Anda di halaman 1dari 45

RUDIN,S.Si,M.

Kes,Apt
PENGERTIAN
• Emulsi adalah Sistem dua fase , yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan lainnya dalam
bentuk tetesan kecil. (FI IV)
• Emusi adalah Sediaan yang mengandung bahan
obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam
cairan pembawa, distabilkan dengan zat
pengemulsi atau surfaktan yang cocok (FI III)
• Emulsi adalah Suatu dispersi dimana fase
terdispersinya terdiri dari bulatan-bulatan kecil
zat cair yang terdistribusi keseluruh pembawa
yang tidak bercampur (Ansel)
EMULSI
 Sistem heterogen yang mengandung dua fasa cairan :

1. Fasa terdispersi / fase internal/ fasa diskontinu


2. Fasa pendispersi / fasa eksternal / fasa kontinu

Makro emulsi : ukuran globula 0,10 - 0,15 m


• Tampak berwarna opaque dan keruh
• Kurang stabil
• Cth: susu sapi, santan kelapa

Mikro emulsi : ukuran globula 0,14m - 0,002 m


• Transparan
• Relatif lebih stabil
• Cth: colloid mill
TANTANGAN
Bagaimana dua fase cairan yang
saling tidak menyukai bisa bercampur
selama penyimpanan ?????
minyak minyak

air air

Emulsi Temporer
Yang sejenis cenderung menjadi satu

• Dua fase yang tidak bisa


bercampur akan
menimbulkan antarmuka
• Molekul-molekul dari fase
yang sama saling tarik
menarik lebih kuat dari pada
dengan molekul dari fase
yang berbeda
• Berarti kesatuan fase yang
sama cenderung
dipertahankan
Tegangan antarmuka

Dalam bentuk Antarmuka cair- Ketika terbentuk


curah cair emulsi
EMULSI
• Emulsi dapat terjadi secara permanen dan
temporer.

• Emulsi temporer terjadi misalnya pada suatu


minyak dan air yang dikocok bersama-sama, akan
terbentuk butir-butir lemak dan kemudian
terbentuk suatu emulsi, tetapi apabila dibiarkan
partikel-partikel minyak akan bergabung lagi dan
memisahkan diri dari molekul air. Hal ini disebut
sebagai emulsi temporer. Karena itu harus cepat
digunakan, atau harus di kocok lagi sebelum waktu
pemakaian.

• Emulsi Permanen merupakan bahan yang mampu


membentuk selaput atau film di sekeliling butiran
yang terdispersi sehingga mencegah bersatunya
kembali butir-butir tersebut.
TIPE-TIPE EMULSI
• Emulsi m/a (minyak dalam air) adalah emulsi
yang terdiri atas butiran minyak yang tersebar
atau terdispersi kedalam air.
Fase internal : minyak
Fase ekstrenal : air
TIPE-TIPE EMULSI
• Emulsi a/m (air dalam minyak) adalah emulsi
yang terdiri atas butiran air yang tersebar atau
terdispersi kedalam minyak.
Fase internal : air
Fase ekstrenal : minyak
TIPE-TIPE EMULSI
• Emulsi m/a/m atau o/w/o
• Emulsi a/m/a atau w/o/w
MACAM-MACAM EMULSI

• Oral
• Topikal
• Injeksi
EMULSIFIER
EMULSIFIER
• Emulsifier atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai
senyawa yang mempunyai aktivitas permukaan
(surface-active agents) sehingga dapat menurunkan
tegangan permukaan (surface tension) antara dua zat
yang tidak saling bercampur.
• Kemampuannya menurunkan tegangan permukaan
menjadi hal menarik karena emulsifier memiliki
keunikan struktur kimia yang mampu menyatukan
dua senyawa berbeda polaritasnya.
TEORI TERBENTUKNYA EMULSI

• Teori Tegangan Permukaan


• Oriented Wedge
• Teori Film Plastis
TEORI TEGANGAN PERMUKAAN
• Daya Kohesi : molekul memiliki daya tarik
menarik, antar molekul yang sejenis
• Daya adhesi: molekul memiliki daya tarik
menarik, antar molekul yang tidak sejenis
• Semakin tinggi tegangan diantara bidang batas
maka semakin sulit zat untuk saling bercampur
• Dalam teori ini menyatakan, emulgator dapat
menurunkan atau menghilangkan tegangan pada
bidang batas sehigga kedua cairan tersebut dapat
saling bercampur
ORIENTED WEDGE
• Proses terbentuknya emulsi berdasarkan
kelarutan emulgator. Ada bagian yang bersifat
hidrofilik dan bersifat lipofilik
• Masing-masing kelompok akan bergabung
dengan zat cair sesuai dengan kelarutannya.
Kelompok hidrofilik kedalam air dan kelompok
lipofilik kedalam minyak
• Dengan demikian, emulgator seolah-olah menjadi
tali pengikat antara air dan minyak. Sehingga
terbentuk suatu keseimbangan
Emulsifier
Surface active agent

HIDROFILIK (suka-air) LIPOFILIK (suka-minyak)

Fat/Oils, Fatty Acids


Asam Organik Polyols

Lemak sapi
Asetat Gliserol Lemak babi
Laktat Poligliserol Kelapa sawit
Sitrat Propylene glycol
Kedelai
Tartarat Sorbitol
Bunga matahari
Sukrosa Lain-lain
FILM PLASTIS
• Teori ini menyatakan bahwa, emulgator
diserap pada batas antara air dan minyak.
• Emulgator akan membentuk lapisan film yang
membungkus fase internal
• Dengan terbentuknya fase internal, maka
partikel yang sejenis untuk tergabung menjadi
terhalang sehingga emulsi stabil
Wilayah
antarmuka

 r
Fase minyak

Fase air
EMULGATOR MENURUT CARA
KERJANYA
• Golongan surfaktan, menurunkan tegangan permukaan/antar
permukaan minyak-air serta membentuk lapisan film
monomolekuler ada permukaan globul fase terdispersi. (ex;
Anionik : Na-Lauril sulfat, Na-Stearat; Kationik : Zehiran Klorida;
Non ionik : Tween 80; Amfoter : NH4 Kwarterner)

• Berdasarkan HLB (Hidrophyl-Lipophyl-Balance) : setil alcohol,


As. Stearat, Beeswax, paraffin wax, etc
EMULGATOR MENURUT CARA
KERJANYA
• Koloid Hidrofil : Emulgator ini membentuk lapisan film
multimolekuler disekeliling globul yang terdispersi (contoh :
acasia, tragakan, CMC, tylosa).

• Golongan zat terbagi halus : Emulgator ini membentuk lapisan


film mono dan multimolekuler, oleh adanya partikel halus yang
teradsorpsi pada antar permukaan kedua fasa (contoh :
Bentonit)
HLB
• HLB (Hydropylic-lipophilic balance) adalah angka
yang menunjukkan perbandingan antara senyawa
hydrofilik dan senyawa lipofilik

• HLB merupakan keseimbangan lipofil dan hidrofil


surface active dari molekul surfaktan

• Makin tinggi nilai HLB maka semakin hidrofil, semakin


rendah nilai HLB maka semakin lipofil
HLB (hydrophilic-lipophilic balance)
• HLB : 1 s/d 50
• HLB > 10 berarti lebih hydrophilic
• HLB < 10 berarti lebih lipophilic
• HLB 4 s/d 6 sesuai untuk emulsi w/o
• HLB 8 s/d 18 sesuai untuk emulsi o/w
NILAI HLB
NILAI HLB
BAHAN EMULSIFIER

Secara Umum Emulsifier dibedakan menjadi :


• Emulsifier Alam
• Emulsifier Buatan/Sintetis
EMULSIFIER ALAM
Pengemulsi alami dibuat dari bahan-bahan yang
berasal dari alam
• Tumbuhan, contoh : Kedelai, Kanji, Gom
Arab, Tragakan, agar-agar, dll.
• Hewan, contoh : Telur (Kuning Telur dan Putih
Telur), adeps lanae
• Mineral, contoh : veegum, magnesium silikat,
aluminium silikat
EMULSIFIER BUATAN/SINTETIS

• Emulsifier buatan, terdiri dari monogliserida.


• Contoh : gliseril monostearat
• Asam stearat merupakan gugus nonpolar
• Gliserol merupakan gugus polar
EMULSIFIER BUATAN/SINTETIS
• Contoh emulsifier buatan yaitu ester dari asam
lemak sorbitan yang dikenal sebagai SPANS yang
dapat membentuk emulsi air dalam minyak, dan
ester dari polioksietilena sorbitan dengaan asam
lemak yang di kenal sebagai TWEEN yang dapat
membentuk emulsi minyak dari air.

• Sabun juga merupakan emulsifier yang terdiri dari


garam natrium dengan asam lemak. Sabun dapat
menurunkan tegangan permukaan air dan
meningkatkan daya pembersih air dengan jalan
mengemulsi mengemulsi lemak yang ada.
PEMBUATAN EMULSI
PEMBUATAN EMULSI

• Gom Kering
• Gom Basah
• Metode Botol
GOM KERING
• Basis emulsi (corpus emulsi), dibuat dengan 4
bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian gom,
lalu sisa air ditambah kemudian.
• Caranya : minyak dan gom dicampur, dua
bagian air kemudian ditambahkan sekaligus
dan campuran tersebut digerus dengan segera
dan dengan cepat serta terus menerus hingga
terdengar bunyi “lengket”, bahan lainnya
ditambahkan kemudian dihomogenkan
GOM BASAH
• Proporsi minyak, air dan gom yang sama
seperti metode gom kering
• Caranya : dibuat mucilago, dengan
menambahkan gom dengan sejumlah air,
minyak ditambahkan sedikit demi sedikit dan
digerus hingga homogen. Tambahkan semua
bahan diaduk hingga homogen
METODE BOTOL
• Digunakan untuk emulsi yang menggunakan
minyak menguap.
• Caranya : serbuk gom dimasukkan kedalam
botol kering, ditambahkan dua bagian air
kemudian dikocok kuat-kuat dalam wadah
tertutup rapat. Minyak ditambahkan sedikit
demi sedikit sambil terus digojok. Kemudian
tambahkan sisa air sedikit demi sedikit hingga
mencapai volume yang dikehendaki.
PENENTUAN TIPE EMULSI
• Uji Konduktivitas
Emulsi M/A => penghantar arus listrik
Emulsi A/M => tdk dpt menghntr arus listrik
• Uji Pengenceran
Emulsi M/A + aqueous => dpt diencerkan
Emulsi A/M + aqueous => tdk dpt diencerkan
PENENTUAN TIPE EMULSI
• Uji Pewarnaan
Emulsi M/A + pewarna larut air (amarant) =>
berwarna
Emulsi A/M + pewarna larut minyak (sudan III)
=> berwarna
• Uji Kertas Saring
Emulsi M/A => menyebar
Emulsi A/M => tdk menyebar
KETIDAK STABILAN EMULSI

• Creaming
• Flocculation
• Coalescence
• Inversi Fase
Creaming
• Selama penyimpanan, adanya perbedaan densitas
antara minyak dan air, terdapat kecenderungan fase
minyak untuk terkonsentrasi di atas sistem emulsi
Flocculation
• Flocculation diartikan sebagai proses dimana
dua atau lebih droplet saling menempel tanpa
kehilangan identitas
Coalescence
• Coalescence merupakan proses ketika dua atau
lebih droplet bergabung dan membentuk
droplet yang lebih besar
INVERSI FASE

• Inversi fase adalah peristiwa berubahnya jenis


emulsi dari m/a menjadi a/m atau sebaliknya

m/a a/m
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai