Anda di halaman 1dari 22

DASAR-DASAR PEMECAHAN

MASALAH KESEHATAN
LINGKUNGAN

Diberikan pada acara Pembekalan Program PKN Program D.III dan


KKN Program D.IV
AGENDA
I. PENDAHULUAN
II. URUTAN KEGIATAN
III.PENJELASAN TAHAP PEMECAHAN MASALAH
IV.PEMBUATAN LAPORAN
V. EVALUASI
PENDAHULUAN
Pemecahan permasalahan kesehatan lingkungan di masyarakat merupakan salah satu
program peningkatan derajat kesehatan melalui usaha-usaha yang dilakukan baik oleh
pemerintah dalam hal ini Kemenkes yaitu melalui program-program kegiatan lintas
program, sektoral maupun melalui peningkatan sumber daya manusia dibidang
kesehatan lingkungan.
Tujuan Pembekalan:
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti program pembekalan ini, mahasiswa mampu menjelaskan tentang:
1. Prinsip–prinsip dan prosedur manajemen kesehatan lingkungan
2. Pengkajian masalah-masalah kesehatan, kesehatan lingkungan dan potensi desa
dengan pendekatan dan penerapan teknik- teknik PAR/ PRA (Participatory Action
Research / Participatory Rural Appraisal).
3. Penyusunan rencana kegiatan kesehatan lingkungan
4. Pelaksanaan pengorganisasian sumber daya kesehatan lingkungan
5. Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
kesehatan lingkungan
URUTAN KEGIATAN
1. Kegiatan Persiapan
2. Survey dan Identifikasi masalah Kesling termasuk penyebab
masalah
3. Pengolahan data/ Penyusunan masalah
4. Analisis masalah
5. Pemecahan masalah
6. Penetapan alternative pemecahan masalah
a. Pembuatan Rencana Kegiatan
b. Pelaksanaan kegiatan
7. Pembuatan laporan
8. Evaluasi
PENJELASAN TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Tahap I : Penemuan masalah, terdiri dari 3 langkah, yaitu:
a. Penemuan Masalah
b. Penentuan Prioritas masalah dengan 3 kriteria dan
skor
penilaian 1 - 5
c. Pembuatan rumusan masalah
Ad. a. Penemuan masalah dan penyebab masalah kesehatan
lingkungan dilakukan melalui survey (observasi, wawancara
maupun pengukuran jika diperlukan) di lingkungan pemukiman
wilayah Dusun yang telah ditentukan.
Masalah yang telah ditemukan harus terukur berdasarkan
besaran yang dinyatakan dalam persentase (%).
Ad.b. Penentuan Prioritas Masalah
• Menentukan prioritas Masalah
• Kriteria yang digunakan: “gawat”, “mendesak”, dan “mudah ditangani”
• Skala yang digunakan 1 – 5, dengan penjelasan sbb.:
Skala 5: SANGAT GAWAT/ MENDESAK/MUDAH DITANGANI
Skala 4: MENDESAK/GAWAT/MUDAH DITANGANI
Skala 3: CUKUP GAWAT/ MENDESAK/MUDAH DITANGANI
Skala 2: KURANG GAWAT/MENDESAK/MUDAH DITANGANI
Skala 1: SANGAT KURANG TINGKATGAWAT/ MENDESAK/
MUDAH DITANGANI
• Dilakukan Penilaian dengan cara scoring dengan pembobotan berdasarkan
criteria gawat + mendesak + mudah tidaknya dilakukan/ ditangani setiap
masalah yang dinilai.

Contoh tabel Penentuan Prioritas :


Ditetapkan prioritas berdasarkan Total skor yang paling tinggi disusul skor-skor
di bawahnya
Contoh tabel penentuan prioritas masalah kesling
No. Masalah Penilaian (Skor 1 – 5) Total Skor Prioritas

Gawat Mendesak Mudah


Ditangani

1.
2.
3. dst.
MMD (Musyawarah Masyarakat
Desa)
MMD perlu dilakukan dalam pemecahan masalah yang
melibatkan peran serta masyarakat (Partisipatory Action
Research (PAR) atau partisipatory Rural Appraisal
(PRA).
Maka setelah dilakukan penentuan prioritas berdasarkan
kriteria perlu dimintakan persetujuan masyarakat atas
prioritas yang telah ditemukan. Penentuan prioritas final
adalah yang telah disepakati bersama masyarakat atas
prioritas -2 yang diinformasikan dalam keg. MMD
Ad.c. Membuat Rumusan Masalah, dengan cara:
Kriteria yang digunakan : ADISKABAG, singkatan dari:
• A = Apa masalahnya?
• DI = Dimana masalah terjadi?
• S = Siapa yang memiliki masalah ?
• KA = Kapan terjadinya masalah?
• BAG = Bagaimana tingkat keparahan masalah tersebut?

Kriteria tambahan : singkat, jelas, lengkap, spesifik, dan


terukur(%)
TAHAP ANALISIS MASALAH
Melakukan Analisis Masalah, dengan cara:
a. Menyusun Sebab-sebab masalah yang “mungkin”, yaitu membuat list sebab-sebab
masalah yang memungkinkan masalah yang ditemukan tersebut terjadi. Pembuatan
sebab-sebab yang mungkin ini dibuat terhadap masalah yang diprioritaskan untuk
segera ditangani, misalnya untuk prioritas ke-1 dan prioritas ke-2. Pengertian sebab
yang “mungkin” adalah kemungkinan seluruh penyebab yang mengakibatkan masalah
kesehatan lingkungan dapat terjadi. Penyebab dapat disusun berdasarkan teori dan
pengetahuan yang dialami si pemecah masalah/ yang menganalisis masalah.
b. Menyusun sebab-sebab masalah yang sesungguhnya, dapat dilakukan dengan
menyusun sebab-sebab masalah hasil survey baik yang diperoleh dengan observasi,
wawancara maupun pengukuran, atau dari kartu rumah, dan data-data lain yang
resmi. Jadi merupakan fakta yang diperoleh dari pengumpulan data primer dengan
berbagai cara tersebut.
Teknik yang digunakan untuk analisis masalah adalah “membandingkan” dan “mencari
beda”
Melakukan Pemecahan Masalah
1). Membuat Rumusan Tujuan:
Kriteria yang digunakan : ADISKABAG, singkatan dari:
A = Apa masalahnya?
DI = Dimana masalah terjadi?
S = Siapa yang memiliki masalah ?
KA = Kapan akan diselesaikan?
BAG = Bagaimana penyelesaian masalah tersebut?.
Kriteria tambahan : singkat, jelas, lengkap, spesifik, dan
terukur(%)
Membuat alternative pemecahan masalah, didasarkan pada
penyebab yang sesungguhnya
2. Membuat analisis alternative pemecahan masalah
Disadasarkan pada criteria, sbb.:
1. Aspek Biaya (yang termurah nilai tinggi)
2. Aspek Manfaat (yang paling memberikan manfaat nilai tertinggi)
3. Aspek Efektivitas (yang paling efektif nilai tertinggi)
4. Aspek Politis: alternatif dikaitkan dengan kelompok-kelompok yang berkepentingan, apabila terdapat
kelompok-kelompok yang tidak setuju dengan alternatif semakin banyak maka nilainya makin kecil.
5. Aspek Administrasi: alternatif yang memiliki kemudahan administrasi mempunyai nilai yang paling
besar.
6. Aspek Hukum: alternatif pemecahan yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku
mempunyai nilai yang tinggi.
7. Aspek Pemerataan & keadilan: dikaitkan dengan siapa yang memakai/menikmati. Semakin banyak
yang bisa menikmati hasil alternatif yang diambil memiliki nilai yang tinggi.
8. Kriteria waktu: waktu terpendek mempunyai nilai yang paling tinggi dalam melaksanakan alternatif
pemecahan masalah.
9. Kriteria sos-bud: sejauh mana alternatif pemecahan yang dibuat merusak kebudayaan masyarakat.
Semain mempunyai potensi merusak nilainya makin kecil.
10.Kriteria lingkungan: dikaitkan dengan polusi, atau pencemaran lingkungan hidup. Alternatif yang
menyebabkan polusi memiliki nilai yang semakin kecil berdasarkan dampak yang ditimbulkannya
Dibuat tabulasi terhadap alternative-alternatif yang telah
disusun berdasarkan 10 kriteria tersebut dan dilakukan
weighting (pembobotan) dengan skala/skor 1 – 100,
biasanya digunakan 70 – 100 untuk menghidari masalah
adanya perbedaan pendapat yang ekstrim, kemudian di
jumlahkan skornya.
Jumlah skor tertinggi diberi tanda angka romawi I, yang
berarti alternative pertama
Jumlah skor tertinggi nomor dua diberi angka romawi II,
yang artinya alternative kedua, dst.
Penetapan alternative yang akan diambil didasarkan
terhadap sumber daya (man, money, material, machine,
and method) dan waktu yang tersedia.
No. Kriteria Nilai (skor 70 – 100)

Alt. I Alt. II Alt. III

1. biaya
Tabel analisis
alternatif 2. Manfaat

3. Efektivitas

4. Politis

5. Administrasi

6. Hukum

7. Pemerataan dan keadilan

8. Waktu

9. sosbud

10. Lingkungan

TOTAL SCORE

RANKING

Contoh tabel: Tabel Penetapan Prioritas Alternatif pemecahan Masalah


Keterangan : Alternatif I : ……………………….
Alternatif II : ……………………..
Membuat Keputusan masalah, (dilakukan
dalam 3 langkah)
1. Menguji alternatif-alternatif yang telah terpilih
pada tahap sebelumnya menggunakan criteria
(dengan skor 1 – 5)
 Resiko yang paling kecil.
 Sasaran yang ingin dicapai.
 Biaya yang relative kecil.
 Waktu pencapaian yang paling pendek.
 Memecahkan masalahnya
Melakukan pembobotan (weighting) dengan 5 kriteria dengan
skala 1 – 5 dalam bentuk table:
No. Kriteria Nilai (skor 1 -5)
Alt. I Alt. II Alt III

1. Risiko

2. Sasaran yang ingin dicapai

3. Biaya

4. Waktu

5. Memecahkan masalahnya

TOTAL NILAI(SKOR)

PRIORITAS KEPUTUSAN
Keterangan : Alt. I = ……………………………………………….
Alt. II = ………………………………………………
Alt.III = ………………………………………………
2. Membuat Keputusan masalah

Dilakukan Pengambilan keputusan dengan menyusun Kesimpulan


berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh pada langkah
sebelumnya.
Contoh Kesimpulan:
“Berdasarkan hasil analisis keputusan, maka diputuskan bahwa prioritas
utama alternative pemecahan masalah adalah ….. kemudian dilanjutkan
dengan prioritas kedua yaitu …… “
3.Membuat Plans of action / Rencana Kegiatan
Membuat Plan of Action/ POA atau Action Plan
atau Rencana Kegiatan/Rencana aksi, isinya
minimal menyangkut:
Jenis Kegiatan
Waktu pelaksanaan (tanggal, bln, tahun)
Penanggung jawab kegiatan
Sasaran
Alat/bahan yang dibutuhkan
Biaya yang diperlukan
Contoh Tabel Plan Of Action (Rencana Kerja) …….
No. Jenis Kegiatan Tanggal Penanggung Alat/ bahan Biaya yang
pelaksanaan Jawab yang dibut. diperlukan

1.

2.

3.

Dst.
Penjelasan POA
1. Kegiatan POA dibuat mempertimbangkan fungsi
manajemen, yaitu Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Actuating
(pelaksanaan kegiatan/ penggerakan), dan
Controlling (Pengawasan).
2. Pemberdayaan sumber daya harus selalu
mempertimbangkan pemanfaatan tenaga (man),
biaya (money), bahan (material), peralatan
(machine), dan cara yang digunakan (method)
PEMBUATAN LAPORAN
LAPORAN PKN/KKN DIBUAT MENGIKUTI PETUNJUK YANG
TERDAPAT PADA BUKU PEDOMAN PKN/ KKN JURUSAN
KESLING. ATURAN DITERAPKAN PADA ASPEK-ASPEK:
A. KETENTUAN PENULISAN
B. SISTEMATIKA LAPORAN
EVALUASI
PELAKSANAAN EVALUASI PKN/KKN DIDASARKAN PADA ATURAN
PADA BUKU PEDOMAN, YANG PADA PRINSIPNYA penilaian
didasarkan pada :
1. Nilai Evaluasi pembekalan , bobot nilai = 2
2. Nilai pelaksanaan di lapangan, bobot nilai = 5
3. Nilai Ujian seminar/ lisan, bobot = 3
Masing-masing jenis penilaian tersebut terdapat kriteria dan bobot.

Jadi Nilai akhir PKN/KKN ={ (NPx 2) + (NAAL x 5) + (NSL X 3)} / 10

Anda mungkin juga menyukai