Anda di halaman 1dari 70

Sistematika Hewan

By Amin Setyo Leksono, PhD


• Sistimatik: kajian ilmiah mengenai mengenai
jenis dan keanekaragaman organisme dan
semua hubungan diantara mereka
• Taksonomi: Ilmu yang mempelajari
mengenai hukum dan tata cara
pengelompokan organisme
• Klasifikasi: kegiatan pengenalan spesies
dan penempatan spesies dalam kategori
hirarki organisme (taxa)
• Taxon: kelompok taksonomis pada
sembarang tingkatan yang cukup memadai
digunakan sebagai kategori definitif
Hirarki taksonomi pada hewan setelah kingdom
Taksa Contoh
Filum Arthropoda Takson tertinggi

Kelas Insecta

Ordo Diptera

Famili Culicidae

Genus Aedes

Spesies Aedes aegypti Takson terendah


Karakter yang digunakan untuk
membedakan invertebrata
 Simetri tubuh: Bilateral, Radial
 Lapisan jaringan: diploblastik, triploblastik
 Selom (coelom): Aselom, Pseudoselom, Selom
sejati
 Pola pembelahan dan perkembangan embrionik
awal: deuterostomia dan protostomia
 Kemampuan berganti kulit: molting, tidak
molting
Echinodermata
Chordata

Nematoda Annelida
Mollusca
Arthropoda Platyhelminthes Deuterostomia

Ecdysozoa
Ecdysozoa
(mengalami molting)
Lephotrochozoa
Review berdasarkan
Cnidaria Protostomia analisis 18S rRNA oleh
Aguinaldo & Lake, 1998

Porifera
Pohon filogeni hewan
Nenek moyang hewan
Ciri-ciri Filum Porifera
 Simetri Tubuh: simetri radial atau amorf
 Lapisan Jaringan: diploblastik (ektoderm dan
endoderm)
 Tubuhnya berpori
 Belum memiliki organ pencernaan, sistem saraf,
dan sistem peredaran darah
 Tidak memiliki appendiks dan bagian yang dapat
di gerakkan
Klasifikasi
Terdiri dari 3 kelas:
Klas Tipe struktur tubuh Contoh Organisme

Calcarea Spikula dari zat kapur Sycon sp, Clathrina sp


(Cakispongiae)

Hexactinellida Spikula dari zat kersik Pheronema sp,


(Hyalospongia Euplectella sp
e)
Demospongia Tidak berangka Euspongia sp, Spongila
Ciri-ciri Filum
Cnidaria/Coelenterata
 Simetri Tubuh: simetri radial
 Lapisan Jaringan: diploblastik (ektoderm dan
endoderm)
 Rongga tubuh belum ada
 Sistem pencernaan makanan dengan rongga
gastro vascular dengan satu lubang.
 Reproduksi dengan dua cara: seksual dan
aseksual
 Pertukaran gas dan ekskresi: secara difusi
 Memiliki dua bentuk hidup (bimorfisme): polip
dan medusa

 Ciri khusus: Memiliki sel penyengat


Cnidocyt/cnidoblast yang mengandung kapsul
berserat (Nematocyst)
Nematocyst
Klasikikasi
Kelas dan Karakteristik
contoh hewan
Hidrozoa Rongga gastrovaskular tunggal; umumnya hidup
Hydra viridis, dilautan, namun beberapa hidup diperairan daratan
Physalia sp misalnya Hydra sp;
Stadium: polip dan medusa pada banyak spesies;
stadium polip saja hanya pada Hydra;
Polip yang hidup berkoloni pada beberapa spesies
Scypozoa Rongga gastrovaskular yang dibagi menjadi empat
Aurelia aurita ruang; mesoglea tebal;
Umumnya hidup di dekat pantai;
Kebanyakan berbentuk medusa; bentuk polip hanya
sebagian kecil pada stadium larva
Anthozoa Rongga gastrovaskular yang dibagi menjadi beberapa
Acropora sp. ruang memperluas area untuk pencernaan;
Semua berbentuk polip; sesil
KELAS HIDROZOA

Hydra viridis
Physalia sp.
Kelas Skypozoa

Aurelia sp Haliclystus sp Cassiopea sp


Kelas Anthozoa

Acropora sp Montipora sp Seriatopora sp

Goniopora sp
KLASIFIKASI CACING
Semua cacing termasuk kelompok
Protostomia yang
dikelompokkan menjadi dua berdasarkan
kemampuan MOLTING:

1. Ecdysozoa misalnya Nematoda


2. Lephotrochozoa misalnya
Platyhelminthes dan Annelida
Filum Platyhelmithes
Ciri-ciri
 Ciri khusus: tubuh berbentuk pipih
 Simetri tubuh bilateral
 Lapisan jaringan triplobalstik
 Tidak memiliki coelom
 Sistem saraf sederhana
 Tidak memiliki organ respiratori
 Tidak memiliki sistem sirkulasi
 Ekskresi dengan tabung kompleks yang ada sel api
(protonefridia)
 Memiliki rongga gastrovascular
 Reproduksi fisi maupun seksual
Filum Platyhelminthes
dibagi menjadi 3 kelas

 Turbellaria (cacing berbulu getar)


 Trematoda (cacing hati)
 Cestoda (cacing pita)
Kelas Turbellaria
Ciri-ciri:
 Tidak bersegmen

 Memiliki sepasang atau lebih mata, dan berbagai sel-sel


reseptor
 Lapisan luar tubuh kebanyakan memiliki silia

 Sebagian besar hidup di lingkungan perairan

 Contoh cacing dugesia (Dugesia sp)

Dugesia sp
Paraplanocera oligoglena Pericelis hymanae
KELAS TREMATODA
Ciri-ciri :
 Bentuk mirip daun
 Tidak bersegmen
 Bersifat endoparasit
 Lapisan tubuh luar (tegumen) bersifat syncytial dan
tidak bersilia

Fasciola hepatica
KELAS CESTODA
Ciri-ciri :
 Ciri khusus: Bentuk mirip pita, memiliki scolex

 Bersegmen,

 Tidak memiliki mulut

 Kebanyakan endoparasit,

 Lapisan tubuh luar (tegumen) bersifat syncytial


dan tidak bersilia

Contoh Taenia saginata, T. solium


scolex

Taenia saginata
Taenia solium
Kait

Penghisap
scolex scolex
Filum
NEMATODA/NEMATELMINTHES
CIRI-CIRI:
 Ciri khusus: memiliki organ indera (kemosensorik)
berpasangan di kepala yang disebut amphid
 Simetri tubuh: bilateral
 Ada yang tidak memiliki selom, ada yang memiliki
pseudoselom
 Tidak bersegmen
 Mengalami molting
 Sebagian besar memiliki epidermis syncytial
 Triploblastik
• SISTEM EKSKRETORI GLANDULA
SERVICAL DAN TUBULUS EPIDERMAL
• SISTEM REPRODUKSI TERPISAH
• SISTEM SARAF TERDIRI DARI
SERABUT-SERABUT BAGIAN DORSAL
DAN VENTRAL
• Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
faring, usus, rektum dan anus
Contoh spesies Nematoda

Kaki gajah

Wuchereria bancrofti

Ascaris lumbricoides Ancylostoma duodenale


(Cacing perut) (Cacing ambang)
FILUM ANNELIDA
CIRI-CIRI:
 CIRI KHUSUS: memiliki sepasang atau lebih seta yang
mengandung kitin
 SIMETRIS TUBUH: BILATERAL
 SELOMATA
 BERSEGMEN METAMERIK (suatu seri ulangan
segmen dan sistem organ)
 SISTEM PENCERNAAN LENGKAP: MULUT,
TEMBOLOK, USUS, ANUS
 TRIPOBLASTIK
• SISTEM EKSKRETORI DENGAN 2 NEFRIDIA
• SISTEM REPRODUKSI HERMAPRODIT DAN
TERPISAH
• SISTEM SARAF TANGGA TALI
• PERKEMBANGAN SPIRAL
• PEREDARAN DARAH TERTUTUP
KLASIFIKASI
KELAS POLICHAETA
Ciri khusus: memiliki parapodia

contoh: Pherecardia striata


Pherecardia striata
Cacing palolo (Palola siciliensis)

Sabellastarte sanctijosephi
KELAS CLITELLATA
Ciri khusus: memiliki klitelum dan gonad yang
permanen
SUBKELAS OLIGOCHAETA,
contoh: Pheretima javanica, Pontoscolex corethrurus

SUBKELAS HIRUDINEA,
contoh: Hirudo medicinalis
FILUM MOLLUSCA
 CIRI-CIRI:
 SIMETRIS TUBUH: BILATERAL
 SELOMATA
 TIDAK BERSEGMEN
 SISTEM PENCERNAAN LENGKAP: MULUT,
TEMBOLOK, USUS, ANUS
 TRIPOBLASTIK
 SISTEM EKSKRETORI METANEFRIDIA
 SISTEM REPRODUKSI TERPISAH
 SISTEM SARAF TERDIRI DARI 3 PASANG GANGLIA
 PEREDARAN DARAH TERBUKA
CIRI KHUSUS
• Bertubuh lunak
• Tubuh ditutupi oleh cangkang yang
terbuat dari kalsium karbonat.
• Antara tubuh dan cangkangnya
terdapat bungkus yang disebut
mantel.
• Tubuhnya dapat mengeluarkan lendir
untuk membantu berjalan.
Klasifikasi
Klasifikasi Mollusca didasarkan pada
cangkang dan kaki
1.Aplacopora
2.Monoplacopora
3.Polyplacopora Pada kuliah ini hanya dibahas
4.Scapopoda 3 kelas:
Gastropoda
5.Gastropoda Pelecypoda
6.Pelecypoda Cephalopoda
7.Cephalopoda
1. Kelas Gastropoda
Karakteristik
 Cangkang berbentuk spiral

 Sepasang mata di kepala

 Kaki lebar dan datar

 Hidup di darat,perairan tawar dan di laut


2. Kelas Pelecypoda
Ciri khusus
• Tubuh tertutup sepasang cangkang lateral bersendi
dibagian dorsal
• Tubuh pipih secara lateral
3. Kelas Cephalopoda
•Cangkang internal.
•Sistem peredaran darah tertutup
•Kaki termodifikasi membentuk lengan dan sifon yang fleksibel
•Ganglia berfusi membentuk otak enchased dalam kranium rawan

Loligo pealei Octopus vulgaris


Ciri-ciri Arthropoda
 Tubuh bersegmen, dapat dibedakan antara
kepala, dada dan perut
 Simetri tubuh bilateral
 Memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari kitin
 Memiliki selom sejati
 Memiliki peredaran darah terbuka
 Bernafas dengan trakea, insang dan paru-paru
buku
 Sistem saraf tangga tali
 Umumnya mengalami metamorfosis
 Memiliki alat ekskresi pembuluh malpighi
 KLASIFIKASI 

I. Subfilum Chelicerata
Kelas Merostomata
Kelas Pycnogonida Pada kuliah ini hanya dibahas
Kelas Arachnida Subfilum Mandubulata saja
II. Subfilum Mandibulata
Kelas Crustacea
Kelas Pauropoda
Kelas Diplopoda
Kelas Chilopoda
Kelas Insecta
II. Subfilum Mandibulata
Ciri-ciri :
Mempunyai mandibula

Kaki 3-5 pasang

Antena 1-2 pasang II. Subfilum Mandibulata


1. Kelas Crustacea
2. Kelas Pauropoda
3. Kelas Diplopoda
4. Kelas Chilopoda
5. Kelas Insecta
1. Kelas Crustecea
Ciri-ciri :
 Tubuh terdiri dari cephalotorak dan abdomen

 Setiap segmen memiliki sepasang kaki

 Pada bagian cephalotorak terdapat 5 ps kaki


(1 ps kaki capit dan 4 ps kaki jalan
 Biasanya hidup di laut/air tawar

 Dua pasang antena

 Abdomen besar dan bersegmen

 Mempunyai carapak
Kelas Crustecea

Kelas Crustacea dibagi 3 ordo :


a. Ordo Dekapoda
b. Ordo Isopoda
c. Ordo Amphipoda
Kelas Crustacea

a Ordo Dekapoda
Ciri-ciri :
 Karapak menutupi seluruh thorak
 Kaki lima pasang
Contoh :
Penaeus monodon (udang windu)
Cambarus sp (udang air tawar)
Carcinides sp
Kelas Crustecea

udang windu
udang galah
Kelas Crustecea
b. Ordo Isopoda (kebo-keboan)
Ciri-ciri :
 Bentuk tubuh pipih
 Segmen pertama thorak menyatu
dengan bagian kepala
 Tujuh segmen terakhir mengandung
segmen
Contoh :
Porcellio scaber
Oniscus asellus
c.Ordo Amphipoda
Ciri-ciri :
 Tubuh memanjang
 Tidak memiliki karapaks
 Ruas-ruas abdomen menyatu
 Hidup di darat maupun di laut

Contoh :
Dicerogammarus sp,
Artemia sp
2. Kelas Pauropoda

Ciri-ciri :
 Tubuh kecil tanpa mata
 Antena bercabang tiga
 Bentuk tubuh silindris
 Kaki 9-10 pasang
 Hidup di darat
Contoh :
 Pauropus sp.
3. Kelas Diplopoda
Ciri-ciri :
 Tubuh silindris

 25 sampai 100 segmen

 Tiap segmen pada thorak terdapat 1 pasang kaki,


pada abdomen 2 pasang kaki

Contoh :
 Keluwing (Narceus sp)
4. Kelas Chilopoda
Ciri-ciri :
 Bentuk tubuh pipih,memanjang

 Tiap segmen memili 1 pasang kaki, kecuali


segmen pertama dan dua segmen terakhir
 Kaki pada segmen pertama berbentuk cakar
untuk melumpuhkan mangsa

Contoh :
 Kelabang (Scolopendra sp)
5. Kelas Insecta

Ciri-ciri:
Tubuh terdiri dari kepala, thorak dan abdomen
Thorak terdiri dari 3 segmen (prothorak,
mesothorak dan metathorak) masing-masing
memiliki kaki
Sebagian besar memiliki sepasang sayap
Respirasi dengan trakea
Metamorfosis pada insecta

 Metamorfosis sempurna
 Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis sempurna

Larva

Telur Pupa

Imago/dewasa

Contoh: nyamuk, lalat, kupu-kupu, kumbang


Metamorfosis tidak sempurna

Nimfa

Imago/dewasa

Telur

Contoh: Capung, belalang, kepik


Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas dan
beberapa ordo (±28 ordo)
Beberapa ordo yang penting yaitu:
 Ordo Odonata, misalnya capung
 Ordo Orthoptera, misalnya belalang dan jangkrik
 Ordo Isoptera, misalnya rayap
 Ordo Hemiptera, misalnya walang sangit
 Ordo Homoptera, misalnya Cicada, afid
 Ordo Coleoptera, misalnya kumbang kubah
 Ordo Hymenoptera, misalnya tawon dan lebah
 Ordo Diptera, misanya nyamuk dan lalat
 Ordo Lepidoptera, misalnya kupu-kupu
FILUM ECHINODERMATA
CIRI-CIRI:
 SIMETRIS TUBUH: BILATERAL
 SELOMATA
 BERSEGMEN METAMERIK
 SISTEM PENCERNAAN LENGKAP: MULUT,
TEMBOLOK, USUS, ANUS
 TRIPOBLASTIK
 SISTEM EKSKRETORI PROTONEFRIDIA ATAU
NEFRIDIA
 SISTEM REPRODUKSI HERMAPRODIT DAN TERPISAH
 SISTEM SARAF TERDIRI DARI OTAK DAN SERABUT-
SERABUT BAGIAN VENTRAL
 PERKEMBANGAN SPIRAL
 PEREDARAN DARAH TERTUTUP
Kelas Asteroidea Kelas Holothuroidea
( bintang laut ) ( timun laut/ teripang )

Astropecten irregularis

Kelas Ophiuroidea
(bintang ular laut) a) Kelas Crinoidea (lili
laut)

Ophiotrix sp.

Kelas Echinoidea
(landak laut)
Matrik ciri-ciri invertebrata

Karakter Porifera Cnidaria Platyhelminthes Nematoda Annelida Mollusca Arthropoda Echinodermata


Level organisasi Multiseluler, tapi Jaringan Organ Sistem organ Sistem organ Sitem organ Sistem organ Sistem organ
jaringan belum
terkoordinasi
Simetri tubuh Radial, atau tanpa Radial Bilateral Bilateral Bilateral Bilateral Bilateral Embrio: bilateral;
bentuk dewasa: radial
Lapisan jaringan Diploblastik Diploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik Triploblastik
Rongga tubuh Aselom Aselom Aselom Pseudoselom Selom Selom Selom Selom
atau Selom
Pencernaan Intraseluler Rongga Rongga Saluran Saluran Saluran Saluran Saluran
makanan gastrovaskular, gastrovaskular, pencernaan pencernaan, 2 pencernaan, 2 pencernaan, 2 pencernaan, 2
satu lubang, satu lubang lengkap dengan 2 lubang lubang lubang lubang
intra dan lubang
ekstraselluler
Peredaran darah Difusi Difusi Difusi Difusi Tertutup Terbuka Terbuka Menyatu dengan
sistem ekskresi
dengan organ
kompleks aksial
Pertukaran gas Difusi Difusi Difusi Difusi Difusi Insang dan Trakea pd Kulit dan insang
mantel serangga, insang
pd udang, paru-
paru buku pada
laba-laba
Pembuangan zat Difusi Difusi Protonefridia, cel Saluran ekskretori Sepasang Metanefridia Tubulus malfigi, Difusi
sisa api dan saluran metenefridia kelenjar antenal
pada tiap pada udang
segmen
Sistem saraf Iritabilitas Jaring saraf, Saraf sederhana, Saraf sederhana, Saraf 3 pasang Saraf Saraf cincin
sitoplasma tidak ada dua sumsum 2 sumsum ventral sederhana, ganglia, organ sederhana,
sentralisasi saraf, organ dan dorsal, organ sumsum saraf indera sumsum saraf
saraf indera sederhana indera sederhana ventral, organ sederhana ventral, organ
indera indera yg
sederhana berkembang
baik
Reproduksi Aseksual: tunas, Aseksual: Aseksual: fisi; Seksual: Seksual: Seksual: Aseksual: Seksual:
seksual: tunas, seksual: seksual: pemisahan hermaprodit pemisahan partenogenesis; pemisahan
hermaprodit, larva pemisahan hermaprodit kelamin kelamin, seksual ; kelamin
berenang dengan kelamin fertilisasi pemisahan
cilia umumnya di air kelamin
Contoh Spons (karang) Hydra sp, ubur- Planaria sp., Ascaris sp Pheretima sp, Acatina, Loligo Bombix sp., Asterias sp
organisme ubur, coral Taenia sp. Hirudo sp. Penaeus sp
Pembuangan zat Difusi Difusi Protonefridia, cel Saluran ekskretori Sepasang Metanefridia Tubulus malfigi, Difusi
sisa api dan saluran metenefridia kelenjar antenal
pada tiap pada udang
segmen
Sistem saraf Iritabilitas Jaring saraf, Saraf sederhana, Saraf sederhana, Saraf 3 pasang Saraf Saraf cincin
sitoplasma tidak ada dua sumsum 2 sumsum ventral sederhana, ganglia, organ sederhana,
sentralisasi saraf, organ dan dorsal, organ sumsum saraf indera sumsum saraf
saraf indera sederhana indera sederhana ventral, organ sederhana ventral, organ
indera indera yg
sederhana berkembang
baik
Reproduksi Aseksual: tunas, Aseksual: Aseksual: fisi; Seksual: Seksual: Seksual: Aseksual: Seksual:
seksual: tunas, seksual: seksual: pemisahan hermaprodit pemisahan partenogenesis; pemisahan
hermaprodit, larva pemisahan hermaprodit kelamin kelamin, seksual ; kelamin
berenang dengan kelamin fertilisasi pemisahan
cilia umumnya di air kelamin
Contoh Spons (karang) Hydra sp, ubur- Planaria sp., Ascaris sp Pheretima sp, Acatina, Loligo Bombix sp., Asterias sp
organisme ubur, coral Taenia sp. Hirudo sp. Penaeus sp
PHYLUM CHORDATA

GENERAL CHARACTERISTICS:
 BODY SIMMETRY : BILATERAL

 COELOM

 TRIPOBLASTIC

 DIGESTIVE SYSTEM COMPOSES MOUTH,


ESOPHAGUS, STOMACH, INTESTINE,
ANUS
 DEUTEROSTOMIA
 REPRODUCTION SYSTEM: SEXUAL
(MOSTLY) AND ASEXUAL (SOME
UROCHORDATE)
SPECIFIC CHARACTERISTICS
PHYLUM CHORDATA

- Notochord
- Dorsal nerve cord
- Pharyngeal gill slits / Pharyngeal pouch
- Post-anal tail.

These attributes are always found in the larval


forms or early embryo (although they may be
absent in the adult).
Let’s start at the very beginning . . .

 Phylum Chordata is divided into three subphyla:

 Subphylum Urochordata
 Subphylum Cephalochordata

 Subphylum Vertebrata

Pada kuliah ini hanya dibahas


kelas Vertebrata
Subphylum Vertebrata
DEFINING CHARACTERISTICS

 Vertebral column, or a chain of bony elements


(vertebrae). The vertebral column more or less
replaces the notochord as the chief "stiffener" of
the body in locomotion.
 Cranium (brain case)
 Mostly possess paired appendages and limb
girdle
Karakter lain yang dimiliki oleh Vertebrata

1. Dua pasang anggota badan


2. Modifikasi kulit menjadi sisik, bulu dan rambut
3. Selom yang berisi organ2 visceral
4. Skeleton dalam (endo skeleton) yang terdiri dari skeleton utama
(aksial) dan skeleton tambahan (apendikular)
5. Sistem peredaran darah tertutup dengan jantung bersekat
(atrium dan ventrikel) dan pembuluh darah
6. Sistem respirasi dengan paru-paru atau insang
7. Sistem ekskresi dengan unti fungsional nefron.Sistem ini
berhubungan dekat dengan sistim reproduksi dan
menggunakan saluran bersama
Klasifikasi vertebrata
Superclass Agnata
- Class Myxini
- Class Cephalaspidomorphi
Superclass Gnatostomata
- Class Chondrichthyes: contoh Hiu dan Ikan pari
- Class Osteichthyes: Contoh Ikan Mas, ikan tuna
Class Amphibia: Contoh katak dan salamande
Class Reptilia: Contoh kadal, ular, buaya dan tuatara
Class Aves: Contoh burung dara, burung perkutut
Class Mamalia: Contoh Kucing, tikus, kambing dll
Klasifikasi ini disusun berdasarkan Nelson (1994), Zug (1993),
Ernst & Barbour (1989), Wilson & Reeder (1993)
Ciri-ciri khusus masing-masing kelas

Karakter Agnata Chondrichth Osteichthye Amphibia Reptilia Aves Mammalia


yes s

Ciri khusus Tidak Kerangka Celah insang Kulit Kulit Memiliki Memiliki
memiliki dalam tunggal lembut, bersisik bulu rambut dan
rahang, Chondrichthy ditutup oleh licin dan keras (sisik kelenjar
notokord es terdiri dari operkulum selalu bertanduk) susu
ada rawan basah
sampai (cartilago)
dewasa dengan
sedikit
pengapuran
(kalsifikasi)
Ciri-ciri umum masing-masing kelas
Agnata Chondricht Osteichthy Amphibia Reptilia Aves Mammalia
hyes es

Ruang Dua Dua Dua Tiga Empat Empat Empat


jantung

Pertukaran Kantung Kantung isang Umumnya Paru-paru, Paru-paru Paru-paru


gas isang yang isang yang filamen Amfibia
membentuk membentuk yang dewasa
7 celah 7 celah ditutup oleh memiliki
operculum paru-paru.
alat
pernafasan
dapat
dibantu oleh
kulit

Reproduksi Eksternal Eksternal Eksternal Eksternal Internal Internal Internal

Termoregul Poikilotermi Poikilotermi Poikilotermi Poikilotermi Poikilotermi homoioter homoiotermi


asi mi
Soal post test
1. Sebutkan ciri-ciri yang penting untuk klasifikasi
hewan invertebrata
2. Buatlah matrik ciri-ciri tiga ordo berikut ini:
Lepidoptera, Hemiptera, dan Diptera; dengan
karakter 2 pembeda

Anda mungkin juga menyukai