Anda di halaman 1dari 2

Prosedur Pengambilan Darah

Arteri
April 6, 2018 , Dian Sukma Hanggara , Leave a comment

Sampel darah arteri digunakan terutama untuk pemeriksaan analisa gas darah (AGD) arteri.
Sampel dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu pada pasien yang sering diperiksakan AGD
melalui kateter dalam arteri, atau dengan menggunakan spuit untuk tusukan arteri pada pasien
yang hanya butuh satu kali pemeriksaan.

Pengambilan sampel darah arteri lebih sulit dibandingkan sampel darah vena karena
pembuluh darahnya lebih dalam dan tidak terlihat/teraba dengan komplikasi yang lebih
berat. Arteri radialis merupakan pilihan pertama karena paling dangkal, memiliki kolateral
(arteri ulnaris), dan mudah perabaannya. Pilihan arteri berikutnya adalah arteri brachialis
dan arteri dorsalis pedis, sedangkan arteri femoralis merupakan pilihan terakhir. Sebenarnya
pengambilan sampel dari arteri femoralis lebih mudah karena ukuran arteri lebih besar, tapi
beresiko menyebabkan perdarahan yang sering tidak diketahui karena lokasinya tertutup
selimut.

Sebelum pengambilan darah dari arteri radialis, harus dilakukan modified Allen test untuk
menentukan apakah arteri ulnaris dapat memberikan sirkulasi kolateral ke tangan.

Modified Allen test

1. Pasien diminta untuk menggenggam,


tekan arteri ulnaris dan arteri radialis dengan 2 jari pada masing-masing
arteri
2. Pasien diminta membuka genggamannya, amati telapak tangan pasien
menjadi pucat
3. Lepas tekanan pada arteri ulnaris, bila telapak tangan pasien menjadi
kemerahan, maka tes positif, darah bisa diambil

Modified Allen test

Prosedur pengambilan darah arteri

1. Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah preheparinized.
Jumlah antikoagulan 0,2 mL heparin .
2. Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70% dan
biarkan kering
3. Posisi tangan hiperekstensi pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau
bantal kecil
4. Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60 (90 untuk
o o

a. femoralis)
5. Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera
tutup ujung jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali agar
darah bercampur heparin
6. Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-5
menit
7. Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau
diletakkan ke dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain dengan suhu
1–5°C) untuk meminimalkan konsumsi oksigen oleh leukosit.

Prosedur pengambilan darah arteri

Komplikasi yang bisa terjadi:

1. Trombosis arteri: menyebabkan iskemik dan kematian jaringan


2. Hematoma: dicegah dengan penekanan selama 3-5 menit pada luka.
Penanganan jika terjadi hematoma dengan kompres hangat.
3. Perdarahan: lokasi luka perlu dievaluasi terutama pada pasien dengan
pemeriksaan koagulasi yang memanjang atau mendapatkan obat
antikoagulan.

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai