Anda di halaman 1dari 35

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

JALAN DAN JEMBATAN


MODUL MENGGAMBAR KONTRUKSI
A. DASAR-DASAR KONSTRUKSI
JALAN DAN JEMBATAN
Konstruksi jalan dan jembatan merupakan salah satu dari kegiatan proyek konstruksi dalam membangun
sarana maupun prasarana, . Secara umum, proyek konstruksi dibagi atas :

1. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (residential Construction),


2. Konstruksi bangunan gedung (building construction),
3. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (heavy engineering construction): gedung, jalan, jembatan, bangunan air.
4. Konstruksi Bangunan Industri (industrial construction)
KONTRUKSI
JALAN

Jalan raya ialah jalur-jalur diatas permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan
ukuran, konstruksi dan bentuk tertentu sehingga dapat dipakai sebagai jalur lalulintas orang,
hewan dan kendaraan.
Kontruksi Jalan
01 Jenis Perkerasan Jalan

02 Drainase Jalan

03 Bangunan Pelengkap Jalan

04 Bahan Jalan

05 Pondasi
Perkerasan
Jenis Lentur
Perkerasan Konstruksi perkerasan lentur yang
paling banyak dilaksanakan
Jalan adalah lapen dan laston. Bagian-
bagian perkerasan lentur adalah
sebagai berikut:

Lapis pondasi bawah (LPB, sub


base course).

Lapis pondasi atas (LPA, base


course).

Lapis permukaan (binder course


dan surface course).
Perkerasan
Jenis Kaku
Perkerasan Konstruksi perkerasan kaku
menggunakan Portland cement (PC)
sebagai bahan pengikat. Perkerasan
Jalan kaku umumnya tidak menggunakan
lapis pondasi atas. Ada lima jenis
perkerasan kaku antara lain:

1. Perkerasan beton semen bersambung


tanpa tulangan.
2. Perkerasan beton semen bersambung
dengan tulangan.
3. Perkerasan beton semen menerus dengan
tulangan.
4. Perkerasan beton semen dengan tulangan
serat baja.
5. Perkerasan beton semen pratekan
Drainase merupakan bagian yang penting
dari konstruksi jalan, kerusakan jalan
sering disebabkan secara langsung
maupun tidak langsung oleh sistem
Drainase drainase jalan. Drainase permukaan
adalah sistem drainase yang dibuat untuk
mengendalikan air permukaan akibat hujan.
Jalan Tujuan dari sistem drainase ini untuk
memelihara agar jalan tidak tergenang air
hujan dalam waktu cukup lama, tetapi
harus segera dibuang melalui sarana
drainase jalan.

Saluran Samping

Saluran Penangkap

Gorong-gorong Sungai
Bangunan pelengkap jalan raya bukan
hanya sekedar pelengkap akan tetapi
merupakan bagian penting yang harus
diadakan untuk pengaman konstruksi jalan
Bangunan itu sendiri dan petunjuk bagi pengguna
jalan agar unsur kenyamanan, keamanan
dan keselamatan dapat terpenuhi.
Pelengkap
Bangunan pelengkap jalan dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Jalan
Bangunan Drainase Jalan
Bangunan Penguat Tebing
Bangunan untuk keamanan lalu lintas,
rambu dan marka jalan.

Bangunan Penguat Tebing terdiri dari:

Perkuatan lereng,
Stabilisasi timbunan
Tembok penahan.
Bahan hanya boleh digunakan apabila
telah dilakukan pengujian dan memenuhi
persyaratan. Sebelum memulai pekerjaan,
terlebih dahulu harus disiapkan persediaan
Bahan Jalan bahan dalam jumlah yang cukup untuk
menjamin kesinambungan pekerjaan.
Untuk menjamin keseragaman campuran
sebaiknya menggunakan bahan dari
sumber yang tetap.

Bahan utama perkerasan jalan terdiri dari;

1) Agregat kasar,
2) Agregat halus,
3) Bahan pengisi, dan
4) Aspal sebagai bahan pengikat.
Pondasi adalah suatu bagian dari
konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan
beban yang disalurkan dari struktur atas ke
tanah dasar pondasi yang cukup kuat
Pondasi menahannya tanpa terjadinya differential
settlement pada sistem strukturnya. Untuk
memilih tipe pondasi yang memadai, perlu
Jalan diperhatikan apakah pondasi itu cocok
untuk berbagai keadaan di lapangan dan
apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai
dengan jadwal kerjanya.

Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan


dalam pemilihan tipe pondasi:

1.Keadaan tanah pondasi


2.Batasan-batasan akibat konstruksi di
atasnya (upper structure)
3.Keadaan daerah sekitar lokasi
4.Waktu dan biaya pekerjaan
5.Kokoh, kaku dan kuat
KELENGKAPAN GAMBAR KONSTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN
Gambar Konstruksi Jalan

Daftar Gambar Daftar Singkatan


Halaman Sampul Daftar Situasi
dan Simbol
Daftar gambar ini perlu disediakan Pada gambar situasi
Terdiri dari pemilik, hampir sama dengan lembar gambar khusus ini mengkaitkan letak
nama proyek dan daftar isi pada buku. yang mencantumkan proyek yang akan
konsultan proyek Pada lembar ini arti dari simbol, kode dibangun terhadap
tersebut dimuat daftar judul maupun istilah yang daerah sekitarnya
gambar secara ber- digunakan dalam
urutan. gambar
KELENGKAPAN GAMBAR KONSTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN
Gambar Konstruksi Jalan

Denah Potongan Potongan Denah Perencanaan


Perencanaan Jalan Memanjang Melintang Jalan Drainase
Pada gambar Potongan melintang Dari gambar denah drainase
Panjang suatu proyek
potongan memanjang digambar untuk jarak dapat diketahui antara lain:
jalan biasanya sampai
disamping gambar tertentu dari letak saluran air terhadap
ratusan meter atau
titik-titik station juga penampang jalan, badan jalan, arah pengaliran
beberapa kilometer.
disajikan ketinggian biasanya diambil air, model konstruksi saluran
(peil/level) dari potongan pada setiap terbuka maupun saluran
permukaan tanah station. tertutup.
KELENGKAPAN GAMBAR KONSTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN
Gambar Konstruksi Jalan

Potongan Memanjang Gambar Detal Gambar Perencanaan Traffic


Saluran Engineering
Pada potongan memanjang ini Pada gambar potongan dilengkapi Gambar perencanaan traffic
disamping letak titik-titik station ukuran-ukuran dengan jelas dan engineering memuat antara lain:
juga dicantumkan ketinggian lengkap disamping keterangan- perencanaan rambu lalu-lintas, marka
permukaan tanah dan dasar keterangan gambar. jalan, penerangan jalan, pengaturan
saluran yang direncanakan. traffic light, dll.
GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
Gambar rencana akhir minimal harus terdiri sebagai berikut ini jika tidak ditentukan lain:

1) Sampul luar (cover) dan sampul dalam.


2) Daftar isi.
3) Peta lokasi proyek.
4) Peta lokasi sumber bahan material (quarry)
5) Daftar simbol dan singkatan.
6) Daftar bangunan pelengkap
7) Daftar rangkuman volume pekerjaan.
8) Alinyemen Horizontal (plan)
9) Alinyemen Vertikal (profile)
10) Potongan Melintang (Cross Section)
11) Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross Section)
12) Gambar standar yang mencakup antara lain gambar bangunan pelengkap
13) Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas jembatan
14) Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan
Perkerasan
GAMBAR lentur
KONTRUKSI a. Tanah Dasar
a. Perubahan bentuk tetap
JALAN b. Mengembang dan menyusut
c. Daya dukung tanah tidak merata
b. Lapis Pondasi Bawah
a. Menyebarkan beban roda
b. Penghemat biaya kontruksi
c. Mencegah tanah dasar masuk ke
dalam lapis pondasi
c. Lapis Pondasi
a. Penahan beban roda
b. Perletakan lapis permukaan
d. Lapis Permukaan
a. Menahan beban roda
b. Lapisan rapat air
c. Sebagai lapisan aus
Perkerasan
GAMBAR kaku
KONTRUKSI a. Tanah Dasar
a. Perubahan bentuk tetap
JALAN b. Mengembang dan menyusut
c. Daya dukung tanah tidak merata
b. Lapis Pondasi Bawah
a. Menyebarkan beban roda
b. Penghemat biaya kontruksi
c. Mencegah tanah dasar masuk ke
dalam lapis pondasi
c. Beton semen
a. Penahan beban roda
b. Memperkuat tarik lentur
menghindari retakan pada jalan
Gambar Profil
GAMBAR Melintang Jalan
KONTRUKSI 1) Bentuk penampang melintang dan
besarnya prosentase kemiringan melintang
JALAN sampai pada batas ruang milik jalan
(Rumija).
2) Lokasi penampang melintang.
3) Sumbu jalan.
4) Bagian-bagian jalan dan ukurannya.
5) Bangunan pelengkap jalan yang tepat
terletak pada irisan tersebut.
6) Bangunan pengaman jalan yang tepat
terletak pada irisan tersebut.
7) Bangunan utilitas dan bangunan lainnya
yang tepat terletak pada irisan tersebut.
8) Batas ruang milik jalan.
GAMBAR Skala
PROFIL
1) Skala mendatar 1:100
MELINTANG 2) Skala vertikal 1:50

JALAN
GAMBAR Jarak
Penggambaran
PROFIL
a) Setiap jarak 25 meter pada tikungan spiral
MELINTANG circle spiral (SCS); spiral spiral (SS).
b) Setiap jarak 50 meter pada tikungan
JALAN tangent spiral (TS)
c) Setiap jarak 100 meter pada jalan lurus
dan datar.
d) Setiap jarak 50 meter pada jalan lurus
dan naik / turun dengan prosentase ) 4%
Kontruksi Jembatan

Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transfortasi melaluisungai, danau, kali,
jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang
terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan
pembuang.
Kontruksi Jembatan
Hal yang perlu diperhatikan sebelum merancang jembatan

Berdasarkan fungsinya, jembatan Berdasarkan lokasinya, jembatan


dapat dibedakan sebagai berikut. dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Jembatan jalan raya (highway a. Jembatan di atas sungai atau


bridge), danau,
b. Jembatan di atas lembah,
b. Jembatan jalan kereta api
(railway bridge), c. Jembatan di atas jalan yang ada
(fly over),
c. Jembatan pejalan kaki atau
penyeberangan (pedestrian bridge). d. Jembatan di atas saluran
irigasi/drainase (culvert),

e. Jembatan di dermaga ( jetty).


Kontruksi Jembatan
Hal yang perlu diperhatikan sebelum merancang jembatan

Berdasarkan tipe strukturnya,


Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan
jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara
menjadi beberapa macam : lain :
a. Jembatan plat (slab bridge),
a. Jembatan kayu (log bridge), b. Jembatan plat berongga
(voided slab bridge),
b. Jembatan beton (concrete c. Jembatan gelagar (girder
bridge), bridge),
d. Jembatan rangka (truss bridge),
c. Jembatan beton prategang e. Jembatan pelengkung (arch
(prestressed concrete bridge), bridge),
f. Jembatan gantung (suspension
d. Jembatan baja (steel bridge), bridge),
g. Jembatan kabel (cable stayed
e. Jembatan komposit (compossite bridge),
bridge). h. Jembatan cantilever (cantilever
bridge).
Secara umum
struktur jembatan
terdiri dari:
Bagian-bagian Konstruksi
Jembatan terdiri dari :

Struktur atas jembatan


merupakan bagian yang
menerima beban langsung
yang meliputi berat sendiri,
beban mati, beban mati
tambahan, beban lalu-lintas
kendaraan, gaya rem, beban
pejalan kaki, dll.

Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban
lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan
pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban
tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.
Bent Tiang
Elemen
Struktur Perluasan tiang seperti yang
ditunjukkan pada Gambar
10.a. digunakan untuk slab
Jembatan dan jembatan balok-T.
Biasanya digunakan untuk
melintasi sungai bila
keberadaannya tidak
menjadi masalah.
Pier Solid
Elemen
Struktur Gambar 10.b. menunjukkan
sebuah bentuk pier solid
yang digunakan pada
Jembatan kondisi sungai berarus deras.
Biasanya digunakan untuk
bentang panjang dan dapat
didukung oleh pondasi
telapak yang lebar atau
pondasi tiang.
Bent Kolom
Elemen
Struktur Bent kolom [Gambar 10.(c)]
biasanya digunakan untuk
struktur tanah kering dan
Jembatan didukung oleh pondasi
telapak atau pondasi tiang.
Bent berkolom banyak
diperlukan untuk jembatan
yang terletak pada zona
gempa. Bent berkolom
tunggal,
Bent Kolom
Elemen
’Standar Kolom Arsitektural’
Struktur (Gambar 11). Bentuk prisma
pada kolom tipe 1 dan 1W,
Jembatan mengembang 1 arah pada
kolom tipe 2 dan 2W, dan
mengembang dua arah
untuk kolom tipe 3 dan 3W.
Abutmen
Elemen
Struktur Abutmen merupakan pendukung
akhir sebuah jembatan. Gambar
Jembatan 11 menunjukkan tipikal abutmen
yang digunakan untuk jembatan
jalan raya. Tujuh tipe abutmen
dapat dikelompokkan ke dalam
dua kategori yaitu akhiran terbuka
dan tertutup. Pemilihan tipe
abutmen tergantung pada
kebutuhan pendukung struktural,
pergerakan, drainase, kedekatan
jalan dan gempa bumi.
Sistem
Elemen Lantai
Struktur Sistem lantai jembatan biasanya
terdiri dari geladak yang ditopang
Jembatan oleh gelagar. Geladak akan
menerima langsung beban hidup.
Rangkaian balok lantai (beam dan
stringer) seperti yang terlihat pada
Gambar 13.
Geladak
Elemen
Struktur Slab geladak beton bertulang
umumnya digunakan pada
Jembatan jembatan jalan raya. Geladak
paling rawan terhadap kerusakan
akibat arus lalu lintas, yang
berlangsung terus menerus. Jalan
raya perkotaan mendapat beban
lalu lintas yang berat dan
memerlukan lebih sering
perbaikan.
Gelagar
Elemen
Struktur
Gelagar jembatan akan mendukung
Jembatan semua beban yang bekerja pada
jembatan. Bahan gelagar berupa bahan
kayu dan atau profil baja berupa kanal,
profil H atau I. Penggunaan bahan baja
akan memberikan kekuatan struktur
yang lebih baik dibandingkan bahan
kayu. Akan tetapi, bila kondisi tidak
memungkinkan dapat digunakan bahan
kayu, yang berupa balok tunggal atau
balok susun tergantung
perencanaannya.
Konstruksi
penghubung
Elemen
balok lantai
Struktur
Gelagar jembatan akan mendukung
Jembatan semua beban yang bekerja pada
jembatan. Bahan gelagar berupa bahan
kayu dan atau profil baja berupa kanal,
profil H atau I. Penggunaan bahan baja
akan memberikan kekuatan struktur
yang lebih baik dibandingkan bahan
kayu. Akan tetapi, bila kondisi tidak
memungkinkan dapat digunakan bahan
kayu, yang berupa balok tunggal atau
balok susun tergantung
perencanaannya.
Gambar
Potongan
Penampang
Jembatan rangka baja dib
agi dalam dua kelas : A da
n B, pembagian kelas ini
Metode didasarkan pada perbeda
an lebar lantai dan lebar tr
Pelaksanaan otoar.

Struktur Atas a.Kelas A


1. Lebar lantai kendaraan : 7,00 m
Jembatan 2. Trotoar : 2 x 1,00 m
3. Clearance height : 5,10 m
b.Kelas B
1. Lebar lantai kendaraan : 6,00 m
2. Trotoar : 2 x 0,50 m
3. Clearance height : 5,10 m
4. Mutu baja
5. Struktur utama : SM 490 YB
6. Struktur sekunder : SM 400 YB
7. Semua baut mutu tinggi : Grade
8.8 (kecuali untuk sandaran)
Terima Kasih
Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai