0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori produksi dan biaya produksi. Teori produksi membahas model produksi satu dan dua faktor variabel beserta konsep-konsep terkait seperti isokuant, return to scale, dan ekspansi jalur. Sedangkan teori biaya produksi membahas konsep biaya eksplisit dan implisit, hubungan antar kurva biaya jangka pendek dan panjang, serta faktor-faktor penyebab efisiensi dan inefisiensi skala produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang teori produksi dan biaya produksi. Teori produksi membahas model produksi satu dan dua faktor variabel beserta konsep-konsep terkait seperti isokuant, return to scale, dan ekspansi jalur. Sedangkan teori biaya produksi membahas konsep biaya eksplisit dan implisit, hubungan antar kurva biaya jangka pendek dan panjang, serta faktor-faktor penyebab efisiensi dan inefisiensi skala produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang teori produksi dan biaya produksi. Teori produksi membahas model produksi satu dan dua faktor variabel beserta konsep-konsep terkait seperti isokuant, return to scale, dan ekspansi jalur. Sedangkan teori biaya produksi membahas konsep biaya eksplisit dan implisit, hubungan antar kurva biaya jangka pendek dan panjang, serta faktor-faktor penyebab efisiensi dan inefisiensi skala produksi.
Oleh : Kelompok 5 Anggota Kelompok: 1. Rini Setyoningsih (21) 2. Riska Dwi Anggraeni (22) 3. Rois Soleh Huddin (24) 4. Ronnysa L.D. Hutapea (25) 5. Sisilia Rahayu (27) BIAYA PRODUKSI 1. Dimensi Jangka Panjang dan Jangka Pendek Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi dibedakan menjadi : Faktor produksi tetap (fixed input) Faktor produksi variabel (variable input) 2. Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel a) Produksi total, produksi marjinal, dan Produksi rata-rata. • Produksi total ( total product ) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total faktor produksi. TP= f(K,L) • Produksi marjinal (marginal cost) adalah tambahn produksi karena penggunaan satu unit faktor produksi
• Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata
outputyang dihasilkan per unit faktor produksi b) Tiga Tahap Produksi 1. Tahap I, sampai pada saat kondisi AP maksimum 2. Tahap II, antara AP maksimum sampai dengan AP sama dengan nol 3. Tahap III, saat MP sudah bernilai < 0 (negatif) c) Perkembangan Teknologi Kemajuan teknologi dapat membuat tingkat produktifitas meningkat. Secara grafis dapat digambarkan dengan semakin luasnya bidangyang dibatasi kurva TP. 3. Model Produksi Dengan Dua Faktor Produksi Variabel a. Isokuan (Isoquant) Isoquant adalah kusecrva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. Asumsi-asumsi isokuan: 1. Konveksitas ( Convexity ) 2. Penurunan nilai MRTS (Diminishing of MRTS) 3. Hukum pertambahan hasil Yang Semakin Menurun ( The Law of Diminising Return) 4. Daerah Produksi Yang Ekonomis (Relevance Range of Production) b. Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Produksi (Return to Scale) Merupakan konsep ingin menjelaskan seberapa besar output berubah jika jumlah faktor produksi dilipatgandakan 1. Skala hasil menaik (Increasing return to scale) 2. Skala hasil konstan (Cosntant return to scale) 3. Skala hasil menurun (Decreasing return to scale) c. Perkembangan Teknologi Kemajuan teknologi memungkinkan efisiensi penggunaan faktor produksi. Hicks mengklasifikasikan kemajuan teknologi menjadi: 1. Padat modal, mengakibatkan porsi penggunaan barang modal menjadi lebih besar dibanding tenaga kerja. 2. Padat karya, menyebabkan porsi penggunaan tenaga kerja menjadi lebih besar. 3. Teknologi netral, tidak mengubah porsi rasio faktor produksi tetap). d. Kurva Anggaran Produksi (Isocost) Kurva anggaran produksi (Isocost) adalh kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama. e. Keseimbangan Produsen Dalam mencapai keseimbangannya, produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi, yaitu: a. Memaksimalkan output (output maximalization), menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan, dicapai output yang maksimum. b. Meminimalkan biaya (cost minimalization), menyatakan target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum. f. Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path) Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba. Untuk mencapai tujuan itu, dalam jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankan efisiensinya. Biasanya perusahaan menetapkan target yang akan dicapai setiap tahunnya, yangharus dicapai dengan biaya minimum. Dalam jangka panjang perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan faktor produksi. TEORI BIAYA PRODUKSI 1. Konsep Biaya Biaya eksplisit (explicit cost) Biaya impilisit (implicit cost) a. Biaya Tenaga Kerja b. Biaya Barang Modal c. Biaya Kewirausahaan
2. Produksi, Produktivitas, dan Biaya
3. Biaya Produksi Jangka Pendek
a) Biaya Total, Biaya Tetap, Biaya Variabel
TC=FC+VC, dimana : TC = Biaya total jangka pendek FC = Biaya tetap jangka pendek VC = Biaya variabel jangka pendek b) Biaya Rata-rata AC=AFC+AVC, dimana: AC = Biaya rata-rata jangka pendek AFC = Biaya tetap rata-rata jangka pendek AVC = Biaya variabel rata-rata jangka pendek c) Biaya Marjinal
d) Hubungan antar Kurva-kurva Biaya
2. Biaya Produksi Jangka Panjang Biaya Total LTC=LVC Biaya Marjinal
Biaya Rata-rata
a) Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang
Dianggap dalam menentukan tingkat produksi perusahaan hanya memiliki tiga pilihan: Memproduksi dengan pabrik ukuran kecil (small size plant) Memproduksi dengan pabrik ukuran sedang (medium size plant) Memproduksi dengan pabrik ukuran besar (large size plant) b. Kurva Biaya Marjinal Jangka Panjang
c. Skala Produksi Ekonomis dan Tidak Ekonomis
– Skala produksi ekonomis (economies of scale) adalah interval tingkat produksi dimana penambahan output akan menurunkan biaya produksi jangka panjang per unit. – Skala produksi tidak ekonomis (diseconomies of scale) adalah interval tingkat produksi dimana penambahan tingkat produksi justru menaikkan biaya produksi jangka panjang per unit Ada beberapa faktor penyebab efisiensi dan inefeisiensi jangka panjang, yaitu: 1. Teknologi Produksi 2. Manajemen 3. Sumber Daya Manusia (SDM)