Penyakit sosial
berhubungan dengan rasa takut,
stigma dan diasingkan pada banyak
masyarakat
Penyebaran Geografis
• Area endemis :
Asia Selatan, Asia Tenggara yaitu : Philipina,
Indonesia, Kep. Pasifik, India, Bangledesh,
Myanmar. Tropikal Afrika, Amerika latin (bbrp).
• Di Amerika :
Kebanyakan terjadi pada para imigran &
pengungsi, dimana penyakit tersebut
didapatkan dari negara asal mereka, akan
tetapi penyakit tersebut endemis di Hawai,
Texas, California, Louisiana & Puerto Rico.
Di Indonesia
• Ditemukan diseluruh Propinsi
• Tidak merata prevalensi lebih tinggi di
wilayah bagian Timur
• Laporan tahun 1985 :
- Irian Jaya (5,38 ‰)
- Maluku (4,28 ‰)
- Sul-sel (3,76 ‰)
- Terkecil : - Lampung (0,06 ‰)
- Yogyakarta (0,09 ‰)
• Angka Prevalensi sebenarnya : 2 – 5x
lebih tinggi dari angka yang tercatat
(hasil random survey), misal :
- Sul-Sel 3,76 ‰ 15,3 ‰
- Jatim 0,098 ‰ 2,0 ‰
Penyebaran di Jatim tidak merata dngan
terbanyak di Kab. Lamongan, Gresik,
Bangkalan dan Kotamadya Surabaya.
Agen Infeksius
• Mycobacterium Leprae
• Ditemukan oleh Dr. Armaver Hansen (1873)
• Dalam pengecatan menurut Ziehl – Neelsen (ZN)
: Kuman M. Leprae tampak sebagai bentukan :
Batang (Basil) berwarna merah diatas latar
belakang yang kebiruan. Basil tahan asam
• Kuman ini mudah ditemukan pada kusta type
lepromatosa dibandingkan tuberkuloid
Ada 2 indikator yang penting dalam
penentuan derajad infeksi dan viabilitas
organisma, serta kemajuan pengobatan
(menurut Ridley)
1. Indeks Morfologis
Adalah : - Indeks yang menunjukkan
persentase basil yang hidup (viable)
Basil yang dianggap hidup adalah basil yang
bentuknya masih utuh atau solid
2. Indeks Bakteriologis
Hal ini menunjukkan beratnya infeksi
dengan menghitung kepadatan kuman pada
rata-rata lapang pandang mikroskop
Masa Inkubasi :
• 9 bulan –20 tahun
• Rata-rata 4 tahun kusta type tuberkuloid
• Rata-rata 4 tahun kusta type lepramateus
Waktu Penularan
• Penderita lepra yang tidak diobati tujuan type L.
• Sifat infeksius akan hilang, bila px diobati secara
teratur dengan DDS atau clofazimine dalam 3 – 4
bulan atau dengan rifampicin dalam 3-7 hari.
PROGNOSIS
• Lepra adalah penyakit yang bisa diobati
• Sesudah terapi Prognosa baik
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer, dapat dilakukan :
1. Memindahkan sumber infeksi yang ada
dimasyarakat
- Isolasi penderita
- Terapi penderita yang infeksius
2. Perubahan lingkungan
- Mengurangi kepadatan penduduk
- Memperbaiki higiene
Melindungi host :
1. Chemopropylaxis :
Dapsone memberi perlindungan
35-75 %
2. Vaksinasi BCG :
- memberi perlindungan 30-80 %
- perlindungan terhadap tipe BL dan LL
PEMBERANTASAN :
Tujuan pemberantasan :
• Memutuskan mata rantai penularan
menurunkan insidens penyakit kusta
sehingga tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat lagi.
• Mengobati penderita sampai sembuh dan
bila mungkin rehabilitasi secara lengkap.
• Mencegah timbulnya deformitas.
2. Kegiatan dalam program pemberantasan
penyakit kusta:
a. Pasif Penemuan penderita (case finding)
b. Aktif - kontak survey
• school survey
• mass survey
• case survey