Anda di halaman 1dari 16

Strategi Bersaing

PT Krakatau Steel

Priyo Adiwibowo (55117120065) Rr. Diana Candra Hapsari (55117120073)


Oleh : Muhammad Nurhidayad (55117120133) Anastasia Sianturi (55117120073)
Maya Mayrora (55117120143)
Latar Belakang SLIDE 2
• Globalisasi perdagangan dunia yang memunculkan
pesaing baru
• Kebutuhan dan permintaan baja domestik yang
tinggi
• Ketergantungan impor pada industri baja nasional
• Kapasitas produksi yang terbatas dari produsen baja
nasional
Tujuan SLIDE 3

• Mengidentifikasikan dan menganalisis strategi bisnis PT


Krakatau Steel
• Melihat potensi persaingan industri baja saat ini
Kerangka Analisa
Analiisis
lingkungan
(internal
Visi dan dan Formulasi
Misi eksternal) strategi

Tujuan Analisis
Perusahaan SWOT
Visi dan Misi SLIDE 5
VISI
Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan
kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka
di dunia.
MISI
Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait
bagi kemakmuran bangsa.
Analisa Lingkungan SLIDE 6
• Eksternal
• Llingkungan politik, keamanan dan ekonomi
• Kondisi pasar dalam negeri dan internasional
• Regulasi pemerintah
• Perkembangan teknologi
• Internal
• Kinerja keuangan
• Kinerja pemasaran
• Kinerja operasional
• Kinerja SDM
Analisis Porter’s Five Forces pada
PT. Krakatau Steel SLIDE 7
Tahap external and internal analysis dalam strategy formulation akan dibahas secara spesifik dengan
menggunakan Porter’s Five Forces. Bagian ini membahas lima kekuatan yang mempengaruhi kinerja PT.
Krakatau Steel dalam upaya menciptakan daya saing berkelanjutan. Selain itu, juga diuraikan tentang
manajemen strategi perusahaan saat ini (current strategy) sebagai upaya untuk memaksimalkan lima
kekuatan tersebut.
Ancaman pendatang baru
• Struktur industri baja di Indonesia termasuk dalam pasar oligopoli, hal ini dapat dilihat dari jumlah
perusahaan dalam industri hanya beberapa, tepatnya 12 perusahaan. Hambatan masuk ke industri
baja tinggi, jadi sedikit sangat sekali perusahaan baru yang dapat memasuki industri dan perusahaan
yang berkinerja buruk akan mudah untuk segera keluar. Walaupun PT. Krakatau Steel bisa dikatakan
relatif aman dari ancaman pendatang baru, namun manajemen strategi perusahaan harus tetap
diterapkan, yaitu:
• Me-maintain loyalitas end users terhadap perusahaan, caranya dengan memantau indikator
keberhasilan dan mengadakan survey kepuasan pelanggan secara berkala.
• Perusahaan tetap menerapkan strategi diferensiasi, terutama komoditas hot rolled coil.
Analisis Porter’s Five Forces pada
PT. Krakatau Steel (lnjt.) SLIDE 8
Kekuatan tawar-menawar pemasok dan kualitas bahan baku, harga, dan ketepatan pengiriman
(termasuk ketepatan pembayaran ke suppliers). Jika bahan
Supply bahan baku (strategic resources) dalam industri baku tidak memenuhi standar, maka akan dikembalikan
pengolahan baja (termasuk PT. Krakatau Steel) di Indonesia kepada suppliers, dengan cara ini suppliers secara tidak
masih kurang. Oleh karena itu, solusi terbaik adalah dengan langsung dipaksa menerapkan standar tertinggi dalam
melakukan impor. Alasan harus mengimpor dari suppliers luar berbisnis.
negeri, antara lain: (1) jenis baja yang diimpor masih belum
dapat diproduksi oleh industri baja domestik; (2) harga baja Kekuatan tawar-menawar pembeli
impor lebih kompetitif dari pada baja dalam negeri; (3)
Pangsa pasar produk PT. Krakatau Steel telah mencakup
ketepatan waktu (delivery time) masih belum memenuhi
hampir seluruh end users, baik konsumen domestik maupun
keinginan konsumen dalam negeri; dan (4) biasanya jika ada
internasional. Pada tahun 2006-2011, end users PT.
proyek yang pendanaannya dari luar negeri, maka bahan
Krakatau Steel hampir 80% berasal dari konsumen dalam
bakunya harus didatangkan dari negara yang memberikan
negeri. Produk-produk PT. Krakatau Steel yang paling laris
dana. Beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan,
dalam penjualan yaitu komoditas hot rolled coil, cold rolled
antara lain:
coil, dan wire rod. Agar memiliki bargaining power yang
• Memperluas jaringan pemasok (many suppliers). Hal ini lebih besar, PT. Krakatau Steel dapat menerapkan
bertujuan untuk menghindari ketergantungan pada satu manajemen strategi perusahaan berikut ini.
supplier saja sehingga dapat men-supply kebutuhan bahan
• Memenuhi on time delivery disertai dengan kualitas
baku dalam jangka panjang. Selain itu, strategi many
yang sesuai permintaan.
suppliers juga dilakukan untuk menghindari risiko jika
supplier tersebut mengalami kehabisan persediaan • Responsif terhadap klaim konsumen. --> Membentuk
(stockout). jaringan distributor dan mengembangkan tawaran yang
unggul, yang tidak dapat ditolak oleh (calon) pembeli.
• Memaintain hubungan dan mengevaluasi vendor. Evaluasi
dapat terdiri dari beberapa indikator, misalnya kuantitas
Analisis Porter’s Five Forces pada
PT. Krakatau Steel SLIDE 9
Ancaman produk substitusi rod yang dihasilkan PT. Krakatau Steel memiliki pesaing.
Pesaing tersebut, yaitu: PT. Ispatindo, PT. Jakarta Cakra
Salah satu subsitusi terhadap produk PT. Krakatau Steel yaitu Tunggal, PT. Inter World, PT. Master Steel, PT. Aneka
produk yang terbuat dari serat fiber sintetis aramid, misalnya Djakarta Iron Steel, PT. Cakung Primasteel, dan PT. Bhirawa
Kevlar dan Twaron (pengganti baja pada produk ban untuk Steel. Untuk meminimalisir ancaman negatif persaingan,
keperluan balap, layar kapal, dan rompi anti peluru). Kekuatan beberapa strategi yang dapat diterapkan PT. Krakatau Steel,
dan elastisitas menjadi kekuatan Kevlar, bahkan lima kali lebih antara lain:
kuat dari baja dengan berat yang sama. Untuk mengatasi
ancaman tersebut, strategi perusahaan yang dapat ditempuh, • Meningkatkan cost competitiveness di segala bidang.
antara lain: • Menjual produk non-baja dan jasa (penjualan jasa
• PT. Krakatau Steel harus meyakinkan end users tentang listrik, air, lahan industri, engineering, sistem informasi,
keunggulan produk baja yang digunakan sebagai bahan jasa medis, jasa pelabuhan dan jasa industrial estate /
dalam membuat produk ban dan rompi anti peluru tetap perhotelan) melalui lini bisnis PT. Krakatau Steel
yang terbaik. Caranya dengan meningkatkan kualitas produk lainnya, hal tersebut bertujuan menjaga kinerja operasi
(terutama spesifikasi bobot atau berat) agar end users tidak apabila terdapat penurunan penjualan produk baja.
berpaling ke produk subsitusi tersebut.
• Langkah di atas, perlu ditunjang dengan terus meningkatkan
aspek pemasaran. Hal ini bertujuan agar produk-produk PT.
Krakatau Steel selalu tersedia di tiap wilayah.
Persaingan di dalam industri Industri baja
Indonesia relatif terbuka, permintaan tak mengakibatkan
pembatasan yang signifikan terhadap impor produk baja
sehingga pasar baja nasional sangat terbuka bagi pasok
baja internasional. Pada lingkup domestik, komoditas wire
Analisa SWOT SLIDE 10
Strength Weekness
 PT. Krakatau Steel sudah memiliki  Kemampuan produksi yang terus menerus
kemampuan memenuhi kebutuhan baja untuk turun dibanding dengan peningkatan
keperluan industri pertahanan nasional sesuai kebutuhan konsumsi baja.
dengan standarisasi yang dibutuhkan.  Bahan baku pembuatan baja masih banyak
 Pabrik baja terbesar di Asia Tenggara, yang impor sehingga harga tidak kompetitif.
sehingga diharapkan mampu menguasai  Harga investasi pengembangan pabrik baja
pasar di wilayah regional. serta pengolahannya yang mahal.
 Memiliki fasilitas produksi baja terpadu.  Masih kekurangan SDM yang terampil dan ahli
dalam hal rekayasa teknologi pengolahan
baja.
Analisa SWOT SLIDE 11
Opportunity Threat
 Meningkatnya kebutuhan baja nasional.  Serbuan surplus produksi baja impor
 Meningkatnya kebutuhan baja global.  Murahnya harga baja impor.
 Indonesia memiliki SDA yang banyak  Politik perdagangan (dumping) dari
mengandung baku yang digunakan negara-negara produsen baja lain.
dalam pengolahan industri baja adalah
yaitu berupa pasir besi (iron sand) dan
bijih besi (iron ore).
Formulasi Strategi SLIDE 12
Strategi Bisnis  Bidang pemasaran
Guna mencapai visi dan misi perusahaan dan • Menjalin koordinasi dengan direktorat terkait
dengan mempertimbangkan kondisi nternal dan guna mencapai optimalisasi kapasitas
eksternal, maka PT Krakatau Steel menerapkan produksi
pembangunan jangka panjang (long Term • Market share recovery melalui prioritas
Development Plan) 2020 yang tersaji dalam penjualan dalam negeri
Rencana Pembangunan Lima Tahunan (Repelita) • Trading dalam pemenuhan pasar domestik
dengan tujuan jangka pendek yang terukur
sebagai berikut: • Penggunaan aplikasi produk baru
• Repelita I (2004-2008) : menjadi penyedia • Ekspansi industri di beberapa wilayah
baja dunia dengan biaya kompetitif. • Pengembangan brand image produk
• Repelita II (2009-2013) : menjadi pemain • Memaksimalkan penjualan produk yang
baja terpadu dunia yang dominan memiliki high value added
• Repelita III (2014-2020) : menjadi pemain • Menurunkan level stok produk jadi
baja dunia terkemuka • Penguasaan informasi pasarmelalui market
Strategi Fungsional intellegent
Formulasi Strategi SLIDE 13
Strategi Fungsional perusahaan
Bidang operasional • MoU Pengembangan kapasitas
• Aspek bahan baku dan kualitas pegawai
• Aspek energi • Pengelolaan dan pengamanan
human aset perusahaan
• Aspek perawatan
• Aspek kualitas Bidang organisasi dan
manajemen
• Aspek produk
• Corporate restructuring
• Aspek perencanaan dan
teknologi • Bureacracy Bushing
• Employee empowering
Bidang SDM
• Continous improvement
• Optimalisasi partisipasi
karyawan • Perubahan buadaya strategis
• Revitalisasi program budaya
Kesimpulan dan saran SLIDE 14
Kesimpulan
• Pertumbuhan industry saat ini sedang tumbuh dengan cepat, seiring meningkatkan konsumsi baja nasional dan pertumbuhan
ekonomi Nasional.

• Hasil Analisis lingkungan Industri menunjukan bahwa industry ini tampak menarik karena walaupun ancaman tawar menawar
pemasok tinggi, namun diimbangi ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman produk subtitusi yang
rendah, serta intensitas persaingan industry yang tidak begitu tinggi, Industri baja Domestik masih memiliki daya Tarik bagi
Investor karena prospek baja yang sulit didistribusi dengan Produk lainnya.

• Strategi bisnis yang digunakan PT Krakatau Steel ialah low cost provider yakni dengan menciptakan keunggulan biaya rendah.

• Faktor-faktor yang memicu perubahan struktur persaingan adalah :

1. Perubahan tingkat pertumbuhan industry dalam Jangka panjang.


2. Meningkatnya globalisasi industry berupa peningkatan peran World Trade Organixation (WTO)
3. Diferensiasi melalui spesifikasi teknis untuk baja khusus dan kualitas pelayanan.
Kesimpulan dan saran SLIDE 15
Saran
Berdasarkan Kelemahan internal yang terdapat pada Krakatau Steel yang dapat diidentifikasi dan
ditunjang dengan data kekuatan , peluang serta ancaman yang ada pada Krakatau steel, ada beberapa
saran agar dieksekusi strategi di masa depan antara lain :

1. Meningkatkan Perawatan fasilitas produksi guna memperbaiki kualitas produk segmen konstruksi dan
otomotif
2. Mengoptimalkan Supply Chain management untuk meminimalisisbottlenek yang terjadi pada pabrik
hulu dan hilir.
3. Peningkatan kapasitas karyawan di bidang teknologi operasi dan manajerial.
4. Melakukan perbaikan terhadap proses pengiriman produk.
5. Melakukan potensi pasar yang dimonasi oleh produk produk impor
That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai