FARMASI D
ANTIPIRETIK
Dosen Pengampu : Dewi Damayanti Abdul Karim,S.Farm.,M.S.FarmDewi
Damayanti Abdul Karim, M.S.FarmDewi Damayanti Abdul Karim, M.S.FarmDewi
Farmakologi I
Damayanti Abdul Karim, M.S.Farm
ANGGOTA KELOMPOK D1
1. TIARA ZATIRA ( 210106133 ) Pj TANyA jAwAb
2. KIKI ARIsKA ( 210106145 ) Pj MATERI
3. MEsI TRIjAyANTI ( 210106146 ) Pj MATERI
4. RIsMAyANTI CARlA PuTRI ( 210106162 ) Pj TANyA jAwAb
5. AdI sAPuTRA ( 210106157 ) Pj TANyA jAwAb
6. FANI RAhMAwATI ( 210106161 ) Pj TANyA jAwAb
01
PENGERTIAN
ANTIPIRETIK
02
PENGGOLONGAN OBAT
( CONTOH OBAT,
MEKANISME KERJA,EFEK
SAMPING OBAT DAN ADME )
01
PENGERTIAN
ANTIPIRETIK
Apa itu Antipiretik ?
- ASETOSAL/ASPI - FENILBUTAZ
- PARASETAM ON
RIN
OL - DIPIRON
- SALISILAMID
- IBUPROFEN - PROPIFENAZ
- BENORYLATE
ON
ASPEK
FARMAKOKINETIK
( ADME )
Volume distribusi aspirin adalah 170
Salisilat oral dapat diabsorbsi dengan cepat ml/kgBB. Aspirin juga banyak
dalam bentuk utuh di lambung. Tetapi terdistribusi pada jaringan.Pada
sebagian besar diusus halus bagian atas . konsentrasi rendah, sekitar 90%
Absorbsi pada pemberian secara rektal, lebih aspirin terikat albumin. Semakin
lambat dan tidak sempurna jadi cara ini tinggi konsentrasi aspirin, proporsi
tidak dianjurkan. Asam salisilat diabsorbsi yang berikatan dengan protein
cepat dari kulit sehat, terutama bila dipakai semakin rendah, begitu pula pada
sebagai obat gosok atau salep. kasus insufisiensi renal dan pada
kehamilan.Pada kasus overdosis
Waktu paruh aspirin adalah 15-20 menit,
aspirin, hanya 30% yang berikatan
sedangkan waktu paruh salisilat akan lebih lama
dengan albumin
sesuai dengan dosis pemberian. Pada dosis 300- Metabolisme aspirin
650 mg waktu paruh berkisar 3 jam, sedangkan berlangsung hampir segera
pada dosis 1 gram waktu paruh adalah 5 jam setelah konsumsi. Aspirin
dan 2 gram waktu paruh 9 jam.Eliminasi aspirin utamanya dihidrolisis menjadi
utamanya melalui urin, 75% dalam bentuk salisilat oleh enzim esterase
salicyluric acid dan 10% dalam bentuk asam yang terdapat di mukosa
salisliat. saluran cerna, eritrosit, cairan
sinovial, dan plasma darah.
Salisilat diekskresi dalam Hasil hidrolisis kemudian
bentuk metaboliknya terutama ADME berikatan dengan glycine,
melalui ginjal, sebagian kecil ASPIRI menjadi salicyluric acid.
melalui keringat dan empedu. N
Sedangkan pada Parasetamol ADME
yang terjadi:
Konsentrasi tertinggi dalam
plasma dicapai dalam waktu
Parasetamol 1/2 jam dan masa paruh
diabsorpsi cepat dan plasma antara 1-3 jam. Obat
sempurna melalui ini tersebar ke seluruh cairan
saluran cerna dalam tubuh. Dalam plasma, 25%
pemberian oral. parasetamol terikat protein
plasma.
1. Gangguan Ginjal
2. Reaksi Alergi
FENILBUTAZON
• Indikasi : Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot
rangka lainnya. Nyeri ringan sampai berat, termasuk dismenore,
analgesik pasca bedah, nyeri dan demam pada anak-anak.
• Kontra indikasi :
• Cara mengatasi
ADA PERTANYAAN ?
PERTANYAAN
Jawaban :
Jawaban :
Kita harus melihat dulu apa penyebab utama seseorang meminum Paracetamol
tersebut, jika memang tidak demam tapi ia meminum Paracetamol untuk meredakan
nyeri maka diperbolehkan apabila nyerinya sudah sembuh maka minum obat dapat
dihentikan. Namun jika seseorang trsebut meminum Paracetamol dalam keadaan
tubuh yang normal dan sedang tidak mengalami gangguan yg memerlukan
Paracetamol, maka itu tidak diperbolehkan karena akan menimbulkan efek samping
yang tidak baik dan terlebih jika meminum Paracetamol tersebut berkelanjutan dan
dengan secara berlebihan maka efek samping yang akan terjadi yaituParacetamol
bisa menyebabkan gejala overdosis obat, seperti sakit perut, mual, muntah,
gangguan liver, kejang, sampai koma. Orang yang overdosis paracetamol bisa
mengalami kegagalan organ liver dan ginjal dalam waktu dua sampai empat hari.
Nurul Asa Jamalia ( Farmasi A ) 210106011
Jawaban :
4. Untuk interaksi obat dengan ibuprofen itu jika dikonsumsi dengan obat alergi
seperti ctm atau yang lainnya apakah ada efek samping yang lain?
Jawaban :
Tidak, hal ini dikarenakan chlorpheniramine (CTM) adalah obat dengan golongan
antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi baik alergi karena
makanan, obatan, paparan debu bulu binatang, atau alergi lainnya. Bufect adalah
obat yang memiliki zat aktif dan ibuprofen merupakan obat anti inflamasi
nonsteroid yang berfungsi untuk menghilangkan nyeri, anti peradangan, dan
menurunkan demam. Jadi, tidak ada interaksi yang berarti dari obat
Chlorpheniramine, Glyceryl guaiacolate, Vitamin b kompleks, Salbutamol, dan
Ibuprofen. Akan tetapi, sebaiknya memang berkonsultasi dengan dokter dahulu
terkait penggunaan dan dosis obat yang sesuai.