Anda di halaman 1dari 45

PERAWATAN BREATHING SIRCUIT

VENTILATOR

ICU RS IMMANUEL
Tujuan umum
Perawat mampu mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan
pada pasien terintubasi dan menggunakan ventilator.

Tujuan khusus
O Memelihara jalan nafas atas terbuka (paten)
O Membantu pemberian oksigen konsentrasi tinggi.
O Memfasilitasi pemberian ventilasi dengan volume tidal yang tepat untuk
memlihara pengembangan paru yang adekuat.
O Mencegah jalan nafas dari aspirasi isi lambung atau benda padat atau cairan
dari mulut, kerongkongan atau jalan nafas atas.
O Mempermudah penyedotan dalam trachea.
Definisi Intubasi

Tindakan untuk memasukan suatu pipa


endotracheal melalui mulut atau melalui hidung
dengan sasaran jalan nafas bagian atas atau
trache.
Indikasi...
O Ada obstruksi jalan nafas bagian atas
O Henti jantung
O Pasien sadar dengan gangguan pernafasan dan
pemberian oksigen yang tidak adekuat dengan
alat- alat ventilasi.
O Pasien yang tidak bisa mempertahankan jalan
nafas (koma).
Komplikasi
O Trauma :
O Laserasi bibir, lidah , farings atau trachea.
O Trauma pita suara , gigi tanggal
O Perforasi farings-oesofagus
O Muntah dan aspirasi isi lambung ke dalam jalan
nafas bawah.
O Meningkatkan sekresi katekolamin yang
menyebabkan peningkatan tekanan darah,
takhikardia dan aritmia.
O Intubasi oesefagus, apabila ini terjadi maka segera
pipadi dalam dicabut.
O Intubasi satu bronchus.
O Oedema laring
Jenis-jenis Intubasi
Keuntungan Kerugian

Nasopharingeal • Pasien merasa nyaman • Dapat terlipat dan menyumbat jalan


• Mencegah obtruksi selang akibat nafas
tergigit • Merangsang terjadi sinusitis akut
• Fiksasi mudah,mengurangi resiko • Nekrosis tekan
ekstubasi • Dapat menyebabkan fistula
• Oral Higiene lebih eektif trakeosfagus, erosi dan paralisis pita
suara

Oroharingeal • Lebih sedikit trauma • Tidak nyaman bagi pasien


• Memungkinkan penggunaan ETT lebih • Luka tekan pada bibir, gusi dan lidah
besar • Mudah tergigit
• Mencegah komplikasi hidung/sinus • Selang dan balon dapat menyebabkan
kerusakan trakea,fistula, paralisis pita suara
• Sulit oral hygiene
• Menyulitkan komunikasi
Macam-Macam ETT
O ETT Kinking
Dipakai untuk waktu lama

O ETT non Kinking


Di dalamnya terdapat wire, dipakai untuk pasien
operasi dengan posisi tengkurap dan tidak lebih
dari 24 – 48 jam kecuali pasien tidak stabil,
mudah sekali tertekuk bila digigit.
Persiapan Intubasi
Penatalaksanaan
O Mendampingi dokter memberi penjelasan kepada
pasien/ keluarga.
O Amankan lingkungan pasien dengan menutup tirai.
O Cuci tangan, periksa laringoscope dan lampunya.
O Pastikan Ventilator sudah siap pakai, elektroda,
oksimetri dan monitor sudah terpasang dengan baik.
O Test kebocoran cuff ETT dengan memasukkan udara ke
dalam balon ETT kemudian kempiskan kembali balon
ETT.
O Masukkan mandrin ke dalam ETT ( jika dokter meminta ),
lumasi ujung tube ETT dengan KY Jelly.
O Baringkan pasien dalam posisi supine.
O Bantu dokter dalam memberikan obat sedasi atau obat
relaksasi otot.
O Ganjal kepala pasien dengan handuk/ seprei yang sudah
dilipat/ bantal kecil untuk memudahkan dokter saat
memasukkan ETT (sesuai kebiasaan masing- masing dokter).
O Pasien dilakukan hiperventilasi oleh dokter dengan oksigen
100 % dengan bagging ( posisi tangan “E” dan “C” clamp )
sebelum intubasi.
O Bila ada secret di mulut lakukan pengisapan lendir.
O Membantu dokter :
• Berikan laringoskope untuk membuka jalan nafas pasien.
• Bantu untuk menekan krikoid sewaktu tube ETT
dimasukkan
• Bila ETT sudah masuk trachea, tarik mandrin dan pastikan
posisi/ letak ETT benar, sambungkan ETT dengan bag
mask dan lakukan ventilasi sambil melakukan auskultasi
(asisten )
• isi cuff ETT dengan mengisi udara 5- 10 ml syringe, ukur
tekanan balon dengan menggunakan pressure cuff pada batas
normal atau 20- 30mmHg.
O Perhatikan batas ETT dengan melihat angka yang simetris
dengan ujung bibir / hidung.
O Fiksasi ETT dengan menggunakan plester.
O Hubungkan dengan ventilator yang sudah di set terlebih
dahulu.
O Lakukan thorax photo.
Hal-hal yang harus diperhatikan setelah tindakan

O Fiksasasi harus baik.


O Gunakan oropaharing airway (guedel) pada pasien yang tidak
kooperatif.
O Hati- hati pada waktu mengganti posisi pasien.
O Jaga kebersihan mulut dan hidung, oral hygiene minimal 3x/ hari.
O Jaga potensi jalan nafas, observasi pengembangan paru.
O Humidifikasi yang adekuat.
O Pantau tekanan balon.
O Lakukan fisiotherapy dada.
O Lakukan suction setiap fisioterapi dada atau sewaktu- waktu bila
ada sekret.
O Cek analisa gas darah untuk mengetahui perkembangan.
O Lakukan foto thorax segera setelah dilakukan intubasi.
O Observasi terjadinya empisema subkutis.
O Batas pipa endotracheal (batas bibir) harus dicek minimal 3x
sehari atau tiap pergantian shift.
O Observasi vital sign.
O Dokumentasikan tanggal pemasangan,no ETT, batas bibir
pada chart.
Definisi
O Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi sebagai
upaya mempertahankan oksigenasi.

O Setting breathing circuit memegang peranan penting


untuk mencapai fungsi maksimal dari ventilator
Tujuan

O Memperbaiki hipoksemia
O Memperbaiki asidosis respiratori akut
O Mengurangi distress pernapasan
O Mencegah atelektasis
O Mengistirahatkan otot-otot pernapasan
O Menurunkan kerja miokard
O Mencapai fungsi kerja ventilator secara maksimal
O Meminimalkan terjadinya komplikasi infeksi
Indikasi
O Gagal napas
O Henti jantung
O Trauma (kepala, leher dan dada)
O Gangguan cardiovascular (stroke, tumor, infeksi,
emboli, trauma)
O Gangguan neurologi (obat-obatan, keracunan,
myasthenia gravis)
O Gangguan pulmonal (infeksi, tumor, pneumothorax,
COPD, trauma, keracunan).
Tugas Perawat

 Kenali cara kerja mesin ventilator yang kita miliki,


 Kenali bagian-bagian mesin/ port inspirasi danport
ekspirasi
 Kenali accessoris / komponen (luar)
 Kenali set breathing circuits
 Kenali respon pasien
 Perawatan komprehensip pasien dengan ventilator
Alat-alat yang diperlukan

O Mesin Ventilator
O Breathing Sircuit
O Flow Sensor
O Humidifier
O Seperangkat alat suction
Macam-Macam Ventilator
Komponen Breathing sircuit
Filter
Suatu alat yang cukup efektif dalam menyaring bakteri dan virus,
mencegah kontaminasi bakteri dan virus masuk ke pasien dan
dari pasien ke udara luar.
 Pastikan bahwa filter bisa menahan virus.
 Pasang filter pada saluran inspirasi
 Pada beberapa alat masih dipasang filter pada expirasi sebelum
udara keluar. Hal ini penting untuk proteksi lingkungan terhadap
kuman TBC,avian flu, HIV.
 Tambahan bacterial filter atau accesories lainnya pada saluran
ekspirasi dapat meningkatkan flow resistance dan merugikan
pernafasan.
 Pastikan Humidifier system berfungsi dengan baik
Humidifier
O Sistem yang digunakan untuk menghangatkan dan melembabkan gas
yang dialirkan ke pasien yang menggunakan ventilator

O Ada beberapa jenis humidifier :


O system boiling water  terjadi kondensasi air pada tubing
O system Heating wire  menghangatkan udara dan uap air dalam
inspiratory port
O Heat & Moisture Exchange (HME)  sistem kering
(disposable)
Macam-macam Humidifier
Hal-hal yang harus diperhatikan

 Jangan gunakan ekspiratori filter atau HME pada saat pasien


diberikan nebulizing karena bisa menyebabkan filter tersumbat
hingga mengganggu flow.
 Ganti filter HME minimal tiap 24 jam atau jika basah / kotor oleh
sekret
 Kontra indikasi penggunaan HME jika sekret kental dan produktif
 Tubing dengan heated wire jangan tertutup kain/ selimut agar tidak
menimbulkan peningkatan suhu.
 Hindari terjadi luka bakar pada kulit pasien, atur posisi
inspiratory port jangan menempel pada kulit pasien
 Tempatkan humidifier lebih rendah dari pasien

 Jangan mengisi chamber melebihi water level karena


mengakibatkan air masuk ke breathing circuit
 Pastikan kedua temperatur probe berfungsi dengan baik dan
terpasang dengan baik.
Flow Sensor
O Flow sensor adalah alat untuk
mengukur dan mengatur flow udara
pernafasan dari ventilator

O Terdiri dari membran tipis dan


peralatan lain yang peka

O Pasang flow sensor dengan tepat agar


pengukuran flow menjadi akurat.
O Jangan terbalik arah,
O Jangan tertekuk
Tahap-tahap Penggunaan ventilator
OMERAKIT
O Siapkan Komponen yang sudah disterilkan
O Rangkai breathing set dengan benar

OMENGHUBUNGKAN DENGAN SUMBER LISTRIK


O Sambung kabel power dengan sumber listrik
O Sambung slang gas oksigen dan air ke outlet dinding
O Nyalakan unit dengan menekan power ON
O Isi dengan ideal body weight pasien
O Tekan start ventilasi

OKALIBRASI
O Lakukan kalibrasi minimal tightness test (test kebocoran) dan kalibrasi flow
sensor
Tanda Bahaya dan Penyebabnya
Perhatian
1. Untuk meminimalkan resiko terjadinya kontaminasi bakteri atau
kerusakan, maka perlakukanlah breathing circuits termasuk filter
secara benar.
2. Pertahankan tekhnik aseptik
3. Hindari memegang pada kedua ujung breathing circuits maupun
filter.
4. Untuk mencapai hasil fungsi ventilator yang maksimal gunakan
jenis tube, dan ukuran yang benar
5. Gunakan selalu filter untuk melindungi pasien, mesin, petugas dan
lingkungan
6. Untuk memastikan bahwa rangkaian breathing circuits sudah pada posisi
yang benar, tidak ada kebocoran, buntu/ tekuk, lakukan test dan
kalibrasi

7. Sebelum menyambung ke pasien pastikan aliran udara serta tekanan telah


di test operasional dengan test lung, tidak ada block, bocor ataupun
tertekuk pada sirkuit

8. Secara reguler cek water trap dan akumulasi air pada saluran breathing.
Segera kosongkan bila terdapat air.

9. Untuk memastikan humidifier berfungsi dengan baik, maka harus selalu


di kontrol

10. Breathing circuit dan humidifier diganti secara teratur sesuai dengan
ketentuan pengendalian infeksi di RS.
Terimakasih
O Jenis Ventilator
O Ventilasi Tekanan Negatif
O Ventilasi Tekanan Positif

O Prinsip Kerja
O 1. Pressure Cycle
Inspirasi akan berakhir bila tekanan yang ditetapkan telah
dicapai, tidak peduli tidal volume cukup atau tidak.
2. Volume Cycle
Inspirasi akan berakhir bila volume yang ditetapkan telah
dicapai tanpa memandang tekanan yang ditimbulkannya.
Sehingga dapat menimbulkan barotrauma.
3. Time Cycle
Inspirasi akan berakhir bila waktu yang telah ditetapkan telah
dicapai.
Tujuan Pemasangan Ventilator
O Fisiologis

O Klinis
Mode Ventiasi
1. Control mode
- Control Mandatory Ventilation
- Volume control mode/Pressure control mode
2. Assisted Mode
- Assisted Volume Control/ Assisted Pressure Control
3. Synchronized Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV)
- SIMV volume control/SIMV pressure control
4. Pressure Support Ventilation (PSV)
5. Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
6. Noninvasive Bilateral Positive Airway Pressure (BiPAP)
7. ASV (Adaptive Support Ventilation)
Parameter yang diatur
O Fraction of inspired oxygen (FiO2)
O Tidal Volume (Vt)
O Respiratory rate (RR)
O I:E ratio (Inspiration to Expiration ratio)
O Pressure Limit
O Positive End Expiratory Pressure (PEEP)
O Pressure ventilasi
O Peak Airway Pressure
O Sensitifitas pemicu (trigger sensitivity)
O Ventilator alarms
O Humidifikasi
Efek Penggunaan Ventilator
O Komplikasi yang terkait dengan airway: edema laring, trauma mukosa trakea,
kontaminasi saluran napas bawah, hilangnya fungsi kelembaban pada saluran
napas atas.
O Komplikasi pada paru: ventilator-induced lung injury, barotrauma, toksisitas
oksigen, atelektasis, pneumonia nosokomial, inflamasi.
O Komplikasi pada kardiovaskular: berkurangnya venous return, berkurangya
cardiac output, hipotensi.
O Komplikasi pada gastrointestinal dan nutrisi: perdarahan gastrointestinal,
malnutrisi.
O Komplikasi pada neuromuskular: peningkatan tekanan intrakranial.
O Komplikasi pada keseimbangan asam basa: asidosis respiratorik, alkalosis
respiratorik.
Weaning/Penyapihan
Secepat mungkin pasien dengan ventilasi mekanik
direncanakan penyapihan dari ventilator. Proses
untuk mencapai hal ini adalah :
O Koreksi penyebab gagal napas
O Pencegahan komplikasi
O Mempertahankan fungsi fisiologi dan psikologi
Control

Assisted Control

PSIMV

PSV

ASV

CPAP
Kriteria kesiapan penyapihan
O Bangun dan sadar
O Hemodinamik stabil, resusitasi adekuat, tidak membutuhkan support vasoaktif
O Analisa gas darah (AGD) dalam batas normal
O Positive End Expiratory Pressure (PEEP) ≤5cmH2O
O Frekuensi napas < 25x/menit
O Tidal volume (Vt ) 5 ml/kgBB
O Minute volume (VE) 5-10 L/menit
O VC > 10-15 ml/kg
O NIF >-20 cmH2O (indikasi pasien mampu napas dalam dan batuk)
O Rontgen thorax terakhir perbaikan
O Elektrolit dalam batas normal
O Hematokrit >25%
O Temperature >36OCdan < 38OC
O Management nyeri/ansietas dan agitasi adekuat
O Adekuat sedasi/analgetik
O Tidak ada residu dari obat neuromuscular blockade
Ventilator Bundle
• Tinggikan kepala tempat tidur antara 30o-45o
• Lakukan interupsi pemberian sedasi setiap hari dan
kaji kesiapan pasien untuk ekstubasi.
• Peptic ulcer disease (PUD) profilaksis
• Venous thromboembolism (VTE) profilaksis (bila
tidak ada kontraindikasi)
• Oral hygiene dengan menggunakan chlorhexidine

Anda mungkin juga menyukai