Anda di halaman 1dari 36

Sosialisasi Pengendalian dan

Pencegahan Infeksi (PPI)


Oleh : TIM PPI RSUD Bengkayag
 berdasarkan PMK 34 2017 tentang akreditasi
RS,sebagai pengakuan mutu pelayanan Rumah Sakit
 PPI, salah Satu Indikator Mutu RS, setiap Rumah
Sakit berupaya menurunkan resiko resiko infeksi yang
dapat terjadi di RS

Pendahuluan  Penerapan program PPI di RS, sesuai dengan kegiatan


klinis, pelayanan RS, jumlah dan populasi pasien yang
dilayani
HAIs
Healtcare Associated Infections

Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di


rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
dimana tidak ada infeksi atau tidak masa inkubasi pada
saat masuk, termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi
muncul setelah pulang, juga infeksi karena pekerjaan
pada staf di fasilitas

3
4 perdalinjakarta2018@gmail.com
5
perdalinjakarta2018@gmail.com
• 1847 Ignaz Semmelweis dan Oliver
Wendell Holmes mengembangkan penyakit yang
didapat di rumah sakit yang dipindahkan melalui
tangan petugas kesehatan, dapat dihindarkan
melalui hand hygiene
• Boyce dan Larson 1995 Kebersihan tangan
baik dan benar menurunkan insiden HAIs
• Boyke dan Pittet 2002 Kegalalan kebersihan
tangan menyebabkan multi resisten, wabah
Pengertian
Hand Hygiene adalah tindakan
membersihkan tangan dengan tepat dan
benar yang dapat dilakukan dengan:

 Melakukan handrub dengan cairan


cairan berbasis alkohol, dilakukan bila
tangan tidak tampak kotor

 Mencuci tangan dengan sabun dan air ,


bila tangan tampak atau terasa kotor,
terkontaminasi dengan darah maupun
cairan tubuh, dan bila berpotensi
membentuk spora kuman.
7
NO HAND HYGIENE

1 CARA HAND RUB


( tanpa air )
HAND WASH
( dengan air mengalir dan antiseptik)
8
2 WAKTU 20 – 30 detik 40 – 60 detik

3 LANGKAH 6 LANGKAH

4 MOMENT 5 MOMENT

6 LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN

• SEBELUM KONTAK DENGAN PASIEN


• SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN
ASEPTIK
• SETELAH TERKENA CAIRAN TUBUH
PASIEN
• SETELAH KONTAK DENGAN PASIEN
• SETELAH KONTAK DENGAN
LINGKUNGAN SEKITAR PASIEN
perdalinjakarta2018@gmail.com
Lingkungan Pasien Sumber Infeksi

Acknowledgements: H Sax, University Hospitals, Geneva 2006


perdalinjakarta@gmail.com
Pendahuluan

perdalinjakarta@gmail.com
KEGIATAN/TINDAKAN PERLU SARUNG TANGAN? JENIS SARUNG TANGAN YANG
DIANJURKAN
Pengukuran Tekanan darag,suhu dan Tidak
meyuntik
Penanganan dan pembersihan alat Ya Rumah tangga
Penanganan limbah terkontaminasi Ya Rumah tangga
Membersihkan darah/cairan tubuh Ya Rumah Tangga
Pengambilan darah Ya Pemeriksaan
Pemasangan dan pencabutan infus Ya Pemeriksaan
Pemeriksaan dalam mukosa (vagina, Ya Bedah
rektum, mulut)
Lapatoskopi, persalinan pervagiinam Ya Bedah
Pembedahan laparotomi, seksio Ya Bedah
sesarea atau tulang
Pemasangan dan pencabutan implan, Ya Bedah
kateter urin, AKDR dan lainnya
(terbungkus dalam paket seril dan
dipasang dengan tehnik tanpa sentuh) 12
JENIS WADAH DAN LABEL LIMBAH MEDIS PADAT SESUAI
KATAGORINYA

WARNA
NO KATEGORI KANTONG KETERANGAN

Hitam Dengan Lambang Limbah Umum


01 Limbah Umum (Non Medis)

Kuning Kantong Plastik Yang Kuat dan anti


02 Limbah Infeksius ( Limbah Medis ) Bocor
Ungu Kantong plastik kuat dan anti Bocor
03 Limbah Sitotoksis

Coklat Kantong Plastik atau Kontainer


04 Limbah Kimia dan Farmasi

Merah Kantong Box timbal dengan Simbol


Radio Aktif Radio Aktif
05

13
RUANG LINGKUP
MANAJEMEN LINGKUNGAN FASYANKES

1. KUALITAS UDARA
2. KUALITAS AIR
3. PERMUKAAN LINGKUNGAN
4. DESAIN DAN KONSTRUKSI BANGUNAN
Tahap – tahap Pembersihan tumpahan
darah

• Pakai APD (Gaun, celemek, dan sarung tangan


karet)
• Bersihkan permukaan terkena tumpahan darah
dengan air dan detergen, menggunakan
kain/kertas pembersih sekali pakai,
• Buang ke tempat sampah medis/infecsius
• Lakukan disinfeksi dengan cairan sodium hipoklorit
0,5%
• Lepas APD
• Lakukan Kebersihan tangan
KONSEP 5 R DALAM
PENGENDALIAN
LINGKUNGAN FASYANKES
Macam Spill Kit
1. Spill Kit Tumpahan Air Raksa / Mercury
2. Spill Kit Tumpahan Bahan Kimia
3. Spill Kit Tumpahan Cairan Tubuh
JENIS WADAH DAN LABEL LIMBAH MEDIS PADAT SESUAI
KATAGORINYA

WARNA
NO KATEGORI KANTONG KETERANGAN

Hitam Dengan Lambang Limbah Umum


01 Limbah Umum (Non Medis)

Kuning Kantong Plastik Yang Kuat dan anti


02 Limbah Infeksius ( Limbah Medis ) Bocor
Ungu Kantong plastik kuat dan anti Bocor
03 Limbah Sitotoksis

Coklat Kantong Plastik atau Kontainer


04 Limbah Kimia dan Farmasi

Merah Kantong Box timbal dengan Simbol


Radio Aktif Radio Aktif
05

18
ALUR TATA KELOLA LIMBAH
PENGELOLAAN LINEN
adalah suatu kegiatan mulai dari
pengumpulan linen kotor, pengangkutan
(transportasi), pencucian, pengeringan,
penyeterikaan, penyimpanan, distribusi 
penggunaan linen yang sudah bersih

20
Definisi
• Linen infeksius:
– Linen kotor yang terkontaminasi dengan darah, cairan
tubuh,sekresi dan ekskresi

• Linen non infeksius:


– Linen kotor yang tidak terkontaminasi dengan darah cairan
tubuh,sekresi dan ekskresi
PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT

• Penanganan linen di ruangan


• Transportasi Linen ke Laundry
• Penanganan linen di laundry
PENGELOLAAN LINEN DI RUANGAN
• Lakukan Kebersihan Tangan
• Gunakan alat pelindung diri sesuai
indikasi  tutup kepala, masker,
apron,sarung tangan dan sepatu boot.
• Pisahkan linen infeksius dan non infeksius
• Tempatkan linen kotor infeksius dalam
kantong khusus/warna kuning (isi ¾)
kemudian diikat. (beri label infeksius)
• Lakukan kebersihan tangan 23
24
25
PENANGANAN LINEN
DI UNIT LAUNDRY
1. Bedakan pintu masuk linen kotor dan pintu keluar
linen bersih dari Laundry

Linen kotor Linen bersih 26


ALUR SIRKULASI LINEN DI RS
Gunakan APD

TERCEMAR
UNIT – UNIT
LAUNDRY
(USER) TIDAK
TERCEMAR
d
i
Linen non Gudang s
penyimpnan t
steril
SERAH TERIMA, CUCI, DIKERING r
DITIMBANG KAN, SETERIKA i
LINEN b
STERIL
CSSD u
s
Gunakan APD i 27
PENGERTIAN
Dekontaminasi adalah :
suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme dan
kotoran yang melekat pada peralatan
medis bekas pakai sehingga aman untuk
pemakaian berikutnya  mulai dari
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi

perdalinjakarta2018@gmail.com
TUJUAN DEKONTAMINASI
Memutus mata rantai penularan
infeksi dari peralatan medis ke
pasien, petugas kesehatan,
pengunjung dan lingkungan rumah
sakit.

perdalinjakarta2018@gmail.com
Proses Dekontaminasi
PRE CLEANING
(gunakan kasa basah)

PEMBERSIHAN
(menggunakan sabun/detergen enzymatic 
bilas, tiriskan, keringkan)

STERILISASI DISINFEKSI TINGKAT DISINFEKSI TINGKAT


TINGGI MENENGAH/RENDAH
(peralatan kritis)
(peralatan semi kritikal) (peralatan non kritikal)
APD yang
dipakai :
- Gaun
- Topi
- Masker
- Sarung tangan
- Goggle
Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan

Lima prinsip hygiene sanitasi makanan


1. Cara penyimpanan bahan makanan/makanan
2. Cara pengolahan makanan
Tempat pengolahan
Tenaga pengolah
Proses pengolahan
3. Cara pengangkutan makanan
4. Cara penyajian makanan
5. Kebersihan peralatan
32
Prinsip 2 – Pengolahan makanan

b. Tenaga Pengolah (food handler)


Tenaga yang mempersiapkan, mengolah, menyimpan,
mengangkut dan menyajikan makanan dan minuman
(kontak langsung)
Kebersihan perseorangan (individual hygiene)
Memiliki pengetahuan hygiene dan sanitasi makanan
Memiliki keterangan kesehatan (health sertificate):

Bebas penyakit menular (tipus, kolera, TBC)


Bebas pembawa kuman (carrier)
Clinical Medical Cek-up 1x per 2 tahun
Pemeriksaan /scrining kesehatan (sweb dubur 2x /tahun
untuk ecoli)
33
Swab tangan (sampling) tiap bulan .
Kebersihan perseorangan
(Individual hygiene)

Penjamah Makanan harus:


 Cuci tangan, pada saat akan, selama, setelah bekerja
 Hindari batuk atau bersin di depan makanan
 Tidak bercakap-cakap pada saat mengolah
 Rambut tidak terurai

34
Kebersihan perseorangan
(individual hygiene)
 Dilarang merokok
 Gunakan pakaian dan apron/celemek yang bersih
 Selalu gunakan penutup rambut
 Sepatu kedap air
 Jangan memakai perhiasan
 Kuku jari tangan harus pendek

35
PENJAMAH MAKANAN YANG BAIK
MENJAMIN KEAMANAN MAKANAN

P E R S Y A R A T A N
(PERMENKES RI: No. 236/MENKES/IV/1997)

HARUS/WAJIB TIDAK BOLEH

1. RAMBUT YANG TERGERAI


1. BERPAKAIAN
BERSIH DAN
RAPI 2. MENGGARUK KEPALA
DAN BADAN

2. MEMAKAI TUTUP
KEPALA/RAMBUT 3. MENGOREK HIDUNG,
YANG BERSIH & TELINGA, MULUT & GIGI
RAPI
4. BATUK, BERSIN ATAU
3. MEMAKAI MELUDAH
HIDUNG SEHAT DI SEKITAR
CELEMEK MAKANAN
YANG BERSIH
5. MEMPUNYAI
4. BERKUKU LUKA/BISUL YANG
PENDEK DAN TIDAK TERTUTUP
SELALU
MENCUCI 6. MEMAKAI CINCIN,
TANGAN GELANG, ANTING, JAM
TANGAN DAN CAT KUKU

5. MENJAMAH
7. BERPAKAIAN DAN
MAKANAN
MEMAKAI CELEMEK/
MATANG
APRON YANG KOTOR
DENGAN
MENGGUNAKAN
ALAT (GARPU, 8. MENJAMAH MAKANAN
PENJEPIT MATANG TANPA MEMAKAI
DAN HANDGLOVES
SEJENISNYA)

9. BEKERJA SAMBIL
MEROKOK

“ SEBELUM MENJADI PENANGANAN MAKANAN, HARUS DIPERIKSA


KESEHATAN OLEH DOKTER DAN DIPERIKSA ULANG SETIAP SATU
TAHUN. ORANG YANG SAKIT DAN BERPENYAKIT MENULAR DILARANG
MENANGANI ATAU BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN”

36
USL RSCM

Anda mungkin juga menyukai