Elisa, SKep. Ns. MKep Zaman Purbakala Mother Instinc. Animisme. Kepercayaan pada dewa-dewa Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan. Zaman Keagamaan Spiritual : sakit dapat disebabkan adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah pemimpin agama disebut sebagai tabib. Perawat hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama. Zaman Masehi Agama Nasrani ; Diakones(suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta merawat orang sakit dari rumah ke rumah) Philantrop (kelompok orang yang mengasingkan diri dari keramaian dunia, dimana mereka merupakan tenaga inti yang memberikan pelayanan di pusat pelayanan kesehatan (RS).
Pada zaman Lord-Constantine,
didirikan Xenodhoecim atau hospes : RS Monastic Hospital. Pertengahan abad VI Masehi Perkembangan keperawatan seiring penyebaran agama Islam. Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan. Prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan.
Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah Al-
Asalmiya terkenal sbg Public Health Nurse dan Social Worker Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Permulaan abad XVI Masa kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Dampak negatif Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup dan Berkurangnya tenaga perawat.
Dampak positif tenaga sukarela perawat,
- Istri tentara dan tentara pria - Bekas wanita tuna susila sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K b. Peluang kerja bagi perawat dibidang sosial. 3 Rumah Sakit yang berperan besar: 1. Hotel Dieu di Lion Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Florence meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat. dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”. Masa pascaperang dunia II Inggris Pada tahun 1840 sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan di Inggris Florence dan perkembangan keperawatan : a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan. b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit c. Manajemen RS d. Mengembangkan pendidikan keperawatan : Pendidikan berlanjut bagi perawat e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran Perkembangan keperawatan di Amerika, ◦ Pada tahun 1950, penataan pada system pendidikan dimulainya pendidikan setingkat master dan doctoral. ◦ Penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA Zaman Penjajahan Belanda Pada masa ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai penjaga rumah sakit. Usaha dalam bid. kesehatan ◦ Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada tahun 1799 ◦ Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital ◦ Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds dients) ◦ Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds dienst) Zaman penjajahan Inggris (1812-1816) semboyan Gubernur jendral Rafles “Kesehatan adalah milik manusia” Usaha-usahanya di bidang kesehatan : 1. Pencacaran secara umum 2.Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa 3.Memperhatikan kesehatan pada para tawanan Zaman penjajahan Jepang (1942 – 1945) Keperawatan mengalami kemunduran. 1. pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang yang tidak terdidik 2.Pimpinan RS diambil alih oleh orang jepang, 3.Obat-obatan sangat kurang 4.Wabah penyakit terjadi dimana-mana SETELAH KEMERDEKAAN Periode 1945 -1962 Tahun 1945 s/d 1950: Perkembangan keperawatan pun masih jalan di tempat. perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan), - Ijazah A (perawat umum) - Ijazah B untuk perawat jiwa • Mantri juru rawat SR + 4 tahun Tahun 1953Sekolah Pengatur Rawat. Pada tahun 1955,Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan SR + 1 tahun sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK +pendidikan 1 tahun.
Pada tahun 1962 Akper Depkes Kimia dengan
pendidikan dasar umum SMA di RS. Cipto Mangunkusumo.
Belum menggunakan kurikulum keperawatan.
Kelembagaan organisasi di rumah sakit. Orientasi keterampilan prosedural dengan perpanjangan dari pelayanan medis Periode 1963 s/d Sekarang 17 April 1972 hari lahir PPNI di Jakarta.
Tahun 1983 organisasi profesi ini terlibat penuh
dalam pembenahan keperawatan melalui kerjasama dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya.
Tahun 1985 S1 keperawatan (PSIK) di Fakultas
Kedokteran UI
Tahun 1999S2 Keperawatan UI
Profil Tokoh Keperawatan Indonesia Oyoh Radiat, M.Sc Salah satu pendiri organisasi PPNI Ketua PPNI pertama. Beliau aktif di Ikatan Perawat Indonesia- Jakarta (IPI-Jakarta) . 3 periode berturut-turut terpilih dalam kepengurusan H. B. Barnas , salah satu pendiri PPNI yang kemudian juga menjabat sebagai pengurus PPNI. Maskoep Soerjo Soemantri, pendiri sekaligus sekretaris pertama dari kepengurusan PPNI. J. Soewardi dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung, salah satu pendiri dari PPNI.
Sjuamsunir Adam dari Persatuan Perawat
Indonesia Bandung, beliau juga dikenal sebagai salah satu pendiri dari PPNI.
L. Harningsih dari Persatuan Perawat Indonesia
Bandung, juga pendiri dari PPNI.
Wim Sumarandek, SH dari Persatuan Perawat
Indonesia Bandung, dikenal juga sebagai pendiri dari PPNI. Drs. Husein, SKM, Semasa aktif sebagai sekretaris PPNI beliau juga menjabat sebagai Direktur Akper Depkes RI Bogor. Ketua PPNI pada tahun 1995 saat Musyawarah Nasional ke-5 di Wisma Haji Pondok Gede.
Setien Wuntu, MPH adalah pengganti Oyoh
Radiat, M.Sc dalam memimpin PPNI.
Prof. Achir Yani S. Hamid, DN.Sc,
• Ketua pengurus pusat PPNI yang terpilih dalam Musyawarah Nasional Keenam (VI) di Bandung 16-18 April 2000. Beliau kembali terpilih sebagai ketua umum dalam Musyawarah Nasional ketujuh (VII) tahun 2005 yang dilaksanakan di Manado. Dra. Christine S. Ibrahim, MN, Phd, beliau adalah tokoh dibalik berdirinya Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia pada tahun 1985 lalu.
Tien Gartinah, MN, beliau adalah tokoh dibalik
berdirinya Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesiapada tahun 1985 lalu.
Dewi Irawaty, MA, beliau saat ini menjabat sebagai Dekan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia sekaligus sebagai ketua umum PPNI 2010 s/d 2015.
Harif Fadhilah, S.Kp, SH, beliau adalah Ketua PPNI yang
terpilih pada Musyawarah Nasional IX PPNI di Palembang pada tahun 2015-2020. SEMANGAT BELAJAR