Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Pulpitis Irreversible Simptomatik Dengan Single Visit

Endodontic Pada Gigi Molar Mandibula Pertama : Laporan Kasus


Sally Salsalina K*, Dennis **
*
Resident Progam Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan
**
Pengajar Progam Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Email : sallysalsalina@gmail.com

Abstrak

Karakteristik dari pulpitis irreversible simptomatik adalah rasa nyeri akut spontan dan terus menerus
yang sulit dikontrol sehingga pasien membutuhkan penanganan darurat endodontik. Keberhasilan
perawatan endodontik tergantung pada lokalisasi orifisi, preparasi kemomekanis, debridement,
shaping, desinfeksi dan obturasi tiga dimensi dari saluran akar. Tujuan dari perawatan kedaruratan
endodontik adalah untuk mengurangi rasa nyeri pasien dan merawat saluran akar yang telah
terkontaminasi oleh mikroba. Prosedur perawatan dimulai dengan anastesi lokal kemudian shaping
dan cleaning yang merupakan bagian perawatan saluran akar. Selama beberapa tahun terakhir, single
visit endodontik meningkat dengan berkembangnya alat- alat di bidang kedokteran gigi. Single visit
endodontik memberi keuntungan untuk pasien dengan kunjungan yang hanya satu kali dan bagi dokter
gigi memperkecil resiko rekontaminasi bakteri. Laporan kasus ini memaparkan kasus pulpitis
irreversible simptomatik pada gigi molar pertama rahang bawah yang dirujuk ke Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Universitas Sumatera Utara, yang dirawat dengan single visit endodontik. Hasil perawatan
menunjukkan single visit endodontik dapat merupakan pemilihan perawatan kasus kedaruratan yang
efektif untuk gigi pulpitis irreversible simptomatik.

Kata kunci : darurat, endodontik, single visit, pulpitis irreversible, simptomatik.

PENDAHULUAN

Alasan utama pasien mencari perawatan gigi darurat adalah rasa sakit dari gigi yang
didiagnosis dengan gejala pulpitis ireversibel simtomatik, yang ditandai dengan sensitivitas yang
berkepanjangan terhadap dingin atau panas dan lebih banyak dialami pada gigi posterior. Perawatan
darurat pilihan dalam kasus-kasus seperti itu adalah untuk relief the pain dengan menghilangkan
jaringan pulpa yang terinflamasi dan membersihkan saluran akar. 1

Keberhasilan perawatan endodontik tergantung pada lokalisasi orifisi, preparasi kemomekanis,


debridement, shaping, desinfeksi dan obturasi tiga dimensi dari saluran akar. Multiple visit endodontik
merupakan norma yang telah ada dalam bidang endodontik, akan tetapi memiliki kelemahan tertentu
seperti terjadinya kontaminasi antar kunjungan perawatan yang disebabkan oleh kebocoran atau
kehilangan tumpatan sementara, waktu perawatan yang lama sehingga menyebabkan kelelahan
pasien dan operator, ketidakmampuan untuk memberikan restorasi estetik pada kasus mahkota yang
rusak secara traumatis dan pengobatan yang dihentikan dapat menyebabkan kegagalan. 2

Faktor- faktor ini menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dalam terapi endodontik yaitu
dari multiple visit menjadi single visit endodontik yang merupakan perawatan konservatif non-bedah
yang terdiri dari preparasi kemo-mekanis lengkap dan obturasi sistem saluran akar dalam satu
kunjungan. 3 Tujuan perawatan single visit endodontik adalah untuk mencegah perluasan penyakit dari
pulpa ke jaringan periapikal atau apabila hal tersebut sudah terjadi, bertujuan untuk mengembalikan
jaringan periapikal ke keadaan normal. Perawatan single visit endodontik dapat dilakukan bila didukung
oleh kemampuan dan pengetahuan operator, seleksi kasus dengan diagnosis yang tepat serta
didukung oleh prosedur kerja secara asepsis.
Selama beberapa tahun terakhir, single visit endodontik meningkat dengan berkembangnya
alat- alat di bidang kedokteran gigi. Single visit endodontik memberi keuntungan untuk pasien dengan
kunjungan yang hanya satu kali dan bagi dokter gigi memperkecil resiko rekontaminasi bakteri.
Laporan kasus ini bertujuan untuk memaparkan kasus pulpitis irreversible simptomatik pada gigi molar
kiri rahang bawah dengan perawatan single visit endodontik.

LAPORAN KASUS

Pasien wanita berumur 36 tahun datang ke RSGMP USU dengan keluhan gigi kiri bawah
belakang berdenyut sejak 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan obyektif ditemukan gigi 36 karies kelas
II pada bagian mesial, adanya sisa makanan, vitalitas positif, perkusi dan palpasi negatif. Pada
pemeriksaan radiografis terlihat karies sudah mengenai pulpa. Diagnosis yang ditegakkan adalah
pulpitis irreversible simptomatik. Rencana perawatan yang ditentukan adalah perawatan single visit
endodontik dengan restorasi direk onlay komposit. Pasien menyetujui perawatan dan menandatangani
informed consent.

Gambar 1. Preoperative klinis Gambar 2. Preoperative radiografi

Tahapan prosedur yang dilakukan adalah :

1) Anastesi intraligamen
2) Rewalling pada bagian mesial dengan sectional matriks (Palodent, Denstply)
3) Isolasi daerah kerja dengan rubber dam
4) Dilakukan pembukaan akses kavitas menggunakan Endoaccess bur (Dentsply) dan
pembukaan atap ruang pulpa dengan bur Diamendo (Dentsply).
5) Selanjutnya dilakukan eksplorasi dan negosiasi saluran akar menggunakan K-File #10 (Sybron
Endo)
6) Saluran akar diirigasi menggunakan NaOCL 2,5% dan keringkan dengan paper point steril.
Kemudian dilakukan pengukuran panjang kerja menggunakan apexlocator dan konfirmasi
dengan foto radiografis.
7) Initial Apikal File dengan file #10,16mm , konfirmasi dengan rontgen foto
Gambar 3 . Initial Apical File

8) Preparasi kemomekanis tehnik crown down dengan file rotary Reciproc (VDW) single file.
Irigasi dengan NaOCl 2,5 % dan EDTA 17%, kemudian final flush dengan saline.

Gambar 4. Preparasi kemomekanis

9) Keringkan saluran akar dengan paperpoint steril


10) Master Apical Cone dengan gutta percha, konfirmasi dengan rontgen foto

Gambar 5. Master Apical Cone Gambar 6. Radiografis MAC

11) Obturasi saluran akar dengan tehnik lateral condensation.

Gambar 9. Obturasi Gambar 10. Radiografis obturasi

12) Lining kamar pulpa dengan RMGIC


13) Kemudian tutup dengan tumpatan sementara (Caviton)
14) Pada kunjungan berikutnya, satu minggu kemudian dilakukan pemeriksaan kembali dan tidak
ada keluhan, kemudian restorasi direk only komposit (Tokuyama Palfifique).
Gambar 11. Direk onlay komposit

15) Cek oklusi dengan articulating paper


16) Polishing tumpatan dengan bur polishing (Soflex)

PEMBAHASAN

Perawatan single visit endodontik diindikasikan sebagai berikut : 4,5

1) Pulpa terbuka karena trauma iatrogenik tanpa lesi periapikal


2) Pulpitis irreversibel tanpa lesi periapikal
3) Gigi nekrosis tanpa gejala-gejala klinis dan lesi periapikal
4) Gigi nekrosis dengan abses periapikal disertai fistula
5) Bentuk saluran akar normal, saluran akar tunggal.

Keuntungan perawatan saluran akar satu kunjungan antara lain untuk memperkecil resiko
kontaminasi mikroorganisme dalam saluran akar, menghemat waktu untuk perawatan, tidak diperlukan
medikasi intrakanal dan tumpatan sementara. Perawatan saluran akar satu kunjungan menghemat
6
waktu perawatan tanpa mengurangi kualitas dari perawatan.

Kontraindikasi single visit endodontik :5


1) Pasien mengalami nyeri pada perkusi yang disebabkan periodontitis apikal akut
2) Gigi dengan anomali anatomi misalnya. kalsifikasi dan curved kanal.
3) Penderita alergi.
4) Kasus abses alveolar akut dengan adanya pus keluar
5) Pasien yang tidak dapat menjaga mulut tetap terbuka untuk jangka waktu lama untuk misalnya
adanya gangguan TMJ.
6) Gigi dengan akses terbatas.
7) Gigi non vital simptomatik dan tidak ada saluran sinus.
8) Gigi non vital tanpa gejala dengan patologi periapikal dan tidak ada saluran sinus.
9) Untuk sebagian besar kasus retreatment.

Kontrol rasa sakit

Ini menenangkan pasien dan menghemat waktu. Lebih disukai menggunakan agen anestesi
lokal yang bekerja lama seperti bupivacaine atau etidocaine. Ini juga membantu untuk mengontrol rasa
sakit pasca operasi dibandingkan dengan anestesi lokal aksi pendek signifikan lebih sedikit mengalami
nyeri pasca operasi dan juga digunakan lebih sedikit analgesik. 2 Untuk tingkat keberhasilan anestesi
yang lebih baik seperti lignocaine. Pariorokh telah menyatakan pada tahun 2012 bahwa pasien yang
menerima bupivacaine sebagai agen anestesi pada molar mandibula untuk perawatan single visit
endodontik pada pulpitis ireversibel dibandingkan dengan mereka yang menggunakan lidokain sebagai
anestesi lokal secara, penggunaan articane 4% dapat dimasukkan dibandingkan dengan penggunaan
lignokain tradisional seperti yang diamati oleh Roberston.7

Terkadang anestesi tambahan diindikasikan bersama dengan injeksi standar . 2 Ini termasuk:
1) Anastesi intra-pulpa
2) Anastesi intra-osseous
3) Anastesi ligamen periodontal

Perawatan saluran akar satu kunjungan dapat dilakukan bila didukung oleh kemampuan dan
pengetahuan operator, diagnosis kasus yang terpilih dan tepat serta ditunjang prosedur kerja secara
asepsis. Tingkat penyembuhan kasus single visit dan multiple visit endodontik, tinjauan sistematis
menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam efektivitas perawatan saluran akar dan
keberhasilan secara radiologis antara single visit dan multiple visit endodontik. Tinjauan sistematis yang
lebih baru juga menemukan bahwa tingkat penyembuhan perawatan saluran akar dengan single visit
dan multiple visit endodontik adalah serupa untuk gigi yang terinfeksi.4,8

Jenis restorasi yang dapat digunakan tergantung jaringan keras gigi yang tersisa. Restorasi pada
gigi pasca PSA dapat menggunakan restorasi direk menggunakan bahan resin komposit, maupun
restorasi secara indirek menggunakan bahan logam atau porselen. Restorasi yang ideal harus dapat
melindungi permukaan oklusal dan menggantikan tonjol-tonjol yang hilang agar dapat secara optimal
melindungi struktur mahkota gigi dan menambah kekuatan.8 Pada kasus ini jaringan keras gigi yang
tersisa masih cukup banyak sehingga masih dapat dilakukan restorasi direk menggunakan bahan resin
komposit dengan prinsip preparasi onlay secara direk.

KESIMPULAN
Perawatan single visit endodontik dengan multiple visit endodontik telah menjadi bahan perdebatan
lama sehingga sebagai dokter gigi dihadapkan dengan pilihan perawatan mana yang harus diberikan
kepada pasien, masalah utama yang harus dipertimbangkan adalah pemilihan kasus, efektivitas
perawatan, komplikasi, biaya dan kepuasan pasien serta operator.

DAFTAR PUSTAKA

1. Alobaid ASN dan Amal A. Effect of Calcium Hydroxide on Post-Endodontic Pain in Female
Patients with Symptomatic Irreversible Pulpitis: A Randomized Clinical Trial. Ann Med Health
Sci Res. 2018;8:383-386
2. Parirokh M, Yose MH, Nakhaee N, Manochehrifar H, Abbott PV, Reza Forghani F. Effect of
Bupivacaine on Postoperative Pain for Inferior Alveolar Nerve Block Anesthesia after Single-
visit Root Canal Treatment in Teeth with Irreversible Pulpitis. J Endod. 2012; 38: 1035-1039.
3. Ahmed F, Thosar N, Baliga MS and Rathi N. Single Visit Endodontic Therapy: A Review. Austin
J Dent. 2016; 3(2): 1035.
4. Setzer. F. Case Selection and Treatment Planning. Dalam: Rosenberg PA, Malek M, editors.
Cohen’s Pathway of the Pulp. 11th ed. Elsevier : St. Louis.; 2016. Chapter 03 : p. 82.

5. Garg N, Garg A. Text book of Endodontics, Chapter 19: Single visit endodontics, 2nd edition.
Jaypee. 2007; 301-303. 


6. Triharsa S, Mulyawati E. Perawatan Saluran Akar Satu Kunjungan Pada Pulpa Nekrosis
Disertai Restorasi Mahkota Jaket Porselin Fusi Metal
 dengan Pasak Fiber Reinforced
Composit (Kasus Gigi Insisivus Sentralis Kanan Maksila). Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 71-77

7. Robertson D, Nusstein J, Reader A, Beck M, McCartney M. The anesthetic efficacy of articaine


in buccal infiltration of mandibular posterior teeth. J Am Dent Assoc. 2007; 138: 1104-1112.
8. Raharjo G dan Santosa P. Perawatan Saluran Akar Satu Kunjungan disertai Restorasi Resin
Komposit dengan Pasak Parallel Self-Threading Gigi Molar Kedua Kanan Mandibula Pulpitis
Ireversibel . MKGK. Juni 2015; 1(1): 63-70

Anda mungkin juga menyukai