Anda di halaman 1dari 53

Drug Interaction

ANALGESIK & NSAID


KELAS B SELASA SIANG
KELOMPOK 6
Interaksi
A. Aspirin dan NSAIDs

B. Opioids

C. Paracetamol (Acetaminophen)

2
A. Aspirin dan NSAIDs
• Mayoritas terikat protein, ada potensi mengalami interaksi dengan
obat lain melalui mekanisme ini
• Non selektif menghambat agregasi trombosit, meningkatkan resiko
pendarahan dan berinteraksi dengan obat dengan efe serupa
• Mempengaruhi sintesis prostaglandin ginjal -> terjadi retensi
garam -> meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi terapi
antihipertensi.
• Non-selektif menghambat mekanisme yang melindungi mukosa
saluran cerna
3
A. Aspirin dan NSAIDs
Aspirin atau Salisilat Lain + Antasida
• Tingkat serum salisilat pasien yang mengkonsumsi anti-inflamasi aspirin atau salisilat lainnya
dengan dosis besar dapat berkurang menjadi tingkat subterapeutik oleh beberapa antasida

Aspirin atau Salisilat Lain + Bile acid binding resin


• Colestyramine dan colestipol tidak memiliki efek klinik yang berarti pada penyerapan aspirin

Aspirin atau Salisilat Lain + Inhibitor Karbonik anidrase


• Reaksi toksik yang berat dan bahkan mengancam jiwa dapat terjadi pada pasien mengambil
salisilat dosis tinggi jika diberi inhibitor karbonat anhidrase (acetazolamide, diclofenamide).

4
A. Aspirin dan NSAIDs
Aspirin atau Salisilat Lain + Kortokosteroid atau Kortikotropin
• Kortikosteroid meningkatkan laju filtrasi glomerulus, yang meningkatkan clearance salisilat. Ketika
kortikosteroid dihentikan, clearance kembali normal dan salisilat terakumulasi.

Aspirin + Makanan
• Makanan menunda penyerapan aspirin, untuk jangka panjang, berikan dengan makanan untuk
membantu melindungi mukosa lambung.

Aspirin + Griseofluvin
• Dilaporkan terjadi penurunan kadar serum salisilat pada anak yang diberi aspirin dan griseofulvin.
Dua hari setelah griseofulvin dihentikan, kadar salisilat kembali ke tingkat semula.

5
A. Aspirin dan NSAIDs
Aspirin + Kaolin-pektin
• Aspirin menjadi teradsorpsi oleh kaolin sehingga jumlah yang tersedia untuk penyerapan melalui
dinding usus berkurang..

Aspirin + Pentazocine
• Pentaocine menginduksi pengurangan aliran darah ke ginjal mepotensiasi efek samping kronis
penggunaan aspirin.

Aspirin + Phenylbutazon
• Phenylbutazone mengurangi efek uricosurik dari aspirin dosis tinggi.
• Penggunaan bersamaan kemungkinan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kerusakan
gastrointestinal.

6
A. Aspirin dan NSAIDs
Aspirin + Laxative
• Sodium sulfate dan minyak jarak digunakan sebagai laksatif dapat menyebabkan sedikit,
pengurangan penyerapan aspirin, tetapi mungkin secara klinis tidak penting

Aspirin atau Salisilat Lain + Probenecid


• Efek uricosurik dari dosis tinggi aspirin atau salisilat lainnya dan probenesid tidak aditif seperti
yang diharapkan tetapi berefek antagonis

Aspirin atau Salisilat Lain + Sulfinpyrazon


• Efek uricosurik dari salisilat dan sulfinpirazon adalah tidak aditif, seperti yang diharapkan, tetapi
saling antagonis.

7
A. Aspirin dan NSAIDs
Nefopam + Miscellaneous
• Intensitas dan insiden efek samping adalah sedikit meningkat ketika nefopam diberikan dengan
kodein, pentazocine atau dextropropoxyphene (propoxyphene), dan depresan SSP. Nefopam
mungkin juga memiliki efek analgesik sinergis dengan ketoprofen.

NSAID + Allopurinol
• Alopurinol tidak memiliki efek yang signifikan pada clearance indometasin atau fenilbutazon,
sehingga pengunaan bersamaan tidak perlu dihindari.

NSAID + Amoxicillin
• Sebuah penelitian pada subyek sehat ditemukan bahwa diklofenak meningkatkan clearance
amoksisilin.

8
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID + Anabolic steroids
• Tingkat serum oxyphenbutazone meningkat sekitar 40% oleh penggunaan methandienone
(methandrostenolone).

NSAID, Azapropazone + Antasida atau Laxative


• Sebuah penelitian pada 15 pasien yang memakai azapropazone 300 mg tiga kali sehari ditemukan
bahwa antasid (dihidroksialuminium natrium karbonat, aluminium magnesium silikat), dengan
laksatif bisacodyl atau antrakuinon hanya menyebabkan sedikit (5 hingga 7%) penurunan kadar
plasma azapropazon.
NSAID, Coxib + Antasida
• Antasid (tidak spesifik) tidak mempengaruhi farmakokinetik etoricoxib ke tingkat yang relevan
secara klinis

9
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID, Diklofenak + Antasida
• Penyerapan diklofenak tidak dipengaruhi oleh aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, atau
kombinasinya.

NSAID, Diflunisal + Antasida


• Antasid mengandung aluminium dengan atau tanpa magnesium bisa mengurangi penyerapan
diflunisal hingga 40%, tetapi interaksi ini tidak penting jika makanan dikonsumsi pada saat yang
bersamaan.

NSAID, Feenamat + Antasida


• Magnesium hidroksida meningkatkan kelarutan obat asam seperti fenamates, mungkin dengan
membentuk larut garam dan karena itu meningkatkan pembubaran mereka. Sebaliknya, antasid
aluminium dapat membentuk garam yang tidak larut dari obat.

10
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID, Ibuprofen + Antasida
• Magnesium hidroksida meningkatkan penyerapan awal ibuprofen dan flurbiprofen. Penurunan
kecil dalam penyerapan ketoprofen terjadi dengan aluminium- magnesium hidroksida, naproxen
menunjukkan sedikit peningkatan laju dan tingkat penyerapan.
NSAID, Indometasin atau Sulindac + Antasida
• Senyawa aluminium dapat membentuk garam tak larut dengan indometasin.
• Aluminium / magnesium hidroksida tidak berpengaruh penyerapan sulindac
NSAID, Misellaneous + Antasida
• tingkat penyerapan ketorolac, metamizole dan tolmetin tidak terpengaruh secara signifikan oleh
aluminium / magnesium hidroksida. Penyerapan Nabumetone tidak terpengaruh oleh aluminium
hidroksida.

11
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID, Derivat Oxicam + Antasida
• Farmakokinetik dari lornoxicam, meloxicam, piroxicam, lornoxicam dan tenoxicam tidak
terpengaruh oleh aluminium / magnesium hidroksida
NSAID + Aspirin, dosis Anti-platelet
• NSAID non-selektif seperti ibuprofen berefek antagonis dengan antiplatelet aspirin dosis rendah,
COX-2-selektif NSAID (coxibs) tidak. Mengurangi efek kardioprotektif aspirin dosis rendah

NSAID + Aspirin, dosis Anti-Inflamasi


• Penggunaan kominasi aspirin dan NSAID meningkatkan risiko kerusakan gastrointestinal.
Penggunaan kombinasi harus dihindari.

12
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID + Azole
• Flukonazol meningkatkan kadar celecoxib. Flukonazol dan ketokonazol cukup meningkatkan level
valdecoxib (yang utama metabolit parecoxib).
NSAID + Bile-acid binding resins
• Sebuah penelitian menyebutkan pertukaran anion resin kolesteramin pada tingkat kolestipol yang
rendah dapat mengikat anionic NSAID di usus sehingga absorbsinya terganggu.

NSAID atau aspirin + Kafein


• Kafein sedikit meningkatkan bioavailabilitas, laju absorbsi, dan level aspirin dalam plasma.
Penambahan kafein pada diklofenak dapat meningkatkan penyembuhan migraine.

13
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID + Makanan
• Pada umumnya makanan tidak memiliki efek yang signifikan dalam absorbs NSAID, tetapi
penundaan absorbsi yang dapat terjadi perlu diperhatikan pada manajemen terapi nyeri akut.
NSAID + Ginkgo biloba
• Ditemukan seorang pasien mengalami pendarahan intraserebral setelah mengkonsumsi Ginkgo
biloba dan ibuprofen dan pasien yang mengkonsumsi Ginkgo biloba dan rofecoxib mengalami
pemanjangan waktu pendarahan dan subdural haematoma. Ginkgo biloba tidak memiliki efek
farmakokinetik pada diklofenak dan flurbiprofen.
NSAID + Emas
• Penggunaan emas menunjukkan peningkatan resiko induksi aspirin pada kerusakan hati,
fenoprofen lebih aman. Naproxen meningkatkan pneumonitis yang diinduksi oleh emas.

14
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID atau aspirin + Antagonis reseptor H2
• Antagonis H2 memiliki efek perlindungan terhadap iritasi mukosa lambung yang disebabkan oleh
NSAID
NSAID atau aspirin + Kontrasepsi hormonal
• Oral kontrasepsi dapat meningkatkan diflunisal clearance pada wanita. Dapat menurunkan kadar
dari ibuprofen dan aspirin.

NSAID atau salisilat + Manzidol


• Manzidol tidak tampak berinteraksi secara negatif dengan endometacin maupun salisilat.

15
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID + Metoklorpramid
• Metoklorpramid menunjukkan peningkatan laju absorbsi aspirin dan asam tolfenamat. Sebaliknya
metoklorpramid menurunkan bioavailabilitas dari ketoprofen.
NSAID + NSAID
• Penggunaan dua atau lebih NSAID meningkatkan resiko kerusakan gastrointestinal.

NSAID + Paracetamol
• Pada sebuah studi epidemiologis ditemukan data bahwa penggunaan paracetamol baik
dikombinasi dengan NSAID maupun tidak, berhubungan dengan peningkatan resiko pendarahan
gastrointestinal

16
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID + Pentoxifilin
• Sebuah review menyatakan pendarahan akibat penggunaan ketorolac post operasi pada pasien
yang juga menggunakan pentoxifilin
NSAID + Pestisida
• Paparan pestisida yang terklorinasi secara kronis dapat meningkatkan laju metabolisme dari
antipirin dan fenilbutazon

NSAID + Fenobarbital
• Fenobarbital sedikit menurunkan AUC dari fenoprofen dan meningkatkan klirens fenilbutazon

17
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID atau aspirin + Prostaglandin
• Misoprostol meningkatkan ESO dari diklofenak, endometasin, naproxen dan fenilbutazon

NSAID atau aspirin + PPI


• Aktivitas antiplatelet dan farmakokinetik aspirin tidak dipengaruhi oleh omeprazol.

NSAID + rifampisin
• Plasma level celecoxib, diklofenak, etoricoxib diturunkan oleh rifampisin. Dipirone meningkat
dengan maksimal kadar rifampisin

18
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID atau Aspirin + SSRIs
• SSRI memiliki resiko peningkatan gastrointestinal bleeding, termasuk perdarahan pada GIT bagian
atas, dan akan lebih meningkat dengan pemakaian NSAID dan aspirin.

NSAID + Sukralfat
• Sukralfat tidak menunjukkan efek klinis yang signifikan terhadap farmakokinetik aspirin, choline-
magnesium trisilikat, diklofenak, ibuprofen,endometasin, ketoprofen, naproxen, dan piroxicam.

NSAID atau aspirin + Tamarindus indica


• Ekstrak Tamarindus indica meningkatkan absorbs dan kadar plasma aspirin dan ibuprofen.

19
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID + Tobacco
• Klirens dari antipirin dan fenilbutazon lebih besar pada perokok dibandingkan non-perokok

NSAID + Trisiklik antidepresan


• Antidepresan trisiklik dapat menunda absorbsi dari fenilbutazon dan oxyfenbutazon dari usus,
tetapi tidak berpengaruh pada efek antireumatiknya.

NSAID, acemetacin + Miscellaneous


• Acemetacin adalah ester asam glikolat dari endometasin, dan merupakan metabolit utama dari
endometasin. Sehingga interaksi endometasin dapat mungkin terjadi

20
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID; Azapropanon + Chloroquin
• Kadar plasma dari azapropanon tidak secara signifikan diubah oleh klorokuin.

NSAID; celecoxib + Selenium


• Selenium tidak mempengaruhi farmakokoinetik dari celecoxib.

NSAID; Diklofenak + Sefalosporin


• Cefadroxil tidak mengubah farmakokinetik dari diklofenak. Ekskresi bilier dari ceftriaxone
meningkat dengan adanya diklofenak.

21
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAID, Diclofenac topical + Miscellaneous
• Diklofenak topical yang digunakan di kulit tidak mungkin berinteraksi secara merugikan dengan
obat yang diketahui berinteraksi dengan diklofenak yang diberikan secara oral

NSAIDs; Etoricoxib + Miscellaneous


• Penggunaan bersama oral salbutamol dan minoxidil dapat meningkatkan kadar etericoxib

NSAIDs; Indometacin + Cocaine


• Pada ibu hamil jika meminum kedua obat ini dapat menyebabkan bayi yang lahir prematur
mengalami anuria, oedema, haematemesis

22
A. Aspirin dan NSAIDs
NSAIDs; Ketorolac + Vancomycin
• Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan gagal ginjal akut karena ketorolac dapat
menghambat produksi renal prostaglandin yang menyebabkan penurunan aliran darah pada ginjal
menurun serta vancomycin memiliki efek nefrotoksik

NSAIDs; Phenylbutazone + Methylphenidate


• Methylphenidate dapat meningkatkan kadar phenylbutazone dalam serum

NSAIDs; Sulindac + Dimethyl sulfoxide (DMSO)


• DMSO dapat menghambat enzim reductase sehingga sulindac tidak termetabolisme. Kadar
sulindac yg tinggi dapat meningkatkan resiko neurotoxic dari DMSO

23
B. Opioid
• Dimetabolisme oleh glucuronidation oleh UDP-
glucuronyltransferases
• Glukuronidasi morfin dapat diinduksi atau dihambat oleh berbagai
obat.

24
B. Opioid
Opioids + Amfetamines and related drugs
• Dexamfetamine dan methylphenidate dapat meningkatkan efek analgesik dari morfin dan opioid
lainnya serta dapat menurunkan efek sedatif dan depresan saluran pernafasan

Opioids + Antiemetics
• Metoclopramide dapat meningkatkan absorpsi, onset of action, dan efek sedatif dari oral morfin

Opioids + Antiemetics; Ondansetron


• Ondansetron dapat menurunkan efek analgesik dari tramadol

25
B. Opioid
Opioids + Antiepileptics; Enzyme-inducing
• Efek dari buprenorphine dapat menurun dengan adanya carbamazepine, phenobarbital and
phenytoin
• Carbamazepin dapat menurunkan kadar tramadol dalam plasma sehingga dapat menurun efek
analgesiknya
• Fenitoin dapat meningkatkan toksisitas dari metabolit phetidin

Opioids + Antiepileptics; Gabapentin


• Gabapentin dapat meningkatkan efek dari opioid.

26
B. Opioid
Opioids; Methadone + Antiepileptics
• Methadon dapat menurun efeknya jika digunakan bersamaan dengan carbamazepine,
phenobarbital atau phenytoin.

Opioids + Antihistamines
• Efek depresan pada saluran pernafasan dapat meningkat jika penggunaan opioid disertai
antihistamin

Opioids + Azoles
• Buprenorphine, hidromorfon, methadon dimetabolisme oleh CYP3A. Golongan Azole dapat
menghambat CYP3A sehingga dapat mengganggu metabolisem opioid tersebut.

27
B. Opioid
Opioids + Baclofen
• Baclofen dapat meningkatkan efek dari fentanil dan morfin.

Opioids; Fentanyl and related drugs + Benzodiazepines


• Kombinasi dapat meningkatkan efek dari opioid pada saluran pernafasan, fentanyl menurunkan
metabolisme dari midazolam.

Opioids + Barbiturates
• Barbiturat dapat meningkatkan efek CNS depresan dari opioid.
• Efek analgesik dari pethidine dapat menurun dengan adanya barbiturate.

28
B. Opioid
Opioids + Benzodiazepines
• Penggunaan bersamaan dapat meningkatkan efek depresan pada saluran pernafasan serta efek
analgesik dari opioid
• Temazepam dapat meningkatkan resiko kematian jika digunakan pada pasien yang mengonsumsi
methadon

Opioids + Calcium-channel blockers


• Bradikardi dan hipotensi dapat terjadi pada penggunaan opioid disertai obat golongan CaCB

Opioids + Cannabis
• Cannabis dapat meningkatkan efek dari golongan opioid

29
B. Opioid
Opioids + Carisoprodol
• Carisoprodol dapat meningkatkan efek CNS depresan dari golongan opioid

Opioids + Chlorobutanol
• Penggunaan morfin dan chlorobutanol bersamaan dapat meningkatkan total bilirubin level

Opioids + Cocaine
• Aritmia ventrikular dan efek pada kardiovaskular dapat terjadi pada penggunaan methadon atau
morfin disertai dengan kokain

30
B. Opioid
Opioids + makanan
• Makanan dapat menunda absorbsi dari dextropropoxyphene, sustained release larutan oral
morfin, tramadol, dan hydromorfin
• Makanan dapat meningkatkan bioavailabilitas dari larutan oral morfin dan larutan oxycodone

Opioids + Glutethimide
• Gluthetimide dapat meningkatkan kadar dalam plasma dari morfin/kodein sehingga dapat
memperpanjang efek analgesiknya. Namun kombinasi keduanya dapat menyebabkan psikosis

Opioids + Jus Grapefruit


• Jus grapefruit dapat meningkatkan bioavailabilitas dari oral methadon

31
B. Opioid
Opioids; Fentanyl and related drugs + H2-receptor antagonists
• Cimetidine, tapi tidak ranitidine, meningkatkan kadar plasma alfentanil secara signifikan.
• Cimetidine menghambat metabolisme di hati sehingga klirensnya tertunda

Opioids + Haloperidol
• Penggunaan morfin jangka panjang dapat menekan gejala eksrapiramidal yang dirangsang
haloperidol melalui efek antimuskarinik dan dopaminergik yang dimilikinya.

Opioids + Hormonal contraceptive


• Komponen estrogen pada obat kontrasepsi meningkatkan aktivitas enzym liver yang
memetabolisme morfin, menyebabkan peningkatan klirens morfin menjadi hampir dua kalinya

32
B. Opioid
Opioids + Local anaesthetics
• Chloroprocaine mengurangi efikasi epidural morfin dan analgesik fentanyl
• Bupivacaine dapat meningkatkan efek anastesi lokal fentanyl
• Dilaporkan dua kasus depresi nafas pada penggunaan lidocaine dan opioid

Opioids + Macrolides
• Macrolides (troleandomycin dan erythromycin) diprediksi meningkatkan bioavailabilitas
buprenorphine
• Troleandomycin mengurangi metabolisme hydromorphone secara in vitro.

33
B. Opioid
Opioids + Magnesium compounds
• Magnesium dapat meningkatkan potensi analgesi opioid

Opioids + NRTIs
• Methadone dapat meningkatkan zidovudine serum levels, dan mengurangi level abacavir,
stavudine, dan didanosine pada formulasi tablet, namun tidak pada sediaan kapsul salut enterik

Opioids; Methadone + NNRTIs


• Efavirenz atau nevirapine mengurangi konsentrasi plasma methadone dengan cara meng-induce
CYP450, CYP3A4, dan CYP2B6 yang memetabolisme methadone dan timbul gejala putus obat

34
B. Opioid
Opioids + Quinidine
• Quinidine meningkatkan absorbsi oral dan efek fentanyl, methadone, dan morphine
• Efek analgesik codein berkurang bahkan ditiadakan dengan penggunaan quinidine
• Quinidine mempengaruhi farmakokinetik dihydrocodeine dan oxycodone

Opioids + NSAIDs
• NSAIDs seringkali digunakan bersama dengan opioid untuk mengurangi kebutuhan dan beberapa
efek samping opioid.
• Peningkatan pain relief pengurangan adverse effects ditemukan pada penggunaan morphine
dengan lornoxicam, ketoprofen, atau ketorolac

35
B. Opioid
Opioids + Opioids
• Penggunaan dua agonis opioid secara bersamaan dapat meningkatkan efek meskipun toleransi
opioid akut dapat pula terjadi.
• Opioids dengan sifat campuran agonist/antagonist (buprenorphine, butorphanol, nalbuphine,
pentazocine) dapat menimbulkan gejala opioid withdrawal syndrom pada pasien yang
menggunakan agonis opioid murni (fentanyl, methadone, morphine)

Opioids + Rifampicin (Rifampin)


• Rifampicin meningkatkan metabolisme kodein dan morfin, dan menurunkan efeknya.
• Rifampicin menurunkan efek oxycodeine secara dramatis.

36
B. Opioid
Opioids; Fentanyl and related drugs + Rifampicin (Rifampin)
• Rifampicin menurunkan level serum dan efek transdermal fentanyl, dan menurunkan clearance
intravena alfentanil.

Opioids; Methadone + Rifamycins


• Rifampicin menurunkan level serum methadone, dan terjadi symptom ketergantungan

Opioids + Tobacco
• Perokok yang berhenti merokok membutuhkan lebih banyak analgesik opioid untuk kontrol sakit
setelah operasi dibandingkan non perokok

37
B. Opioid
Opioids + Tricyclic and related antidepressants
• Tramadol dan trisiklik antidepressan perlu diberi perhatian karena kemungkinan risiko seizure dan
sindrom serotonin.
• Dextropropoxyphene menyebabkan peningkatan level serum amitriptyline dan nortriptyline.
Methadone meningkatkan level desipramine.
• Bioavaibilitas morfin oral ditingkatkan oleh klomipramin, desipramine dan amitriptyline

Opioids + Urinary acidifiers or alkalinisers


• Clearance urin methadone meningkat jika urin asam dan menurun jika urin basa. Clearance urin
dextropropoxyphene dan pethidine meningkat dengan pengasaman urin.

38
B. Opioid
Opioids; Alfentanil + Reserpine
• Ventrikular aritmia terjadi ketika mengonsumsi reserpine bersamaan alfentanil selama anastesi

Opioids; Alfentanil + Terbinafine


• Terbinafine 250 mg sehari selama 3 hari tidak mempunyai efek signifikan terhadap farmakokinetik
alfentanil dan efek samping.

Opioids; Codeine + Kaolin


• Bioavaibilitas kodein diturunkan oleh adsorpsi kaolin.

39
B. Opioid
Opioids; Codeine + Somatostatin analogues
• Lancrotide dan octreotide menghambat metabolisme kodein dan memungkinkan menurunkan
efek analgesiknya

Opioids; Dextropropoxyphene (Propoxyphene) + Orphenadrine


• Interaksi dextropropoxyphene dan orphenadrine menyebabkan kebingungan, kecemasan, dan
bergetar.

Opioids; Diamorphine + Pyrithyldione


• Fatalitas terjadi akibat efek kombinasi depressan CNS yaitu diamorfin dan pyrithyldione.

40
B. Opioid
Opioids; Levacetylmethadol + Miscellaneous
• Levacetylmethadol menyebabkan aritmia kardiak terkait prolongasi QT. Penginduksi atau
penghamat sitokrom CYP450 dapat meningkatkan dan menurunkan aktivitasnya.

Opioids; Methadone + Ciprofloxacin


• Penghambatan methadone oleh ciprofloxacin menyebabkan kebingungan, sedasi dan depresi
respiratory.

Opioids; Methadone + Disulfiram


• Tidak ada interaksi antara methadone dan disulfiram.

41
B. Opioid
Opioids; Methadone + Fusidic acid
• Penggunaan jangka panjang asam fusidit menurunkan efek methadone.
Opioids; Morphine + Miscellaneous
• Antidepressan, antipsychotics, NSAID dan thiethylperazine meningkatkan myoclonus yang
disebabkan dosis tinggi morfin.
Opioids; Pethidine (Meperidine) + Aciclovir
• Adanya peningkatan toksiksitas pethidine terkait pengunaan dosis tinggi aciclovir.
Opioids; Tramadol + Pseudoephedrine
• Iskemik kolitis terjadi ketika pasien mengonsumsi tramadol bersamaan dekongestan yang
mengandung pseudoephedrine.

42
C. Paracetamol (Acetaminophen)
• Dimetabolisme oleh hati ke berbagai metabolit, terutama konjugat
glukuronida dan sulfat.
• Hepatotoksisitas parasetamol diduga karena metabolit minor, N-
acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI) ), yang diinaktivasi dengan
glutathione dan diekskresikan sebagai mercapturate dan konjugat
sistein.
• Kelebihan NAPQI dapat menempel pada protein hati dan
menyebabkan kerusakan hati.

43
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Amantadine
• Amantadine tidak ada efek signifikan pada farmakokinetik paracetamol.

Paracetamol (Acetaminophen) + Antiemetics


• Metoclopramide dan domperidone meningkatkan absorbsi paracetamol.

Paracetamol (Acetaminophen) + Antiepileptics


• Metabolisme paracetamol meningkat pada pasien yang mengonsumsi antiepileptik
(carbamazepine, fenitoin, fenobarbital, primidone) dan terjadi hepatotoksik setelah itu.

44
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Antimuscarinics
• Propantheline menurunkan laju paracetamol dan laju onset analgesik.
• Difenhidramin memperlambat absorbsi paracetamol setelah overdosis dan komplikasi toksiksitas.

Paracetamol (Acetaminophen) + Caffeine


• Kafein dapat meningkatkan, menurunkan atau tidak ada efek terhadap absorbsi paracetamol.

Paracetamol (Acetaminophen) + Chloroquine


• Penggunaan paracetamol dan kloroquin bersamaan tidak menyebabkan efek klinik yang
signifikan.

45
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Colestyramine
• Penurunan absorbsi paracetamol lebih rendah ketika kolestiramin diberikan satu jam kemudian.

Paracetamol (Acetaminophen) + Disulfiram


• Disulfiram tidak ada efek terhadap metabolisme paracetamol tetapi menurunkan produksi
glutathione (hepatotoksik).

Paracetamol (Acetaminophen) + Erythromycin


• Erithromycin mempercepat pengosongan lambung dan meningkatkan absorbsi paracetamol
tetapi tidak menghasilkan efek klinik yang signifikan.

46
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Makanan
• Makanan memperlambat absorbsi paracetamol tetapi tidak mempengaruhi bioavaibilitas
• Makanan yang mengandung lemak tinggi sedikit menurunkan absorbsi paracetamol dan makanan
seperti kubis dan taoge mempengaruhi metabolisme paracetamol, tetapi tidak memberikan efek
klinik yang signifikan.
Paracetamol (Acetaminophen) + H2-receptor antagonists
• Cimetidine, nizatidine dan ranitidine tidak mempengaruhi farmakokinetik paracetamol.

Paracetamol (Acetaminophen) + Obat herbal


• ekstrak hibiscus, bawang dan kakkonto tidak mempengaruhi farmakokinetik paracetamol.

47
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Kontrasepsi hormon
• Clearance paracetamol meningkat ketika dikonsumsi bersamaan dengan oral kontrasepsi
• Paracetamol meningkatkan absorbsi ethinylestradiol

Paracetamol (Acetaminophen) + 5-HT3-receptor antagonists


• Intravena granisetron dan tropisetron menghambat efek analgesik paracetamol.

Paracetamol (Acetaminophen) + Isoniazid


• Toksiksitas paracetamol ditingkatkan oleh isoniazid. Isoniazid menghambat metabolisme
paracetamol tetapi membentuk metabolit toksik

48
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Opioids
• Diarmorfin, morfin, oxycodon, pentazocine dan pethidine menunda pengosongan lambung
kemudian menurunkan laju absorbsi paracetamol oral. Kombinasi kodein dan paracetamol tidak
selalu meningkatkan efek analgesik.

Paracetamol (Acetaminophen) + Probenecid


• Probenecid menurunkan Clearance paracetamol

Paracetamol (Acetaminophen) + Propranolol


• Propanolol sedikit meningkatkan bioavaibilitas paracetamol.

49
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Proton pump inhibitors
• Lansoprazol meningkatkan laju paracetamol.
• Omeprazole tidak mempunyai efek terhadap metabolisme phenacetin atau paracetamol

Paracetamol (Acetaminophen) + Rifampicin (Rifampin)


• Rifampicin meningkatkan metabolisme paracetamol dan menyebabkan kegagalan hepar

Paracetamol (Acetaminophen) + Sodium nitrate


• Methaemoglobinaemia terjadi pada pasien yang mengkonsumsi paracetamol setelah memakan
makanan yang mengandung pengawet sodium nitrat.

50
C. Paracetamol (Acetaminophen)
Paracetamol (Acetaminophen) + Sucralfate
• Bioavaibilitas paracetamol tidak berubah pada subjek yang diberikan sukralfat.

Paracetamol (Acetaminophen) + Sulfinpyrazone


• Sulfinpyrazone meningkatkan clearance paracetamol.

Paracetamol (Acetaminophen) + Tobacco


• Merokok dapat meningkatkan metabolisme paracetamol yang berdampak overdosis
paracetamol.

51
Pertanyaan
Tuan X didiagnosis menderita ischemic heart disease dan dalam resepnya terdapat
Aspirin. 1 minggu kemudian tuan X kembali ke dokter dengan keluhan rasa sakit
diperut yang menjalar ke dada dan mengeluh merasa mual dan ingin muntah,
kemudian dokter memberikan resep yang didalamnya terdapat metoklopramid.
Apa dampak penggunaan dari kedua obat diatas?
a. Bioavailabilitas aspirin meningkat
b. Bioavailabiltas metoklpramid menurun
c. Laju absorbsi metoklopramid meningkat
d. T1/2 metoklopramid meningkat

52
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai