Perilaku Produsen
Perilaku Produsen
Arwan A.K
Adrian H.
Afsan
Hendra
Ahmar M.F
Akbar
I putu sujana
MU yang diukur
Dalam nilai uang
P’Q
L
K M N
PQ
O Q4 Q1 Q3 Q2 Q
49
(iv) Pada tingkat harga barang Q = OPQ, bila tingkat
konsumsi < OQ3 (seperti OQ1 dan OQ3), maka tingkat
kepuasan total konsumen belum maksimum. Jadi, secara
rasional masih menguntungkan bagi konsumen untuk
menambah pembelian barang Q. Sebaliknya, pada
tingkat konsumsi > OQ3, seperti OQ2, kepuasan
konsumen tidak maksimum, sehingga kepuasan total
konsumen akan bertambah, bila dia mengurangi tingkat
konsumsi barang X tersebut.
(v) Konsumen akan mencapai kepuasan total yang
maksimum (posisi kese-imbangan konsumen) pada
tingkat konsumsi di mana pengorbanan untuk
pembelian unit terakhir dari barang tersebut (harga
dari unit terakhir tersebut) adalah sama dengan
kepuasan tambahan yang didapatkan dari unit
terakhir tersebut. Jadi, secara matematik kepuasan
total maksimum (posisi keseimbangan konsumen)
tercapai bila :
MUQ
PQ = MUQ; atau ------ = 1, …..(7.1a)
PQ
50
(v) Jika harga barang Q naik menjadi OP’Q, maka untuk
mencapai keseimbangannya, konsumen akan memilih
tingkat konsumsi OQ4 (< OQ3). Jadi, perilaku konsumen
yang dinyatakan oleh hukum permintaan terbukti.
(vi) Memanfaatkan pendekatan MU, maka kurva MU (dalam
nilai uang – kardinai) (sebgaimana dalam Gambar 7.1a)
adalah kurva permintaan konsumen yang menunjukkan
tingkat pembelian konsumen tersebut (jumlah yang
dimintanya) pada berbagai tingkat harga.
(vii) Perilaku konsumen terkendala oleh batasan anggarannya
(Gambar 7.1b) yang menunjukkan apa yang dapat dibeli
konsumen jika pendapatannya sebesar Rp. 1 juta dan
harga barang Q = Rp. 2.000, sedangkan harga barang Z
= Rp. 10.000. Pada titik A, konsumen membelanjakan
semua pendapatannya untuk Z, sehingga dia
mengkonsumsi 100 unit Z dan tidak mengkonsumsi
sama sekali Q, sebaliknya di titik B, dia mengkonsumsi
500 unit Q dan tidak mengkonsumsi sama sekali Z.
Pada titik C (tepat di tengah-tengah antara A dan B),
konsumen membelanjakan uang yang sama (Rp. 500
ribu) untuk masing-masing barang.
51
Q
500 B
250 C
A
O 50 100 Z
Gambar 7.1b. Batasan anggaran konsumen
54
Jumlah
barang Q Titik optimum
B C
A
Batasan
anggaran
O Jumlah barang Z
Gambar 7.1d. Posisi titik optimum konsumen
PQ C
O A Q
Gambar 7.2a. Surplus konsumen
D
Surplus konsumen awal
PQ C
Surplus untuk konsumen baru
O
A Q
Gambar 7.2b Surplus konsumen
yang makin membesar
57