Anda di halaman 1dari 18

LOGO

Aplikasi Nanokomposit
Graphene-Zink Oksida
Sebagai Superkapasitor
Elektrokimia

Kimia Material Maju

Nama Kelompok :
• Ahmad Muklis
• Amonius Regino W.
• Aprilia Dwinda P.
• Arini Salsabila
• Bianda Aufar
PENDAHULUAN

Superkapasitor merupakan Upaya selanjutnya yang


perangkat penyimpanan daya dikembangkan yaitu
yang sangat menarik, karena menggunakan bahan pengganti
daya tampungnya yang kuat berstruktur nano, karena
dan pengisian daya yang cepat, memiliki struktur permukaan
dan tahan lama. Namun yang luas dan konduktivitas
densitas energinya yang listrik yang baik. Sehingga
rendah menimbulkan kapasitas penyimpananya lebih
permasalahan dalam besar. Maka diciptakanlah alat
penggunaanya sebagai sumber yang diberi nama graphene
energi pengganti baterai.
Setelah beberapa tahun graphene diteliti, graphene
masih memiliki kapasitas yang rendah yaitu sekitar 210F.

Lembaran graphene dapat ditingkatkan kapasitasnya


dengan menjadikanya komposit yang berikatan dengan
material lain. Diantaranya dengan oksida logam, RuO2 untuk
menunjang kapasitas yang lebih besar, akan tetapi biaya
yang dibutuhkan cukup basar dan komposit ini cukup
beracun.

Maka dipilihlah oksida logam ZnO yang memiliki


konduktivitas listrik yang baik. Produk komposit ini disebut
G-ZnO.
Alat dan Bahan
 Bahan :
• Bubuk grafit
• Natrium nitrat (NaNO3)
• Kalium permanganat
(KMnO4)
• Hidrogen peroksida (H2O2)
• Natrium hidroksida (NaOH)
• Kalium hidroksida (KOH)
• Etilena glikol (C2H6O2)
• Seng asetat (Zn(CH3COO)2)
Langkah Kerja
1. Preparasi Graphene-Oksida
Bubuk grafit
- Dicampurkan 1 g bubuk grafit dan 1 garam NaNO3 dengan 46
ml asam sulfat pekat
- Disimpan larutan pada penangas es selama 4 jam sambil terus
diaduk
- Ditambahkan 6 g KMnO4 dan biarkan reaksi hingga suhunya
menjadi 35˚C selama 2 jam
- Diencerkan larutan dengan 92 ml air deionisasi
- Dinaikkan suhu hingga 98˚C dan dipertahankan selama 2 jam
- Diencerkan larutan dengan 200 ml air hangat dan 20 ml H2O2
- Diaduk selama 1 jam
- Larutan berwarna cokelat kekuningan ini di sentrifugasi dengan
kecepatan 7500 rpm menggunakan air deionisasi
- Dikeringkan pada suhu 60˚C selama 24 jam
Hasil
2. Sintesis nanokomposit G-ZnO

Graphene
oksida
- Dilarutkan 5 mg graphene oksida ke dalam 20 ml etilen glikol
- Dilarutkan 20 mg seng asetat dalam 20 ml etilena glikol (larutan a)
- Ditambahkan larutan a ke dalam larutan graphene oksida,
kemudian diaduk
- Ditambahkan 0,1 M NaOH dalam 5 ml air distilasi ke dalam larutan
- Setelah diaduk 30 menit, dipindahkan campuran ke autoklaf
berlapis baja tahan karat pada suhu 160˚C selama 48 jam
- Campuran akhir yang diperoleh di sentrifugasi dan dicuci dengan
air deionisasi dan etanol beberapa kali
- Dikeringkan campuran pada suhu 60˚C selama 24 jam
Hasil
Skema pembuatan nanokomposit
G-ZnO
3. Pengukuran elektrokimia
 Percobaan voltametri siklik dan kronopotensiometri dilakukan
dengan menggunakan elektrokimia 600C CHI dengan
menggunakan 3 elektroda
 Elektroda yang digunakan antara lain :
 Elektroda karbon kaca
 Ag/AgCl
 Elektroda kawat platinum
 Percobaan dilakukan pada suhu kamar menggunakan
elektrolit KOH 6 M dengan kisaran potensial 0 – 0,8 V
4. Preparasi Elektroda

Karbon Kaca
- Dipoles menggunakan 0,03 µm bubuk alumina
- Dicuci dengan air deionisasi
- Disonikasi dengan etanol dan air deionisasi selama 5 menit
- Setelah beberapa menit, bahan aktif (G-ZnO, GO, rGO) dalam
2 µL larutan Nafion dan dilapisi pada elektroda GC
- Dibiarkan mengering pada suhu kamar selama beberapa jam
Hasil

5. Karakterisasi
• Karakterisasi dilakukan menggunakan X-ray diffraction
dengan radiasi Cu-Kα menggunakan interval 2θ dari 8˚
sampai 60˚
Hasil Pengamatan
Hasil Karakterisasi G-ZnO dan GO
menggunakan XRD
Pola XRD dari GO menujukkan puncak pada
2θ = 10˚, mengindikasikan oksidasi sempurna
dan jarak interlayer dari graphene adalah 8,8
Å
Puncak difraksi utama pada komposit G-ZnO
ditunjukkan pada 2θ = 31,8˚ ; 34,4˚ ; 36,2˚ ;
47,5˚ ; 56,5˚ ; 62,7˚ ; 66,3˚ ; 68,0˚ ; 69,1˚ dan
76,9˚. Ukuran kristal ZnO rata-rata adalah 14
nm yang dihitung menggunakan perhitungan
Scherrer.
Karena kristalinitas yang baik dari nanopartikel
ZnO dalam komposit, difraksi atom karbon di
graphene melemah. Nanopartikel ZnO
menutupi lembaran graphene dalam komposit
dan memberikan puncak difraksi yang kuat
Hasil Karakterisasi G-ZnO dan GO
menggunakan Spektroskopi UV

Komposit G-ZnO
menujukkan tingkat absorpsi
yang rendah pada daerah
sinar tampak dan
inframerah. Sedangkan
pada daerah UV memiliki
tingkat absorpsi yang tinggi
(puncak = 398 nm)
Hasil Karakterisasi G-ZnO dan
GO menggunakan FTIR

Gugus fungsi oksigen pada GO memiliki


puncak pada 1726, 1217 dan 1055 cm-1
yang berhubungan pada regangan C=O,
regangan C-O dan pembengkokan C-O

Dalam komposit G-ZnO, gugus fungsi


oksigen hampir berkurang. Hal ini terjadi
karena reduksi GO selama proses
hidrotermal. Puncak absorbansi pada
1581 dan 450 cm-1 yang menunjukkan
vibrasi lembaran kerangka graphene dan
getaran peregangan ZnO
Hasil Karakterisasi G-ZnO dan GO
menggunakan HRTEM

Lembaran graphene
berkerut dikelilingi oleh
nanopartikel ZnO dengan
ukuran partikel di berkisar
antara 30 hingga 70 nm.
Keseragam nanopartikel
ZnO pada lembaran
graphene memberikan
kontribusi yang sangat
baik terhadap
konduktivitas listrik dari
komposit.
Hasil Pengukuran G-ZnO dan GO
menggunakan Voltameter Siklik

Dibandingkan dengan GO,


penambahan ZnO ke graphene
memberikan kurva yang lebih baik
dan lebih simetris.
Perbandingan Respon Plot kapasitansi
voltametri siklik dari untuk GO, rGO, dan
komposit GO, rGO dan G- G-ZnO
ZnO.

Kurva G-ZnO memiliki


Kapasitansi spesifik
nilai yang lebih tinggi
berkurang pada tingkat
dibandingkan GO dan
pemindaian yang lebih tinggi.
rGO, yang menujukkan
G-ZnO dapat digunakan
sifat elektroda yang lebih
sebagai superkapasitor
kapasitif
Ketika laju
pemindaian
meningkat

Total arus
puncak
meningkat

Menunjukkan

Sifat tingkat Besarnya


yang baik kapasitas
Kesimpulan
Singkatnya, XRD menunjukkan struktur wurtzite ZnO dan
ukuran partikel ~ 150 nm seperti yang diamati menggunakan
instrumen SEM. Sifat elektrokimia komposit dipelajari
menggunakan voltametri siklik dan spektroskopi impedansi
elektrokimia. Hasil voltametri siklik menunjukkan kapasitas
spesifik maksimum 122,4 F / g untuk elektroda komposit G-ZnO
pada kecepatan pindai 5 mV. Peningkatan kapasitas spesifik
disebabkan oleh efek sinergis dari ZnO dan graphene dalam
material komposit. Analisis komposit EIS menunjukkan
resistensi yang rendah dan karenanya akses ion yang mudah
ke kapasitas spesifik maksimum. Ini menjukkan bahwa G-ZnO
elektroda adalah bahan yang menjanjikan untuk aplikasi
superkapasitor.
LOGO

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai