Anda di halaman 1dari 28

PERAN DINAS SOSIAL PROV JABAR

DALAM PEANGGULANGAN BENCANA


BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL

Alamat : Jl. Raya Cibabat No. 331 Cibabat Cimahi - Bandung


Telepon : (022) 6643209 – Fax 6643149
I. DASAR PELAKSANAAN:

• UNDANG-UNDANG RI NO 24 TAHUN 2007 TENTANG


PENANGGULANGAN BENCANA
• PERATURAN PEMERINTAH RI NO. 21 TAHUN 2008
TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
• PERATURAN PEMERINTAN RI NO. 22 TAHUN 2008
TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN
BENCANA
• SALAH SATU SKPD (SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH)
JAWA BARAT YANG BERTANGGUNG JAWAB KEPADA
GUBERNUR DALAM PENANGANAN BENCANA
VISI, MISI
PEMERINTAH PROP. JABAR
 VISI :  MISI :
JAWA BARAT MAJU DAN 1. Membangun Masyarakat yang
SEJAHTERA UNTUK SEMUA Berkualitas dan Berdaya saing
2. Membangun Perekonomian yang Kokoh
dan Berkeadilan
VISI DINSOS : 3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan,
MENJADI LEMBAGA Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan
PENYELENGGARA Partisipasi Publik
KESEJAHTERAAN SOSIAL 4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman
YANG PRIMA DI JAWA dan Pembangunan Infrastruktur
BARAT Strategis yang Berkelanjutan
5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni
dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah
Raga serta Pengembangan Pariwisata
dalam Bingkai Kearifan Lokal
VISI
DINAS SOSIAL PROV. JABAR
 VISI :
1. MENJADI LEMBAGA PENYELENGGARA KESEJAHTERAAN SOSIAL
YANG PRIMA DI JAWA BARAT
 PELAKSANAANNYA 2014 – 2018 :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
2. Meningkatkan Peran Masyarakat, Potensi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS) dan Dunia Usaha dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial
3. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai keperintisan
kepahlawanan dan kejuangan serta Kesetiakawanan Sosial
4. Meningkatkan sumber daya penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
PERISTIWA ATAU
RANGKAIAN PERISTIWA
YANG MENGANCAM DAN
MENGGANGGU KEHIDUPAN
DAN PENGHIDUPAN
MAASYARAKAT YANG
DISEBABKAN, BAIK OLEH
FAKTOR ALAM DAN/ATAU
FAKTOR NON ALAM
MAUPUN FAKTOR MANUSIA,
SEHINGGA
MENGAKIBATKAN
TIMBULNYA KORBAN
MANUSIA, KERUKSAKAN
LINGKUNGAN, KERUGIAN
HARTA BENDA DAN DAMPAK
PSIKOLOGIS

(UU No. 24 TAHUN 2007)


KERANGKA PENANGGULANGAN BENCANA

PERUBAHAN PARADIGMA PRINSIP-PRINSIP DASAR

•Responsif •Preventif
•Menangani •Mengelola resiko
dampak •Desentralisasi
•Sentralistis •Urusan bersama
•Urusan pemerintah dan
pemerintah masyarakat
•Sektoral •Multisektor
•Konvensional •Holistik
PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA

ND
A
M
O M
C
NE
O

PENANGGULANGAN RULE
O NE
BENCANA

TEPAT SASARAN
TEPAT BANTUAN
CEPAT TINDAKAN
CEPAT PEMULIHAN ON
EC
OR
P/U
NIT
Y
PRA BENCANA
PASCA BENCANA
KESIAPSIAGAAN :
PELATIHAN REHABILITASI :
Instruktur PB, TAGANA, TRC,  Perbaikan sapras & bantuan
POSKO, Logistik, Dapur Umum, perbaikan rumah masyarakat
KSB, Shelter, Pendamping TANGGAP DARURAT:  Pemulihan Sosial Psikologis,
Sosial dan Psikososial EVAKUASI :
PERALATAN DAN LOGISTIK :
Penampungan Sementara Ekonomi, Budaya, keamanan dan
Alkom, Peralatan PB Ketertiban
Buffer stock Pencarian dan
penyelamatan korban,  Pelayanan Kesehatan
POSKO PB dan DUMLAP  Pemulihan Fungsi Pemerintahan
MITIGASI :
PENGURANGAN dan Pelayanan Publik
DAMPAK/RESIKO AKIBAT PEMBERIAN BANTUAN :
BENCANA Pangan (Beras & LP),
REKONSTRUKSI :
Pemasangan Tenda di lokasi Sandang, Peralatan Dapur
 Pembangunan Sarana & Prasarana, dan
rawan bencana, Rehab jalur KOORDINASI :
rawan bencana sarana sosial masyarakat
 Penerapan rancang bangun dan peralatan
yg tahan bencana
PREVENTIF :  Peningkatan kondisi sosial, ekonomi
Pendataan & Pemetaan Daerah
Rawan bencana dan budaya
Penyuluhan dan Penyebaran  Peningkatan Pelayanan Publik
Informasi  Advokasi Sosial / Konseling
Bimbingan Sosial, Leaflet dll  Rujukan dan Pembinaan Lanjut
Gladi dan Simulasi PB
Law Inforcement
PRA BENCANA
(UU No. 24 Th.2007 Pasal 34)
A. SITUASI TIDAK TERJADI BENCANA :
 Perencanaan dan Kontigensi
 Pencegahan
 Pendidikan dan pelatihan (TAGANA, TRC, Logistik dll)
 Penyusunan SOP Penanggulangan Bencana
B. SITUASI TERDAPAT POTENSI BENCANA :
 CBDM (Comunnity Bassed Disaster Management)
 EWS (Early Warning System/Sistem Peringatan Dini)
 Pengurangan Resiko Bencana
 Mitigasi Bencana (KSB, Gladi, Simulasi, Pemetaan Rawan
bencana
 Pemberdayaan sumber daya manusia, peralatan dan logistik serta
potensi kearifan lokal setempat
Sistem Peringatan Dini Bencana Alam
(Early Warning System)
• Peringatan dini merupakan faktor utama dalam
pengurangan risiko bencana.
• Peringatan dini dapat mencegah korban jiwa dan
mengurangi dampak ekonomi dan material dari
sebuah bencana.
• Agar berjalan efektif, sistem peringatan dini harus
melibatkan masyarakat secara aktif, memfasilitasi
pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang
risiko yang dihadapi, menyebarluaskan pesan dan
peringatan secara efektif, serta menjamin
kesiapsiagaan yang selalu terjaga.
KEMAMPUAN MERESPONS
Tujuan: Memperkuat kemampuan masyarakat dalam
merespons bencana alam melalui pendidikan yang lebih
baik tentang risiko bahaya bencana alam, partisipasi
masyarakat, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
1. Memperhatikan Peringatan
Peringatan dibuat dan disebarluaskan kepada mereka yang
terancam bencana oleh sumber yang dapat dipercaya
(misalnya, pemerintah, pemimpin spiritual, organisasi
masyarakat).Menganalisis persepsi publik tentang risiko
bahaya bencana alam dan layanan peringatan untuk
memprediksi respons masyarakat. Mengembangkan strategi
untuk membangun kredibilitas dan kepcerayaan terhadap
peringatan (misalnya, perbedaan pengertian tentang
peramalan dan peringatan).
2. Membangun Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
dan Rencana Respons (Gladi & Sumulasi )
Memberdayakan kesiapsiagaan menghadapi
bencana dan rencana respons dengan
undangundang. Kesiapsiagaan menghadapi
bencana dan rencana respons yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat yang rentan.
Penggunaan peta bahaya dan kerentanan untuk
membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana
dan rencana respons. Pengembangan
kesiapsiagaan darurat dan rencana respons yang
senantiasa diperbarui, dan penyebarluasannya ke
masyarakat, serta gladi dan simulasi.
3.Melakukan Asesmen dan Penguatan
terhadap Kapasitas Respons Masyarakat
 Melakukan asesmen terhadap kemampuan
masyarakat dalam merespons secara efektif terhadap
peringatan dini.
 Pengembangan dan pelaksanaan pendidikan
masyarakat dan sukarelawan serta program
pelatihan.
4.Meningkatkan Kesadaran Publik dan
Pendidikan
Penyebarluasan informasi sederhana tentang bahaya,
kerentanan, risiko, dan cara mengurangi dampak
bencana kepada masyarakat yang rentan dan kepada
para pengambil kebijakan.
Community Centre Based Disaster
Management (CCBDM)

• yang mendahulukan kepentingan, dari, oleh


dan untuk masyarakat melalui
Pengembangan potensi lokal dan penguatan
pranata-pranata sosial menjadi modal dasar
untuk melaksanakan CCBDM dengan
pembentukan “Kampung Siaga Bencana”
yang dilaksanakan di setiap tingkat
kecamatan atau komunitas adat sederajat
terutama di daerah-daerah rawan bencana.
PENANGGULANGAN BENCANA
BERBASIS MASYARAKAT
“ Bagaimana menciptakan suatu
pemahaman dan kesadaran masyarakat
untuk membangun kemitraan yang lebih
baik dengan pemerintah dalam rangka
penanganan bencana secara
berkelanjutan ”

Masyarakat Sebagai Basis Kekuatan


Penanggulangan Bencana
POTENSI KESIAPSIAGAAN
PENANGGULANGAN BENCANA

• TENAGA PENANGGULANGAN BENCANA


• PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA
• MOBILISASI PENANGGULANGAN BENCANA
• BUFFER STOCK PB (BERAS, LAUK-PAUK,
SANDANG, FAMILY KIDS, KID WARE, FOOD
WARE, PERALATAN DAPUR LAPANGAN)
TENAGA PENANGGULANGAN BENCANA
DI PROVINSI JAWA BARAT

NO NAMA JUMLAH
1 TARUNA SIAGA BENCANA
(TAGANA) 1.368

2. TIM REAKSI CEPAT (TRC) 60


3. INSTRUKTUR PB 29
4. PETOGAS POSKO 60
DATA POTENSI SDM
PENANGGULANGAN BENCANA DI JABAR

PERSONEL KEBUTHAN
NO URAIAN PERSONEL KEKURANGAN
YANG ADA PERSONEL

TARUNA SIAGA BENCANA


1 (TAGANA) 1.368 ORG 2.500 ORANG 1.132 ORANG

2 TIM REAKSI CEPAT (TRC) 60 ORANG 720 ORANG 660 ORANG

3 PETUGAS POSKO PB 60 ORANG 240 ORANG 180 ORANG

PETUGAS DAPUR UMUM


4 LAPANGAN (DUMLAP) 60 ORANG 240 ORANG 180 ORANG

5 PETUGAS GUDANG 12 ORANG 48 ORANG 36 ORANG

6 SATGASOS PB 160 ORANG 720 ORANG 540 ORANG

JUMLAH 1.720 ORANG 4.468 ORANG 2.7.28 ORANG

Dinas Sosial Prop. Jabar


KONDISI ISI GUDANG PB

NO JENIS KEBUTUHAN TERSEDIA


1 GUDANG PB TERSEDIA 400 M2/ 2 LANTAI
2 PERAHU BOAT DOLPHIN LENGKAP 10 BUAH 5 UNIT
3 MOBIL DUMLAP 5 UNIT 2 UNIT
4 MOBIL RESQUE 5 Unit 4 UNIT
4 MOBIL TANGKI AIR 5 UNIT 2 UNIT
5 TENDA PLETON 125 Unit 50 Unit
6 TENDA REGU 75 Unit 26 Unit
7 VELTBET 1.000 Buah 680 Buah
8 PERAHU KARET 50 Unit 7 Unit (2 RUSAK)
9 GENSET 30 UNIT 18 UNIT
10 ALAT KOMUNIKASI 50 UNIT 18 UNIT
11 ALAT DAPUR LAPANGAN 50 UNIT 10 UNIT
12 PELAMPUNG KARET 500 BUAH 225 BUAH
13 TENDA KELUARGA 150 BUAH 35 BUAH
14 MATRAS (ALAS TIDUR) 5000 BUAH 1.200 BUAH
SAAT BENCANA (TANGGAP DARURAT)
(UU No. 24 Th.2007 Pasal 48)
1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan, kerugian dan sumber daya
2. Penentuan status keadaan darurat bencana
3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana
dilaksanakan oleh TRC, SAR, dan petugas profesional
4. Penentuan kebutuhan dasar (air bersih, pangan, sandang,
pely kesehatan, psikososial dan Hunian sementara)
5. Perlindungan terhadap kelompok rentan (Ibu hamil dan
Menyusui, Balita, Lansia dan Disabilitas)
6. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital
7. Pengerahan sumber daya manusia, peralatan dan logistik
serta potensi kearifan lokal setempat
POSKO PENANGGULANGAN BENCANA

ALKOM EVAKUASI

TRANSPORTASI
SHELTER POSKO PB
PELY SOS
KESEHATAN

KEAMANAN
LOGISTIK

DAPUR UMUM
Bencana juga dipandang sebagai musibah
yang kapan dan dimana saja dapat
menimpa setiap manusia.

Sikap ini menumbuh-kembangkan perasaan


untuk saling tolong-menolong, kegotong-
royongan, kekeluargaan, kesetiakawanan
dan solidaritas sosial yang mencerminkan
hubungan harmonis dan selaras antar
manusia.
Kekuatan masyarakat/komunitas merupakan
basis utama dalam penanggulangan korban
bencana.

Evakuasi korban di masa darurat, rekonstruksi


dan recovery korban bencana alam tidak akan
dapat tercapai secara optimal tanpa revitalizasi
masyarakat/komunitas
VI. MEKANISME / PROSEDUR
PENANGGULANGAN BENCANA
BANTUAN SOSIAL

RESPON/BANTUAN SEKTOR
RESPON/BANTUAN SOSIAL

P U S A T
BE
NC
AN KABUPATEN
A KECAMATAN
KOTA PROVINSI SEKTOR
LAIN

Laporan/
Laporan/ Laporan/
RESPON/BANTUAN Usulan
Usulan Usulan
Tahap
1
Tahap Tahap SEKTOR
2 3 LAIN
RESPON/BANTUAN

MONITORING
Mekanisme Penyaluran Bantuan

Dinas Sosial
Propinsi

Instansi Melibatkan / Mengetahui


Sosial
Kabupaten / Lurah /
Camat Kades
Kota

Korban Bencana
400 gr/org/hari
PELAPORAN

Tembusan
Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai