Anda di halaman 1dari 31

MENGERJAKAN AKUNTANSI KJK SYARIAH

(KJK SP. 02.005.01)


BIODATA

Nama : Muhammad Afdi Makali


Lahir : Klaten, 10 April 1981
Alamat : Bloro Rt. 15/04 Juwiran, Juwiring, Klaten
No. Reg : 3001.712.02.2014
Phone : 085725084848
Email : go.freedom1981@gmail.com
KATA PENGANTAR

Berkembangnya Koperasi Syariah dewasa ini membawa implikasi pada


makin mudahnya bentuk pelayanan terhadap anggota Koperasi akan tetapi
maraknya pengelola ini akan menyebabkan menurutnya kepercayaan
masyarakat apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satu bentuk
pertanggungjawaban terhadap kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat
adalah dengan mewujudkan pengelolaan Koperasi yang profesional, Amanah
dan Transparan.

Wujud dari transparansi sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada


masyarakat adalah dengan tersedianya laporan keuangan yang baik, untuk
menghasilkan laporan keuangan yang baik tentunya perlu didukung oleh
akuntansi yang sesuai.
ELEMEN KOMPETENSI
MENYIAPKAN PEKERJAAN AKUNTANSI KJK SYARIAH

Dalam Tahap perencanaan Pengerjaan Akuntansi KJK Syariah, Juru


Buku harus dapat melakukan proses identifikasi bukti – bukti
transaksi pembiayaan, hal ini dikarenakan KJK Syariah memilik
beberapa produk pembiayaan yang penangan proses akuntansinya
juga berbeda.

Untuk selanjutnya pihak juru buku harus menyiapkan komponen –


komponen dasar akuntansi yaitu kode dan nama perkiraan.
1.1 Bukti bukti transaksi pembiayaan diidentifikasi

Bukti yang dihasilkan pada transaksi pembiayaan akan sangat diperlukan


dalam penyusunan laporan keuangan.
Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan, maka juru buku harus
mengelompokkan masing – masing jenis pembiayaan berdasarka
penggunaan pembiayaan itu sendiri
PENGELOMPOKAN JENIS PEMBIAYAAN
BERDASARKAN PENGGUNAANNYA PADA
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH:

Investasi / Modal
Usaha

Konsumtif

Multi Jasa

Kebajikan
SKEMA INVESTASI
PERJANJIAN BAGI HASIL

Koperasi Bukti : Slip Pencairan Anggota


Investasi
Shahibul Maal (Mudharib)

Proyek / Usaha

Modal Tenaga /
....% Keahlian
Modal ....%
Keuntungan

Bagi Hasil
Nisbah Nisbah
X%
sesuai porsi kontribusi modal Y%
(nisbah)
Bukti : Slip Angsuran

Pengambilan
Modal Pokok Modal
SKEMA PEMBIAYAAN KONSUMTIF
( Pembelian Barang)

Akad Jual Beli


Koperasi Anggota
4

Bayar

Bukti : Slip Angsuran

2 3

Beli Barang Kirim Barang & Dokumen

Bukti : Kwitansi Pembelian Bukti : Kwitansi Penjualan


Barang Barang
Suplier
SKEMA MULTI JASA
( Sewa)
3 Bukti : Slip pembayaran
sewa
Pembayaran Sewa
Koperasi Anggota
Sewa Beli
Akad Sewa / Perjanjian
sewa 2

A. Milik B. Milik
1

Beli Obyek Sewa


Obyek
Bukti : Kwitansi pembelian
Sewa
barang

Penjual
Supplier
SKEMA PEMBIAYAAN
KEBAJIKAN

Perjanjian Qard
Koperasi Anggota
Bukti : Slip Pencairan
Pinjaman

Modal
100 % Tenaga / Keahlian

Kebutuhan /
Usaha
Dikembalikan
100 % 100 %
Bukti : Slip Angsuran
Modal
100 %

Keuntungan
1.2 Nama dan nomor kode perkiraan disiapkan

 Perkiraan-perkiraan perlu diberi batasan antara


perkiraan neraca (permanen) dan perkiraan perhitungan
laba/rugi (nominal).
 Tiap kelompok baik neraca maupun perhitungan
laba/rugi disediakan sejumlah nomor-nomor tertentu.
 Dalam penyediaan nomor-nomor tersebut perlu
diperhitungkan kemungkinan timbulnya tambahan
perkiraan baru didalam suatu kelompok.
Contoh Kode Perkiraan

 Digit pertama, merupakan Klas yakni terdiri dari Klas 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan


7 yang masing-masing merupakan Klasifikasi/Klas, dengan demikian
setiap Nomor Perkiraan adalah dari Nomor Ujungnya (Klas), ini akan
memperjelas peruntukannya, sebagai berikut :
Klas 1 - Kelompok Harta
Klas 2 - Kelompok Kewajiban
Klas 3 - Kelompok Modal
Klas 4 - Kelompok Pendapatan
Klas 5 - Kelompok Beban
 Digit ke DUA dan KETIGA, merupakan penomoran Buku Besar (Buku
Besar) yang dimulai dari urutan Nomor 01 sampai dengan 99.
 Digit ke EMPAT dan KELIMA, merupakan penomoran Sub Ledger
(Buku Pembantu) yang dimulai dari urutan No. 01 sampai dengan 99.
 Digit ke ENAM dan KETUJUH, merupakan Controlling Account (Rincian
dari perkiraan Buku Pembantu) yang dimulai dari urutan Nomor 01
sampai dengan 99.
BAB II
MENGERJAKAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN

Proses pengerjaan Transaksi Pembiayaan pada KJK Syariah adalah :


1. Transaksi pembiayaan dicatat kedalam buku harian kas, memorial dan
Buku Pembantu
2. Transaksi Buku harian kas dan memorial dipindahkan kedalam
perkiraan buku besar.
3. Saldo buku besar di cocokkan dengan saldo buku pembantu
2.1 Transaksi pembiayaan dicatat kedalam buku
harian kas, memorial dan buku pembantu
Transaksi
• Tranksaksi Pembiayaan

Terkait Dicatat
dalam buku
Kas kas harian

Terkait Dicatat
dalam Buku
Non Kas Memorial
Perincian
2.2 Transaksi buku harian kas dan memorial dipindahkan
kedalam perkiraan buku besar .

Transaksi
• Tranksaksi Pembiayaan

Terkait Dicatat
dalam buku
Kas kas harian

Terkait Dicatat
dalam Buku
Non Kas Memorial
Global per
masing – masing
Perkiraan
2.3 Saldo buku besar dicocokan dengan saldo
pada buku pembantu
BAB III
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Proses penyusunan Laporan keuangan diawali dengan
pengerjaan buku besar dan buku pembantu, setelah itu saldo
pada masing – masing buku besar dan buku pembantu
dipindahkan ke dalam neraca dan perhitungan hasil usaha.
Langkah selanjutnya Perkiraan pendapatan, biaya dan zakat
disusun kedalam perhitungan hasil usaha dan dilaksanakan
secara konsisten
3.1 Saldo masing-masing perkiraan buku besar disusun
kedalam neraca dan perhitungan hasil usaha

 Pisahkan Rekening Riil ( Aset, Kewajiban dan Modal) dan


Rekening Nominal ( Pendapatan dan Biaya)
 Pindahkan kedalam Rekening Neraca Saldo dengan ketentuan
Perkiraan + -

1. Asset Debet Kridit


2. Kewajiban Kridit Debet
3. Modal Kridit Debet
4. Pendapatan Kridit Debet
5. Beban Debet Kridit

 Susun Neraca dan PHU berdasar kelompok masing – masing


perkiraan
3.2 Perkiraan pendapatan, beban biaya dan beban
zakat disusun kedalam perhitungan hasil usaha

Dalam KJK Syariah, komponen yang terdapat dalam Perhitungan Hasil Usaha
adalah
1. Pendapatan
2. Biaya
3. Zakat
3.3 Pengakuan pendapatan dan beban biaya
dilaksanakan secara konsisten

Pengakuan pendapatan dan biaya / beban


diakui secara konsisten dalam periode
tahun buku.
Pendapatan dan biaya pada tahun buku
tertentu tidak diakui pada tahun buku yang
berbeda / selanjutnya
BAB IV
MELAPORKAN HASIL PENGERJAAN AKUNTANSI
KJK SYARIAH

Pada proses pelaporan hasil pengerjaan dan


penyajian akuntansi KJK syariah meliputi :
 Menyiapkan Format Laporan
 Membuat laporan sesuai format yang disiapkan
4.1 Format laporan disiapkan

Format Laporan hasil pengerjaan akuntasi minimal


mencakup :
o Tanggal pembuatan ( Periode )
o Tujuan pembuatan
o Tujuan pelaporan
o Laporan hasil pengerjaan
o Penyaji / pembuat laporan
4.2 Laporan pengerjaan akuntansi KJK
syariah dibuat dan dilaporkan

Sebagai langkah akhir dari sebuah pekerjaan, maka juru


buku harus membuat laporan dan melaporkan pada
manager, pengurus dan atau anggota sesuai dengan
format yang disiapkan.
Adapun laporan pengerjaan akuntasi KJK syariah harus
memenuhi kriteria :
 Konsisten
 Komunikatif
 Efektif
 Mudah dipahami
BAB V
PENUTUP

Dengan proses pengerjaan akuntansi yang benar


akan bisa digunakan sebagai media dalam
memahami, dan mengetahui kondisi koperasi
sehingga daat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh
penggunanya.
Referensi Bacaan

 Fatwa DSN-MUI No 02 s/d 19 tahun 2000


 Permenkop dan UKM RI Nomor 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Dan Pembiayaan
Syariah Oleh Koperasi
 Standart Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Public (
SAK ETAP )
 Pernyataan Standart Akuntasi Keuangan Syariah ( PSAK 101 s/d
110 ) tentang Akuntansi Syariah.

Anda mungkin juga menyukai