Anda di halaman 1dari 20

PENGAMBILAN

DARAH ARTERI

Plebotomi
Kelompok 5
• Regita Aulia Rosalina
• Camelia Clara Angelina
• Rizka Dwi Angginita
• Krisda Risel Hestanti
• Ni Made Puspita Sari
• Kadek Ananda Pratiwi
• Dewi Puspita Ninggrum
• Dedek Saputra
• Shintia Dwi Cahya
pendahuluan
Praktek pengeluaran darah (bloodletting) sudah sejak lama dikenal
manusia dan menjadi bagian dari pengobatan pasien. Teknik
pengeluaran darah yang pertama (tahun 100 SM) dilakukan oleh
dokter dokter dari Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum
dikenal Hippocrates dengan sebutan “Bapak Ilmu Kedokteran” (abad
5 SM), seni pengambilan darah banyak mengalami perubahan
demikian pula berbagai alat untuk keperluan pengambilan dan
penampungan bahan darah. Lanset utuk pengambilan darah
digunakan pertama kali sebelum abad ke 5 SM dengan tetap
mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar. Dengan lanset ini
seorang dokter (practitioner) melubangi vena, kadang-kadang
sampai beberapa lubang. Menjelang akhir abad 19 barulah teknologi
mengambil alih memproduksi “lintah artificial”. Kini telah dikenal
beragam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh dipasaran.

Sintia
Pembuluh nadi(arteri)
Pembuluh nadi(arteri) adalah pembuluh darah
berotot yang membawa darah dari jantung.
Dinding pembuluh nasi terdiri dari tiga lapis yakni
lapisan luar yang elastis, lapisan tengah yang
berupa sel otot polos dan lapisan dalam yang
terdiri dari selapis sel yang tipis. Biasanya
pembuluh nadi atau arteri terletak di dalam
tubuh.Pembuluh arteri terbesar disebut aorta.
Pembuluh ini bermula dari bilik kiri jantung dan
berfungsi untuk membawa darah yang didalamnya
banyak terkandung oksigen atau darah yang
bersih utnuk disalurkan ke seluruh tubuh.

Dewi
Fungsi Pembuluh Darah Arteri
• Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh
tubuh
• Pengantar oksigen serta nutrisi menuju seluruh
tubuh
• Pengangkut zat buangan seperti karbon
dioksida
• Penjaga keseimbangan dalam mobilisasi
protein, kimia serta unsur sistem kekebalan
tubuh dan sel.

Dedek
Ciri Pembuluh Arteri
• Dinding teridiri dari tiga lapis yakni laipsan luar yang
berbentuk sel otot elastis, lapisan tengah berbentuk sel
otot polos dan lapisan dalam selapis sel dengan dinding
tipis
• Berdinding tebal dan elastis serta kuat
• Mengangkut darah bersih
• Memiliki katup yakni awal pembuluh yang terletak di deka
jantung
• Jika terjadi kecelakaan atau luka, darah akan memancar
keluar
• Terletak di bagian dalam tubuh

Rizka
Jenis Pembuluh Arteri
• Arteri Pumonalis
Ini adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik menuju
paru-paru. Dalam pembuluh ini berisi banyak karbon
dioksida yang akan di lepas ke paru-paru tepatnya di
alveolus.
• Arteri Sistemik
Ini adalah pembuluh nadi yang fungsinya mengantarkan
darah untuk menuju ke arteriol kemudian menuju ke
pembuluh kapiler yakni tempat di mana zat nutrisi dan
oksigen ditukar.
• Aorta
Pembuluh nadi yang memiliki bentuk terkecil yang
berhubungan dengan pembuluh kapiler.

Rizka
Lokasi Pembuluh Darah Arteri
• Arteri Radialis dan Ulnaris, merupakan pilihan pertama yang
paling aman dipakai untuk fungsi arteri kecuali terdapat
banyak bekas tusukan atau haematoem juga apabila Allen
test negatif.
• Arteri Dorsalis Pedis, merupakan pilihan kedua.
• Arteri Brachialis, merupakan pilihan ketiga karena lebih
banyak resikonya bila terjadi obstruksi pembuluh darah.
• Arteri Femoralis, merupakan pilihan terakhir apabila pada
semua arteri diatas tidak dapat diambil. Bila terdapat
obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran darah ke
seluruh tubuh / tungkai bawah dan bila yang dapat
mengakibatkan berlangsung lama dapat menyebabkan
kematian jaringan. Arteri femoralis berdekatan dengan vena
besar, sehingga dapat terjadi percampuran antara darah
vena dan arteri
Krisda
Lanjutan….
Sebelum pengambilan darah dari arteri radialis, harus
dilakukan modified Allen test untuk menentukan apakah
arteri ulnaris dapat memberikan sirkulasi kolateral ke tangan.
Modified Allen test
• Pasien diminta untuk menggenggam, tekan arteri ulnaris dan
arteri radialis dengan 2 jari pada masing-masing arteri
• Pasien diminta membuka genggamannya, amati telapak
tangan pasien menjadi pucat
• Lepas tekanan pada arteri ulnaris, bila telapak tangan pasien
menjadi kemerahan, maka tes positif, darah bisa diambil

Krisda
Persiapan Pengambilan
Darah Arteri
• Persiapan pasien
– Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang
dilakukan
– Jelaskan bahwa dalam prosedur pengambilan akan
menimbulkan rasa sakit
– Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul
– Jelaskan tentang allen’s test

Kadek
Persiapan alat

• Spuit 2 ml atau 3ml dengan jarum ukuran 22 atau 25 (untuk anak-


anak) dan nomor 20 atau 21 untuk dewasa
• Heparin
• Yodium-povidin
• Penutup jarum (gabus atau karet)
• Kasa steril
• Kapas alkohol
• Plester dan gunting
• Pengalas
• Handuk kecil
• Sarung tangan sekali pakai
• Obat anestesi lokal jika dibutuhkan
• Wadah berisi es
• Kertas label untuk nama
• Termometer
Kadek
Langkah Kerja Pengambilan Darah Arteri

1. Baca status dan data klien untuk memastikan indikasi


pengambilan AGD
2. Cek alat-alat yang akan digunakan
3. Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
4. Perkenalkan nama perawat
5. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
6. Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
7. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya\
8. Tanyakan keluhan klien saat ini
9. Jaga privasi klien
10. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
11. Memilih arteri yang akan di pungsi.

Regita
Lanjutan..
12.Menyiapkan posisi pasien :
Arteri Radialisi :
• Pasien tidur semi fowler dan tangan diluruskan.
• Meraba arteri kalau perlu tangan boleh diganjal atau ditinggikan.
• Arteri harus benar-benar teraba untuk memastikan lokalisasinya.
• Arteri Dorsalis Pedis
• Pasien boleh flat / fowler.

Arteri Brachialis
• Posisi pasien semi fowler, tangan di hyperextensikan / diganjal
dengan siku.
• Arteri Femoralis
• Posisi pasien flat

Regita
Lanjutan….
13. Cuci tangan dan pakai sarung tangan sekali pakai
14. Raba kembali arteri untuk memastikan adanya pulsasi daerah yang akan
ditusuk sesudah dibersihkan dengan kapas bethadine secara sirkuler.
Setelah 30 detik kita ulangi dengan kapas alkohol dan tunggu hingga kering.
15.Bila perlu obat anethesi lokal gunakan spuit 1 cc yang sudah diisi dengan
obat (adrenalin 1 %), kemudian suntikan 0,2-0,3 cc intracutan dan sebelum
obat dimasukkan terlebih dahulu aspirasi untuk mencegah masuknya obat
kedalam pembuluh darah.
16.Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh tangan kiri dengan
cara kulit diregangkan dengan kedua jari telunjuk dan jari tengah sehingga
arteri yang akan ditusuk berada di antara 2 jari tersebut.
17.Spuit yang sudah di heparinisasi pegang seperti memegang pensil dengan
tangan kanan, jarum ditusukkan ke dalam arteri yang sudah di fiksasi tadi.
18.Pada arteri radialis posisi jarum ± 45 derajat
Pada arteri brachialis posisi jarum 60 derajat
Pada arteri femoralis posisi jarum 90 derajat

Camelia
19.Sesudah darah diperoleh sebanyak 2 cc jarum kita cabut dan
usahakan posisi pemompa spuit tetap untuk mencegah terhisapnya
udara kedalam spuit dan segera gelembung udara dikeluarkan dari
spuit.
20.Ujung jarum segera ditutup dengan gabus / karet.
21.Bekas tusukan pungsi arteri tekan dengan kapas alkohol campur
dengan bethadine.
22.Pada arteri radialis dan dorsalis pedis selama 5 menit
Pada arteri brachialis selama 7 – 10 menit
Pada arteri femoralis selama 10 menit
23.Jika pasien mendapat antikoagulan tekan selama 15 menit.
24.Lokalisasi tusukan tutup dengan kassa + bethadine steril.
25. Memberi etiket laboratorium dan mencantumkan nama pasien,
ruangan tanggal dan jam pengambilan, suhu dan jenis pemeriksaan.
26.Bila pengiriman / pemeriksaannya jauh, darah dimasukkan kantong
plastik yang diisi es supaya pemeriksaan tidak berpengaruh oleh
suhu udara luar
27.Kembali mencuci tangan setelah selesai melakukan perasat.
Camelia
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengambilan
Darah Arteri
• Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih
• Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin
untuk mencegah darah membeku
• Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri,
berikan anestesi lokal
• Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk
mengetahui kepatenan arteri
• Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat
darah yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri
• Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah
tercampur rata dan tidak membeku
• Lakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih
deras daripada vena)
• Keluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup
ujung jarum dengan karet atau gabus
• Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil
• Segera kirim ke laboratorium ( sito )

Ni made
Persyaratan Umum
• Beberapa persyaratan umum yang perlu diperhatikan untuk
memperoleh hasil pemeriksaan yang akurat adalah:
• Pasien diusahakan dalam keadaan tenang dengan posisi
berbaring (pasien dalam keadaan takut/ gelisah akan
menyebabkan hiperventilasi).
• Pengambilan darah pada pasien yang sedang mendapat
terapi oksigen dilakukan minimal 20 menit setelah pemberian
oksigen dan perlu dicantumkan kadar oksigen yang diberikan
• Perlu diwaspadai adanya perdarahan dan hematoma akibat
pengambilan darah terutama pada bagian yang sedang
mendapat terapi antikoagulan
• Suhu tubuh pasien dan waktu pengambilan darah harus
dicantumkan dalam formulir permohonan pemeriksaan

Ni made
Komplikasi yang bisa terjadi:
• Trombosis arteri: menyebabkan iskemik dan
kematian jaringan
• Hematoma: dicegah dengan penekanan
selama 3-5 menit pada luka. Penanganan
jika terjadi hematoma dengan kompres
hangat.
• Perdarahan: lokasi luka perlu dievaluasi
terutama pada pasien dengan pemeriksaan
koagulasi yang memanjang atau
mendapatkan obat antikoagulan.
Kesimpulan
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa
darah dari jantung.
Lokasi pengambilan darahnya ada di :
1.Arteri Radialis dan Ulnaris, merupakan pilihan pertama yang paling aman
dipakai untuk fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas tusukan atau
haematoem juga apabila Allen test negatif.
2.Arteri Dorsalis Pedis, merupakan pilihan kedua.
3.Arteri Brachialis, merupakan pilihan ketiga karena lebih banyak resikonya
bila terjadi obstruksi pembuluh darah.
4.Arteri Femoralis, merupakan pilihan terakhir apabila pada semua arteri
diatas tidak dapat diambil.
Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran darah ke
seluruh tubuh / tungkai bawah dan bila yang dapat mengakibatkan
berlangsung lama dapat menyebabkan kematian jaringan. Arteri femoralis
berdekatan dengan vena besar, sehingga dapat terjadi percampuran
antara darah vena dan arteri Sebelum pengambilan darah dari arteri
radialis, harus dilakukan modified Allen test untuk menentukan apakah
arteri ulnaris dapat memberikan sirkulasi kolateral ke tangan.

Anda mungkin juga menyukai