0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi krim, termasuk definisi krim sebagai sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60%, dua tipe krim (minyak dalam air dan air dalam minyak), sifat dasar krim ideal, kelebihan dan kekurangan krim, contoh formulasi krim, dan evaluasi krim meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya serap, daya sebar, dan viskositas.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi krim, termasuk definisi krim sebagai sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60%, dua tipe krim (minyak dalam air dan air dalam minyak), sifat dasar krim ideal, kelebihan dan kekurangan krim, contoh formulasi krim, dan evaluasi krim meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya serap, daya sebar, dan viskositas.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi krim, termasuk definisi krim sebagai sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60%, dua tipe krim (minyak dalam air dan air dalam minyak), sifat dasar krim ideal, kelebihan dan kekurangan krim, contoh formulasi krim, dan evaluasi krim meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya serap, daya sebar, dan viskositas.
Dany Fauzan (201651338) M.Cakra Sanjaya (201451122) M.Iqbal (201651317) Rizky Dwi Kuswanto (201651337) Rizki Ravanelli (201651349) Definisi Krim krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dandimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe Krim Ada dua tipe krim, yaitu :
1. Tipe minyak dalam air (M/A)
Tipe krim M/A merupakan krim yang fase luarnya
air, jadi mudah dicuci dengan air atau tidak lengket atau meninggalkan noda pada pakaian. Contoh: vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak. Vanishing cream sebagai pelembab (moisturizing) meninggalkan lapisan berminyak/film pada kulit. 2. Tipe air dalam minyak (A/M)
Tipe krim A/M merupakan krim dengan fase
luarnya minyak, tidak mudah dicuci dengan meninggalkan noda atau lengket pada pakaian serta tidak mudah mengering Contoh : cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih, berwarna putih dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung mineral oil dalam jumlah besar. Sifat dasar krim yang ideal 1. Tercampur dengan baik dengan bahan obat 2. Stabil dalam penyimpanan. 3. Mudah dicuci dengan air. 4. Mudah melepaskan bahan obat 5. Mudah diformulasikan 6. Reaksi netral 7. Tidak merangsang kulit. 8. Didalam sediaan secara fisik cukup halus dan kental Kelebihan sediaan krim Mudah menyebar rata. Praktis. Lebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan air terutama tipe M/A (minyak dalam air). Cara kerja langsung pada jaringan setempat. Tidak lengket, terutama pada tipe M/A (minyak dalam air). Bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun, sehingga pengaruh absorpsi biasanya tidak diketahui pasien. Aman digunakan dewasa maupun anak–anak. Memberikan rasa dingin, terutama pada tipe A/M (air dalam minyak). Bisa digunakan untuk mencegah lecet pada lipatan kulit terutama pada bayi, pada faseA/M (air dalam minyak) karena kadar lemaknya cukup tinggi Bisa digunakan untuk kosmetik, misalnya mascara, krim mata, krim kuku, dan deodorant. Bisa meningkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit, tetapi tidak menyebabkan kulit berminyak. Kekurangan sediaan krim Mudah kering dan mudah rusak Susah dalam pembuatannya, karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas. Mudah lengket, terutama tipe A/M (air dalam minyak). Mudah pecah, disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas. Pembuatannya harus secara aseptik. Formulasi Clotrimazole 2% Dexamethasone 0.8% Asam stearate 14,5% TEA 1.5% Lanolin 3% Parafin 25% Nipagin 0,1% Parfum 0,1% Aquadest 53% Alat Cawan porselen Spatel logam Penjepit kayu Mortir dan stamper Gelas ukur Waterbath Batang pengaduk Stopwatch Alat evaluasi sedian Pembuatan 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Timbang semua bahan-bahan. 3. Panaskan air di wather bath. 4. Asam stearat, TEA, Lanolin, Parafin dilebur di atas wather bath pada suhu 700C ad mencair, masukan kedalam lumpang panas tambahkan aqua destilata gerus ad basis cream(massa 1) 5. Clotrimazole gerus halus tambahkan sebagian massa 1 gerus halus (massa 2) 6. Dexamethasone gerus halus tambahkan sebagian massa 1 gerus halus (massa 3) 7. Campurkan massa 2 dan massa 3 ke dalam montir gerus ad halus tambahkan massa1 geus ad homogen 8. Lakukan evaluasi krim (homogenitas, penampilan, stabilitas, dan uji pengolesan pada kulit) Evaluasi sediaan krim 1. Uji organoleptik Pemeriksaan organoleptis krim dilakukan untuk mengamati stabilitas fisik sediaan dengan melihat perubahan bentuk, warna dan bau yang mungkin terjadi selama penyimpanan. Diamati bentuk krim, warna dan bau krim.
2.Uji homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat dan
mengetahui tercampurnya bahan-bahan sediaan krim.
Diambil 1 gram krim pada bagian atas, tengah, dan bawah kemudian dioleskan pada sekeping kaca transparan. Diamati jika terjadi pemisahan fase. 3. Uji pH Uji pH bertujuan mengetahuI keamanan sediaan krim saat digunakan sehingga tidak mengiritasi kulit. Ditimbang sebanyak 1 gram ekstrak krim dan diencerkan dengan 10 ml aquades. Kemudian gunakan pH-meter yang bagian sensornya dan dibaca pH pada bagian monitor.
4. Uji daya serap
Uji daya serap untuk mengetahui kemampuan krim dalam menyerap air. Ditimbang krim, kemudian ditetesi air sambil diaduk atau dikocok. Penetesan air pada krim dlakukan sampai tidak dapat menyerap air lagi atau krim memisah dengan air. Kemudian dihitung jumlah air yang dibutuhkan hinggga krim memisah. 5. Uji daya sebar Uji daya sebar untuk mengetahui kelunakkan sediaan krim saat dioleskan kekulit. Dengan cara sejumlah zat tertentu di letakkan di atas kaca yang berskala. Kemudian bagian atasnya di beri kaca yang sama, dan di tingkatkan bebanya, dan di beri rentang waktu 1 – 2 menit. Kemudian diameter penyebaran diukur pada setiap penambahan beban, saat sediaan berhenti menyebar ( dengan waktu tertentu secara teratur ).
6. Pengukuran Viskositas Pemeriksaan viskositas untuk memastikan tingkat kekentalan sediaan krim yang sesuai untuk penggunaan topikal. Viskositas sediaan krim diukur menggunakan Viskosimeter Brook Field LV. Sediaan sebanyak 25 gram dimasukkan kedalam cup, kemudian dipasang spindel ukuran 4 dan rotor dijalankan dengan kecepatan 60 rpm. THANK YOU