Anda di halaman 1dari 22

KAJIAN KEBERADAAN DAN PERAN

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI (LSK)


PTK PAUD DAN DIKMAS

PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BALITBANG KEMENDIKBUD,2018
1. MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH
2. TUJUAN
3. METODE
4. TEMUAN AWAL
5. SIMPULAN DAN SARAN
6. REKOMENDASI
MASALAH
1. Belum ada regulasi yg jelas ttg keberadaan LSK untuk PTK PAUD dan
Dikmas (LSK PTK),
2. Regulasi yang selama ini ada:
 UU No.20/2003 ttg Sisdiknas Psl 61 (3): Sertifikat kompetensi
diberikan kpd peserta didik dan warga masyarakat;
 PP No.19/2005 ttg SNP, Psl 89 (1) & (5): Sertifikasi bagi peserta
didik;
 Permendiknas No. 70/ 2008 ttg Uji Kompentensi bagi Peserta Didik
kursus dan pelatihan, Psl 3 (1): dilaksanakan oleh organisasi dari
asosiasi profesi; (3): jika LSK belum terbentuk maka
organisasi/asosialsi profesi dpt menyelenggarakan UK
bekerjasama dgn Ditjen.
MASALAH
 Permendiknas No.40/2009 ttg Standar Penguji pada Kursus
dan Pelatihan
 Permendiknas No.42/2009 ttg Standar Pengelola Kursus dan
pelatihan
 Permendikbud No.90/2014 ttg Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Instruktur pada Kursus dan Pelatihan;
RUMUSAN MASALAH:
 Bagaimana keberadaan LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas yang ada selama
ini?
Dengan kenyataan LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas sudah lama berdiri
dan memiliki sumber daya TUK yang tersebar di berbagai wilayah.
 Bagaimana peran LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas selama ini dalam
pelaksanaan uji kompetensi bagi instruktur dan pengelola LKP (PTK
Dikmas)?
Dengan kenyataan selama ini masih adanya permintaan PTK PAUD
dan Dikmas untuk mengikuti uji kompetensi di LSK
TUJUAN:
 Menganalisis keberadaan dan peran LSK untuk PTK Dikmas
selama ini, dengan kenyataan LSK PTK Dikmas sudah lama
berdiri dan memiliki sumber daya di berbagai wilayah.
 Memberi bahan/masukan atau rekomendasi bagi penyusunan
regulasi dalam memperjelas keberadaan dan peran LSK PTK
Dikmas saat ini dan ke depan.
METODE KAJIAN:
o Studi dokumen/peraturan yang terkait dengan LSK untuk PTK
PAUD dan Dikmas, meliputi; UU, PP, Permendiknas,
Permendikbud, SK Dirjen, Profil LSK;
o Studi kualitatif untuk mendapatkan data dan informasi dari
para pihak terkait dengan uji kompetensi di LSK untuk PTK
PAUD dan Dikmas. di tingkat Pusat, Daerah dan para pelaksana
sertifikasi kompetensi di lapangan.
TEMUAN AWAL (Hasil kajian dokumen dan
wawancara):
1. Regulasi tentang keberadaan dan peran LSK
a. LSK untuk pendidik PAUD sudah diakui berdasarkan SK Dirjen
PAUDNI No.533/E/KK/2010. Namun, SK tersebut merujuk pada
Permendiknas No.70/2008 ttg Uji Kompentensi bagi Peserta
Didik kursus dan pelatihan. SK Dirjen tsb berisi komponen sbb.:
 Menetapkan TUK,
 Melaksanakan pelatihan dan menetapkan penguji UK,
TEMUAN AWAL (lanjutan):

 Menetapkan biaya, jadwal, materi, alat UK,


 Menugaskan master penguji dan penguji uji kompetensi
 Menetapkan kelulusan peserta UK,
 Menetapkan dan mendistribusikan sertifikat kompetensi
(blanko sertifikat disediakan Ditjen PNFI, Kemedikbud),
 Mengevaluasi tempat UK 2 (dua) kali dalam setahun,
TEMUAN AWAL (lanjutan):
b. LSK instruktur dan pengelola kursus belum diakui keberadaan, namun
ada beberapa asosiasi/forum yang sdh mengusulkan dgn melampirkan
berbagai persyaratan yang merujuk pada pedoman pembentukan LSK
peserta didik yang disusun oleh Ditjen PAUDNI.
c. Sudah dibuat Draft naskah Akademik Rancangan Permendikbud ttg
Sertifikasi Kompetensi PTK PAUD dan Dikmas yang berisi:

 Kajian teoritis dan praktik empiris,


TEMUAN AWAL (lanjutan):
 Regulasi hukum ttg sertifikasi kompetensi PTK PAUD dan
Dikmas,
 Sasaran dan arah pengaturan serta ruang lingkup materi
muatan Permendikbud ttg sertifikasi kompetensi.
d. Sudah dibuat Draf Permendikbud th 2018 ttg sertifikasi
kompetensi PTK PAUD dan Dikmas. Ruang lingkupnya antara
lain mengatur persyaratan dan prosedur pengakuan LSK PTK
PAUD dan Dikmas,
Temuan Awal (lanjutan):
2. Pengelolaan LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas saat ini;
a. Keberadaan LSK PTK PAUD dan Dikmas:
1) LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas pada Kemdikbud, yaitu:
 LSK Pendidik PAUD (didirikan tahun 2010 oleh HIMPAUDI),
 LSK Instruktur Kursus dan Pelatihan (didirikan tahun 2012
oleh HISPPI),
 LSK Pengelola Kursus dan Pelatihan (didirikan tahun 2013
oleh HIPKI)
 LSK Pengelola Kursus dan Pelatihan (didirikan tahun 2017
oleh Forum PLKP)
Temuan Awal (lanjutan):

2) Penguji dan TUK LSK PTK;


 Pendidik PAUD: 50 penguji dan 22 TUK,
 Instruktur Kursus: 56 Penguji dan 16 TUK,
 Pengelola Kursus: 18 Penguji, 12 Master
penguji, 18 TUK.
TEMUAN AWAL (lanjutan):

b. Peran LSK PTK:


 Pelatihan bagi: instruktur kursus, pengelola kursus, dan penguji
peserta didik,
 Menyelenggarakan UK bagi: instruktur kursus, pengelola
kursus, dan penguji peserta didik,
 Menerbitkan sertifikat kompetensi PTK,
Simpulan dan Saran
 Regulasi yang ada saat ini belum cukup mengatur pelaksanaan sertifikasi kompetensi LSK PTK Dikmas,
 Dalam pelaksanaan UK, LSK yang ada saat ini telah memiliki sumber daya yang cukup memadai. Sumber daya yang dimaksud
meliputi: dana, tenaga dan tempat uji kompetensi (TUK). Keberadaan dan peran LSK PTK Dikmas dapat dilihat dalam AD-ART.
 Ada lebih dari satu organisasi sebagai penyelenggara LSK bagi pengelola kursus dan pelatihan yaitu: (i) LSK PLKP HIPKI
(Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia), dan (ii) Forum PLKP (Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan)
 Keberadaan dan peran LSK sangat mendukung upaya kursus dan pelatihan untuk melengkapi salah satu penilaian akreditasi LKP,
khususnya kelengkapan sertifikasi kompetensi bagi PTK Dikmas. Keberadaan LSK juga perlu disambut baik oleh Pemerintah
Daerah.
 Regulasi yang ada saat ini belum cukup mengatur pelaksanaan sertifikasi kompetensi. Regulasi tersebut hanya mengacu pada
standar yang terkait dengan PTK PAUD dan Dikmas, yaitu: Permendiknas No.40/2009 tentang Standar Penguji Pada Kursus dan
Pelatihan, Permendiknas No.42/2009 tentang Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan, dan Permendikbud No.90/2014 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Instruktur Pada Kursus dan Pelatihan;
 Saat ini terdapat LSK untuk PAUD dan Dikmas yaitu:
• LSK Pendidik PAUD
• LSK instruktur kursus dan pelatihan
 LSK Pengelola kursus dan pelatihan. Untuk LSK Pengelola kursus dan pelatihan saat ini ada lebih dari satu penyelenggara LSK
yaitu:

• LSK PLKP HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia), dan (ii)

• LSK Forum PKPI (Pengelola Kursus dan Pelatihan Indonesia) .


 Saran;
 Perlu menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) sebagai
dasar bagi Pemerintah untuk mengakui keberadaaan LSK PTK PAUD dan
Dikmas. NSPK tersebut perlu diatur melalui Permendikbud.
 Untuk memperkuat keberadaan LSK, perlu pembinaan yang jelas dan utuh
dari organisasi profesinya dan Kemendikbud dalam kewenangan untuk
melakukan sertifikasi kompetensi.
REKOMENDASI
 Memperkuat keberadaan dan peran LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas, melalui:
• Penyusunan NSPK (norma, standar, prosedur, dan kriteria) yang memuat prinsip sertifikasi, teknis pelaksanaan uji kompetensi, persyaratan
penyelenggara sertifikasi,kriteria peserta dan penguji sertifikasi, pengakuan hasil sertifikasi.
• Meningkatkan ketercukupan jumlah dan kualitas penguji,
• Menyusun database jumlah LKP, PTK PAUD dan Dikmas, dan capaian sertifikasi/uji kompetensi. Penunjukan dan penambahan TUK dengan
mempertimbangkan kelayakan lokasi, sarana, dan prasarana.
• Pembinaan terhadap LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas.
 Dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan sertifikasi kompetensi, diperlukan:
• Pembinaan terhadap LSK mencakup: perizinan, ketersediaan sarana prasarana/TUK, pengurus, penguji bersertifikat, ketersediaan materi
uji, pelaksanaan prosedur operasional standar (POS), dan ketersediaan sumber pendanaan.
• Organisasi profesi HIMPAUDI, HISPPI, HIPKI dan Forum PKP perlu meningkatkan pengendalian mutu dan pembinaan teknis kepada LSK
sehingga sertifikasi kompetensi bagi PTK PAUD dan Dikmas dapat terlaksana dengan baik.
• Ditjen GTK melalui Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas perlu melakukan pengendalian mutu/kalibrasi dan pembinaan teknis
kepada organisasi profesi sehingga implementasi sertifikasi kompetensi sesuai dengan NSPK yang ditetapkan.
 Pengembangan LSK ke depan:
• LSK perlu memenuhi jumlah dan kualitas penguji serta ketersediaan TUK untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi bagi PTK di berbagai jenis
kursus yang berada di seluruh provinsi,
• Adanya peran pemerintah daerah dan masyarakat untuk memberikan pengawasan yang efektif terhadap pelaksanaan sertifikasi
kompetensi.
 Saat ini ada 3 (tiga) LSK untuk PTK PAUD dan Dikmas yaitu:
• LSK Pendidik PAUD,
• LSK pendidik kursus dan pelatihan
• LSK Pengelola kursus dan pelatihan.
 Untuk LSK Pengelola kursus dan pelatihan saat ini ada lebih dari satu penyelenggara LSK yaitu:
• LSK PLKP HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia)
• Forum PLKP (Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan).

 LSK PLKP HIPKI dan LSK Forum PKPI memiliki sasaran yang sama dalam melaksanakan uji kompetensi
pengelola. Namun, dalam pendirian LSK Forum PKPI sebagai organisasi mitra diajukan ke DPP Forum
Pengelola LKP sehingga tidak ditetapkan oleh pemerintah (Kemendikbud).
Padahal dalam lampiran Permendiknas Nomor 42 Tahun 2009 dinyatakan bahwa sertifikat pengelola
kursus dan pelatihan harus diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah. Hal tersebut
ditemukan juga pada LSK PLKP HIPKI yang juga belum mendapat pengakuan secara resmi dari
Pemerintah melalui sebuah keputusan. Berkenaan dengan kondisi ini, perlu diperhatikan:
• standar mutu layanan dalam pelaksanaan sertifikasi;
• Pengakuan dari sertifikat yang diterbitkan;
• Dan harmonisasi dalam pengelolaan sertifikasi diantara kedua LSK di bawah naungan
organisasi profesinya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai