ROKOK ELEKTRIK
Pembimbing: dr. Listiana Masyita Dewi, M. Sc
Disusun oleh :
Alban Ramadhan, S.Ked
Dista Eka Faulam Putri, S.Ked
Leny Widio Wati, S.Ked
Vega Ramadhani Wiguna, S.Ked
Yasinta Nurul Azizah, S.Ked
Shipkotun Windayani, S.Ked
Sandy Murtiningtyas, S.Ked
Karina Aisyah S, S.Ked
Angka
kematian
tinggi
Pendahuluan
Perokok aktif
Prevalensi
Rusia; 258
Indonesia; 260
Jepang; 328
China; 1643
AS; 451
Prevalensi
RISKESDAS 2013
Perokok Usia >15 tahun mengalami peningkatan
dari 2007-2013
Pendahuluan
Seperti nasib naas terjadi pada Andrew Hall yang berasal dari
Idaho, Amerika Serikat karena saat Andrew menikmati rokok
vape (e-rokok) di kamar mandinya, tiba-tiba saja rokok vape
tersebut meledak dan membuatnya harus merelakan tujuh buah
giginya rontok, mengalami luka bakar serius pada wajah dan
leher sehingga harus segera dilarikan ke rumah sakit, dan
beberapa benda di kamar mandi layaknya wastafel hingga
dinding keramik juga ikut hancur.
Selain masalah percikan api, keamanan rokok elektrik juga tidak
terjamin dilihat dari kandungannya. E-Cigarrete memiliki
kandungan toksin dalam jumlah banyak yang sebetulnya isi
keseluruhan dari rokok ini adalah zat nikotin yang bervariasi,
yaitu nikotin pelarut, propilen glikol, dietilen glikol, dan gliseren
yang apabila dipanaskan akan menghasilkan nitrotisme.
Seperti yang kita tau larutan nitrotisme ini nantinya akan menjadi
penyebab munculnya penyakit kanker.