroid Hormon Non-Steroid
Tipe Steroid, iodotironin, kalsitriol, Polipeptida, protein,
retinoid glikoprotein, katekolamin
Lipofilik : - steroid
- tiroid butuh
albumin
Gs→ s→AC→cAMP↑
Gi→ i→AC→cAMP↓
Gq→ q →PI-PLC→IP3+DAG
Mekanisme Umum :
Cadherin APC)
RESEPTOR
HORMON DAN
MEKANISME
KERJA HORMON
Reseptor :
Molekul protein atau glikoprotein yang mempunyai
binding site untuk hormon yang spesifik
Setiap target sel memiliki 2.000 – 100.000 reseptor
Semakin banyak reseptor, semakin banyak reaksi
yang ditimbulkan.
1. Di dalam atau di atas permukaan membran
sel.
Reseptor membran spesifik untuk sebagian
besar hormon protein,peptida, dan hormon
katekolamin
2. Didalam sitoplasma sel.
Reseptor untuk beberapa hormon steroid
3. Didalam nukleus sel
reseptor untuk h. steroid dan hormon tiroid
Jumlah reseptor pada sel targt biasanya tidak
tetap:
Down regulation :penurunan jumlah reseptor
aktif yang menurunkan responsifitas jaringan
target terhadap hormon. Pada peningkatan hal
ini dapat menyebabkan penurunan sensitifitas
target terhadap hormon
Up regulation : pembentikan lebih banyak
molekul reseptor oleh target sel, melebihi
keadaan normal menyebabkan jaringan target
menjadi lebih sensitif terhadap pengaruh
stimulasi hormon.
Endocrine Signaling
Paracrine Signaling
Autocrine Signaling
Synaptic Signaling
Intracrine Signaling
Pada hewan
Sel endokrin melepas hormon ke pembuluh darah
Pada tumbuhan
Hormon dibawa lewat pembuluh, tetapi biasa
diangkut dari sel ke sel atau lewat difusi dengan
udara
Beberapa sel melepaskan lokal regulator yang
mempengaruhi daerah sekitarnyua
Terjadi ketika banyak sel secara teratur
menerima dan merespon GF yang dihasilkan
oleh sekitarnya.
Terjadi ketika sel secara teratur menerima dan
merespon GF yang dihasilkan oleh dirinya
sendiri.
Sel neuron menghasilkan neurotransmiter yang
bedifusi ke sel tunggal yang dekat dengannya.
Sinyal eletrik mempengaruhi sekresi
neurotransmitter ke sinaps
Sel signal yang
larut dalam sitosol
melewati
hubungan antar
sel.
Sel langsung
berkomunikasi
secara langsung
dengan substansi
pada permukaan.
LO 3
Hormon –
hormon yg
dihasilkan
hipotalamus
dan hipofisis
anterior
KELENJAR HORMON SEL TARGET FUNGSI
ENDOKRIN
Korteks
adrenal
Hubungan
hipotalamus
– hipofisis
kelenjar
endokrin
Neuron-neuron khusus di dalam hypothalamus
mensintesis dan mensekresi hormone pelepas
hypothalamus dan hormone penghambat yang
mengatur sekresi hormone hipofisis anterior.
Neuron –neuron ini berasal dari berbagai bagian
hypothalamus dan mengirimkan serat – serat
sarafnya nenuju ke eminensia mediana da tuber
sinerum , jaringan hypothalamus yang menyebar
menuju tangkai hipofisis. Bagian ujung serat –
serat saraf ini berbeda dengan ujung- ujung
serat saraf umum yang ada di dalam system saraf
pusat.
Dimana funsi serat ini tidak menghantarkan
sinyal – sinyal yang berasal dari neuron ke
neuron yang lain namun hanya mensekresi
hormone pelepas dan hormone penghambat
hypothalamus saja ke dalam cairan jaringan.
Hormon- hormon ini segera diabsorbsi ke
dalam kapiler system porta hypothalamus
dan hipofisis dan langsung diangkut ke sinu
kelenjar hipofisis anterior.
Hormon - hormon pelepas dan hormon - hormon
penghambat berfungsi mengatur sekresi hormon
hipofisis anterior.
Untuk sebagian besar hormone hipofisis , yang
penting adalah hormon pelepas ,tetapi untuk
prolaktin ,mungkin sebagian besar hormon
penghambat yang mempunyai pengaruh paling banyak
terhadap pengaturan hormon. Hormon – hormon
pelepas dan penghambat hypothalamus yang
terpenting adalah :
• TRH : hormone pelepas tiroid yang
menyebabkab pelepasan hormone perangsang tiroid.
• Hormon pelepas kortikotropin(CRH) :
menyebabkan pelepasan adenokortikotropin.
• Hormon pelepas hormon pertumbuhan (GHRH)
: menyebabkan pelepasan hormon pertumbuhan
dan hormon penghambat hormon pertumbuhan
(GHIH) yang mirip dengan hormon somatostatin
dan menghambat pelepasan hormon
pertumbuhan.
• Hormon pelepas gonadotropin(GnRH) :
menyebabkan pelepasan dari dua hormon
gonadotropik, hormon lutein dan hormon
perangsang folikel.
• Hormon penghambat prolaktin (PIH) :
menghambat sekresi prolaktin.
Sebelum diangkut ke kelenjar hipofisis anterior ,
semua atau hamper semua hormon hypothalamus
disekresi ke ujung serat saraf yang terletak di dalam
eminensia mediana. Perangsangan listrik pada daerah
ini merangsang ujung- ujung saraf dan oleh karena itu
pada dasarnya menyebabkan pelepasan semua
hormon hypothalamus. Akan tetapi badan sel neuron
yang menyebar ke eminensia mediana ini terletak di
daerah khusus dalam hypothalamus atau pada daerah
yang berdekatan dengan bagian basal otak.
Hipofisis anterior berhubungan dengan hipotalamus melalui
pembuluh darah yg bersifat unik.
1. Hormon hipotalamus
Fungsi
kelenjar
endokrin
1. Berbagai hormon dapat dihasilkan oleh
satu kelenjar endokrin contoh : hipofisis
posterior dapat menghasilkan 2 macam
hormon yaitu hormon oksitosin dan
antidiuretik hormon
2. Satu macam hormon dapat di sekresikan
oleh lebih dari satu kelenjar endokrin
Contohnya baik hipotalamus maupun
pankreas sama-sama mensekresikan
hormon somastostatin
3. Satu macam hormon mempunyai lebih dari
satu tipe sel target . Contohnya vasopresin
reabsorsi air begitu juga vasokontriksi di
pembuluh darah seluruh tubuh