Anda di halaman 1dari 20

Aspek Kesehatan Lingkungan

Daerah Wisata
General
 Pendekatan Kesling Daerah Wisata dapat
dilakukan dengan pendekatan Sanitasi Tempat-
tempat Umum (STTU)
 STTU adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya
tempat-tempat umum tersebut yang mengakibatkan
timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit dan
penurunan kualitas lingkungan
 Diperuntukan untuk masyarakat umum
 Ada bangunan dan atau tempat yang
permanen
 Ada aktifitas  pengunjung, pegawai,
pengusaha
 Ada sarana penunjang  Sarana air bersih,
air limbah, sampah, drainase
Beberapa kegiatan yang mendasari
usaha STTU
• Water supply
• Solid waste
• Sewage & excreta disposal
• Food hygiene
• Housing/Konstruksi bangunan
• Vector control
• Physical Pollution
• Industrial Hygiene & sanitation
Water Supply
 Penyediaan air bersih, dengan penekanan pada
kualitas dan kuantitas yang memenuhi syarat
kesehatan siap untuk digunakan, mencakup juga
segi perencanaan, design, pengelolaan dan
pengawasan sanitasi penyediaan air minum bagi
masyarakat
 Solid Waste  meliputi penanganan dan cara pembuangan yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi
 Sewage & excreta disposal  Pengolahan air kotor dan
pengendalian pencemaran air, meliputi juga pengumpulan,
pengolahan dan pembuangan air kotor rumah tangga, sistem
pengenceran, pengawasan kualitas air permukaan (termasuk
laut) dan air tanah
 Food hygiene  Hygiene makanan, mulai dari penanganan bahan
baku sampai dengan penyajian dan tata cara penyajian makanan
 Housing/Konstruksi bangunan  Parameter yang dipergunakan
untuk menentukan rumah sehat adalah sebagaimana yang
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan kesehatan
perumahan
 Vector control  Pengawasan vektor penyebab penyakit, meliputi
pengawsan terhadap binatang arthropoda, Molusca, binatang
pengerat, dan beberapa binatang/serangga lain penyebab
penyakit
 Physical Pollution  Pengawasan terhadap
bahaya radiasi, gangguan suara, dan jenis
pencemaran lainnya misal: LB3
Dampak pariwisata terhadap
lingkungan
SUMBER DAYA PARIWISATA
KESEIMBANGAN DAN KEBERLANGSUNGAN LINGKUNGAN

social
Prinsip Dasar:

1. Keterkaitan (Interdependency)
2. Keseimbangan (Harmony)
3. Keragaman (Diversity)
keberlanjutan 4. Manfaat (Utility)
5. Kelestarian (Sustainibility)
Lingkungan Ekonomi
Hidup
Pengaruh Perkembangan Pariwisata
terhadap Lingkungan
 Konflik Penggunaan Sumber Daya Alam
 Konflik penggunaan air, pesisir, dan ruang terbuka/
common property
 Alih fungsi lahan produktif seperti lahan pertanian,
mulai banyak berubah fungsi sebagai lahan untuk
pembangunan perhotelan , resort, rumah maka, dan
lainnya telah memicu bergesernya masyarakat lokal
yang bertempat tinggal didaerah asal untuk pindah ke
kawasan lain yang lebih jauh dari pusat industri
tersebut
DEGRADASI LINGKUNGAN

• Seringnya muncul masalah pencemaran air, tanah akibat


industri pariwisata
• Terlampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan
akibat pertumbuhan bangunan dan orang
Konflik Penggunaan Lahan

• Konflik yang cenderung muncul berkaitan dengan


pengembangan lahan tersebut untuk kepentingan fasilitas
pariwisata atau infrastruktur dan kepentingan masyarakat
lokal dalam mengelola lahan tersebut untuk pertanian atau
lainnya.
• Contoh kasus, Di Bali lahan produksi seperti pertanian dan
perkebunan serta lahan yang sebenarnya berfungsi sebagai
recharge area banyak yang beralih fungsi sebagai lapangan
golf dan hotel – hotel, sedangkan di Pengandaran Jawa
Barat, desa yang berada di daerah pantai yang awalnya
dimanfaatkan sebagai pendaratan perahu-perahu nelayan,
pembuatan jaring dan aktifitas nelayan lainnya, sekarang
sudah berpindah tangan ke pengusaha dan beralih menjadi
hotel bintang lima
Isu-isu Etika
◦ Industri pariwisata dapat memicu kondisi yang serius dimana
pelanggaran norma-norma budaya dan kriminalitas mulai
muncul.
◦ Meningkatnya kriminalitas pada umumnya seiring dengan
meningkatnya urbanisasi pada suatu kawasan dan
perkembangan pariwisata secara massal
As a conclusion
 Kegiatan pariwisata dapat menyebabkan
menurunnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan daerah tujuan wisata bila tidak
dilakukan konsep pariwisata berkelanjutan
 Daya dukung lingkungan/ carrying capacity
berhubungan dengan batas teratas dari
pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi
tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber
daya dan lingkungan yang ada
 Daya tampung lingkungan berhubungan dengan kemampuan
lingkungan untuk menampung sebanyak-banyaknya manusia
diatasnya
 Jika daya dukung lebih kepada bagaimana lingkungan mendukung
kehidupan diatasnya secara alamiah, daya tampung lebih bersifat
antroposentris, artinya kemampuan suatu lingkungan untuk
menampung manusia dalam lingkungan tertentu dengan segala
macam kebutuhan hidupnya

Anda mungkin juga menyukai