Anda di halaman 1dari 15

Case Report

Endodontic Surgery : Is it an Obsolete


Clinical Procedure?

Oleh :
Nor Azizatur R.
Dini NovitaP.

Pembimbing :
Drg. M. Y. Ichrom N., Sp. KG.
Kasus 3
• Seorang pasien wanita berusia 28 tahun
dilaporkan dengan keluhan utama mahkota gigi
yang tanggal dan terdapat rasa sakit pada bagian
kanan atas giginya (11). Dari anamnesa, gigi
tersebut pernah dilakukan perawatan saluran
akar 6 bulan yg lalu tetapi dihentikan oleh pasien.
• Pemeriksaan klinis : perkusi gigi 11 (+),
kedalaman poket normal, Kfile #25 ditempatkan
pada orifice.
• Pemeriksaan Ro : K file perfor di 1/3 apikal akar.
(Pict.3A)
Treatment Plan :
“Surgical management of perforation”
• Saluran akar dibersihkan ulang dengan
menggunakan normal saline dan 2% klorhexidine.
• Gigi sementara di restorasi dengan menggunakan
intermediate restorative material (IRM).
• Persetujuan tindakan bedah kepada pasien
dengan menggunakan teknik full-thickness
mucoperiosteal flap dengan anestesi lokal (2%
lignocaine hydrochloride with adrenaline
1:80.000).
• Bahan obturasi yang diaplikasikan adalah
gutta percha dan mineral trioxide aggregate
(MTA). (Pict. 3C)
• Flap diposisikan ulang dan dijahit.
• Paisen dipanggil kembali setelah satu bulan
untuk dikontrol.
Kasus 4
• Seorang pasien pria berusia 25 tahun dilaporkan
dengan keluhan utama gigi depan atas patah dan
berubah warna. Dari anamnesa, gigi tersebut
pernah mengalami trauma 3 tahun yg lalu.
• Pemeriksaan klinis : Perkusi (+), Palpasi (+), pulp
test (-)
• Pemeriksaan Ro : radiolusen di periapikal gigi 21,
dan terdapat gambaran radiolusen di daerah
mesial koronal sampai apikal akar yang diduga
resorption external. (Pict. 4B)
Treatment plan :
“ Surgical endodontics “
• Inform consent
• Anastesi lokal
• Menggunakan teknik full-thickness mucoperiosteal
flap untuk gigi 11,21,22.
• Defect osseous direseksi dengan menggunakan
slow-speed bone cutting bur no 703
• Tempat yang resorpsi tadi kemudian diperbaiki
dengan menggunakan IRM.
• Flap diposisikan ulang dan dijahit.
• Rontgen post operative (Pict. 4D)
Discussion
• Tujuan utama dari perawatan endodontik
adalah untuk membersihkan seluruh
mikroorganisme di dalam saluran akar.
• Pul ikam sambung lah sampai ke kasus 2 aku
menulis pembahasan kasus 3 lawan 4
• Dalam kasus 3, terjadi perforasi iatrogenik pada gigi 11 ,
karena ketidakmampuan akses maka dipilihlah
perawatan bedah.
• Pilihan material untuk root perforations harus:
 Biokompatibel
 Nontoxic
 Tidak mudah larut
 Mampu mendorong regenerasi jaringan periradikuler
• Mineral trioxide agregat direkomendasikan sebagai
bahan perbaikan untuk perforasi.
• Oleh karena itu, dalam kasus ini, perforasi ini
diselesaikan dengan MTA.
• Dalam kasus 4 terdapat defect resoptive di mesial
koronal sampai sepertiga akar pada gigi 11, dalam
hal ini, ruang saluran akar tetap terinfeksi dan
menyebabkan resorpsi di sepanjang permukaan
luar akar.
• Oleh karena itu, perawatan bedah dipilih karena
• memungkinkan untuk penghapusan secara
menyeluruh jaringan dan tempat yang terinfeksi
dan penempatan material restorative.
• Makaciiiihhhhh shayyyyy
• Any question ?
Question :
• Apa itu bahan IMR?
• Jelaskan teknik full thickness mucoperiosteal
flap
• Kelebihan dan kekurangan bahan MTA ?
• Faktor apa saja yang menyebabkan external
resorpsi?

Anda mungkin juga menyukai