Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT KEN SARAS

NOMOR : 001.15/PER/RSKS/II/2015

TENTANG
PANDUAN PENATALAKSANAAN PAJANAN
TERHADAP BENDA TAJAM DAN JARUM
DI RUMAH SAKIT KEN SARAS

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT KEN SARAS

Menimbang : a. bahwa benda tajam dan jarum adalah benda yang dapat
menyebabkan infeksi di rumah sakit;
b. bahwa untuk melindungi tenaga kesehatan dan tenaga
lainnya di rumah sakit agar aman, nyaman dan sehat perlu
disusun pencegahan dan pengendalian infeksi serta K3 di
RS Ken Saras;
c. bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu dibuat
panduan penatalaksanaan pajanan terhadap benda tajam
dan jarum.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor


270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya;
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
382/Menkes/SK/III/2008 Tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Kesehatan Lainnya;
3. Buku Pedoman dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, DEPKES RI,
2007;
4. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya,
DEPKES RI tahun 2009.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT KEN SARAS


PANDUAN PENATALAKSANAAN PAJANAN TERHADAP BENDA
TAJAM DAN JARUM DI RUMAH SAKIT KEN SARAS.
Kesatu : Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras tentang
Panduan Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam
Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras dimaksud dalam
Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Kedua : Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras Tentang
Panduan Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam
Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras dimaksud dalam
Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit Ken Saras.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Keempat : Agar semua pihak terkait mengetahuinya memerintahkan
kepada Sekretariat untuk mensosialisasikan dan
menempatkannya dalam Perpustakaan Rumah Sakit

Ditetapkan di : Kab. Semarang


Pada tanggal : 24 Februari 2015
RS.Ken Saras,

C.Tjahjono Kuntjoro
Lampiran Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras Tentang Panduan
Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras
Nomor : 001.15/PER/RSKS/II/2015
Tanggal : 24 Februari 2015

PANDUAN PENATALAKSANAAN PAJANAN


TERHADAP BENDA TAJAM DAN JARUM
DI RUMAH SAKIT KEN SARAS

BAB I
DEFINISI

Benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam atau
runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum suntik, pisau
bedah, lancet, pecahan kaca ampul obat dll.
Pajanan terhadap benda tajam dan jarum adalah tenaga kesehatan atau
pekerja di RS yang cidera akibat terpajan jarum suntik maupun benda tajam
lainnya selama proses bekerjanya di RS.
Penatalaksanaan terhadap tenaga kesehatan yang terpajan jarum dan
benda tajam adalah langkah-langkah yang dilakukan apabila mendapatkan
tenaga kesehatan cidera akibat terpajan terhadap benda tajam dan jarum
selam proses bekerja di RS.

BAB II
RUANG LINGKUP
Penatalaksanaan pajanan terhadap benda tajam dan jarum adalah :
1. Tenaga medis meliputi dokter , keperawatan dan tenaga pembantu
kesehatan lainnya
2. Bagian umum meliputi cleaning service dan security
3. Bagian penunjang medis meliputi laborat, sanitasi
Lampiran Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras Tentang Panduan
Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras
Nomor : 001.15/PER/RSKS/II/2015
Tanggal : 24 Februari 2015

BAB III
TATA LAKSANA

A. Alur Penatalaksanaan Profilaksis Pasca Pajanan


1. Alur penatalaksanaan setelah terpajan terhadap benda tajam dan
jarum
(diganti sesuai alur yang disepakati, file di PPI)
Pajanan terhadap benda tajam
dan jarum

Desinfeksi dengan
alkohol 70%

Cuci dengan sabun


desinfektan dan air

Lapor pada KaRu / PJ Shift Penanganan di IGD oleh dokter


jaga IGD

Isi formulir pajanan terhadap


Lapor pada K3 dan PPI serta
benda tajam dan jarum
SDM
Lampiran Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras Tentang Panduan
Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras
Nomor : 001.15/PER/RSKS/II/2015
Tanggal : 24 Februari 2015

2. Penatalaksanaan petugas yang terpajan benda tajam dan jarum


(ini dihapus saja karena alurnya jadi satu, file di ppi)

Pajanan terhadap benda tajam dan jarum

Pasien sumber Pasien sumber tidak diketahui


diketahui

Pasien dengan Pasien dengan penyakit non observasi


penyakit menular infeksi

Hepatitis B / C HIV - AIDS observasi

- Konseling - Konseling
- Profilaksis pasca - Profilaksis pasca
pajanan pajanan
- Observasi - Observasi
Lampiran Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras Tentang Panduan
Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras
Nomor : 001.15/PER/RSKS/II/2015
Tanggal : 24 Februari 2015
3. Profilaksis paska pajanan
B. Alur Profilaksis Pasca Pajanan untuk Hepatitis B

Vaksinasi dan Satus infeksi sumber pajanan


respon HbsAg (+) HbsAg (-) Tidak
antibodi dari Diketahui
petugas
kesehatan
Belum 1 dos HBIg + Seri Seri vaksinasi
divaksinasi seri vaksinasi vaksinasi hepatitis B
hepatitis B hepatitis B Sumber
pajanan
beresiko tinggi
Obati seperti
pada HbsAg
positif
Pernah divaksinasi
Diketahui Tidak perlu PPP Tidak perlu Tidak perlu PPP
sebagai PPP
responder
Diketahui 1 dosis HBIg + Tidak perlu Sumber
sebagai non ulangan seri PPP pajangan
responder vaksinasi berisiko tinggi
hepatitis B obat seperti
atau 2 dosis pada HBSAg
HBIg positif
Tidak Anti –HBs Tidak perlu Anti HBS
diketahui terpajan PPP terpajan
status  Cukup :  Cukup :
antibodinya tidak tidak
perlu PPP perlu PPP
 Tidak  Tidak
cukup : 1 cukup : 1
dosis dosis
HBIg + HBAlg +
vaksin vaksin
booster booster

Lampiran Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras Tentang Panduan
Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras
Nomor : 001.15/PER/RSKS/II/2015
Tanggal : 24 Februari 2015
C. Alur Profilaksis Pasca Pajanan untuk HIV
1. Alur konseling VCT Klinik Mutiara
a. Segera lapor konselor VCT dan rujuk ke klinik VCT kurang dari 4 jam
pasca pajanan (maks 24 jam), untuk dilakukan konseling sebelum
pemberian profilaksis pasca pajanan.
b. Tata cara konseling : Konseling dilakukan setelah terpapar benda
tajam dan jarum oleh Tim VCT. Petugas yang terpapar diberikan
konseling pra tes yang bertujuan untuk memperoleh persetujuan
(Inform Consent). Pemberian konseling harus dengan penuh
perhatian dan tidak menghakimi tentang cara mengurangi pajanan
yang beresiko terkena HIV. Dengan pemeriksaan laboratorium darah.
Konseling pasca tes diperlukan untuk melakukan pemeriksaan dan
pengobatan selanjutnya.
c. Pasien yang menjadi sumber pajanan dilakukan pengambilan sampel
darah untuk diperiksa HIV dengan menggunakan reagen rumah sakit
tanpa melalui proses konseling VCT untuk alasan keselamatan
petugas.

2. Alur Profilaksis pasca pajanan pada pajanan HIV


a. Menentukan Kategori Pajanan (KP)

Pajanan Kategori KP
Kulit Utuh Tidak Perlu
PPP
Kulit tidak utuh Volume darah KP I
sedikit
Volume darah KP II
banyak
Pajanan Perkutan Tidak Berat KP II
(Jarum solid,
goresan superficial)
Lebih Berat KP III
(Jarum besar
bersaluran, tusukan
dalam darah
terlihat, jarum
bekas pasien)
b. Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan (KS-HIV)

Pajanan Kategori KS
HIV (-) Tidak
Perlu
PPP
HIV (+) Titer rendah KS I
(Asimtomatik, CD4 tinggi)
Titer tinggi KS II
(AIDS lanjut, infeksi HIV
primer, Viral Load Tinggi,
CD4 rendah)

c. Pengobatan ARV

KP KS Rekomendasi ARV
(Pajanan) (Sumber)
I I Obat tidak dianjurkan
II Pertimbangkan TDF + 3TC + LPV/r
Alternatif: TDF + 3TC + EFV
AZT + 3TC + LPV/r
Pajanan memiliki resiko perlu
dipertimbangkan
II I Dianjurkan TDF + 3TC + LPV/r
Alternatif: TDF + 3TC + EFV
AZT + 3TC + LPV/r
(Kasus pajanan terbanyak)
II Dianjurkan TDF + 3TC + LPV/r
Alternatif: TDF + 3TC + EFV
AZT + 3TC + LPV/r
III I Dianjurkan TDF + 3TC + LPV/r
Alternatif: TDF + 3TC + EFV
AZT + 3TC + LPV/r
II Dianjurkan TDF + 3TC + LPV/r
Alternatif: TDF + 3TC + EFV
AZT + 3TC + LPV/r
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis :
TDF : 300 mg 3 x sehari
3TC : 150mg 2 x sehari
LPV/r: 400mg/100mg 2 x sehari
AZT : 3 x 1 @ 200 mg atau 2 x 1 @ 300 mg
EFV : 1 x 1 @ 600 mg

d. Monitoring profilaksis pasca pajanan (PPP) HIV


1) Dibutuhkan dukungan psikososial dan konseling
2) Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui proses infeksi dan
memonitor efek toksik obat ARV
3) Tes HIV diulang setelah 3 bulan dan 6 bulan
Lampiran Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras Tentang Panduan
Penatalaksanaan Pajanan Terhadap Benda Tajam Dan jarum Di Rumah Sakit Ken Saras
Nomor : 001.15/PER/RSKS/II/2015
Tanggal : 24 Februari 2015

BAB IV
PENUTUP

Demikian Panduan penatalaksanaan pajanan terhadap benda tajam dan


jarum dibuat agar dapat digunakan untuk panduan petugas dalam
penatalaksanaan pajanan di RS Ken Saras

Anda mungkin juga menyukai