Anda di halaman 1dari 5

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi
Tugas Tutorial 2
Pengantar Ekonomi Mikro
(ESPA4111)

Jawaban No 1

Dalam konsep teori produksi dikenal istilah ukuran produktivitas. Ada dua
jenis ukuran produktivitas yang biasa digunakan, yaitu produk marjinal dan
produk rata-rata.
1) Produk Marjinal (Marginal Product)
Produk marjinal adalah penambahan produk yang dihasilkan dari
penambahan satu satuan faktor produksi. Ukuran produk marjinal
biasanya hanya digunakan dalam kalangan ilmu ekonomi. Konsep produk
marjinal yang sering digunakan adalah Marginal Product of Labor (MPL)
dan Marginal Product of Capital (MPC). Contohnya adalah produk
marjinal dari tenaga kerja di industri garmen adalah 5 pakaian, artinya
dengan penambahan seorang tenaga kerja, maka akan dihasilkan
tambahan 5 pakaian.

2) Produk Rata-Rata (Average Product)


Produk rata-rata adalah rata-rata jumlah produk yang dihasilkan dari
penggunaan satu unit faktor produksi. Produk rata-rata dihitung dengan
membagi total produksi dengan jumlah faktor produksi yang digunakan.
Ukuran produk rata-rata sering digunakan oleh orang banyak. Konsep
produk rata-rata yang sering digunakan adalah Average Product of
Labor (APL) dan Average Product of Capital (APC). Contohnya adalah
produksi rata-rata perkebunan kelapa sawit adalah 500 kg/Ha/tahun,
artinya kelapa sawit yang dihasilkan dari satu hektar lahannya setiap
tahun adalah 500 kg.

1
Referensi:
Nasir, M. & Arifin. (2021). Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 4.5.

Jawaban No 2

Biaya jangka pendek adalah jangka produksi di mana perusahaan dapat


menambah salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
Konsep biaya yang sering digunakan dalam jangka pendek adalah biaya total,
biaya rata-rata, dan biaya marjinal.
1) Biaya Total (TC)
Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan.
Biaya total terdiri dari komponen biaya:
a) Biaya Tetap Total (TFC), yaitu keseluruhan biaya untuk memperoleh
faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya.
b) Biaya Tetap Variabel (TVC), yaitu keseluruhan biaya untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
2) Biaya Rata-Rata (AC)
Biaya rata-rata dapat dihitung dengan membagi biaya total dengan
kuantitas produksi. Biaya rata-rata terdiri dari komponen biaya:
a) Biaya Tetap Rata-Rata (AFC), yaitu TFC dibagi dengan Q.
b) Biaya Variabel Rata-Rata (AVC), yaitu TVC dibagi dengan Q.
3) Biaya Marjinal (MC)
Biaya marjinal adalah tambahan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit. Rumus biaya marjinal yaitu
MC=dTC/dQ.

Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tujuan utama perusahaan
adalah memaksimumkan laba. Laba yang diperoleh akan maksimum pada saat
penerimaan maksimum dan biaya minimum. Perusahaan akan berusaha
meminimumkan biaya produksi total. Biaya produksi jangka pendek akan

2
mencapai minimum pada titik perpotongan antara kurva biaya marjinal dan
kurva biaya rata-rata (MC=AC).

Referensi:
Nasir, M. & Arifin. (2021). Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 4.27-4.29.

Jawaban No 3

Diketahui di pasar persaingan sempurna:


Harga barang (P) = Rp50/unit
Biaya tetap (FC) = Rp1.000
Biaya variabel (VC) = Q2 - 30Q

Ditanya: Q saat laba maksimum = ... ?

Jawab:
Pada pasar persaingan sempurna, laba maksimum akan dicapai pada saat
MR=MC

MR = AR = D = P = Rp50

TC = FC + VC
TC = 1.000 + Q2 - 30Q
TC = Q2 - 30Q + 1.000

MC = dTC/dQ = 2Q - 30

MR = MC
50 = 2Q - 30
2Q = 80
Q = 40 unit

3
Jadi, kuantitas barang Q yang akan dijual agar keuntungan produsen di pasar
persaingan sempurna maksimum adalah 40 unit.

Referensi:
Nasir, M. & Arifin. (2021). Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 6.10-6.12.

Jawaban No 4

Pasar monopolistik adalah suatu bentuk pasar di mana para produsen


menghasilkan barang yang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa
aspek. Jumlah penjual pada pasar persaingan monopolistik tidak terbatas,
namun setiap produk memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya
dengan produk lain.

Kelebihan sistem pasar monopolistik antara lain yaitu:


o Hambatan masuk pasar (barriers to entry) yang relatif kecil atau tidak
signifikan, sehingga produsen bebas keluar masuk pasar.
o Diferensiasi produk menghasilkan keragaman produk, yang membuat
konsumen bisa melakukan pilihan terhadap alternatif produk.
o Pasar persaingan monopolistik lebih efisien dari pasar monopoli.
o Mendorong inovasi dan kreativitas penciptaan produk baru dan proses
baru.
o Pendapatan di antara para produsen cenderung merata.

Kelemahan sistem pasar monopolistik antara lain yaitu:


o Pasar persaingan monopolistik kurang efisien jika dibandingkan dengan
pasar persaingan sempurna.
o Terjadi ketidakefisienan alokasi dalam jangka pendek dan jangka
panjang yang disebabkan harga produk di atas biaya marjinal.
o Persaingan antarprodusen sangat ketat.

4
o Produsen memerlukan anggaran yang besar di bidang inovasi.
o Produsen memerlukan biaya pemasaran yang besar.

Referensi:
EconomicsOnline. (2020, Januari 17). Monopolistic Competition. https://www.
economicsonline.co.uk/business_economics/monopolistic_competition.html/

Anda mungkin juga menyukai