SINERGITAS DAN KOLABORASI

DALAM IDENTIFIKASI KORBAN MATI

PADA BENCANA KARHUTLA
DI KALIMANTAN TIMUR

IJP dr. ASEP HENDRADIANA, Sp.An-TI.,Subsp. IC (K).,M.Kes

Kapusdokkes polri
1
Content
03
01
IDENTIFIKASI KORBAN 04
BENCANA DI INDONESIA
PENYULIT

02 05

KARHUTLA DI KALTIM REKOMENDASI

2
 01
BENCANA DI INDONESIA
KARHUTLA SEBAGAI BENCANA YANG BERULANG

3
 Overview
GEOGRAPHY AND DEMOGRAPHY OF INDONESIA
• An archipelagic state with 18.306 of islands, with an area
of 2.027.087 km2
• Located in ring of fire and have 129 volcanoes.
• Geologically, located on meeting point of 3 main tectonic
plate (Eurasia, Phillipine, Indo-Australia and Pacific plate)

• Demographically, consists of various ethnicities, religions, and socio-cultural background

• In Indonesia, natural, unnatural disaster and social conflict (eg. terrorism), caused of casualties
• Indonesia is a HIGH RISK country prone to disasters

4
 Overview TYPE OF DISASTER
NATURAL DISASTER UNNATURAL DISASTER

HUMAN ERROR:
TRANSPORTATION
ACCIDENT

MOUNT TSUNAMI etc

ERUPTION
etc

? HUMAN INTENSION :
TERORIST BOMBING

5
5
• Faktor utama oleh siklus El Nino yang menyebabkan
musim kering berkepanjangan dan kenaikan suhu
secara signifikan.
• Sebagian besar karhutla yang terjadi adalah dipicu ulah
manusia ( Sengaja atau Lalai)
• Merujuk data sistem pengawasan karhutla
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), indikasi luas karhutla di Indonesia tahun ini
mengalami kenaikan dari tahun 2022. Sepanjang
Januari-Agustus 2023, karhutla sudah membuat
267.935,59 hektar lahan dan hutan terbakar. Jumlah itu
sudah melampaui tahun 2022 yang mencapai
204.894,00 hektar.
• Tahun 2023 lahan dan hutan terbakar paling banyak
terjadi di Kalbar, NTT, NTB, Kalsel, Papua Selatan,
Jatim, dan Kalteng.

6
 02
KARHUTLA DI KALTIM
DATA DAN KORBAN
DI KALIMANTAN, SEJAK JANUARI HINGGA AGUSTUS 2023 INI TERDAPAT 100.945,57 HEKTAR LAHAN
DAN HUTAN YANG TERBAKAR DI LIMA PROVINSI DI KALIMANTAN. JUMLAH INI MENINGKAT EMPAT
KALI LIPAT DIBANDINGKAN DENGAN BENCANA SERUPA YANG TERJADI SEPANJANG TAHUN 2022.
WILAYAH YANG MENGALAMI KENAIKAN KARHUTLA DARI ASPEK LUASAN LAHAN TERBAKAR
IALAH KALBAR, KALSEL, KALTENG, DAN KALTIM.

7
 03
IDENTIFIKASI KORBAN
LEGAL ASPEK
PROSES DAN METODE
SINERGITAS DAN KOLABORASI UNSUR TERKAIT

8
 Legal Aspect
UU NO.2 TAHUN 2002
tentang KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PASAL 14 BUTIR H : “menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium
forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian; Penyelenggaraan identifikasi
kepolisian dimaksudkan untuk kepentingan penyidikan tindak pidana dan pelayanan identifikasi non
tindak pidana bagi masyarakat dan instansi lain dalam rangka pelaksanaan fungsi kepolisian.

Penjelasan Pasal 14 Butir H : Penyelenggaraan Identifikasi Kepolisian dimaksud untuk kepentingan tindak pidana
dan pelayanan identifikasi non tindak pidana bagi masyarakat dan instansi lain dalam rangka pelaksanaan fungsi
kepolisian

9
 Legal Aspect
UU NO. 17 TAHUN 2023 tentang KESEHATAN
PASAL 22 (1) :
Huruf O. Kesehatan Matra
Huruf V Pelayanan Kedokteran Untuk Kepentingan Hukum

PERMENKES NO 38 /2022 tentang YANDOKUM

PASAL 21 :
(1) : Dalam kondisi bencana dan/atau kondisi tertentu lain, identifikasi mayat dapat diselenggarakan oleh
Kepolisian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, fasyankes, institusi kependudukan dan
institusi lain yang terkait
(2) : Penyelenggaraan identifikasi mayat pada kondisi bencana dan/atau kondisi tertentu lain sebagaimana
dimaksud pada ayait (1) dilakukan sesuai standar profesi dan identifikasi korban bencana massal
( Disaster Victim Identification-DVI) Indonesia
10
 Identification Procces
In the 2014 Interpol DVI guide have been rectified, the DVI phase has been changed from 5 phases to 4
phases. The phase 5 or debrie is incorporated into each phase as part of the procedures.

The DVI phases based on the 2018 Interpol DVI Guidelines are:
Phase 1 Disaster crime scene (Scene)
Phase 2 Post mortem (Mortuary activity)
Phase 3 Ante mortem (Missing person data collection)
Phase 4 Reconciliation

11
Methode
PRIMER
• SIDIK JARI
• CATATAN GIGI
• DNA

SEKUNDER
• CATATAN MEDIS
• PROPERTY

12
 Sinergitas dan Kolaborasi Unsur Terkait

SUMBER DAYA MANUSIA

BNPB, TNI POLRI, BASARNAS, KEMENKES, PMI, KELOMPOK
MASYARAKAT ( RAPI, ORARI DLL), EXPERT ( FOR MED, FOR
ODONT, FOR ANTHRO, FOR DNA DLL), MEDIA

SARPRAS
BNPB, TNI POLRI, KEMENKES, PEMDA, PMI, BASARNAS

DUK ANGGARAN
BNPB, PEMDA, UNSUR TERKAIT.

CATATAN : BNPB MASIH MENGGUNAKAN ISTILAH SYSTEM KLASTER DALAM PENANGANAN BENCANA, DAN UNSUR YANG
TERLIBAT DALAM SISTEM INI BUKAN LAGI HANYA PENTA HELIX TAPI DIISTILAHKAN SEBAGAI MULTIHELIX

13
13
Sinergitas dan Kolaborasi Unsur Terkait

PHASE 1 : SCENE

• PELIBATAN :
• APARAT KEAMANAN
• PMI
• SAR
• INVESTIGATOR
• EXPERT
• KELOMPOK MASY
• MEDIA

14
Sinergitas dan Kolaborasi Unsur Terkait

PHASE 2: POST MORTEM ( ACTIVITY)

• PELIBATAN EXPERT :
• FORENSIC PATHOLOGISTS
• FORENSIC ODONTOLOGISTS
• FINGERPRINT EXPERTS
• FORENSIC ANTHROPOLOGISTS
• FORENSIC BIOLOGISTS

15
Sinergitas dan Kolaborasi Unsur Terkait

PHASE 3: ANTE MORTEM

PELIBATAN :
PETUGAS TERLATIH PENGUMPULAN
DATA ANTE MORTEM (DOKTER, PERAWAT
NON MEDIS, APARAT, RELAWAN,
PELAJAR/MAHASISWA, DLL

16
Sinergitas dan Kolaborasi Unsur Terkait

PHASE 4 : RECONCILIATION
PELIBATAN :
TEAM ANTEMORTEM
TEAM POST MORTEM

17
 04
PENYULIT
PENYULIT YANG UMUM DIHADAPI
• KONDISI KORBAN YANG RUSAK, SESUAI INTENSITAS LUKA BAKAR, PROSENTASE DAN
TINGKATAN LUKA BAKAR, SEMAKIN BERAT SEMAKIN SULIT.
• KETERBATASAN TENAGA PELAKSANA
• KETERBATASAN SARANA PRASARANA
• HAMBATAN KOMUNIKASI DAN KOORDINASI,
• TEKANAN PUBLIK, BIASANYA MENDESAK UNTUK PENANGANAN SEGERA DAN TERIDENTIFIKASI,
SEMENTARA SULIT MEMBERI INFORMASI (DATA ANTEMORTEM) YANG VALID YANG DIBUTUHKAN

18
 05
REKOMENDASI

19
PENTINGNYA KOMUNIKASI, KOORDINASI DAN
KESIAPAN/ANTISIPASI LAPORAN
REFERENSI/DATA TERUPDATE KARHUTLA, KOMUNIKASI YANG TIDAK TERPUTUS,
PEMETAAN DAN PENYIAPAN SUMBER DAYA KOORDINASI UNSUR TERKAIT SERTA
TERMASUK PELATIHAN, SERTA MENJAGA LAPORAN, TERMASUK UNTUK
JALINAN KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PERMINTAAN BANTUAN JIKA
DIBUTUHKAN

QUICK RESPONSE ANALISA DAN EVALUASI

MENYIAPKAN POSKO PADA KESEMPATAN
LAKUKAN ANEV DALAM RANGKA
PERTAMA UNTUK MENERIMA LAPORAN
PEMANTAPAN DAN PERBAIKAN DALAM
ORANG HILANG/KORBAN
SEGALA ASPEK

20
Sekian dan Terima kasih
PUSDOKKES POLRI
Jalan Trunojoyo No.3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp (021) 7218142, Fax (021) 7258869
Website: Pusdokkes Polri.go.id

21