Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK D1

FARMASI D

ANTIPIRETIK
Dosen Pengampu : Dewi Damayanti Abdul Karim,S.Farm.,M.S.FarmDewi
Damayanti Abdul Karim, M.S.FarmDewi Damayanti Abdul Karim, M.S.FarmDewi
Farmakologi I
Damayanti Abdul Karim, M.S.Farm
ANGGOTA KELOMPOK D1
1. TIARA ZATIRA ( 210106133 ) Pj TANyA jAwAb
2. KIKI ARIsKA ( 210106145 ) Pj MATERI
3. MEsI TRIjAyANTI ( 210106146 ) Pj MATERI
4. RIsMAyANTI CARlA PuTRI ( 210106162 ) Pj TANyA jAwAb
5. AdI sAPuTRA ( 210106157 ) Pj TANyA jAwAb
6. FANI RAhMAwATI ( 210106161 ) Pj TANyA jAwAb

7. RIo sAPuTRA ( 210106151 ) Pj ModERAToR


8. AMElIA MAhARANI ( 210106138 ) Pj TANyA jAwAb
9. oKTA RINI ( 210106149 ) Pj TANyA jAwAb
10. IdA NuR wAhIdAh ( 210106144 ) Pj MATERI
11. NuRul FAToNAh ( 210106148 ) Pj TANyA jAwAb
12. dIA Ayu sAPuTRI ( 210106139 ) Pj TANyA jAwAb
13. ClARIssA hElMAvIChA AMANdA ( 210106159 ) Pj PREsENTAsI
14. AMANdA TIRTAsENA ( 210106164) Pj PREsENTAsI
15. NuRul hAsANAh ( 210106165 ) Pj MATERI
16. vERA TRI ANjANI ( 210106156 ) Pj TANyA jAwAb
17. AMAlIA sITI NuRAZIZAh ( 210106169 ) Pj TANyA jAwAb
18. vINKA KlAudIA ( 210106167 ) Pj TANyA jAwAb
19. vANEsA dwI CAhyANI ( 210106155 ) Pj PPT
20. sAlsA dEllA ANANTA PuTRI ( 210106152 ) Pj PPT
21. AwANgsA jIhAN KIRANA hARwIZ ( 210106158 ) Pj MATERI
POKOK PEMBAHASAN

01
PENGERTIAN
ANTIPIRETIK
02
PENGGOLONGAN OBAT
( CONTOH OBAT,
MEKANISME KERJA,EFEK
SAMPING OBAT DAN ADME )
01
PENGERTIAN
ANTIPIRETIK
Apa itu Antipiretik ?

• Antipiretik adalah obat untuk


menurunkan panas. Hanya
menurunkan temperatur tubuh saat
panas tidak berekfektif pada orang
normal .

• Dapat menurunkan panas karena


dapat menghambat prostatgladin
pada sistem saraf pusat.
PENGGOLONGAN OBAT
02 ( CONTOH OBAT, MEKANISME
KERJA,EFEK SAMPING OBAT
DAN ADME )
PENGGOLONGAN
OBAT
ANTIPIRETI
K

GOLONGAN GOLONGAN PARA AMINO GOLONGAN


SALISILAT FENOL PIROZOLON

- ASETOSAL/ASPI - FENILBUTAZ
- PARASETAM ON
RIN
OL - DIPIRON
- SALISILAMID
- IBUPROFEN - PROPIFENAZ
- BENORYLATE
ON
ASPEK
FARMAKOKINETIK
( ADME )
Volume distribusi aspirin adalah 170
Salisilat oral dapat diabsorbsi dengan cepat ml/kgBB. Aspirin juga banyak
dalam bentuk utuh di lambung. Tetapi terdistribusi pada jaringan.Pada
sebagian besar diusus halus bagian atas . konsentrasi rendah, sekitar 90%
Absorbsi pada pemberian secara rektal, lebih aspirin terikat albumin. Semakin
lambat dan tidak sempurna jadi cara ini tinggi konsentrasi aspirin, proporsi
tidak dianjurkan. Asam salisilat diabsorbsi yang berikatan dengan protein
cepat dari kulit sehat, terutama bila dipakai semakin rendah, begitu pula pada
sebagai obat gosok atau salep. kasus insufisiensi renal dan pada
kehamilan.Pada kasus overdosis
Waktu paruh aspirin adalah 15-20 menit,
aspirin, hanya 30% yang berikatan
sedangkan waktu paruh salisilat akan lebih lama
dengan albumin
sesuai dengan dosis pemberian. Pada dosis 300- Metabolisme aspirin
650 mg waktu paruh berkisar 3 jam, sedangkan berlangsung hampir segera
pada dosis 1 gram waktu paruh adalah 5 jam setelah konsumsi. Aspirin
dan 2 gram waktu paruh 9 jam.Eliminasi aspirin utamanya dihidrolisis menjadi
utamanya melalui urin, 75% dalam bentuk salisilat oleh enzim esterase
salicyluric acid dan 10% dalam bentuk asam yang terdapat di mukosa
salisliat. saluran cerna, eritrosit, cairan
sinovial, dan plasma darah.
Salisilat diekskresi dalam Hasil hidrolisis kemudian
bentuk metaboliknya terutama ADME berikatan dengan glycine,
melalui ginjal, sebagian kecil ASPIRI menjadi salicyluric acid.
melalui keringat dan empedu. N
Sedangkan pada Parasetamol ADME
yang terjadi:
Konsentrasi tertinggi dalam
plasma dicapai dalam waktu
Parasetamol 1/2 jam dan masa paruh
diabsorpsi cepat dan plasma antara 1-3 jam. Obat
sempurna melalui ini tersebar ke seluruh cairan
saluran cerna dalam tubuh. Dalam plasma, 25%
pemberian oral. parasetamol terikat protein
plasma.

Obat ini dimetabolisme oleh enzim


Obat ini diekskresi mikrosom hati. Sebagian asetaminofen
melalui ginjal, sebagian (80%) dikonjugasi dengan asam glukuronat
kecil sebagai dan sebagian kecil lainnya dengan asam
parasetamol (3%) dan sulfat. Selain itu obat ini juga dapat
sebagian besar dalam mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil
bentuk terkonjugasi. hidroksilasi ini dapat menimbulkan
methemoglobinemia dan hemolisis eritrosit.
ADME PADA
IBUPROPFEN
Waktu paruh dalam plasma
Absorpsi ibuprofen cepat melalui sekitar 2 jam, 90% ibuprofen
lambung dan kadar maksimum terikat pada protein
dalam plasma dicapai setelah 1- plasma,sekitar 30 menit durasi
2 jam. ibuprofen berkisar antara 6-8
jam

Ekskresinya berlangsung cepat


dan lengkap. Kira-kira 90% dari Ibuprofen dimetabolisme di
dosis yang diabsorpsi akan dalam hati secara cepat dan
diekskresi melalui urin sebagai didistribusikan ke seluruh
metabolit  (1% sebagai obat bebas), jaringan tubuh. Waktu paruh
beberapa juga diekskresi melalui ibuprofen adalah sekitar 2 jam
feses, Ibuprofen masuk ke ruang dan diekskresikan secara lengkap
synovial dengan lambat. dalam 24 jam
Konsentrasinya lebih tinggi di
ruang dibandingkan diplasma.
MEKANISME KERJA
ANTIPIRETIK
BIOSINTESIS
PROSTAGLANDIN
Selama demam, pirogen endogen
(interleukin-1) dilepaskan dari leukosit
dan bekerja langsung pada pusat
termoregulator dalam hipotalamus
untuk menaikkan suhu tubuh. Efek ini
berhubungan dengan peningkatan
prostaglandin otak (yang bersifat
pirogenik). Aspirin mencegah efek
peningkatan suhu dari interleukin-1
dengan mencegah peningkatan kadar
prostaglandin otak.
EFEK
SAMPING
ANTIPIRETIK
Efek samping biasanya bergantung pada obat
antipiretik yang kita gunakan.

Efek samping yang sering dijumpai antara lain :


• Alergi kulit
• Gatal-gatal
• Pusing
• Mual
• Muntah
• Nyeri ulu hati
• Gangguan fungsi hati
• Gangguan penyembuhan luka
• Buang air besar berdarah
Efek samping lain pada Antipiretik
antara lain :

1. Gangguan Ginjal

Hambatan pembentukan prostaglandin juga bisa berdampak pada ginjal.


Karena prostaglandin berperan homeostasis di ginjal. Jika pembentukan
terganggu, terjadi gangguan homeostasis.

2. Reaksi Alergi

Penggunaan obat aspirin dapat menimbulkan reaksi alergi. Reaksi dapat


berupa rinitis vasomotor, asma bronkial hingga mengakibatkan syok.
3. Gangguan saluran cerna

Selain menimbulkan demam dan nyeri, ternyata prostaglandin berperan


melindungi saluran cerna. Senyawa ini dapat menghambat pengeluaran asam
lambung dan mengeluarkan cairan (mukus) sehingga mengakibatkan dinding
saluran cerna rentan terluka, karena sifat asam lambung yang bisa merusak.

4. Gangguan Hati ( Hepar )


Obat yang dapat menimbulkan gangguan hepar adalah parasetamol. Untuk
penderita gangguan hati disarankan mengganti dengan obat lain
MACAM-MACAM /
CONTOH OBAT
ANTIPIRETIK
1. Benorylate ( KATEGORI C )

• Benorylate merupakan kombinasi dari


parasetamol dan ester aspirin.
• Obat ini digunagakan sebagai obat anti
inflamasi dan antipiretik
• Untuk pengobatan demam pada anak obat ini
bekerja lebih baik dibandingkan dengan
parasetamol dan aspirin dalam penggunaan
yang terpisah.
• Karena obat ini derifat dari aspirin maka obat
ini tidak boleh digunakan untuk anak yang
mengidap sindrom reye.
2. Pirazolon ( Fenilbutazon, dipiron ) ( KATEGORI C )

• Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin.


• Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri.
• Namun pirazolon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis
(berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang mengandung
pirazolon perlu disertai resep dokter.

FENILBUTAZON

DIPIRON • Indikasi : Nyeri dan peradangan sedang


sampai berat pada kasus reumatik
• Indikasi : nyeri ringan sampai sedang
dan demam • Kontraindikasi : Penyakit jantung,
gangguan paru, ginjal, dan hati , kehamilan
• Kontraindikasi : Agranulositosis, dengan riwayat tukak lambung, penyakit
trombositopenia, dan anemia aplastik. tiroid, anak dibawah usia 14 tahun

• Sediaan : injeksi 250 mg/ml ; 500 • Sediaan : Kaplet 200mg


mg/ml ; tablet 500mg.
• Efek samping : Radang tenggorokan,
sariawan, gangguan penglihatan
3. Parasetamol ( Kategori B )

• Nama dagang : Sanmol ( Sanbe ) , Pamol ( Intrbat ), Panadol


( Glaxo )
• Komposisi :
ü Tiap teh ( 5 ml mengandung parasetamol 120 mg )
ü Tiap tablet mengandung parasetamol 500 mg.

• Mekanisme kerja : Menghambat sintesis prostaglandin di


otak.
• Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang , demam.
• Kontraindikasi : perlu peringatan pada gangguan dengan
penurunan fungsi hati & ginjal.
• Efek samping : iritasi saluran cerna
• Sediaan : Sirup 120mg/5ml ; tablet 250mg ; 500mg
• Interaksi dengan makanan : terhadap karbohidrat dan
alkohol dimana penggunaan parasetamol bersamaan
makanan yang mengandung karbohidrat akan
memperlambat laju absorbsinya.
4. Ibuprofen ( Kategori C )

• Nama dagang : Bufect ( Sanbe farma ), Proris ( Pharos ), Ibuprofen


( Indo farma ).

• Mekanisme kerja : dengan menghambat enzim yang memproduksi


hormon prostaglandin sehingga dapat mengurangi inflamasi dan rasa
sakit, demam dan nyeri.

• Indikasi : Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot
rangka lainnya. Nyeri ringan sampai berat, termasuk dismenore,
analgesik pasca bedah, nyeri dan demam pada anak-anak.

• Kontraindikasi : hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah


jantung, pengidap tukak lambung aktif.

• Efek samping : gangguan saluran cerna

• Sediaan : Tablet 200mg ; 400mg ; 600mg

• Interaksi dengan obat lain : peningkatan risiko terjadinya hiperkalimia


dan kerusakan ginjal.
5. Asam asetilsalisilat ( Acetosal/ Aspirin ) ( KATEGORI C )

• Nama dagang : Aspilet ( Madifarma ), Farmasal ( Fahrenhaid ).


• Komposisi : Tiap tablet mengandung asam asetilsalisilat 100 mg.
• Mekanisme kerja : Asam asetilsalisilat dengan buffer, bekerja
mempengaruhi pusat pengaturan suhu di hipotalamus sehingga
dapat menurunkan demam dan menghambat pembentukan
prostaglandin sehingga dapat menurunkan rasa sakit.
• Indikasi : nyeri ringan sampai sedang, demam, antiplatelet.
• Kontraindikasi : anak di bawah usia 12 tahun, anak yang sedang
disusui, gangguan saluran cerna, hemofilia.
• Efek samping : iritasi saluran cerna
• Sediaan : tablet 80mg ; 100mg ; 500mg
• Interaksi : dapat terjadi di berbagai obat namun aspirin juga
dipengaruhi oleh konsumsi alkohol, dan dengan cara meningkatkan
kadar serum asam asetil salisilat sebanyak 50%
INDIKASI SECARA
GLOBAL UNTUK
ANTIPIRETIK
Antipiretik
• Indikasi

Untuk nyeri dan demam.

• Kontra indikasi :

Tidak boleh digunakan pada gangguan ginjal dan fungsi hati,


hipersensifitas terhadap paracetamol, asam asetilsalisilat dan ibuprofen.

• Cara mengatasi

a. Sebaiknya obat ini diminum setelah makan atau bersamaan dengan


makanan.

b. Jauhkan dari jangkauan anak-anak guna mencegah salah penggunaan


obat.

c. Hati-hati untuk penggunaan fungsi ginjal dan hati.


TERIMAKASIH

ADA PERTANYAAN ?
PERTANYAAN

Aulia Dhani Puspa Rizki ( farmasi B ) 210106084

1. Berapa lama pemberian parasetamol pada anak yg demam hingga dapat


mempengaruhi fungsi hati?

Jawaban :

Terlalu banyak meminum paracetamol untuk bayi membebani kemampuan hati


untuk mengolah obat tersebut secara aman. Overdosis asetaminofen bisa
menyebabkan masalah hati yang mengancam jiwa.Bahkan, meminum
paracetamol untuk bayi sesuai dosis yang dianjurkan selama lebih dari satu atau
dua hari bisa menyebabkan kerusakan hati pada sebagian anak yang kurang sehat.
Pastikan ibu menunggu selama 4 jam sebelum memberi dosis berikutnya pada
anak dan jangan memberikan paracetamol pada anak lebih dari 4 kali dalam
sehari.
Kaka widi Rahayu ( Farmasi A ) 210106044

2. Apabila seseorang itu tidak demam tapi mengkonsumsi Paracetamol efek


samping apa yang akan terjadi?

Jawaban :

Kita harus melihat dulu apa penyebab utama seseorang meminum Paracetamol
tersebut, jika memang tidak demam tapi ia meminum Paracetamol untuk meredakan
nyeri maka diperbolehkan apabila nyerinya sudah sembuh maka minum obat dapat
dihentikan. Namun jika seseorang trsebut meminum Paracetamol dalam keadaan
tubuh yang normal dan sedang tidak mengalami gangguan yg memerlukan
Paracetamol, maka itu tidak diperbolehkan karena akan menimbulkan efek samping
yang tidak baik dan terlebih jika meminum Paracetamol tersebut berkelanjutan dan
dengan secara berlebihan maka efek samping yang akan terjadi yaituParacetamol
bisa menyebabkan gejala overdosis obat, seperti sakit perut, mual, muntah,
gangguan liver, kejang, sampai koma. Orang yang overdosis paracetamol bisa
mengalami kegagalan organ liver dan ginjal dalam waktu dua sampai empat hari.
Nurul Asa Jamalia ( Farmasi A ) 210106011

3. Apakah boleh obat antipiretik seperti ibuprofen dan parasetamol


diminum atau dicampur dengan obat dewa seperti dexametahasone
dan apakah ada efek samping yg berlebihan?

Jawaban :

Apabila mengonsumsi dexamethasone dengan obat lain, misalnya obat


pereda nyeri yang tidak ada di dalam resep dokter sebelumnya, hal
tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang sangat
berbahaya. Salah satu efek samping yang bisa timbul akibat konsumsi
dexamethasone bersamaan dengan obat pereda nyeri adalah
perdarahan lambung. Penggunaan steroid (dexamethasone) dalam
waktu singkat sebenarnya tidak secara signifikan meningkatkan risiko
perdarahan lambung namun, jika dikombinasikan dengan obat pereda
nyeri, misalnya ibuprofen, piroxicam, atau golongan obat NSAIDs
lainnya, itu kurang aman dan bisa meningkatkan risiko perdarahan
lambung,
Dinda naziah ( Farmasi C ) 210106092

4. Untuk interaksi obat dengan ibuprofen itu jika dikonsumsi dengan obat alergi
seperti ctm atau yang lainnya apakah ada efek samping yang lain?

Jawaban :

Tidak, hal ini dikarenakan chlorpheniramine (CTM) adalah obat dengan golongan
antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi baik alergi karena
makanan, obatan, paparan debu bulu binatang, atau alergi lainnya. Bufect adalah
obat yang memiliki zat aktif dan ibuprofen merupakan obat anti inflamasi
nonsteroid yang berfungsi untuk menghilangkan nyeri, anti peradangan, dan
menurunkan demam. Jadi, tidak ada interaksi yang berarti dari obat
Chlorpheniramine, Glyceryl guaiacolate, Vitamin b kompleks, Salbutamol, dan
Ibuprofen. Akan tetapi, sebaiknya memang berkonsultasi dengan dokter dahulu
terkait penggunaan dan dosis obat yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai