Anda di halaman 1dari 14

BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

NATIONAL SEARCH AND RESCUE AGENCY

“MEKANISME OPERASI SAR BADAN


NASIONAL PENCARIAN DAN
PERTOLONGAN MEDAN ”

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


KONSENTRASI MANAJEMEN KEBENCANAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
20 SEPTEMBER 2018
KETENTUAN HUKUM NASIONAL

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan;
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian
dan Pertolongan;
5. Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi
Dari Luar Negeri;
6. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK.05 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Operasi SAR;

2
KETERKAITAN DG HUKUM INTERNASIONAL

Kecelakaan Penerbangan
ICAO, IAMSAR Manual, dan chicago Convention 1944

Kecelakaan Pelayaran
IMO, IAMSAR Manual, SOLAS dan UNCLOS 1982

3 3
SAR REGION

1 KANSAR ACEH 11 KANSAR JAKARTA 20 KANSAR MATARAM 29 KANSAR GORONTALO


2 KANSAR MEDAN 12 KANSAR BANDUNG 21 KANSAR KUPANG 30 KANSAR TIMIKA
3 KANSAR TANJUNG PINANG 13 KANSAR SEMARANG 22 KANSAR MANADO 31 KANSAR BIAK
4 KANSAR PEKANBARU 14 KANSAR SURABAYA 23 KANSAR PALU
32 KANSAR TERNATE
5 KANSAR PALEMBANG 15 KANSAR JOGJAKARTA 24 KANSAR MAKASSAR
33 KANSAR MANOKWARI
6 KANSAR PANGKAL PINANG 16 KANSAR DENPASAR 25 KANSAR KENDARI
34 KANSAR MERAUKE
7 KANSAR JAMBI 17 KANSAR PONTIANAK 26 KANSAR AMBON

8 KANSAR PADANG 18 KANSAR BALIKPAPAN 27 KANSAR JAYAPURA

9 KANSAR BENGKULU 19 KANSAR BANJARMASIN 28 KANSAR SORONG


4
10 KANSAR LAMPUNG
4
TUGAS DAN KEDUDUKAN BADAN NASIONAL
PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
Kedudukan
Sesuai dengan Perpres Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional
Pencarian dan Pertolongan:
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan adalah Lembaga Pemerintah
nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Presiden Republik Indonesia.

UU No 29 Tahun 2014 dan Perpres Nomor 83 Tahun 2016


Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mempunyai tugas:
melaksanakan dan menyelenggarakan pencarian dan pertolongan (SAR)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan melakukan
koordinasi dengan instansi/organisasi Potensi SAR, terkait
5
penyelenggaraan SAR.
ASAS PENYELENGGARAAN OPERASI SAR

Pasal 3 UU No. 29 Tahun 2014

• Kemanusiaan;
• Kebersamaan;
• Kepentingan umum;
• Keterpaduan;
• Efektivitas;
• Efisiensi;
• berkeadilan;
• Kedaulatan; dan
• Nondiskriminatif. 6
UNDANG-UNDANG NO. 29 TAHUN 2014
tentang
Pencarian dan Pertolongan

Pencarian dan Pertolongan (SAR) adalah segala usaha dan kegiatan


mencari, menolong, menyelamatkan, dan mengevakuasi manusia
yang menghadapi keadaan darurat/bahaya dalam:

Kecelakaan Kapal dan Pesawat Udara

Kecelakaan dengan Penanganan Khusus

Bencana pada tahap tanggap darurat

Kondisi Membahayakan Manusia 7


7
TAHAPAN PELAKSANAAN OPERASI SAR

Saat disadari terjadinya suatu keadaan darurat/


Menyadari kecelakaan(LUT/Telp/Email dll)
kegiatan: mengumpulkan/mencatat informasi identitas
pelapor, jenis kapal, lokasi kecelakaan & jumlah korban

Saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan (respons)


Tindak Awal terhadap kecelakaan yang terjadi.
giat: melapor kpd Kabadan,precom-excom,siap SRU, juk SMC

Pembuatan rencana operasi efektif dilaks oleh


Perencanaan SMC beserta staf SMC

aktif org ops ad hoc, dilaks 7 hr, Briefing SRU,


Pemberangkatan, Perjalanan SRU ke lokasi, Pelaksanaan
Operasi pencarian/pertolongan, Dukungan SRU, Penarikan SRU,
Debriefing SRU

Debriefing/Ops SAR selesai, Pengembalian SRU ke


Akhir Penugasan Instansi masings
8
KOMPONEN DUK LAKS OPS SAR

Organisasi dibentuk dan ditetapkan oleh


Organisasi Kabasarnas yg bersifat sementara dlm suatu pelaks
ops SAR. (SC, SMC, OSC, SRU)

Sarana maupun prasarana yang dapat digunakan


Fasilitas dalam mendukung laks Operasi SAR

Sistem komunikasi yg digunakan utk mengirim dan


Komunikasi menerima informasi serta utk pengoordinasian dan
pengendalian pelaks operasi SAR

Pemberian pertolongan pertama kpd korban


Perawatan Medis sblm memperoleh penanganan medis lbh lanjut

Kegiatan pencatatan, pengambilan gambar dan


Dokumentasi video dalam pelaksanaan misi SAR
9
ORGANISASI OPERASI SAR
(Pasal 29 UU No 29 Tahun 2014)

10
BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
MELAKSANAKAN OPS SAR PADA TANGGAP
DARURAT BENCANA (UU No.24 Tahun 2007)

Operasi SAR dilaksanakan oleh Basarnas dapat


melibatkan instansi terkait (Potensi SAR)

Instansi Terkait (Potensi SAR) di BKO kan dan


berkoordinasi dgn Basarnas.

Basarnas mendirikan Posko SAR


11
TINDAKAN YANG DILAKUKAN SETELAH PENYELAMATAN
(PK.Kabasarnas No. 5 Tahun 2012)

1. Menyerahkan korban kepada Team Kesehatan / Medis yang


berada di Lokasi Bencana untuk penanganan lebih lanjut.

2. Apabila belum ada team Kesehatan dilokasi bencana


penyerahan korban dilakukan kepada rumah sakit yang
terdekat.

3. Basarnas Medan melaporkan hasil pencarian setiap hari ke


Posko BPBD Propsu/Kota/Kab di lokasi Bencana.

12
DALAM HAL KORBAN DITEMUKAN DALAM KEADAAN
MENINGGAL DUNIA

BASARNAS BERKOORDINASI DGN


1. Kepolisian Negara RI melalui tim identifikasi
korban (DVI) untuk melakukan identifikasi;

2. BPBD Propsu/Kota/Kab dan diserahkan kepada


team kesehatan/Medis yang berada di Posko di
Lokasi Bencana

1
3
TERIMA KASIH

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Medan


Jl. Jamin Ginting No.99 Kel. Sidomulyo Kec. Medan
Tuntungan Telp. (061) 8368111, FAX : (061) 8369039

Anda mungkin juga menyukai