Anda di halaman 1dari 12

Rosyiid Fadqurrahman

(010116A071)
Wahyu farhatun Ni’mah
(010116A085)
 AIDS adalah penyakit yang berat yang ditandai oleh kerusakan
imunitas seluler yang disebabkan oleh retrovirus (HIV) atau
penyakit fatal secara keseluruhan dimana kebanyakan pasien
memerlukan perawatan medis dan keperawatan canggih selama
perjalanan penyakit.
 HIV adalah infeksi virus yang secara progresif menghancurkan sel-
sel darah putih Infeksi oleh HIV biasanya berakibat pada kerusakan
sistem kekebalan tubuh secara progresif, menyebabkan terjadinya
infeksi oportunistik dan kanker tertentu (terutama pada orang
dewasa).
1. Faktor risiko untuk tertular HIV pada bayi dan anak adalah :
◦ bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan biseksual, bayi
yang lahir dari ibu dengan pasangan berganti,
◦ bayi yang lahir dari ibu atau pasangannya penyalahguna
obat intravena, bayi atau anak yang mendapat transfusi
darah atau produk darah berulang,
◦ anak yang terpapar pada infeksi HIV dari kekerasan seksual
(perlakuan salah seksual), dan
◦ anak remaja dengan hubungan seksual berganti-ganti
pasangan.
2. Cara Penularan
Penularan HIV dari ibu kepada bayinya dapat
melalui:
a) Dari ibu kepada anak dalam kandungannya
(antepartum)
b) Selama persalinan (intrapartum)
c) Bayi baru lahir terpajan oleh cairan tubuh
ibu yang terinfeksi
d) Bayi tertular melalui pemberian ASI
 Gejala klinis yang terlihat adalah akibat
adanya infeksi oleh mikroorganisme yang
ada di lingkungan anak. Oleh karena itu,
manifestasinya pun berupa manifestasi
nonspesifik berupa :
◦ gagal tumbuh
◦ berat badan menurun,
◦ anemia,
◦ panas berulang,
◦ limfadenopati, dan
◦ heptosplenomegali
Manifestasi klinis lainnya yang sering ditemukan
pada anak adalah pneumonia interstisialis
limfositik, yaitu kelainan yang mungkin langsung
disebabkan oleh HIV pada jaringan paru.
Manifestasi klinisnya berupa :
hipoksia,
sesak napas,
jari tabuh, dan
limfadenopati.
Secara radiologis terlihat adanya infiltrat
retikulonodular difus bilateral, terkadang
dengan adenopati di hilus dan mediastinum.
HIV secara khusus menginfeksi limfosit dengan
antigen permukaan CD4, yang bekerja sebagai reseptor
viral. Subset limfosit ini, yang mencakup limfosit
penolong dengan peran kritis dalam mempertahankan
responsivitas imun, juga meperlihatkan pengurangan
bertahap bersamaan dengan perkembangan penyakit.
Mekanisme infeksi HIV yang menyebabkan penurunan
sel CD4.
HIV secara istimewa menginfeksi limfosit
dengan antigen permukaan CD4, yang bekerja sebagai
reseptor viral. Subset limfosit ini, yang mencakup
linfosit penolong dengan peran kritis dalam
mempertahankan responsivitas imun, juga
memperlihatkan pengurangan bertahap bersamaan
dengan perkembangan penyakit.
Ketidakmampuan untuk berespon terhadap antigen baru
ini dengan produksi imunoglobulin secara klinis
mempengaruhi bayi tanpa pajanan antigen sebelumnya,
berperang pada infeksi dan keparahan infeksi bakteri yang
lebih berat pada infeksi HIV pediatrik. Deplesi limfosit CD4
sering merupakan temuan lanjutan, dan mungkin tidak
berkorelasi dengan status simtomatik. Bayi dan anak-anak
dengan infeksi HIV sering memiliki jumlah limfosit yang
normal, dan 15% pasien dengan AIDS periatrik mungkin
memiliki resiko limfosit CD4 terhadap CD8 yang normal.
Panjamu yang berkembang untuk beberapa alasan
menderita imunopatologi yang berbeda dengan dewasa,
dan kerentanan perkembangan system saraf pusat
menerangkan frekuensi relatif ensefalopati yang terjadi
pada infeksi HIV anak.
 Oral Lesi
 Neurologik
 Gastrointestinal
 Respirasi
 Dermatologik
 Sensorik
1. Tes untuk diagnose infeksi HIV

2. Tes untuk deteksi gangguan system imun


1) Perawatan

2) Pengobatan

3) Pencegahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai