Anda di halaman 1dari 16

Gerografi Sosial

Kabupaten Sanggau

Kenampakan Kenampakan Sosial


Administratif dan Budaya Masyarakat
Demografis Kabupaten Kabupaten Sanggau
Sanggau

Sosial Budaya Tradisi Budaya

Etnis Melayu Etnis Dayak Tradisi Melayu Tradisi Dayak


Kenampakan Administratif Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Kalimantan Barat. Kabupaten Sanggau terletak ditengah-tengah dan
berada pada bagian utara Provinsi Kalimantan Barat. Dilihat dari
letak geographisnya, Kabupaten Sanggau terletak diantara 1°LU
0,6°LS dan 109,8° - 111,3° BT.
Luas wilayah Kabupaten Sanggau adalah 12.857,70
Km2 (12,47%) dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat,
dengan kepadatan penduduk rata-rata 32 jiwa per km2. Wilayah
administratif pemerintahan Kabupaten Sanggau terdiri dari 15 (lima
belas) kecamatan, 163 desa/kelurahan dan 760 dusun. Dari 15 (lima
belas) kecamatan di Kabupaten Sanggau, kecamatan terluas adalah
Kecamatan Jangkang dengan luas 1.589,20 Km2sedangkan
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Balai dengan luas 395,60 Km2.
Peta Kabupaten Sanggau
Kenampakan Demografis Kabupaten Sanggau
Jenis Kelamin
No. Kecamatan Sex Rasio
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Tabel Jumlah Penduduk
1 Toba 6.597 5.890 12.487 112
Berdasarkan Administrasi
2 Meliau 25.458 23.020 48.478 111
Kependudukan Menurut
3 Kapuas 42.396 41.873 84.269 101
Jenis Kelamin dan Sex Rasio
4 Mukok 9.869 9.335 19.204 106
Kab. Sanggau
5 Jangkang 14.914 13.313 28.227 112
6 Bonti 11.285 10.404 21.689 108
7 Parindu 18.755 17.558 36.313 107
8 Tayan Hilir 17.048 15.625 32.673 109
9 Balai 12.113 11.094 23.207 109
10 Tayan Hulu 17.904 16.489 34.393 109
11 Kembayan 14.119 13.266 27.385 106
12 Beduwai 5.772 5.400 11.172 107
13 Noyan 5.446 4.834 10.280 113
14 Sekayam 17.054 15.511 32.565 110
15 Entikong 8.776 7.876 16.652 111

Jumlah 227.506 211.488 438.994 1.631


Kenampakan Sosial Budaya Kabupaten Sanggau
1. Sosial Budaya
Keadaan kehidupan sosial budaya kabupaten sanggau
sangat dipengaruhi oleh keberagaman etnis yang ada di
dalamnya. Adapun etnis-etnis yang mendiami kabupaten
sanggau yaitu melayu, dayak, tionghoa, jawa, batak, dan lain
nya, dari beragam etnis tersebut etnis melayu dan dayak yang
paling mendominasi dalam kehidupan sosial budaya
masyarakat kabupaten sanggau. Berikut kilasan mengenai
kedua etnis penduduk asli sanggau tersebut :
a. Etnis melayu
Keberaadaan etnis melayu dikabupaten sanggau memberikan pengaruh
bagi kehidupan budaya di kabupaten sanggau. Kehidupan Etnis melayu
dikabupaten sanggau sendiri dipengaruhi oleh keberadaan kerajaan melayu
sanggau dan kerajaan melayu Tayan, dan dari masing masing kerajaan melayu
tersebut memiliki ke-khasan tersendiri baik segi bahasa maupun asal usulnya.
Melayu sanggau yaitu masyarakat melayu yang hidup dalam lingkungan
kerajaan melayu sanggau, yang mana lingkup kerajaan melayu sanggau itu
sendiri tersebar di sepanjang aliran sungai sekayam yaitu Sanggau, Bonti, Balai
Sebut, Kembayan, Beduai, Balai Karangan, hingga Entikong sekayam hulu.
Sementara itu melayu Tayan yaitu masyarakat melayu yang hidup dalam lingkup
kerajaan Tayan, yang mana persebarannya sekitar Tayan, meliau, Toba dan
sekitarnya.
Sampai sekarang ini masih tercium nuansa zaman kerajaan khusus pada
kerajaan sanggau apabila dilihat dari silsilah kehidupan kesultananya. Kita dapat
mengetahui seseorang memiliki silsilah keturunan ninggrat dari nama
depannya, seperti orang bernama depan Gusti, Ade, dan Galuh (darah niggrat),
serta Abang & Dayang (apdidalem seperti dikerajaan Jogja).
b. Etnis dayak
Selain etnis melayu, etnis dayak juga memberi pengaruh bagi
kehidupan sosial budaya di kabupaten sanggau. Mayoritas dari etnis
dayak yang berdomisili dikabupaten sanggau yaini dayak berumpun
Bidayuh. Rumpun bidayuh/bihdois (rumpun dayak darat) yang mana
rumpun ini dibagi menjadi sub-sub suku lagi seperti : sub-suku dayak
Hibun, Jangkang, Mayau, Pandu dan sebagainya.
Meskipun secara garis besar terdapat kesamaan-kesamaannya.
Tapi apabila diperhatikan setiap Rumpun serta sub-sub suku dayak di
kabupaten sanggau ini memiliki ke-khasannya tersendiri.
2. Tradisi Budaya

Adanya suatu Tradisi tidak lepas dari adanya


budaya yang menjadi cikal-bakal terciptanya
sebuah tradisi. Keberagaman tradisi yang ada di
kabupaten Sanggau dipengaruhi oleh budaya
yang ada di kabupaten Sanggau itu pula, dan
ragam tradisi yang ada disanggau diwarnai oleh
tradisi yang bermuara pada kebudayaan etnis
melayu dan dayak selaku etnis asli mayoritas.
Tradisi Melayu Di Sanggau

Tradisi berupa Ritual : Faradje (Tolak Bala)


Tradisi berupa upacara : Upacara perkawinan
Tradisi berupa Tarian musik dan nyanyian : Lagu Kapuas tonang,
pancur aji, apai jolu dll. Dan tarian tepak sirih, tarian japin, tari
tempurung dll
Tradisi Dayak Di Sanggau

• Tradisi berupa Ritual : ritual penyembuhan (pomang,boren, tuncet


dan rajoh), ritual tolak-bala, ritual dalam pernikahan, ritual kematian.
• Tradisi berupa upacara : upacara gawai semangat padi (nosu minu),
upacara pernikahan
• Tradisi berupa tarian, musik dan nyanyian : tarian bekondan, syair (
jajong & bacong).
• Tradisi berupa pantang atau tetuah lama : pantang pedagi (pusaka)
dan sebagainya.
• Tradisi zaman dulu yang tidak sesuai untuk sekarang : tradisi ngayau
(headhunter)
KESIMPULAN
Adanya suatu Tradisi tidak lepas dari adanya budaya yang menjadi
cikal-bakal terciptanya sebuah tradisi, seperti keadaan kehidupan sosial
budaya kabupaten Sanggau sangat dipengaruhi oleh keberagaman etnis
yang ada di dalamnya. Dari keberagaman yang berwujud pada ke-khasan
yang menjadi identitas beda dari setiap etnis terkait.
Keragaman tradisi yang ada disanggau diwarnai oleh tradisi yang
bermuara pada kebudayaan etnis melayu dan dayak selaku etnis asli
mayoritas. Dalam kajian ini kita menunjukan kearifan yang ada di sanggau
dilihat dari sudut pandang etnis mayoritas asli yang ada kabupaten
Sanggau. Terdapat ragam tradisi yang ditemukan, yang mana tradisi ini
tercipta dari lingkungan budaya tempat hidup masyrakat itu. Dalam
perjalannya kehidupan budaya yang menghasilkan tradisi ini pada akhirnya
bermuara pada penyesuaian hidup membentuk kehidupan bersosial yang
berwujut arif.
SARAN
Budaya dan tradisi adalah cikal-bakal kehidupan sosial yang
bermuara pada kehidupan sosial yang baik. Sebagai anak muda
penerus peradaban sudah semestinya kita melestarikan menjaga dan
mengetahui budaya serta tradisi yang ada. Jangan pernah
menganggap budaya anda kolot, ketahui-lah betapa betapa kolotnya
anda yang mengilai budaya luar dan tidak mau tahu akan budaya
anda sendiri.

Anda mungkin juga menyukai