Anda di halaman 1dari 17

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA
TEMA : BHINEKA TUNGGAL IKA
(PULAU SULAWESI)

KELAS 8B KELOMPOK 3
ANGGOTA :
 Athwa Ziaul Kautsar (04)
 Aurum Salsabila (06)
 Desita Apriliani (10)
 Muh Sandy Yudhasakti (22)
 Naila Muazara Ulfa (23)

8B – 23/24
1|P5 8B 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Penjelesan ......................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Suku................................................................................... 5
2.2 Budaya...............................................................................11
A. Tarian ..................................................................11
B. Lagu Daerah.........................................................14
2.3 Ras.....................................................................................16

BAB III PENUTUP


3.1 Daftar pustaka...................................................................17

2|P5 8B 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENJELASAN
Sulawesi merupakan salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar dan merupakan pulau
terbesar kesebelas di dunia. Pulau Sulawesi terletak di sebelah timur Pulau Kalimantan,
sebelah barat Kepulauan Maluku, dan sebelah selatan Mindanao dan Kepulauan Sulu,
Filipina.

Bentang alam di Sulawesi mencakup empat semenanjung, yakni Semenanjung Utara,


Semenanjung Timur, Semenanjung Selatan, dan Semenanjung Tenggara. Ada tiga teluk yang
memisahkan semenanjung-semenanjung ini, yaitu Teluk Tomini (Teluk Gorontalo) yang
membentang di wilayah perairan selatan dari Semenanjung Minahasa, Semenanjung
Gorontalo, dan Semenanjung Tomini (Tomini Bocht), Teluk Tolo di antara Semenanjung
Timur dan Tenggara, dan Teluk Bone di antara Semenanjung Selatan dan Tenggara.

Selat Makassar membentang di sepanjang sisi barat pulau dan memisahkan pulau ini dari
Kalimantan. Selain itu, Sulawesi juga terletak di antara pertemuan tiga lempeng, yakni
Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan
Sulawesi memiliki struktur tektonik yang sangat kompleks.

Sulawesi adalah pulau terbesar kesebelas di dunia dan meliputi area seluas 174.600 km2.
Bagian tengah pulau ini bergunung-gunung dengan permukaan kasar sehingga semenanjung
di Sulawesi pada dasarnya jauh satu sama lain dan lebih mudah dijangkau melalui laut
daripada melalui jalan darat.

Nama Sulawesi diperkirakan berasal dari kata dalam bahasa-bahasa di Sulawesi Tengah
yaitu kata sula yang berarti nusa (pulau) dan kata mesi yang berarti besi (logam), yang
mungkin merujuk pada praktik perdagangan bijih besi hasil produksi tambang-tambang yang
terdapat di sekitar Danau Matano, dekat Sorowako, Luwu Timur. Sedangkan bangsa/orang-
orang Portugis yang datang sekitar abad 14–15 masehi adalah bangsa asing pertama yang
menggunakan nama Celebes untuk menyebut pulau Sulawesi secara keseluruhan.

Nah, pengertian tentang keberagaman sendiri adalah ; Keberagaman adalah variasi dan
mengacu pada perbedaan. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat

3|P5 8B 2023/2024
banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Keberagaman berarti memahami bahwa setiap
individu itu unik, dan mengakui perbedaan individu lainnya.

Perbedaan individu ini bisa berdasarkan dimensi ras, etnis, jenis kelamin, orientasi
seksual, status sosial ekonomi, usia, kemampuan fisik, keyakinan agama, keyakinan politik,
atau ideologi lainnya. Keberagaman adalah eksplorasi dari perbedaan-perbedaan ini dalam
lingkungan yang aman, positif, dan terpelihara.

Keberagaman juga adalah tentang memahami satu sama lain dan bergerak melampaui
toleransi sederhana untuk merangkul dan merayakan dimensi keragaman yang kaya.

4|P5 8B 2023/2024
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SUKU

Sulawesi memiliki banyak suku diantara nya adalah dibawah ini :

1. Suku Bugis
Suku di Pulau Sulawesi yang pertama adalah Suku Bugis menjadi salah satu
suku yang memiliki populasi paling banyak di Pulau Sulawesi. Selain itu, masyarakat
dari Suku Bugis juga telah banyak menyebar di seluruh wilayah Sulawesi Selatan,
Tenggara, hingga Sulawesi Tengah.
Suku Bugis sendiri bisa dikatakan sebagai suku yang termasuk ke dalam
golongan suku Deutro Melayu atau Melayu Muda dan melakukan bermigrasi pada
sekitar 3000 SM hingga 1200 SM.
Berikut rumah adat suku bugis : RUMAH ADAT SAORAJA

2. Suku Mandar
Suku di Pulau Sulawesi yang kedua adalah Suku Mandar. Hampir sama seperti
Suku Bugis, Suku Mandar juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan tersebar di
berbagai wilayah, seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Diketahui hampir sekitar 90 persen masyarakat dari Suku Mandar memeluk
agama Islam, sementara sisanya merupakan penganut agama Kristen.
Sebagai suku dengan mayoritas penduduk beragama Islam, ada beberapa
budaya dari Suku Mandar yang menyajikan nuansa agama Islam yang kuat, misalnya

5|P5 8B 2023/2024
seperti Sayyang Pattudu. Sayyang Pattudu sendiri dapat dipahami sebagai ungkapan
rasa syukur untuk acara khataman Al Qur;an.
Berikut rumah adat suku Mandar : RUMAH ADAT BOYANG

3. Suku Toraja
Suku di Pulau Sulawesi yang ketiga adalah Suku Toraja. Suku Toraja sendiri
adalah suku yang tinggal di wilayah pegunungan bagian utara dari Provinsi Sulawesi
Selatan. Masyarakat dari Suku Toraja banyak tersebar di beberapa daerah, mulai dari
Kabupaten Tana Toraja, Mamasa, dan Toraja Utara.
Sebagian besar masyarakat dari Suku Toraja merupakan pemeluk agama Kristen
Protestan, sementara agama dengan jumlah pemeluk tertinggi kedua dari Suku Toraja
adalah Katolik. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat toraja biasa menggunakan
bahasa dari Suku Toraja dalam, seperti Toraja-Sa’dan, Mamasa, Ta’e, Talondo’,
Kalumpang, dan Toala’.
Berikut rumah adat suku Toraja : RUMAH ADAT TONGKONAN

4. Suku Makassar

6|P5 8B 2023/2024
Suku di Pulau Sulawesi keempat adalah Suku Makassar pada dasarnya merupakan sebutan
atau nama Melayu bagi suku yang hidup di daerah pesisir selatan dari Pulau Sulawesi. Suku
Makassar sendiri termasuk ke dalam rumpun bahasa Bentong, Selajar, hingga Konjo.

Masyarakat dari Suku Makassar banyak yang tinggal Kota Makassar, Kabupaten Gowa,
Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar, Jeneponto, Selayar, dan Bantaeng.Suku Makassar atau
orang Makassar menyebut dirinya dengan istilah Mangkasra. Kata Mangkasra dapat dimaknai
sebagai mereka yang memiliki sifat yang terbuka kepada siapapun.

Hal ini dikarenakan Suku Makassar sudah dikenal luas dengan keberanian dan jiwa
penakluknya. Namun, Suku Makassar tetap menjunjung tinggi nilai demokrasi yang ada di
dalam sebuah sistem pemerintahan.

Berikut adalah rumah adat dari suku Makassar : RUMAH ADAT BALLA LOMPOA

5. Suku Buton

Suku di Pulau Sulawesi kelima adalah Suku Buton merupakan nama bagi masyarakat
yang tinggal dan hidup di wilayah Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton.
Masyarakat dari Buton sudah memiliki budaya yang kental untuk menjadi seorang pelaut.

Maka tak heran, apabila banyak yang menyebut suku ini sebagai suku pelaut. Sama
seperti suku Bugis dan Mandar, suku Buton juga telah menjelajah dan merantau sebagai
pelaut ke berbagai penjuru Nusantara.

Sebagian besar masyarakat Buton merupakan pemeluk agama Islam. Sementara,


bahasa yang digunakan oleh masyarakat Buton adalah bahasa dari suku Buton sendiri,
yaitu bahasa Wolio. Bahasa Wolio menjadi bahasa resmi di era pemerintahan kesultanan
Buton.

7|P5 8B 2023/2024
Berikut rumah adat dari suku Buton : RUMAH ADAT BANUA TADA

6. Suku Minahasa

Suku di Pulau Sulawesi yang keenam adalah Sebagian besar masyarakat dari Suku
Minahasa tinggal di wilayah Sulawesi Utara. Suku Minahasa bisa dikatakan sebagai suku
terbesar yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Suku Minahasa sendiri dalam sehari-hari
menggunakan berbagai bahasa, mulai dari bahasa Manado, Tombulu, Tonsawang, Tonsea,
dan bahasa Tontemboan.

Sebagian besar masyarakat Minahasa merupakan pemeluk agama Kristen Protestan dengan
jumlah sekitar 80 persen dari populasi. Sementara, 20 persen dari masyarakat Minahasa
merupakan pemeluk Islam, Hindu, hingga Buddha.

Selain itu, suku Minahasa juga mempunyai berbagai warisan budaya yang khas, yaitu
seperti Tari Maengket, Tari Kabasaran, dan sebuah alat musik yang terbuat dari kayu dikenal
dengan sebutan Kolintang.

Berikut rumah adat suku Minahasa : RUMAH ADAT WALEWANGKO

8|P5 8B 2023/2024
7. Suku Balaesang

Suku di Pulau Sulawesi yang kedelapan adalah Suku Balaesang adalah suku yang tinggal
di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Donggala, Kecamatan Balaesang. Suku
Balaesang sendiri masih termasuk ke dalam sub dari suku Tomini.

Masyarakat Balaesang Timur dikenal sebagai suku yang mempunyai kearifan lokal berupa
menyatu dengan alam. Bukti tersebut bisa dilihat dari kelestarian alam yang ada di Danau
Rano.

Masyarakat dari suku Balaesang tidak memperbolehkan perahu mesin digunakan di Danau
Rano, hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan air danau menjadi tercemar.

Berikut rumah adat suku Balaesang : RUMAH ADAT PENYELAMAT BENCANA

8. Suku Tolaki

Suku di Pulau Sulawesi yang kesembilan adalah Suku Tolaki bisa disebut sebagai suku
terbesar yang ada di kawasan Sulawesi Tenggara. Suku Tolaki sendiri merupakan suku asli
dari Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka. Di Konawe sebelah utara, ada banyak sekali jejak
peradaban yang dimiliki oleh Suku Tolaki ini. Hal ini juga telah dibuktikan dengan adanya
peninggalan arkeologi di beberapa goa atau kumapo.

Bahasa yang digunakan oleh suku Tolaki sehari-hari adalah Bahasa Tolaki. Bahasa Tolaki
sendiri memiliki beberapa dialek yang khas, misalnya seperti wiwirano, asera, konawe,
mekongga, dan laiwui.

9|P5 8B 2023/2024
Bahasa Tolaki juga merupakan bahasa yang menggunakan dua tingkatan bahasa, yang
pertama untuk orang yang dihormati dan yang kedua untuk orang yang seusia atau sebaya.
Berdasarkan data sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2015 silam, total penduduk
dari Suku Tolaki mencapai sekitar 900.000 jiwa. Mayoritas penduduk dari suku Tolaki
merupakan pemeluk agama Islam.

Berikut rumah adat suku Tolaki : RUMAH ADAT LAIKA

9. Suku Gorontalo

Suku di Pulau Sulawesi yang keenam adalah Suku Gorontalo atau sering disebut juga
Hulontalo merupakan suku yang hidup di provinsi Gorontalo, di bagian utara Sulawesi.
Masyarakat dari suku Gorontalo sendiri memiliki jumlah populasi hingga sekitar 1,2 juta
jiwa. Sebagai masyarakat yang mayoritas beragama Islam, suku Gorontalo bermata
pencaharian sebagai petani dan nelayan.

Berikut adalah rumah adat suku Gorontalo : RUMAH ADAT DOLOHUPA

10. Suku Mongondow

10 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4
Suku di Pulau Sulawesi yang kelima belas adalah Suku Mongondow merupakan suku
yang hidup di provinsi Sulawesi Utara, tepat di perbatasan dengan Gorontalo atau wilayah
Kotamobagu dan kabupaten sekitarnya. Sama seperti suku Kaili, suku ini sebagian besar
memeluk agama Islam.

Berikut rumah adat suku Mongondow : RUMAH ADAT BOLAANG

2.2 BUDAYA

A. TARIAN DAERAH

Sulawesi memiliki banyak ragam tarian daerah diantranya adalah ada di bawah ini :

1. Tari kipas pakarena

Tarian ini sering ditampilkan untuk mempromosikan pariwisata daerah Sulawesi


Selatan.
11 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4
2. Tari Ma’badong

Tarian daerah Sulawesi Selatan lainnya adalah Tari Ma'badong. Tarian ini merupakan
tarian kedukaan dari suku Toraja.
Tari ini menjadi bagian dari ritual Badong dalam pesta atau upacara Rambu Solo.

3. Tari Pa’gellu

Tarian ini berasal dari suku Toraja yang berorientasi pada hiburan. Biasanya
dibawakan untuk menyambut tamu, perkawinan, pesta rakyat, dan lain-lain.

12 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4
4. Tari salonreng

Tarian ini berasal dari suku Makassar. Tari Salonreng dapat dijumpai di berbagai
daerah yang didiami oleh etnik atau suku Makassar, salah satunya Kabupaten Gowa, Takalar,
Jeneponto, dan lainnya.

5. Tari ma’randing

Tari Ma'randing adalah sebuah tarian yang dipersembahkan pada upacara kematian
laki-laki bangsawan di Toraja. Tarian daerah Sulawesi Selatan ini juga masih berkaitan
dengan upacara Rambu Solo. Namun, tarian ini biasanya dibawakan saat pemakaman besar
untuk mereka yang berkasta lebih tinggi (bangsawan).

13 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4
B. LAGU DAERAH
Sulawesi memiliki banyak lagu daerah diantaranya adalah, dibawah ini :

1. Lagu posisani
Dalam liriknya, lagu ini memiliki arti tentang perkenalan. Selain itu, lagu Posisani
juga menggambarkan tentang tarian perkenalan. Adapun tarian ini bisa dilakukan oleh
semua kalangan usia dan bertujuan mengajak orang lain untuk menari bersama dan
bersukacita.
Lirik :
Ekamai-mai puramo kita Moende endemo
Moendeka posisani ala kita mosisani
Ee Rand ante Kabilasa totuatu ante ngana
Moende nte dambalara ala malindo lara
Moendeka Posisani ala kita mosisani
Racoba mo nte sanggani pasti marua nggani
Moendeka Posisani ala kita mosisani
Racoba mo nte sanggani pasti marua nggani

2. Lagu Tananggu Kaili


Liriknya yang singkat membuat lagu ini lebih mudah dihafalkan dibanding lagu lainnya.
Kaili sendiri adalah nama daerah di Sulawesi Tengah yang meliputi Palu, Donggala dan Sigi.
Diciptakan oleh Hasan Bahasyuan, Tananggu Kaili menceritakan tentang alam di Kaili yang
indah.
Lirik :
Tananggu Kaili Tananggu Potove
Katuvuku sampe nabose
Peari ino nte papa ante salara

14 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4
Tananggu Kaili Tananggu Potove
Ira nggaluku nonggave-nggave
Balumba no ende ende

3. Lagu Bangga Tano Manondok


Berikut lirik lagu Banggai Tano Monondok:
Banggai Tano Monondok
Tinanggu Tukon Tamanggu Nandongan
Doi Loluk Polong Nia
Totoimo Kona Alam Namonondokan
Totoimo Kona Alam Namonondokan
May nda pomenggon noanggita
Kenendeke konda lipu nia

4. Lagu Tope Gugu


Lagu ini mengisahkan tentang pengorbanan para pehjuang kemerdekaan. Bukan hanya
itu, lirik dalam lagu Tope Gugu ini juga memiliki makna renungan yang dapat membuat haru.
Lirik :
Tope tope gugu
Lagaligo hointado
Hoinalenga pompiri
Pompiri
Ane manutina nitu
Tunu bokukande atena
Atena jokulau ampena
Ampena kupakei kupatente lau
Lau ambe jara nipakei tina ala
Ala makancara riasenaiopa
Topamalajong malajong pulo mada
Mada padongkonailawe
Mada padongkonailawe
15 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4
2.3 RAS

ada dua macam ras di sulawesi yaitu ras Malayan Mongoloid dan ras Veddoid
1. Malayan Mongoloid
Ras ini memiliki ciri-ciri berkulit kekuningan hingga hitam.
Ras ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti Pulau Sumatra, Pulau
Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Nusa Tenggara.
2. Veddoid
Ras Veddoid memiliki ciri-ciri berkulit sawo matang, postur tubuh kecil, dan rambut
bergelombang. Penduduk ras Veddoid memiliki kesamaan sifat dengan bangsa Weda di
Srilanka.
Ras ini mendiami Pulau Sumatra dan Sulawesi. Contohnya suku Sakai di Sia, Riau, suku
Kubu di Jambi, dan suku Tomuna di Muna, Pulau Sulawesi.

16 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4
BAB III
PENUTUP

3.1 DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi

https://mediaindonesia.com/humaniora/632077/8-lagu-daerah-sulawesi-
tengah-beserta-lirik-dan-makna-mana-favoritmu

https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6030303/14-tarian-daerah-
sulawesi-selatan-berikut-makna-dan-filosofinya

https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230511090821-569-948097/
mengenal-macam-macam-ras-yang-ada-di-indonesia

http://siagabencana.com/post/rumah-adat-sulawesi-penyelamat-bencana/

17 | P 5 8 B 2 0 2 3 / 2 0 2 4

Anda mungkin juga menyukai