Anda di halaman 1dari 70

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


TERKAIT PELAYANAN GIZI
DAN
PENERAPAN STANDAR AKREDITASI DI RSCM
Triyani Kresnawan, DCN, M.Kes, RD
Fitri Hudayani, S.Gz, MKM, RD
S.R. Wahyuningrum, SKM, RD
Instalasi Gizi RSCM
Rencana Strategis Depkes

 Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun


2010-2014 adalah peningkatan akses dan kualitas
pelayanan melalui sarana Kesehatan
 Ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan RS
berakreditasi Internasional minimal di 5 kota besar
di Indonesia. Target 3 RS 2012 dan 5 RS di 2014
Latar Belakang

 Pelayanan gizi yang diberikan kepada pasien


di Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan
sejalan dengan Visi PGRS, yaitu pelayanan gizi
yang bermutu dan paripurna.
 Pelayanan Gizi yang mengedepankan patient
safety sesuai dengan standar akreditasi nasional
dan internasional

Kemenkes RI 2013
Dasar Hukum

 UU 36 tahun 2014 telah menetapkan tenaga gizi


terdiri dari Nutrisionis dan Dietisien
 Permenkes 26 tahun 2013 tentang pekerjaan dan
praktek tenaga gizi
 Permenkes 78 tahun 2013 mengenai pedoman
pelayanan gizi rumah sakit
 Permenkes 374 tahun 2007 mengenai standar
profesi gizi
Memenuhi kebutuhan akan pelayanan gizi yang
berkualitas dan profesional

LEMBAGA PASIEN
RUMAH SAKIT /
AKREDITASI Dan keluarga
PUSKESMAS PELAYANAN

Diperlukan keseragaman Pelayanan Gizi


Standar akreditasi JCI

Berisi Standar dan Elemen Pengukuran


Standar : Pernyataan Makna

Elemen Pengukuran : Persyaratan standard dan


tujuan yang akan di review dan dinilai selama
proses survei akreditasi, yang diterapkan dengan
kepatuhan penuh (full compliance)
JCI dan KARS
I. Kelompok Standar yg berfokus pada pasien
II. Kelompok Standar Manajemen RS
III. Sasaran Keselamatan pasien RS
IV. Sasaran Milenium Development Goals
STANDAR AKREDITASI JCI
 ACC/APK (Access to care and continuity of
care/Akses ke pelayanan dan kontinuitas
pelayanan
 PFR/HPK (Patient and Family Rights/Hak pasien
dan keluarga)
 AOP/AP (Assesmen of patients/Asesmen pasien)
STANDAR AKREDITASI JCI

 COP/PP (Care of patient/Pelayanan pasien)


 ASC/PAB (Anesthesia and Surgical Care/Pelayanan
anestesi dan bedah)
 MMU/MPO (Medication Management and
Use/Managemen dan penggunaan obat
 PFE/PPK (Patient and Family Education/Pendidikan
pasien dan keluarga
STANDAR AKREDITASI JCI

 QPS/PMKP (Quality Improvement and patient


safety/Peningkatan mutu dan keselamatan pasien)
 PCI/PPI (Prevention and control of infections/Pencegahan
dan Pengendalian infeksi)
 GLD/TKP (Governance Leadership and direction/Tata
kelola, kepemimpinan, dan pengarahan
STANDAR AKREDITASI JCI

 FMS/MKF (Facility Management and


Safety/Managemen fasilitas dan keselamatan)
 SQE/KPS (Staff Qualifications and Education/kualifikasi
dan pendidikan staf)
 MCI/MKI (Management of Communication and
Information/Managemen komunikasi dan informasi
IPSG (International Patient Safety Goals)/Sasaran
Keselamatan pasien Rumah Sakit

 Ketepatan identifikasi pasien


 Peningkatan komunikasi yg efektif
 Peningkatan pengamanan obat yg harus diwaspadai
 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi
 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
 Pengurangan pasien jatuh
Sasaran Milenium Development Goals

 Penurunan angka kematian bayi dan


peningkatan kesehatan ibu
 Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS

 Penurunan angka kesakitan TB


Standar COP (Care Of Patients)

Berkaitan dengan perawatan yang diberikan


kepada pasien dan didokumentasi oleh para
profesional kesehatan diberbagai area RS

Kebijakan, prosedur, peraturan yang berlaku


untuk memandu jalannya pelayanan seragam di
seluruh RS
Focus Area COP

1. Keseragaman pemberian pelayanan perawatan bagi


semua pasien
2. Perawatan pasien yang terkoordinasi dan terintegrasi
3. Perawatan pasien resiko tinggi
4. Tersedianya keseragaman pilihan menu sesuai status
gizi dan tatalaksana klinis nya
5. Pasien beresiko malnutrisi mendapat terapi gizi
6. Tatalaksana Nyeri
7. Pelayanan Menjelang akhir kehidupan
Food and Nutrition Therapy

 Standar COP.4
Tersedianya keragaman pilihan menu/variasi makanan sesuai
dengan status gizi pasien dan konsisten dengan tatalaksana klinis
nya

 Tujuan COP4
Memberikan makanan sesuai dengan kondisi, pasien
berpartisipasi dalam pemilihan menu, keluarga pasien dapat
berpartisipasi menyediakan makanan yg sesuai dgn diedukasi
terlebih dahulu. Berdasarkan asesmen dokter atau petugas
kesehatan memesan makanan yg sesuai bagi pasien. Bila Kel
menyediakan makanan di edukasi. Termasuk interaksi obat dgn
makanan.
Elemen Pengukuran
1. Berbagai pilihan makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien
tersedia secara teratur.
2. Sebelum makanan diberikan kepada pasien, semua pasien rawat
inap telah memiliki pesanan atau instruksi makanan yang
tercantum dalam rekam medis mereka.
3. Instruksi didasarkan pada status gizi dan kebutuhan pasien.
4. Pembagian makanan tepat waktu, dan permintaan khusus pasien
dipenuhi.
5. Apabila keluarga menyediakan makanan, mereka diberi edukasi
mengenai batasan-batasan makanan bagi pasien.
Standar COP. 4.1
 COP.4.1
Persiapan makanan, pengolahan, penyimpanan
dan distribusi dilakukan dengan aman, dan sejalan
dengan hukum, peraturan dan ilmu terapan yang
teraktual
Tujuan COP 4.1
 Menyiapkan makanan, menyimpan, dan distribusi
harus dimonitor untuk kepastian keamanan pangan
dan sesuai dengan peraturan terkini
 Persiapan dan penyimpanan mengurangi risiko
kontaminasi dan kerusakan
 Makanan didistribusi tepat waktu
 Makanan dan produk nutrisi termasuk enteral
tersedia
Elemen Pengukuran
 Makanan disiapkan dengan cara yg mengurangi
kontaminasi
 Makanan disimpan dgn tatacara mengurangi
kontaminasi kontaminasi
 Nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik
 Distribusi makanan terjadwal, kebutuhan khusus
dipenuhi
 Penerapan sesuai tata cara yg benar
Standar COP 5
 COP.5
Pasien beresiko malnutrisi (kurang gizi) menerima
terapi gizi
 Tujuan : Mengidentifikasi adanya risiko malnutrisi.
Pada asesment awal keperawatan pasien di
skrining. Pasien akan di refer ke Nutritionist &
Dietitian untuk asesment lanjut
Standar COP 5

 Tujuan :
Bila pasien berisiko malnutrisi, dibuat rencana terapi
gizi. Kemajuan pasien dimonitoring dan dicatat dalam
berkas rekam medik
Dokter, perawat, dietisien dan bila perlu keluarga
pasien bekerjasama merencanakan dan memberikan
terapi gizi
Elemen Pengukuran

 Pasien yg di skrining didiagnosis bermasalah gizi


(berisiko malnutrisi) menerima terapi gizi
 Proses kolaborasi digunakan dalam merencanakan,
melaksanakan dan pengawasan terapi gizi
 Respon pasien terhadap intervensi terapi gizi
diawasi/dimonitor
 Respon pasien terhadap intervensi terapi gizi dicatat
dalam rekam medik
Kebijakan dalam COP 5

 Kegiatan Pelayanan Gizi


 Skrining Gizi oleh perawat 1x24 jam
 Penentuan Preskripsi/order diet oleh dokter 1x24 jam
 Asesmen Gizi pada pasien berisiko malnutrisi 2x24 jam
 Asuhan Gizi (PAGT). Diagnosa Gizi, Intervensi, konseling
dan edukasi, Monev
Alur Pemberian Asuhan Gizi
SKRINING GIZI..?
 Langkah utama untuk mengidentifikasi pasien berisiko
malnutrisi → mencegah terjadinya kurang gizi di RS
 Tujuan nya menemukan pasien berisiko dan tidak
berisiko malnutrisi
 Proses Skrining harus sederhana, mudah, akurat,
cepat.
 Dilakukan pada asesmen awal perawat
 Diulang secara berkala
Alat Skrining Gizi Grade
Nutritional Risk Screening 2002 (NRS-2002) I
Malnutrition Screening Tool (MST) II
Malnutrition Universal Screening Tool (MUST) II

Mini Nutritional Assessment-Short Form (MNA-SF) II

Short Nutritional Assessment Questionnaire V


(SNAQ)
PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT
Pasien masuk
Rawat Jalan

A Dokter Diagnosis Penyakit

L
U
Dokter Preskripsi Diet

R Oral

Dietisien Konseling Gizi


P
E Dietisien Pengkajian Gizi (Klinis, Biokimia, Antropometri)

L
Pengkajian Diet (Anamnesis & Analisis Diet)

A Dietisien
Diagnosa Gizi

Y Intervensi
Dietisien
A
N Dietisien Monev

A
N
Pasien Berkunjung Ulang
dgn rujukan dokter
Pasien masuk Rawat Inap

A Dokter Diagnosis Penyakit


L
U Dokter Preskripsi Diet
Awal

R Oral Puasa
Parenteral

Perawat Skrining gizi


P Tidak Beresiko

E Beresiko
Malnutrisi

L Dietisien Proses Asuhan Gizi Terstandar

A
Y Dokter dan atau
Dietisien
Preskripsi Diet Definitif &
Perubahan Diet

A Pemesanan Diet
Dietisien
N Konseling Diet (Saat & Sebelum pulang)

A UPM / Ins.farmasi Penyediaan Makanan

N Perawat Pemberian Makanan &


Pencatatan Asupan makan
Formulir Terkait Asuhan Gizi :

 Form skrining masuk ke pengkajian perawat


 Formulir Asuhan Gizi Dewasa, Anak, Neonatus
 Formulir Riwayat Gizi
 Formulir Catatan Asupan Makanan
 Formulir Rujukan Konseling Gizi
 Formulir Skrining lanjut
Standar Lain yang terkait dgn
Food and Nutrition Therapy
Assessment Of Patient (AOP)
 AOP.1.1
Hanya individu yg kompeten, yang memiliki lisensi
sesuai hukum dan peraturan yg ber hak melakukan
pemeriksaan

 AOP.1.4
1. Individu yang memenuhi kualifikasi mengembangkan
dan menerapkan kriteria untuk mengidentifikasi
pasien yang membutuhkan pengkajian nutrisi lebih
lanjut.
2. Pasien yang memiliki risiko nutrisi harus menjalani
pengkajian nutrisi.
Assessment Of Patient

 AOP.1.6 elemen 1
Individu yang kompeten mengembangkan kriteria
untuk mengidentifikasi pasien yang membutuhkan
pemeriksaan nutrisi lebih lanjut

 AOP.1.6 elemen 2
Pasien di skrining berisiko malnutrisi sebagai
bagian awal dari pemeriksaan, contoh form
asuhan awal perawat
 AOP.1.6 elemen 3
Pasien di skrining yang memiliki risiko malnutrisi
sesuai kriteria yang ditetapkan mendapat
pemeriksaan lanjutan

 AOP 1.8 elemen 3


Pengkajian awal mencakup penentuan kebutuhan
untuk rencana pemulangan. Misalnya, pasien yang
baru didiagnosis dengan diabetes tipe I akan
membutuhkan edukasi mengenai diet dan nutrisi.
 AOP.2
Hasil evaluasi didokumentasikan dalam rekam
medik pasien

Data dan hasil pemeriksaan pasien dianalisis dan


diintergrasi

 AOP2 elemen 4
Tenaga kesehatan mengevaluasi pasien setiap
hari termasuk akhir minggu selama fase akut
perawatan
 AOP 3
Yang dapat melakukan pengkajian pasien hanya
individu yang mempunyai perizinan, dan yang
diperbolehkan menurut undang-undang dan
peraturan yang berlaku ataupun sertifikasi.

 AOP 4
Analisis dan integrasi hasil pengkajian
 IPSG I elemen 1
Pasien diidentifikasi menggunakan dua standar
tidak termasuk no kamar atau lokasi (label
makanan harus lengkap)

 IPSG 2
Pengelola merancang pendekatan untuk
meningkatkan komunikasi yg efektif antar pekerja.
Seluruh pesan verbal dan telepon atau hasil tes
ditulis, dibaca kembali, dikonfirmasi (TBAK)
 IPSG 5 elemen 2
Unit Pengelola menjalankan program kebersihan tangan
yang efektif

 IPSG 5 elemen 3
Kebijakan dan prosedur dikembangkan sehingga mendukung
terjadinya pengurangan risiko infeksi

 PCI 7.4 elemen 1


Sanitasi Dapur dan penyiapan makanan serta pengelolaan
sudah sesuai untuk meminimalisasi risiko infeksi
 PFE 4/PPK4
Edukasi pasien dan keluarga mencakup topik yg
berhubungan dengan perawatan pasien.
Keamanan penggunaan obat, keamanan
penggunaan alat medis, interaksi obat dan
makanan, panduan diet dan nutrisi/gizi,
manajemen nyeri, dan tehnik rehabilitasi. (ada form
terintegrasi edukasi)
Standar PFE/PPK Terkait dengan
Asuhan Gizi
 Pasien yang berdiet diberi edukasi/konseling pada
saat dirawat dan saat akan pulang
 Pasien/Kel pasien yang membawa makanan dari
luar diberi edukasi
 Edukasi/konseling yang diberikan dicatat di lembar
terintegrasi edukasi
Penerapan Standar Akreditasi di
RSCM
ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT JALAN
(SK No: 1530/TU.K/34/II/2012)

 Melayani pasien yang dirujuk oleh dokter


 Kegiatan Konseling Gizi
(Format dokumen ADIME)
 Skrining Gizi masuk dalam pengkajian awal perawat
 Petugas pemberi konseling Ahli gizi/ dietisien
 Melakukan modifikasi pola gaya hidup, mengatur
makanan (jadwal, jumlah dan jenis) sesuai penyakit
dengan mempertimbangkan kondisi pasien
CHAMPION JCI
INSTALASI GIZI
Kesepakatan Mendukung JCI
Adanya Perubahan Budaya
di RSCM
 Pegawai harus kompeten, bertanggung jawab dan
memberikan yang terbaik (PROFESIONALISME)
 Jujur, disiplin, konsisten, menjunjung tinggi moral, etika
dan kemanusiaan (INTEGRITAS)
 Proaktif, peka, tanggap, ramah, bersahabat, saling
menghargai dan bekerjasama (KEPEDULIAN)
 Kreatif dan inovatif, terbuka terhadap perubahan
(PENYEMPURNAAN BERKESINAMBUNGAN)
 Belajar berkesimanbungan dan mendidik dengan santun
( BELAJAR DAN MENDIDIK)
 BUDAYA MENOLONG
Kontrak Kinerja Instalasi Gizi
PETA STRATEGIK INSTALASI GIZI
Financial

Terwujudnya Terwujudnya Pelayanan Prima


Terwujudnya Ketepatan
Customer Pemantauan Status Gizi Pemberian Diet Sesuai
(Kepuasan Pelanggan) bagi
Pasien Berisiko Pelanggan Internal & Eksternal
dengan Preskripsi
Malnutrisi

Terwujudnya Terwujudnya Pelayanan Terwujudnya


Proses Terwujudnya Kunjungan Awal
Pendokumentasian Asuhan Konseling Gizi & Edukasi/ Efisiensi dan
Dietisien pada Pasien Baru
Bisnis Gizi pada Pasien Berisiko Penyuluhan Gizi pada Pasien Subsidi Biaya
Malnutrisi serta Berdiet Khusus Keluarga & Masyarakat Operasional
Internal Instalasi Gizi

Terwujudnya Sarana &


Learning Terwujudnya Dietisien yang
Prasarana Layanan Gizi yang
Terwujudnya Sistem
& Growth Kompeten melalui Pendidikan/ Informasi & Teknologi
Memadai (Alat Ukur
Pelatihan Terkait Pelayanan Gizi
Antropometri
Kunjungan dan Penilaian di Unit
Produksi Makanan
Penilaian Kesesuaian KPI Instalasi
Gizi dengan JCI
Penilai Berkeliling Mengunjungi
Lahan
Surveyor bertanya langsung pada pasien
mengenai pelayanan
Pemeriksaan Dokumen
Surveyor memeriksa isi kulkas
Salah satu usaha mengefisiensi waktu
edukasi dan konseling gizi
Salah satu usaha mengefisiensi waktu
menghitung zat gizi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai