Keysha Maluku
Keysha Maluku
DI INDONESIA
Rumah adat Maluku Utara ini bukanlah tipe rumah panggung. Sehingga tiangnya
hanya digunakan untuk menopang kerangka atap rumah. Tiang ini terbuat dari batang
kayu sagu yang kemudian dihubungkan satu sama lain dengan balok penguat. Balok-
balok tersebut tidak dipaku pada tiang. Melainkan hanya direkatkan pada tiang
menggunakan pasak kayu.
Di beberapa bagian balok penguat juga digunakan sebagai tempat duduk. Sehingga
antar balok diberi susunan bambu atau kayu yang membentuk dipan. Beberapa tiang
tidak dihubungkan satu sama lain untuk membentuk jalan masuknya orang ke dalam
rumah. Sedikitnya terdapat 6 jalan masuk pada rumah ini. Yaitu dua pintu untuk jalan
masuk keluar perempuan, dua pintu laki-laki dan dua pintu untuk para tamu.
Atap rumah sasadu dibuat dari bahan yang berasal dari alam. Untuk kerangkanya
terbuat dari bambu yang diikat dengan ijuk. Sedangkan atapnya terbuat dari anyaman
daun kelapa atau daun sagu,
2. Ciri khas Rumah Sasadu
Desain dari rumah sasadu memiliki ciri khas dan filosofi yang menarik, yaitu:
Desain rumah yang terbuka menunjukkan bahwa masyarakat Sahu dan Maluku
Utara merupakan orang-orang yang terbuka. Sehingga mereka mau menerima
pendatang baru tanpa membeda-bedakan.
Di bagian rangka atap terdapat sepasang kain merah dan putih yang digantung
menunjukkan kecintaan masyarakat Maluku Utara terhadap Indonesia. Serta
lambang kerukunan antara agama Islam dan Kristen selaku dua agama mayoritas
di Maluku Utara.
Bola-bola yang dibungkus ijuk yang digantung di kerangka atap dekat kain
menyimbolkan kestabilan dan kearifan. Arahnya yang dibuat merunduk ke bawah
berlawanan dengan arah atap menjelaskan bahwa mereka tetap rendah hati
meskipun berada di puncak kejayaan.
Ujung atap bagian bawah dibuat lebih pendek dari langit-langit bertujuan agar
siapapun yang masuk harus menundukkan kepala dan membungkukkan tubuhnya.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat patuh dan hormat terhadap semua aturan
adat Suhu.
Ukiran bentuk perahu pada ujung atap melambangkan bahwa masyarakt Suhu
merupakan masyarakat bahari yang suka melaut.
Pakaian Adat Maluku
Salele/Cele
pakaian Adat Maluku yang satu ini bisa dibilang yang paling
terkenal, walaupun terlihat sederhana tetapi pakaian adat yang
satu ini sangat mudah untuk dikenakan.
Pakaian Adat Maluku yang satu ini biasanya dilengkapi oleh aksesoris
tambahan sebagai pelengkapnya, diantaranya seperti sanggul/konde
, ikat pinggang perak /pending, haspel/tusuk konde dan berbagai
macam aksesoris pelengkap lainnya. Tetapi ada yang menarik nih
sobat Borneo Channel tentang ikat pinggang pending, ini dia sedikiti
ulasannya.
Bahasa Alune, dipakai di wilayah tiga batang air yaitu; Tala, Mala dan Malewa di
wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat
Bahasa Seti dituturkan oleh; suku Seti. di Seram Utara dan Teluti Timur, merupakan
bahasa dagang di Seram Bagian Timur
Bahasa Gorom merupakan turunan dari bahasa Seti dan dipakai oleh; penduduk
beretnis atau bersuku Gorom yang berdiam di Kabupaten Seram Bagian Timur yang
menyebar sampai Kepulauan Watubela dan Maluku Tenggara
Keragaman Religi
Islam 50.61%
Kristen Protestan 41.40%
Katolik 6.76%
Hindu 0,37%
Buddha 0,02%
Khong Hu Chu 0.01%
Lain-lain 0.84%