Anda di halaman 1dari 66

Y o u r C o m p a n y s l o g a n i n h e r e

PBL Presentation

Presented By :
Leonardo Jeverson Sipahelut
Tutor :
dr. Ivanmorl Ruspanah L/O/G/O
Skenario 2 (Infection)

Seorang anak perempuan 7 tahun dibawa ke


UGD karena demam yang tidak turun dalam 7
hari. Ibunya telah memberikan parasetamol
namun demam turun tetapi tidak hilang. Dokter
UGD meminta dilakukan pemeriksaan blood
smear, complete blood count, dan rapid
diagnostic test.

www.themegallery.com
Learning Objectives

Diagnosa sementara.
Anamnesa yang diperlukan untuk menggali kasus
ini.
Indikasi, cara pemeriksaan dan metode
pemeriksaan dari blood smear, complete count
dan rapid diagnostic test (nilai normal,
interpretasi, dan prinsip).
Hubungan pemeriksaan tanda vital dengan
peningkatan suhu badan.
www.themegallery.com
Diagnosa Sementara

Penyebab

infeksi Non infeksi

Bakteri Virus Proses Sekresi


Inflamasi Hormon

Parasit

www.themegallery.com
Infeksi Virus

Demam Chinkungunya

 Demam Berdarah Dengue

www.themegallery.com
Infeksi Bakteri

 Faringitis

 Otitis Media

 Sinusitis

 Diare Akut

 Demam Thyfoid

www.themegallery.com
Infeksi Paerasit

 Malaria

www.themegallery.com
Non Infeksi

 Sinusitis

 Hipertiroidisme

www.themegallery.com
Malaria
D Malaria
Sporozoites
en ter the bloodstream
Oocysts rupture, releasing and are carried Schizon ts
sporozoites that migrate
to the salivary gl ands, ready
to infect another host

Oocysts

Stomach/
lin ing
1 Bed nets, Chemotherapy
/
indoor residual spraying,
Mosquito
. Ookinete
Stages
and larvicides

t Mosquito
midgut
Trophozoite

f Zygote

\
red cells an d sexually reproduce
Anopheles mosquito ingests
Gametes emerge from ingested infected red cells wh ile
feeding Male and female gametocytes
form in red cells
Ring stage Chemotherapy
www.themegallery.com
SIKLUS HIDUP
• Malaria pada manusia: penularan sprozoit Plasmodium melalui
gigitan infected - anopheline mosquito
• Salivary gland Anopheles → sporozoit → sirkulasi darah host →
liver → invasi ke hepatocyte → parasit multiplikasi sampai menjadi
mature tissue schizont yang mengandung ribuan daughter
merozoites → disebut : exoerythrocytic schizogony stage
(stadium asimtomatik)
• Liver schizont rupture (setelah→6-16 hari pada P. falciparum) →
pelepasan ribuan merozoit memasuki aliran darah → meng-invasi
eritrosit (erythrocytic schizogony stage) → ring form → trofozoit
dewasa → schizont dewasa (asexual forms) : 24 jam – P.
knowlesi; 48 jam – P. vivax, P. ovale, P. falciparum; 72 jam – P.
malariae
• Didalam eritrosit manusia, parasit mencerna protein host terutama
Hb (hemoglobin) → heme + globin. Heme berefek toksik terhadap
parasit→ parasit melakukan detoksifikasi terhadap heme menjadi
kristal hemozoin. Dan hemozoin terbentuk dalam food vacuole
parasit
Four species of Plasmodia infect humans

AGENT DISEASE

1. Plasmodium falciparum Tertiana maligna; Malaria


falciparum

2. Plasmodium vivax Tertiana benigna; Malaria vivax

3. Plasmodium ovale Tertiana ovale; Malaria ovale

4. Plasmodium malariae Malaria quartana; Malaria


malariae
5 Plasmodium knowlesi Zoonotic
Primates (Macaca species): P.knowlesi,
P.cynomolgi, P.simioovale
Pierce SK, Miller LH, 2009.
J Immunol 2009, 182
Patogenesis

 Demam

 Anemia

 Splenomegali

 Malaria Berat

www.themegallery.com
Y o u r B u s i n e s s C o m p a n y s l o g a n i n h e r e

www.themegallery.com L/O/G/O
Anamnesis

 Identitas
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit sekarang
 Riwayat penyakit Dahulu
 Riwayat Kebiasaan
 Riwayat Bepergian Ke tempat tertentu
 Riwayat penyakit Keluarga
 Riwayat Psikososial

www.themegallery.com
Tanda Tanda Vital
L/O/G/O
TERMASUK:

1. Suhu Tubuh Status fisiologis


2. Nadi fungsi tubuh
3. Pernafasan seseorang dapat
direfleksikan
4. Tekanan Darah
oleh indikator
5. (NYERI : Sering TTV
Disebut Tanda- perubahan TTV
tanda Vital Yang indikasikan
Ke-5) perub.
kesehatan
SUHU TUBUH

• SUHU TUBUH MENUNJUKKAN


KEHANGATANTUBUH MANUSIA
• Panas tubuh Diproduksi :
exercise dan
Hilang : melalui kulit, metabolisme
paru, dan produk makanan
sisa melalui
proses radiasi,
konduksi,konveksi
, evaporasi
Rentang;

Tempat rerata suhu Demam


Jenis termometer
pengukuran normal (oC)

(oC)

Aksila Air raksa, elektronik 34,7 – 37,3; 36,4 37,4

Sublingual Air raksa, elektronik 35,5 – 37,5; 36,6 37,6

Rektal Air raksa, elektronik 36,6 – 37,9; 37 38

Telinga Emisi infra merah 35,7 – 37,5; 36,6 37,6


www.themegallery.com
• Suhu tubuh mencerminkan
keseimbangan antara produksi panas
dan kehilangan panas, dan diukur dalam
unit panas yang disebut derajat.
• Ada 2 macam suhu tubuh:
1. Suhu inti  jaringan dalam tubuh: rongga
abdomen dan rongga pelvic  Relatif
konstan
2. Suhu permukaan  suhu kulit, SC, dan
lemak SC  naik dan turun merespon thd
lingkungan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI PANAS

1. BMR : jumlah energi yang digunakan


ubuh untuk melakukan aktivitas utama
seperti bernafas
2. AKTIVITAS OTOT: termasuk menggigil,
meingkatkan metabolisme rate
3. TYROXINE OUTPUT: meningkatnya
output tyroxine akan meningkatkan
metabolisme sel seluruh tubuh
4. Stimulasi/respon Epineprin,
norephinephrine, simpatis. Hormon ini
dengan seketika meningkatkan
metbolisme sel dibeberapa jaringan
tubuh
5. Fever, meningkatkan jumlah
metabolisme tubuh
MEKANISME KEHILANGAN PANAS

Radiasi adalah pemindahan panas dari


permukaan objek tertentu ke permukaan
onjek yang lain tanpa adanya kontak
antara kedua objek, yang paling sering
adalah dengan sinar inframerah. (atau
penyebaran panas dengan gelombang
elektromagnetik)
Konduksi adalah perpindahan panas ke
objek lain melalui kontak langsung
Evaporasi (penguapan) adalah perubahan
dari cairan menjadi uap. Seperti cairan
tubuh dalam bentuk keringat menguap
dari kulit
Konveksi adalah penyebaran panas oleh
karena pergerakan udara dengan
kepadatan yang tidak sama. orang yang
menggunakan kipas angin
Mekanisme perpindahan panas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SUHU TUBUH

Circadian Rhythms perubahan fisiologis,


seperti perubahan suhu dan TTV yang lain
secara fluktuatif : pagi hari lebih rendah
dibandingkan sore hari, suhu tubuh
berfluktuasi 0,28o – 1,1oC selama periode
24jam
Usia  suhu tuuh bayi dan anak-anak
berubah lebih cepat dalam merespon
perubahan panas dan dingin
Hormonal  perempuan cenderung
lebih fluktuatif dibandingkan dengan
laki-laki, karena perubahan hormon
Stress  respon tubuh terhadap stress
fisik dan emosi akan meningkatkan
produksi epineprin dan nor epineprin
sehingga mengakibatkan peningkatan
metabolisme rate peningkatan suhu
tubuh
SUHU TUBUH NORMAL

• Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C (96,6o – 99,3o F)


• Suhu inti : 36,4o – 38o C (97,5o – 100,4o F)

Suhu diukur dengan termometer.


Termometer yang paling dikenal Celsius (C),
Reaumur (rankine) (R), Fahrenheit (F),
Kelvin (K), dengan perbandingan antara
satu dan lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9
Contoh: oC=5/9(F-32) dan F=9/4R+32
PENGATURAN SUHU
Suhu manusia dikendalikan oleh
HIPOTHALAMUS

Anterior  Posterior  produksi dan


hilangnya panas menyimpan panas

1. Menyesuaikan dengan
Vasodilatasi dan sirkulasi darah
bengkak 2. Piloerectile (mengatur
konstriksi atau dilatasi pori-
pori kulit)
3. Respon menggigil
Hipotalamus meningatkan produksi panas denngan cara
meningkatkan metabolisme melalui sekresi hormon
thyroid, yaitu epinephrin dan norepinephrin medulla
adrenalis

Dalam keadaan normal, hipotalamus menjaga suhu inti “set


point”(suhu tubuh optimal) sebesar 1˚C oleh perubahan
suhu permukaan tubuh dan darah

Suhu > 41°C, dan < 34°C


indikasi kerusakan di
pusat pengaturan
hipotalamus
Pengaturan Suhu Tubuh oleh
HIPOTALAMUS
PENGUKURAN SUHU

1. ORAL
Termometer diletakkan
di dibawah lidah
sublingual artery
- biasanya hasil
pengukuran 0,5 – 0,8 °C
dibawah suhu inti
KONTRA INDIKASI
PENGUKURAN SUHU DI ORAL:

1. Klien tidak kooperatif


2. Bayi atau toodler
3. Tidak sadar
4. Dalam keadaan menggigil
5. orang yang biasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. Pasien tidak bisa menutup mulut
Untuk menjamin keakuratan hasil
pengukuran perlu dikaji:

Pengukuran dilakukan 30 menit setelah


klien :
1. Mengunyah permen/permen karet
2. Merokok
3. Makan dan minum panas atau dingin
2. Rektal

• Berbeda 0,1°C dengan


suhu inti

Kontraindikasi
• Diare
• Pembedahan rektal
• Clotting disorders
• Hemorrhoids
3. Aksila

Hasil pengukuran 0,6°C lebih rendah


dibandingkan suhu oral
Paling sering dilakukan mudah, nyaman

Contraindication of axillary temperature


• Pasien kurus
• Inflamasi Lokal daerah aksila
• Tidak sadar, shock
• Konstriksi pembuluh darah perifer
Ekuivalen Pengukuran suhu
TEMPAT CELCIUS
PENGUKURAN
Oral 37°
Rektal (setara) 37,5°
Aksila (setara) 36,4 °
4. Telinga (Aural)
• Riset menunjukkan suhu ditelinga pada
membran timpani paling mendekati suhu
inti tubuh
• Kesimpulan ini didasarkan pada 2 fakta
anatomi:
1. Membran tympani hanya berjarak 3,8 cm
dari hipotalamus
2. Darah pada arteri karotis internadan
eksterna, adalah pembuluh darah yang
menyuplai hipotalamus dan membran
tympani
Tympanic Thermometer
PENINGKATAN SUHU TUBUH
1. Pyrexia : istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suhu tubuhlebih tinggi dari
set point normal
2. Fever (demam) : suhu tubuh > 37,4°C,
tanda dan gejala:
- Kulit kemerahan
- Gelisah,
- irratibilitas (lekas marah)
- Tidak nafsu makan
- Pandangan menurun dan sensitif terhadap
cahaya
– Banyak Keringat
– Sakit kepala
– Nadi dan RR meningkat
– Disorientasi dan bingung (jika suhu terlalu
tinggi)
– Kejang pada infantdan anak-anak

3. Hiperthermi : suhu tubuh > 40,6°C


sangat beriko terjadi kerusakan otak
bahkan kematian  kerusakan pusat
pernafasan
TAHAPAN DEMAM (FEVER)

1. Prodromal phase : gejala tidakspesifik


sebelumpeningkatan suhu
2. Onset or invasion phase (fase
serangan)
peningkatan suhu tubuh, menggigil
3. Stationary phase : demam menetap
4. Resolution phase : suhu kembali normal
Intervensi Keperawatan klien dengan
fever:
• Monitor tanda-tanda vital
• Kaji warna kulit dan temperatur
• Monitor sel darah putih, HCT, dan hasil laboratorium
lain yang mengindikasikan infeksi dan dehidrasi
• Gunakan pakaian yang tipis pada klien merasa
kepanasan, dan gunakan baju hangat pada klien
kedinginan
• Ukur intake dan output
• Berikan nutrisi dan cairan yang adequat
• Kurangi aktivitas fisik untuk menurunkan produksi
panas.
• Kolaborasi pemberian antipyretic
• Lakukan oral hygiene untuk menjaga
kelembaban mukosa mulut.
• Berikan kompres hangat untuk meningkatkan
kehilangan panas dengan konduksi.
• Berikan baju dan linen kering.
Pemeriksaan Lab
1. Diagnosis dengan mikroskop cahaya
2. metode lain tanpa menggunakan
mikroskop
a) Rapid antigen detection test
b) Metode yang berdasarkan deteksi asam
nukleat
• Jumlah sel darah normal
Eritrosit

1. Dewasa :
• Pria : 5.200.000 mm3
• Wanita : 4.700.000 mm3
hemoglobin

1. Anak – anak
• Neonatus hari pertama : 14 - 24 g/dl
• bayi : 10 - 17 g/dl
• Anak – anak : 11,0 - 16 g/dl
2. Dewasa
• Pria : 13,5 – 17 g/dl
• Wanita : 12 – 15 g/dl
Hematokrit (ht)

1. Anak
• Neonatus : 44 – 65%
• 1 – 3 tahun : 29 – 40 %
• 4 – 10 tahun : 31-33 %
2. Dewasa
• Pria : 40 – 54 %
• Wanita : 36 – 46 %
3. Nilai panik : < 15 % dan >15 %
MCV (mean corpuscular
volume)
1. Anak
• 0,5 - 4 thn 72-80 fl
• 5 - 10 thn 75-83 fl
• 11 - 14thn (P) 77-85 fl
• 11 - 14 thn (L)77-85 fl
2. Dewasa
• 15 - 19thn (P) 79-88 fl
• 15 - 19thn (L) 79-88 fl
• 20 – 44 thn (P) 80 – 90 fl
• 20 – 44 thn (L) 80 – 90 fl
MCH (mean corpuscular Hb)
1. Anak
• 0,5 - 4 thn 24 – 28 pg
• 5 - 10 thn 25 - 29 pg
• 11 - 14thn (P) 26 – 29 pg
• 11 - 14 thn (L)26 - 29 pg
2. Dewasa
• 15 - 19thn (P) 27 – 30 pg
• 15 - 19thn (L) 27 – 30 pg
• 20 – 44 thn (P) 27 – 31 pg
• 20 – 44 thn (L) 27 – 31 pg
Leukosit

1. Dewasa : 7000 sel per mikroliter


2. Persentasi normal berbagai jeni leukosit
:
• Netrofil polimorfonuklear : 62 %
• Eosinofil polimorfonuklear : 2,3 %
• Basofil polimorfonuklear : 0,4 %
• Monosit : 5,3 %
• Limfosit : 30 %
Trombosit

1. Dewasa : 150000 – 400000 ml


Complete blood count
Uji laboratorium plasma dilakukan
menggunakan sampel darah yang
diambil dari tusukan vena, biasanya
dengan tabung vacuum digunakan
untuk mengumpulkan specimen.
Tabung ada dalam berbagai ukuran,
dan penggunaan ukuran tabung yang
tepat penting karena tabung
mengandung berbagai tipe
antikoagulan dan volume specimen
harus benar untuk tipe antikoagulan.
Format RDT

casette
dipstick
Card
Hybrid
THANKYOU !
L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai