Percobaan Faktorial
Faktorial : Bukan rancangan, tetapi cara menyusun perlakuan di mana perlakuan terdiri
dari kombinasi antara 2 faktor atau lebih dan masing-masing faktor terdiri dari
2 level atau lebih.
Misalnya :
- Kombinasi perlakuan antara jenis pengawet dan dosisnya
- Kombinasi perlakuan antara suhu oven dan campurkan bahan dalam pembuatan roti.
-Dalam percobaan faktorial bisa diketahui pengaruh 2 hal atau lebih secara sekaligus.
Secara umum pemberian notasi sbb :
A : Faktor ke-1 ; a1, a2, …… (level-level dari A)
B : Faktor ke-2 ; b1, b2, ……. (level-level dari B)
C : Faktor ke-3 ; c1, c2, …… (level-level dari C)
Oleh karena bukan rancangan, maka cara melaksanakannya bisa menggunakan
rancangan percobaan berikut tergantung keadaan lingkungan :
Rata-rata perlakuan
A1B2 = 25
A2B2 = 50
Pengaruh A pada B1= 25
Pengaruh A pada B2 (25) > pengaruh A pada B1 (10)
terdapat interaksi positif (searah)
Rata-rata perlakuan
A1B2= 10
A2B1= 40
Pengaruh A pada B1= 30
Rata-rata perlakuan
A1B2 = 30
A1B2 = 20
Pengaruh A pada B2 (-10) < pengaruh A pada B1 (30) Pengaruh A pada B1= -10
terdapat interaksi negatif (berlawanan arah)
Teladan :
Pengaruh dosis tambahan makanan sapi dan frekuensi pemberian terhadap kualitas susu
Faktor A : Dosis tambahan (3 level) = 3 aras
A1 : 3% dari makanan
A2 : 6% dari makanan
A3 : 9% l dari makanan
Faktor B : frekuensi pemberian(2 level) = 2 aras
B1 : 1 kali sehari
B2 : 2 kali sehari
2 1 6 4 Tabel Anova
4 3 5 2
3 6 1 4 SK db
1 2 6 1 Perlakuan 5
5 6 3 3 Acak/Galat 18
4 5 2 5
Total 23
B. Denah jika dilaksanakan dengan RAK (Rancangan Acak Kelompok)
I 3 1 5 2 6 4 Tabel Anova
2 4 6 5 1 3
II SK db
6 4 3 1 5 2
III 1 5 2 3 6 4 Perlakuan 5
IV Ulangan 3
Acak 15
Total 23
Hasil pengamatan (data buatan) disusun sebagai berikut:
Ulangan
Perlakuan Total Rata2
I II III IV
1 : A1 B1 30.5 29.4 31.7 29.1 120.7 30.18
2 : A2B1 35.3 36.5 36.1 35.7 143.6 35.90
3 : A3B1 45.2 40.2 46.0 43.1 174.5 43.62
4 : A1B2 30.1 30.2 32.8 31.6 124.7 31.18
5 : A2B2 40.4 36.2 40.6 39.2 156.4 39.10
6 : A3B2 50.1 47.1 49.2 48.3 194.7 49.68
Total 231.6 219.6 236.4 227.0 914.6 38.11
Kalau AB* nyata – dibahas interaksi saja sedang pengaruh main effect A & B
tidak perlu dibahas; karena A & B pengaruhnya saling berkaitan.
Kalau A* dan B* saja yang nyata – dibahas main effect mana yang nyata
pengaruhnya
Uji BNT
Nilai BNT untuk membandingkan effect A
BNT A t a %, dbacak xSED( A )
2 KTAcak
SED( A ) S d ( A )
n x levelB
2KTG
BNTAB t 5% ,15 x 1.753x0.852
Ulangan
Perlakuan Rata2
A1B1 30.18a
A1B2 31.18a
A2B1 35.90b
A2B2 39.10c
A3B1 43.62d
A3B2 48.68e
Semua rata-rata yang didampingi huruf sama tidak berbeda dengan p value 5%
Apabila dikelompokkan
A1B1 30.18a
A2B1 35.90b
A3B1 43.62c pengaruh A dl B1
A1B2 31.18a
A2B2 39.10b
A3B2 45.68c pengaruh A dl B2
Semua rata-rata yang didampingi huruf sama tidak berbeda dengan p value 5%
Cara menghitung JK seandainya percobaan dilaksanakan dengan RAL
JK Total = 1083.15 (lihat hubungan pada RAK)
JK Perlakuan = 1035.82
JK Acak / Galat = JK Total – JK Perlakuan
= 1083.15-1035.82=47.33
Cacatan:
JK Acak (RAL) = JK Ulangan + JK Acak (RAK)
Hasil lengkap analisis ragam sebagai berikut:
SK dB JK
Perlakuan 5 1035.82
I A -2
B -1
A*B -2
II A -1
A dalam B1 -2
A dalam B2 -2
Acak 18 47.33
Total 23 1083.15
Ulangan 3
perlakuan 5
1-2
B -1
A dlm B1 -2 = db perlakuan
A dlm B2 -2
CONTOH SOAL
Seorang ahli hama tumbuhan mengadakan penelitian
terhadap 4 jenis insektisida dan tiap-tiap jenis digunakan
3 dosis yang sama. Rancangan yang digunakan adalah
RAK dengan 4 ulangan/kelompok. Hasil pengukuran
yang merupakan persentase serangan wereng kedelai
adalah :
CONTOH SOAL LANJUTAN
Keterangan :
I = Insektisida dengan 4 jenis I1, I2, I3, I4
D = Dosis masing-masing insektisida, Rendah
(D1), Sedang (D2) dan Tinggi (D3)
Lakukan analisis ragam yang bisa menjawab
Insektisida mana yang lebih baik dan untuk
masing-masing Insektisida sebaiknya digunakan
dosis yang mana. Pergunakan taraf uji 5%.
Materi UAS
• RAL
• RAK
• Uji Lanjutan
• Analisis Regresi
• Nonparametrik
• Faktorial