Anda di halaman 1dari 9

Agung Wijayanto (04)

Fadli Islami (13)


Raka Putra (31)
Reaksi kimia dibedakan menjadi 2 :
1. Reaksi eksoterm
- adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor
- energi berpindah dari system ke lingkungan
- akibatnya :
- entalpi system berkurang (∆H = -)
- suhu system naik
2. Reaksi endoterm
- adl. Reaksi kimia yang menyerap kalor
- energi berpindah dari lingkungan ke system
- akibatnya :
- entalpi system bertambah (∆H= +)
- suhu system turun
1. Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf o)
“f” → formation
 Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah
kalor yang diperlukan / dibebaskan untuk proses pembentukan 1
mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan
standar (298K, 1 atm).
 Contoh unsur-unsur yang stabil pada keadaan standar :
H2 , O2, C, N2 ,Ag, Cl2 , Br2 , S, Na, Ca, dan Hg.
 Contoh persamaan termokimia pada pembentukan senyawa:
½H2(g) + ½Cl2(g) → HCl(g) ΔH = -92,31KJ
Artinya : reaksi antara gas hidrogen (H2) dan klorin (Cl2)
membentuk 1 mol asam klorida (HCl) dan membebaskan kalor
sebanyak 92,31 KJ.
 Entalpi pembentukan standar unsur-unsur dalam bentuk yang
paling stabil bernilai 0 (nol). Contohnya : O2(g), I2(s), C(grafit), H2(g) ,S(s).
Contoh persamaan termokimia pada pembentukan unsur:
I2(s) → I2(g) ΔH = +62,66 KJ
2. Entalpi Penguraian Standar (∆Hdo)
“d” → decomposition
Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor
yang diperlukan/ dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar (298K,
1atm).
Menurut Hukum Laplace:
Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-
unsurnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian
senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Maka ΔHdo >< ∆Hfo dengan jumlah kalor sama, tetapi tandanya
berlawanan karena reaksi berlawanan arah.
Contoh persamaan termokimia:
Jika ΔHfo H2O = -240 KJmol-1 maka ∆Hdo H2O = +240 KJmol-1, dan
persamaan termokimianya:
H2O(l)→ H2(g) + ½O2(g) ∆ H = +240 KJ
3.Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHco)

“c” → combustion

Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor


yang dibebaskan untuk pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa)
pada keadaan standar (298K, 1atm).

Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai kalor


pembakaran selalu negatif (eksoterm).

Contoh persamaan termokimia:

Jika zat yang dibakar CO(g) dan ∆Hco = -283 KJmol-1 maka persamaan
termokimianya:

CO(g)+ ½O2(g) → CO2(g) ΔH = -283 KJ


4. Entalpi Pelarutan Standar (ΔHso)
“s” → solvation
◦ Entalpi pelarutan standar menyatakan kalor yang diperlukan /
dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat pada keadaan standar
(298K, 1atm).
◦ Persamaan termokimia ditulis dengan mengubah keadaan standar
zat menjadi bentuk larutan.
◦ Contoh:
◦ ΔHso NaCl(aq) = +3,9 KJmol-1
◦ Persamaan termokimianya:
◦ NaCl(s) → NaCl (aq) ∆H = 3,9 KJ
◦ Penamaan entalpi atau kalor standar untuk reaksi yang lain
disesuaikan dengan reaksinya. Contoh : untuk reaksi penggaraman
disebut “entalpi atau kalor penggaraman standar”, untuk reaksi
penguapan disebut “entalpi atau kalor penguapan standar”.
Contoh:

1. HCl(aq)+ NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ∆H = -56KJ


∆H = -56KJmol-1 disebut entalpi atau kalor standar penggaraman NaCl.

2. H2O(l) → H2O(g) ) ∆H = +44,01 KJ


∆H = +44,01 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor standar penguapan air.

3. I2(s) → I2(g) ∆H = +62,44 KJ


∆H = +62,44 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor sublimasi standar iodin.

4. C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) ∆H = -138 KJ


∆H = -138 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor adisi C2H4 dan Hidrogen.
 ΔH reaksi dapat dihitung dengan menggunakan hukum hess.
 Hukum Hess:
◦ Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan
keadaan awal dan keadaan akhir.
◦ Hukum penjumlahan kalor.
 Dengan menggunakan kalorimrter dapat ditentukan kalor pembentukan CO2
adalah Hf = -393,52 kJ, dan kalor pembakaran CO adalah Hf = -283,0 kJ.
Tetapi kalor yang dilepaskan atau diserap oleh reaksi CO dari c dan O2 tidak
dapat ditentukan oleh kalorimeter. Dalam hal ini hukum Hess akan
membantu kita dalam melakukan perhitungan terhadap perubahan entalpi
reaksi pembentukan CO tersebut.

C(s) + O2(g) → CO2(g) Hf = -393,52 kJ


CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) Hc = -283,0 kJ
Jika dianalisis lebih lanjut pembentukan CO(g) merupakan tahapan reaksi
dalam pembentukan CO2(g) dari unsur C dan gas O2.

Anda mungkin juga menyukai