Anda di halaman 1dari 21

KLASIFIKASI PEMBEBANAN

SNI 04-0225-2000
(PUIL – 2000)
KLASIFIKASI BEBAN 1
PERLENGKAPAN LISTRIK
1. Istilah umum yang meliputi bahan, fiting,
gawai, peranti, luminair, aparat, mesin dan
lain-lain yang digunakan sebagai bahan dari
atau dalam kaitan dengan instalasi listrik.

2. Barang yang digunakan untuk maksud-


maksud seperti pembangkitan, pengubahan,
transmisi distribusi atau pemanfaatan energi
listrik, seperti mesin, transformatof, radas,
instrumen, gawai proteksi, perlengkapan
untuk pengawatan, peranti.

KLASIFIKASI BEBAN 2
2 CARA PEMASANGAN

Dalam pemasangan terdapat 2 cara :


1. Perlengkapan listrik pasangan
dalam (indoor electrical
equipment).
2. Perlengkapan listrik pasangan
luar (outdoor electrical
equipment).

KLASIFIKASI BEBAN 3
PERSYARATAN
PERLENGKAPAN LISTRIK
a. Tidak membahayakan atau merusak,
tahan terhadap kerusakan mekanis,
termal dan kimiawi.
b. Tidak mudah terbakar.
c. Dalam pelayanan, pemeliharaan dan
pemeriksaan dapat dilakukan
dengan aman.
d. Setiap piranti dapat dihubungkan
dan diputuskan dengan sakelar.
KLASIFIKASI BEBAN 4
PERSYARATAN
PERLENGKAPAN LISTRIK
1. Armatur penerangan, fitting lampu, lampu dan
roset (5.3)
a. Aman dari kemungkinan sentuhan dalam
kondisi apapun.
b. Pada jaringan dengan pembumian selubung
ulir fitting harus dihubungkan dengan netral.
c. Semua bagian lampu tangan yang dapat
disentuh harus terisolasi.
d. Semua bagian penerangan harus terisolasi
dari bagian lampu dan fitting yang
bertegangan.

KLASIFIKASI BEBAN 5
PERSYARATAN PERLENGKAPAN
LISTRIK

e. Armatur penerangan dengan tegangan diatas 300 V


harus diamankan dari sentuhan.
f. Semua bagian dari armatur penerangan,
transformator dan selungkup dari logam dengan
tegangan diatas 50 V
g. Armatur penerangan harus sesuai dengan tempat
kerja (lembab, basah, panas, korosi, debu mudah
terbakar / meledak). Seluruh bagian luar fitting harus
dari porselein, demikian juga bila tegangan lebih dari
300 V.
h. Perhatikan bila armatur penerangan dipasang dekat
bahan mudah terbakar.
i. Perhatikan bila armatur penerangan mengandung
gas.
6 KLASIFIKASI BEBAN
PERSYARATAN
PERLENGKAPAN LISTRIK
2. Tusuk kontak dan kotak kontak (5.4.)
a. Bahan tidak mudah terbakar.
b. Tidak memungkinkan terjadi sentuhan tak sengaja
pada bagian aktif.
c. Tahan lembab
d. Tahan kerusakan mekanik.
e. Bila tegangan berbeda, lubang kotak kontak juga
berbeda.
f. Penggunaan tegangan diatas 50 V harus dengan
pembumian.
g. Untuk tegangan diatas 300 V harus dibuat sedemikian
rupa sehingga semua bagian tidak dapat masuk atau
dilepas dalam keadaan bertegangan (kecuali dengan
lantai berisolasi).

KLASIFIKASI BEBAN 7
PERSYARATAN
PERLENGKAPAN LISTRIK
h. Untuk ruangan kerja kasar harus tahan kerusakan
mekanik.
i. Untuk ruang lembab dan panas harus dilengkapi
pembumian.
j. Kotak kontak dinding dalam ruang lembab harus
dilengkapi lubang pembuang air.
k. Kotak kontak yang dipasang diluar harus kedap
cuaca.
l. Ruang akumulator, ruang mengandung campuran
gas yang meledak, tidak dapat dimasukkan atau
dilepas dalam keadaan bertegangan.
m. Kotak kontak yang ditempatkan pada lantai harus
tertutup.

KLASIFIKASI BEBAN 8
PERSYARATAN
PERLENGKAPAN LISTRIK
3. Motor, sirkit dan kendali (5.5.)
Pada pelat nama motor harus terdapat keterangan sebagai
berikut :
a. Nama pabrik buatan.
b. Tegangan pengenal
c. Arus beban pengenal
d. Daya
e. Frekuensi dan jumlah fase
f. Putaran permenit
g. Suhu lingkungan dan kenaikan suhu.
h. Kelas isolasi
i. Tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor
induksi rotor lilit.
j. Jenis lilitan, shut, kompon atau seri untuk motor searah.
k. Daur kerja.

KLASIFIKASI BEBAN 9
PERSYARATAN MOTOR LISTRIK

a. Setiap motor dan perlengkapannya


harus dalam keadaan baik serta sesuai
penggunaan.
b. Tahan tetes, percikan air hujan, kedap
air sesuai keadaan lingkungan.
c. Motor dengan komutator atau cincin
pengumpul harus dilindungi dari bunga
api.
d. Sirkulasi ruangan harus baik.
e. Tempat pemasangan harus mudah
diperiksa dan dipelihara.

KLASIFIKASI BEBAN 11
PERSYARATAN MOTOR LISTRIK

f. Penghantar sirkit akhir motor tunggal tidak


boleh mempunyai KHA kurang dari 125% arus
pengenal beban penuh.
g. Penghantar sirkit akhir dengan motor lebih dari
satu, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari
jumlah arus beban penuh semua motor
ditambah 25% dari arus beban penuh motor
yang terbesar dalam kelompok tersebut.
h. Setiap motor harus diproteksi tersendiri
terhadap arus lebih.
i. Perhatikan contoh gambar.

KLASIFIKASI BEBAN 12
KLASIFIKASI BEBAN 13
KLASIFIKASI BEBAN 14
TRANSFORMATOR
1. Transformator
a. Transformator dengan daya lebih dari 100 KVA
harus dipasang dalam ruang dengan konstruksi
tahan api serta dipisahkan oleh penyekat (5.8.2)
b. Transformator dengan tegangan lebih dari
20.000V harus dipasang dalam KUBU
transformator (5.8.3).
c. Transformator minyak pasangan dalam harus
dipasang dalam KUBU transformator, kecuali
ditentukan lain (5.8.2.3)
d. Transformator kering pasangan luar harus
ditempatkan dalam selungkup yang tahan cuaca
(5.8.2.2)
KLASIFIKASI BEBAN 15
TRANSFORMATOR
e. Setiap transformator minyak harus diproteksi
dengan gawai proteksi arus lebih secara tersendiri
pada sambungan primer, dengan kemampuan tidak
lebih dari 250% dari arus pengenal transformator
(5.8.1.8.1).
f. Setiap transformator kering harus diproteksi
dengan proteksi arus lebih tersendiri pada
sambungan primer dengan kemampuan tidak lebih
dari 125% dari arus primer pengenal transformator
(5.8.1.9.1.)
g. Ruang transformator harus terpisah dengan
penyekat tahan api, sistem penyemprot pemadam
api otomatis, wadah penampung minyak trafo yang
pecah, atau cara lain yang diizinkan.

KLASIFIKASI BEBAN 16
MESIN LAS
5. Mesin Las Listrik
a. KHA penghantar suplai tidak boleh
kurang dari besar arus primer
pengenal dalam ampere dikalikan
dengan faktor yang didasarkan
atas daur tugas atau waktu kerja
pengenal dari mesin las.

KLASIFIKASI BEBAN 17
DAUR TUGAS MESIN LAS LISTRIK
Daur Tugas % Faktor Perkalian
• 20 0.45
• 30 0.55
• 40 0.63
• 50 0.71
• 60 0.78
• 70 0.84
• 80 0.89
• 90 0.95
• 100 1.00
Untuk mesin las yang mempunyai waktu kerja
normal 1 jam, faktor perkaliannya 0,75

KLASIFIKASI BEBAN 18
DAUR TUGAS

a. Menentukan beban setiap mesin las harus


diperhitungkan besar dan lama pembebanan
PERHITUNGAN PRAKTIS.
Kemampuan hantar arus penghantar dapat
dihitung berdasarkan :
Penjumlahan dari 100% besar arus. Untuk 2
mesin las terbesar, 85% untuk mesin las terbesar
ke-3, 70%, untuk mesin las terbesar ke-4 dan
untuk mesin las lainnya 60% (5.15.2.1.2.)

KLASIFIKASI BEBAN 19
DAUR TUGAS MESIN LAS
c. Proteksi arus lebih untuk setiap mesin
las tidak lebih dari 200% dari arus primer
pengenal.
Proteksi Tidak diperlukan bila
penghantar suplai sudah diproteksi
dengan setelah tidak lebih dari 200%
(5.15.2.2.1)
d. Harus dipasang sarana pemutus untuk
setiap mesin las, bila tidak dilengkapi
pemutus arus sebagai bagian integral
dari mesin las (5.15.2.3.)
KLASIFIKASI BEBAN 20
PEMELIHARAAN
Ketentuan Pemeliharaan :
a. Seluruh instalasi beserta perlengkapannya
harus terpelihara dengan baik.
b. Periksa dan perbaiki atau diganti peralatan
yang sudah tua/rusak.
c. Hindari perkakas kerja dari bahan magnetik.
d. Dilarang mengadakan perbaikan dalam
kondisi bertegangan dalam ruangan dengan
bahaya peledakan.
e. Hasil pemeriksaan harus didokumentasikan.

KLASIFIKASI BEBAN 21

Anda mungkin juga menyukai