Anda di halaman 1dari 21

LOBI DAN NEGOSIASI

• Fia Dwi Astina. W


• Eddy Karmin
ANGGOTA • Siti Suryani B.G.
KELOMPOK IV • Sitti Zulaikha
• Yuniar Ayu Permatasari
• Nur Hikma
• YUSNI DIAH RISKI
DEFINISI LOBI DAN NEGOSIASI
APA ITU LOBI ?
Lobi adalah aktivitas komunikasi yang
dilakukan oleh individu ataupun
kelompok dengan tujuan mempengaruhi
pimpinan organisasi lain maupun orang
yang memiliki kedudukan penting dalam
organisasi dan pemerintahan sehingga
dapat memberikan keuntungan untuk
diri sendiri ataupun organisasi dan
perusahan pelobi
APA ITU NEGOSIASI ?

Negosiasi adalah suatu


proses perundingan
antara para pihak yang
berselisih atau berbeda
pendapat tentang
sesuatu permasalahan
TUJUAN MELOBI

Tujuan melobi adalah aktivitas komunikasi

yang dilakukan untuk mempengaruhi atau

meyakinkan orang atau pihak lain, sehingga

orang atau pihak lain itu sependapat dan

seagenda dengan kita


MANFAAT MELOBI

• Mempengaruhi pengambilan keputusan agar keputusannya tidak

merugikan para pelobi dan organisasi atau lembaga bisnis.

• Lobi juga berfungsi untuk menafsirkan opini peabat pemerintah yang

kemudian diterjemahkan dalam kebijakan perusahan.


LANJUTAN

• Memprediksi apa yang akan terjadi secara hukum dan memberi

rekomendasi pada perusahaan

• Menyampaikan informasi tentang bagaimana sesuatu kesatuan dirasakan

oleh perusahaan, organisasi atau kelompok masyarakat tertentu

• Meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan peraturan

membutuhkan waktu untuk perizinan.


Tujuan negosiasi yaitu menemukan
TUJUAN NEGOSIASI kesepakatan kedua belah pihak secara
adil dan dapat memenuhi harapan atau
keinginan kedua belah pihak.
MANFAAT NEGOSIASI

• Terciptanya jalinan kerja sama antar institusi atau badan usaha atau pun
perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas
dasar saling pengertian.

• Bagi suatu perusahaan, proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi


jalinan hubungan bisnis yang lebih luas dan pengembangan pasar.

• Meningkatkan relasi, reputasi, profesionalisme


KARAKTERISTIK LOBI

• Bersifat tidak resmi/informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan


yang secara resmi disepakati.

• Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegur
sapa, atau dengan surat.

• Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi
wajar atau suasana memungkinkan.
LANJUTAN……
• Pelaku/ actor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa saja
yakni pihak yang berkepentingan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak
legislative, kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atau ormas, atau pihak lain
yang terkait pada obyek lobby.

• Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara.

• Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi harus aktif
mendekati pihak yang dilobi. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif atau
menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.
HAL – HA YANG • Kemampuan Dasar Melobi
• Hambatan dalam Melobi
DIPERHATIKAN DALAM • Pendekatan dalam Melobi
MELOBI • Strategi dalam melobi
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM LOBI

• Pelobi
• Pihak yang dilobi
• Anggota orgasnisasi yang memiliki hubungan baik dengan pihak-pihak
legislative, elsekutif, maupun yudikatif.
• Tokoh masyarakat/LSM yang sudah dikenal
• Kalangan jurnalis (wartawan, reporter, redaktur) yang berpengaruh dan
memiliki kekuatan untuk membentuk opini.
• Pembuat undang-undang, pejabat pemerintah, pimpinan partai politik, dan
lain sebagainya.
LANJUTAN…

TOKOH MASYARAKAT

KALANGAN JURNALIS

PEMBUAT UU, PIMPINAN PARPOL,


DSB
PENTINGNYA MELOBI BAGI INDIVIDU
DAN ORGANISASI

Lobi sesuai dengan fungsinya sebagai komunikator, maka public relation

harus mampu menjadi creator (kreatif menciptakan ide), conseptor

(mempunyai kemampuan menyusun public relation), mediator (mampu

menyampaikan pesan ke khalayak), public relation problem solver (mampu

menyelesaikan masalah secara aktif, inovatif, dan lusif).


FUNGSI LOBI SEBAGAI
KOMUNIKATOR

CREATOR CONSEPTOR MEDIATOR PUBLIC


RELATION
PROBLEM
SOLVING
CONTOH KASUS

Gerakan Aceh Merdeka (GAM) setelah beberapa tahun dilakukan

penumpasan dengan angkat senjata oleh TNI/Polri namun tidak tuntas,

kemudian dilakukan lobi-lobi dan perundingan/negosiasi yang pada

akhirnya menghasilkan persetujuan (MOU Helsinki) yang saling

menguntungkan (menang-menang) suatu pendekatan kooperatif.


JURNAL PENDUKUNG CONTOH
KASUS
• Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004: Pentingnya Keterampilan Berkomunikasi

Dalam Lobi Dan Negosiasi. Oleh: Lidia Evelina

• ISSN 1412-579X Vol. 5, No. 1, Agustus 2007: Kemampuan Lobi Dan Negosiasi Menjadi Suatu

Keharusan Global. oleh: Rusly ZA Nasution

• Jejaring Advokasi Masyarakat Sipil Di Asia Tenggara: Studi Kasus Task Force On

ASEAN Migrant Workers (2007-2010). Oleh: Agung Setiyo Wibowo


LANJUTAN

• Komunikasi Public Relations Dalam Implementasi Teknik Lobi Dan Negosiasi Pada

Kegiatan Eksternal Telkom Foundation. Oleh: Mohammad Fadhli Ikhsan, Sekar Arum

Mandalia, S.Sos., M.Si

• Strategi Lobi dan Negosiasi Dala Penyelesaian Konflik Miss World 2013 Di Indonesia.

Oleh: Gratiana Lianto

Anda mungkin juga menyukai