Anda di halaman 1dari 5

Mk.

Kepasifikan

SUKU-SUKU DAN BAHASA DAERAH


YANG ADA DI SULAWEI UTARA

Disusun Oleh :
Calvin Septiano Pantow
18031106017

PRODI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019
 Suku dan Bahasa Daerah yang ada di Sulawesi Utara

a. Suku Minahasa
Suku Minahasa atau Orang Minahasa sering juga disebut orang Manado. Mereka
sendiri suka pula menyebut diri sebagai orang Kawanua. Masyarakat ini sebagian
besar mendiami daerah timur laut jazirah Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi
Utara. Sebenarnya masyarakat ini terbagi-bagi lagi kepada delapan sub-suku
bangsa, yaitu Tonsea, Tombulu, Tonsawang, Ratahan, Ponosakan, Totembuan,
Toulour dan Bantik. Jumlah populasi mereka diperkirakan sekitar 800.000 jiwa,
belum termasuk yang berdiam di daerah-daerah lain.

b. Suku Bantik
Suku Bantik merupakan suku bangsa yang masih dalam kerabat suku Minahasa.
Suku Bantik itu sendiri tersebar di beberapa daerah di Sulawesi Utara, antara lain
Kalasei, Buha, Talawaan Bantik, Molas, dan Tanamon.

c. Suku Borgo
Suku yang satu ini merupakan keturunan dari hasil pencampuran ras/etnis/bangsa
antara lain Bangsa Spanyol, Portugis, Belanda yang pernah mendiami Sulawesi
Utara dan terjadi perkawinan silang antara Suku bangsa luar dengan suku bangsa
Minahasa.

d. Suku Mongondow
Orang Mongondow sebagian besar mendiami Kabupaten Bolaang Mongondow di
Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten yang terdiri atas 15 kecamatan ini dihuni
oleh beberapa sub-suku bangsa. Sub-suku bangsanya, Mongondow, Bintauna,
Bolaang Itang, Kaidipang, dan Bolaang Uki. Pada zaman dulu kelimanya
berbentuk kerajaan-kerajaan kecil. Bahasa Mongondow memiliki lima dialek dari
setiap sub-suku bangsa tersebut di atas. Bahasa Mongondow menjadi bahasa
perantara di antara masyarakat-masyarakat di wilayah ini.

e. Suku Ponosakan
Suku Ponosakan juga merupakan bagian dari sub-suku Minahasa. Suku ini
berdiam di kecamatan Belang dan Ratatotok. Sementara itu jumlah populasinya
diperkirakan berjumlah 5.000 orang.

f. Ratahan
salah satu sub-suku Minahasa yang mendiami kecamatan Ratahan di provinsi
Sulawesi Utara. Suku Ratahan, terutama berada di kabupaten Minahasa Tenggara,
dan tersebar di sekitar kota Ratahan, di kampung-kampung Ratahan, Wioi, Wiau,
Wongkai, Rasi, Molompar, Wawali, Minanga dan Bentenan. Populasi suku
Ratahan diperkirakan sebesar 15.000 orang pada sensus tahun 1989.
g. Suku Sangir
Suku bangsa Sangir mendiami Kepulauan Sangihe dari jajaran Kepulauan Sangir
Talaud, Kabupaten Sangir Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Pulau-pulau yang
mereka diami adalah Sangir Besar, Tagulandang, Makalehi, Kuang, Kawio,
Kawaluso, Lupang, Toade, Karakitang, Kalawa, Mahengetang. Semuanya
termasuk dalam sepuluh kecamatan di Kabupaten Sangir Talaud.

h. Suku Talaud
Suku bangsa Talaud mendiami gugusan pulau-pulau Talaud di Kabupaten
Kepulauan Sangir-Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Daerah mereka terdiri dari
tiga pulau utama, yaitu Pulau Karakelang, Salibabu dan Kabaruan. Nama lain dari
Talaud adalah Taloda, artinya "orang laut". Ada juga yang menyebutnya
Porodisa.

i. Suku Tombulu
Populasi suku ini diperkirakan berjumlah 60.000 orang yang mendiami beberapa
kota di Tomohon, Sulawesi Utara, antara lain Tombariri, Tombulu, Wori,
Pineleng, dan Likupang Barat.

j. Suku Tonsawang
Orang Tonsawang adalah salah satu sub suku dari kelompok besar suku bangsa
Minahasa. Mereka mendiami beberapa desa di daerah Kabupaten Minahasa
bagian selatan. Masyarakat ini menggunakan dialek Tonsawang.

k. Suku Tonsea
Orang Tonsea adalah salah satu sub suku kelompok besar suku bangsa Minahasa.
Mereka mendiami beberapa kampung di sebelah timur laut Kabupaten Minahasa,
Sulawesi Utara. Masyarakat ini memakai dialek Tonsea yang masih bagian dari
bahasa Minahasa. Populasinya sekitar 90.000 jiwa.

l. Suku Toulour
Orang Toulour termasuk salah satu sub suku dari kelompok suku bangsa
Minahasa. Mereka mendiami daerah bagian timur pesisir Danau Tondano, yang
masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

 Bahasa -Bahasa Daerah di Sulawesi Utara

Bahasa Mongondow Bahasa Sangir

Bahasa Tontemboan Bahasa Tombulu

Rumpun bahasa Minahasa Bahasa Tonsawang


Bahasa Tonsea Bahasa Talaud

 KERAPATAN

No Nama Provinsi Luas Wilayah Kerapatan Kerapatan


Bahasa Suku
1 Aceh 57,956.00 km²
2 Bali 5,780.06 km²
3 Banten 9,662.92 km²
4 Bengkulu 19,919.33 km²
5 DI Yogyakarta 3,133.15 km²
6 DKI Jakarta 664.01 km²
7 Gorontalo 11,257.07 km²
8 Jambi 50.058.16 km²
9 Jawa Barat 35,377.76 km²
10 Jawa Tengah 32,800.69 km²
11 Jawa Timur 47,799.75 km²
12 Kalimantan Barat 147,307.00 km²
13 Kalimantan Selatan 38,744.23 km²
14 Kalimantan Tengah 153,564.50 km²
15 Kalimatan Timur 129,066.64 km²
16 Kalimantan Utara 75,467.70 km²
17 Kep. Babel 16.424.06 km²
18 Kepulauan Riau 8.201.72 km²
19 Lampung 34,623.80 km²
20 Maluku 46,941.03 km²
21 Maluku Utara 31,982.50 km²
22 Nusa Tenggara Barat 18,572.32 km²
23 Nusa Tenggara Timur 48,718.10 km²
24 Papua 319,036.05 km²
25 Papua Barat 99,671.63 km²
26 Riau 87,023.66 km²
27 Sulawesi Barat 16,787.18 km²
28 Sulawesi Selatan 46,717.48 km²
29 Sulawesi Tengah 61,841.29 km²
30 Sulawesi Tenggara 38,067.70 km²
31 Silawesi Utara 13,851.64
32 Sumatera Barat 42,012.89 km²
33 Sumatera Selatan 91,592.43 km²
34 Sumatera Utara 72,981.23 km²
Klasifikasi/ Pengelompokan/ Penggolongan Petani

Ada yang bilang petani berdasi, buruh tani, petani pemilik trus yang benar ada
berapa jenis petani ? Ketika saya browsing ternyata susah juga menemukan
klasifikasi dan referensinya. Oleh karena itu, berikut ini saya bagikan hasil
pencarian saya yang akhirnya membuahkan hasil. Semoga bermanfaat.

Menurut Sastraatmadja (2010)*, berdasarkan kepemilikan tanah, petani dibedakan


menjadi beberapa kelompok yaitu :
1. Petani buruh/ buruh tani, adalah petani yang sama sekali tidak memiliki
lahan sawah.
2. Petani gurem, adalah petani yang memiliki lahan sawah antara 0,1 s/d 0,50
hektar.
3. Petani kecil, adalah petani yang memiliki lahan sawah 0,51 s/d 1 hektar.
4. Petani besar, adalah petani yang memiliki lahan sawah lebih dari satu
hektar.

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian tahun 2003, jumlah petani gurem semakin
meningkat. Jumlah petani gurem pada tahun 1993 sebanyak 10,8 juta KK (52,7%)
meningkat menjadi 13,7 juta KK (56,5%) pada tahun 2003.

DAFTAR PUSTAKA

http://suku-dunia.blogspot.com/2015/06/suku-suku-di-sulawesi-utara.html

http://infopersada.com/nasional/pemerintahan-dan-wilayah/2-daftar-luas-wilayah-
provinsi-di-indonesia.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Bahasa_di_Sulawesi_Utara

*Sastraatmadja, Entang (2010). Suara Petani. Bandung : Masyarakat Geografi


Indoonesia.

https://untukumat.wordpress.com/2012/03/03/klasifikasi-pengelompokan-
penggolongan-petani/

Anda mungkin juga menyukai