Anda di halaman 1dari 39

Jaringan Kerja

( Network Diagram )
By
Darman Katni. Singojudo
Jaringan Kerja
Menyiapkan “Jaringan Kerja “ proyek secara lengkap, dalam arti siap pakai untuk tugas2
Merencanakan & menyusun jadwal pekerjaan, dan tolok ukur pengendalian, dibutuhkan
proses yg panjang dan ber-tingkat2.

Dari segi penyusunan jadwal, jaringan kerja dipandang sebagai suatu langkah penyem
purnaan “ Metode bagan balok “, karena dapat memberikan jawaban atas pertanyaan2
yg belum terpecahkan oleh metode tersebut, seperti :
1. Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek
2. Hubungan dan saling ketergantungan antara masing2 kegiatan
3. Kegiatan2 mana yg bersifat kritis dalam hubungannya dg penyelesaian proyek
4. Bila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu, bagaimana pengaruh
nya terhadapa sasaran jadwal penyelesaian proyek secara menyeluruh

Jaringan kerja berguna untuk :


1. Menyusun urutan kegiatan proyek yg memiliki sejumlah besar komponen dg hubung
an ketergantungan yg kompleks
2. Membuat perkiraan jadwal proyek yg paling ekonomis
3. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya
Terminologi & kaidah dasar.
Menyiapkan “ jaringan Kerja “ proyek secara lengkap, dalam arti siap pakai untuk
tugas2 perencanaan, menyusun jadwal pekerjaan, dan tolok ukur pengendalian
dibutuhkan proses yg panjang dan ber-tingkat2
 Kegiatan2 yg merupakan komponen proyek & hubungan ketergantungan antara
satu dengan yg lain disajikan dengan menggunakan tanda2 tertentu.
Ada dua macam “ Jaringan Kerja”
1. Activity On Arrow (AOA). Disini kegiatan digambarkn sebagai anak panah yg meng
hubungkan dua lingkaran/kotak yg mewakili dua peristiwa. Ekor anak panah merupa
kan awal & ujungnya sebagai akhir kegiatan. Nama & kurun waktu kegiatan ber-
turut2 ditulis diatas & dibawah anak panah, spt terlihat pd gambar berikut :

EET Kegiatan (i) EEF Kegiatan (j) EEF


i j k
LET Durasi (i) LET Durasi (j) LEF

 EET=Earliest Event Time  LET=Latest Event Time


2. Activity On Node (AON) = kegiatan ditulis dalam kotak/lingkaran. Anak panah
menjelaskan hubungan ketergantungan antara kegiatan2 spt pada gambar :

FF(i-J)
ES Jenis EF ES
Kegiatan(i) FS(i-J) Durasi
Jenis (i) EF

LS Kegiatan(j) LF
LS LF
No Keg Durasi (i) No Keg Durasi (j)
SS(i-J)
SF(i-J)
 Kegiatan /Activity, mempunyai sifat-sifat sbb :
 Memerlukan waktu dan sumber daya
 Waktu mulai dan berakhir dapat diukur/ diberi tanda
 Dapat berdiri sendiri atau dikelompokkan menjadi SRK (Satuan Rincian Lingkup Kerja)
 Peristiwa / kejadan ( Event ) dan Milestone
 Adalah suatu titik waktu, dimana semua kegiatan2 sebelumnya (predecessor) sdh se-
lesai, dan kegiatan sesudah itu dpt dimulai.
 Peristiwa pertama dalam jadwal proyek adalah titik awal mulainya proyek dan peristi
wa akhir adalah titik dimana proyek selesai.
 Peristiwa tidak memerlukan kurun waktu dan sumber daya, dan peristiwa menjelaskan
suatu keadaan masalnya kegiatan selesai atau mulai
 Salah satu peristiwa/ event yg penting disebut tonggak kemajuan/milestone
 Node (i) dan Node (j) yg berada di ekor anak panah adalah node (i), sedangkan yg
dikepala adalah Node (j). Tetapi Node (j) akan menjadi Node (j) utk kegiatan berikut
nya.
 Kecuali kegiatan awal, maka sebelum suatu kegiatan dpt dimulai, kegiatan terdahulu/
yg mendahuluinya harus sudah selesai.
 Dummy adalah anah panah yg hanya menjelaskan hubungan ketergantungan antara
dua kegiatan, dan tidak memerlukan waktu dan sumber daya;
 Penyajian grafis jaringan kerja yg tidak membutuhkan skala, kecuali untuk keperluan
tertentu
Membuat “Jaringan Kerja” secara grafis dan simbol yang digunakan :
• Hubungan peristiwa dan kegiatan pada “AOA”
Peristiwa/event Peristiwa/event
terdahulu berikutnya
Kegiatan
i j
Kurun waktu (D)

• Hubungan antara Kegiatan-kegiatan pada AON


Node Node
Konstrain
Kegiatan A Kegiatan B

• Kegiatan (B) mulai setelah kegiatan (A) selesai


Kegiatan (A) Kegiatan (B)
i j k
Durasi (A) Durasi (B)

• Kegiatan (B) dan C dapat dimulai setelah kegiatan (A) selesai


Kegiatan (B)
k
Durasi (B)
Kegiatan (A)
i j
Durasi (A)
Kegiatan (C)
m
Durasi (C)
• Kegiatan (C) dan (D) dapat dimulai setelah kedua kegiatan (A) dan (B) selesai

Kegiatan (A) Kegiatan (C) m


i
Durasi (A) Durasi (C)

Kegiatan (B) Kegiatan (D)


j n
Durasi (B) Durasi (D)

• DUMMY
Agar terlihat adanya hubungan ketergantungan antara dua event, maka diadakan ke-
giatan fiktif yang disebut “dummy”. Dummy tidak memerlukan waktu dan digambar-
kan sebagai garis terputus.
Kegiatan (A) dan (B) harus selesai sebelum kegiatan (D) dapat dimulai. Sedangkan
(C) dapat dimulai segera setelah (A) selesai dan tidak bergantung kegiatan (B).

Kegiatan (A) Kegiatan (C)


i j n
Durasi (A) Durasi (C)

k Dummy
p

Kegiatan (B) Kegiatan (D)


m
Durasi (B) Durasi (D)
EET
Kegiatan (i) EET Kegiatan (j) EEF
i j k
LET LET Durasi (j) LEF
Durasi (i)
Kegiatan diikuti Kegiatan mengikuti

EET (j) = EET (i) + durasi (i)


Forward Analysis : EET (K) = EET (J) + durasi (j)

EET Kegiatan (i) EET Kegiatan (j) EEF


i j k
LET Durasi (i) LET Durasi (j) LEF

Kegiatan diikuti Kegiatan mengikuti


LET (j) = LET (k) - durasi (k)
Backward Analysis : LET (i) = LET (J) - durasi (i)
Menghitung kurun waktu pelaksanaan
Masing-masing kegiatan
M
Memperkirakan Waktu Kegiatan/ Aktifitas

Ada 2(dua) cara :


1. Simple Estimate (Estimasi Tunggal).
Bila dipakai “Metode CPM ( Crirical Parth Method), yaitu menggunakan angka
rata-rata yang diperlukan oleh kegiatan
2. Three Estimate (Estimasi 3 angka)
Bila dipakai “Metode PERT (Project Evaluation and Review Technique)

TE = ( a + 4m + b ) / 6
TE = waktu yang diperkirakan
a = optimistic timae ( waktu optimis )
b = pessimistic time ( waktu pesimis )
m = most likely time ( waktu yang paling mungkin )

Mengidentifikasi kegiatan proyek dan menyusun menjadi urutan


kegiatan, dengan cara menjawab pertanyaan sbb :

 Kegiatan apa yang dimulai terlebih dahulu


 Kegiatan mana yang dikerjakan setelah kegiatan tersebut selesai
 Adakah kegiatan-kegiatan dalam proyek yang dapat berlangsung sejajar
 Perlukah mulainya kegiatan tertentu menunggu kegiatan lain selesai
PROYEK GUDANG KERANGKA BESI

Tingkat I Tingkat II Tingkat III


1. Membuat gambar  Disain &Gamb bangunan • Denah,tampak,potongan
 instalasi listrik & air detail &perhitungan
• Instalasi listrik
• Instalasi air
2. Membeli material  Material bangunan gudang • Material tiang
 Material pondasi &dinding • Material dinding
• Material atap
3. Meniapkan lahan  Material & paralatan urugan • Besi beton
 Menggali tanah utk pondasi • Urugan & pemadatan
• Pengukuran & bouwplank
4. Membuat pondasi  Pembesian pondasi • Menggali pondasi
 Bekisting pondasi • Pembetonan pondasi
5. Kerangka konstruksi  Pabrikasi konstruksi atap • Pabrikasi tiang & rangka
atap atap baja dll
• Pengecatan rangka baja
6. Mendirikan  Erection rangka atap • Mendirikan tiang &
bangunan  Penutup atap rangka atap baja
 Dinding & finishing • Memasang gording dll
• Memasang penutup atap
• Pas Dinding,pleteran& cat
No

3 10
2 3 30
3 3
3 12
43 4 10

5 2 4

6 2 6

77 2 8
7 2
8 6
9 3 8

10 3 6
100 100
No

3
2 3
3 3
3
43 4

5 2

6 2

77 2
7 2
8
9 3

10 3
B B
Kurva “S” dengan kombinasi Barchart

K
0 Bobot
Bulan ke
No Uraian aktifitas/pekerjaan (D) d (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
e
1 Membuat disain &spesifikasi 3 A 10 4 3 3
10 10 10
2 Pabrikasi Generator Set(Gen-set) 3 B 30
4 4 4
3 Material Pondasi&Bang Gen-set 3 C 12
3 2 3 2
4 Merekrut operator & mekanik 4 D 10
2 2
5 Uji coba di pabrik 2 E 4

6 Membuat pondasi Gen-set 2 F 6 3 3

7 Membuat bangunan rmh gen-set 2 G 8 4 4

3 3
8 Melatih operator & mekanik 2 H 6
2 2 4
9 Transportasi Gen-set ke proyek 3 I 8
2 2 2
10 Memasang & start up Gen-set 3 J 6

100 4 3 3 17 16 17 7 8 9 6 4 2 2 2
Rencana (%)
4 7 10 27 43 60 67 75 84 90 94 96 98 100

Realisasi (%)
Kurva “S” dengan kombinasi Barchart

Uraian aktifitas/pekerjaan
Bulan ke

Membuat disain &spesifikasi 4 3 3

Pabrikasi Generator Set(Gen-set)

Material Pondasi&Bang Gen-set

Merekrut operator & mekanik

Uji coba di pabrik

Membuat pondasi Gen-set

Membuat bangunan rmh gen-set

Melatih operator & mekanik

Transportasi Gen-set ke proyek

Memasang & start up Gen-set


Bulan ke

3
K
0 Bobot
Bulan ke
No Uraian aktifitas/pekerjaan (D) d (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
e
1 Membuat disain &spesifikasi 3 A 10 4 3 3
10 10 10
2 Pabrikasi Generator Set(Gen-set) 3 B 30
4 4 4
3 Material Pondasi&Bang Gen-set 3 C 12
3 2 3 2
4 Merekrut operator & mekanik 4 D 10
2 2
5 Uji coba di pabrik 2 E 4

6 Membuat pondasi Gen-set 2 F 6 3 3

7 Membuat bangunan rmh gen-set 2 G 8 4 4

3 3
8 Melatih operator & mekanik 2 H 6
2 2 4
9 Transportasi Gen-set ke proyek 3 I 8
2 2 2
10 Memasang & start up Gen-set 3 J 6

4 3 3 17 16 17 7 8 9 6 4 2 2 2
100
Rencana (%) 4 7 10 27 43 60 67 75 84 90 94 96 98 100

Realisasi (%)
Uraian aktifitas/pekerjaan

Membuat disain &spesifikasi

Pabrikasi Generator Set(Gen-set)

Material Pondasi&Bang Gen-set

Merekrut operator & mekanik


( Dalam $ 1000,-)

Bulan ke

3
Total Float = waktu paling akhir terjadinya event (Node) berikutnya LF(j), dikurangi
waktu paling awal terjadinya event (Node) terdahulu ES(i), dikurangi
kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D(i-j)
TF = LF(j) – ES(i) – D(i-j)
Pada perencanaan dan penyusunan jadwal proyek, arti penting TF adalah menunjukkan
jumlah yg diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Free Float = waktu mulai paling awal dari event (Node) berikutnya ES(j-k), dikurangi
waktu selesai paling awal event (Node) terdahulu EF(i).
FF(i-j) = ES(j-k) – EF(i-j)
Besarnya FF suatu kegiatan adalah sejumlah waktu dimana penyelasaian kegiatan terse
but apat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling awal dari kegiatan berikutnya
ataupun semua peristiwa yg lain pada jaringan kerja
Interferen Float = Floot Total dikurangi Float Bebas : IF = FT - FF
Arti dari Float Interferen adalah bila suatu kegiatan menggunakan sebagian dari IF
sehingga kegiatan non kritis berikutnya pada jalur tsb perlu dijadwalkan lagi(digeser)
meskipun tidak sampai mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Tingkat kekeritisan suatu kegiatan pada “Jaringan Kerja”

 Jalur kegiatan “Kritis” ( TF = 0 satuan waktu )


Jalur Kritis memerlukan perhatian maksimal dari pengelola proyek,
terutama pada periode perencanaan dan implementasi pekerjaan/
kegiatan yg bersangkutan, seperti memberikan prioritas utama dlm
alokasi sumber daya yg dapat berbentuk tenaga kerja, peralatan atau
pengawasan.

 Jalur kegiatan “ Hampir Kritis “ ( TF < 2 sampai 3 satuan waktu )


Jalur ini memerlukan prioritas perhatian dari pengelola yg tidak sebesar pada
kegiatan di jalur kritis. Bila tidak cukup diperhatikan bisa berubah menjadi kri
tis karena memiliki TF yg tidak besar

Jadwal dengan Kalender


Pada “Jaringan Kerja”, perhitungan kurun waktu didasarkan atas hari kerja,
Tetapi pada implementasi pekerjaan menggunakan kalender, sehingga apa yg
Perlu dilakukan adalah “memindahkan” jumlah hari kerja yg dihasilkan dari
Perhitungan kedalam tanggal-kalender kerja. Kalender kerja pada dasarnya
Adalah kalender biasa yg menuliskan hari2 kerja proyek secara berurutan dan
Tidak memasukkan kedalam hitungan produksi, hari minggu dan hari besar.
No

3
2 3
3 3
3
43 4

5 2

6 2

77 2
7
8 2
9 3

10 3
1 2 3 4

1 2 3

4 5 7

6 8 9
1 2 3 4
SF = a

FS = a Aktf ( i ) Aktft ( j )
Aktf ( i ) Aktf ( j )

Aktf ( i ) FS = a Aktft ( j )
Aktf ( i )
SS = a Aktf ( j ) SS = a Aktf ( k )

Aktf ( i ) FF = a
Aktf ( i ) FF = a
Aktf ( j )
Aktf ( i ) FS = a Aktft ( j )
1 2
(3)

(1) (2) (5) (6)

(4)
No

3 2 50 100 10

2 3 3 100 300 30
3 3 l.s 120 120 12
3
43 4 5 20 100 10

5 2 l.s 40 40 4

6 2 3 20 60 6

77 2 1 80 80 8
7 2 5 12 60 6
8
9 3 l.s 80 80 8

10 3 3 20 60 6
1000 100
No

3 10
2 3 FS(1-2)=0 30
3 3 SS(1-3)=2 12
3
43 4 SS(1-4)=2 10

5 2 SS(2-5)=2 4

6 2 FS(3-6)=0 6

77 2 FS(6-7)=0 8
7 2
8 FS(4-8)=0 6
9 3 SS(5-9)=1 8

3 FS(9-10)=0 6
10
Bulan ke

3
( Dalam $ 1000,-)

Bulan ke

Anda mungkin juga menyukai