Anda di halaman 1dari 10

KERAGAMAN KEBUDAYAAN

DI JAWA TENGAH

SYIFA NUR QOLBIANA


XI IPS 3
GEOGRAFI
Rumah Adat

 Rumah adat di daerah Jawa Tengah yang sekarang banyak kita kenal
mungkin adalah rumah Joglo. Padahal sejatinya ada berbagai jenis
rumah adat yang tersebar di Jawa Tengah. Masing-masing rumah adat
memiliki perbedaan.
 Adanya berbagai rumah adat ini tidak hanya menjadi lambang
kebudayaan. Tapi, di sisi lain juga menjadi salah satu lambang strata
sosial. Untuk melestarikan budaya tak ada salahnya anda mengenal
rumah adat Jawa Tengah.
1. Rumah Adat Joglo

Rumah adat Joglo dianggap sebagai salah satu rumah yang paling familiar dibanding tipe-tipe rumah adat lainnya. Saat
ini di Jawa Tengah juga masih dapat anda temui berbagai rumah adat Joglo yang masih dirawat dengan baik.
Memang rumah Joglo terkenal dengan lambang kekayaan pemilik. Tak heran jika pemilik rumah Joglo bukan sembarang
orang. Teras yang luas serta tak bersekat menjadi ciri khas rumah ini. Selain itu ditengah ruangan rumah Joglo juga
disokong oleh empat tiang. Tiang-tiang inilah yang biasanya disebut sebagai Soko Guru. Tak hanya menjadi tempat tinggal,
namun rumah Joglo juga dianggap sebagai lambang kekayaan. Karena memang rumah Joglo hanya mampu dimiliki oleh orang-
orang yang berlebihan finansial.
2. Rumah Adat Panggang Pe

Untuk model rumah adat sendiri adalah rumah yang memiliki empat hingga enam tiang. Pada bagian
tiang yang sebelah depan biasanya sengaja dibuat menjadi lebih pendek dibanding tiang belakang.
Sehingga dapat disebut jika rumah adat ini cukup unik. Umumnya rumah adat ini dimanfaatkan untuk
mendirikan kios maupun warung. Saat ini ada berbagai aliran dari rumah adat Panggang Pe. Namun ada
beberapa aliran yang memiliki kesamaan. Contoh rumah adat yang memiliki kesamaan adalah Cere
Gancet, Empyak Satangkep, Gedhang Salirang, serta Gedhang Setangkep. Keempat rumah adat ini sama-
sama terdiri dari dua rumah Panggang Pe yang sengaja disatukan. 
3. Rumah Adat Tajug

Rumah adat tajug merupakan rumah adat yang biasa digunakan untuk bangunan suci seperti masjid serta bangunan-
bangunan lain. Jika penggunaannya untuk tujuan tempat tinggal tentu tidak diperbolehkan. Hal ini karena rumah adat
Tajug dianggap sebagai tipe rumah yang disucikan. Jadi tidak sembarang bangunan dapat menggunakan rumah adat
jenis ini. Hanya bangunan-bangunan tertentu yang dinilai pas dengan filosofinya. Biasanya rumah adat ini memiliki
atap yang berbentuk runcing. Bentuknya dapat dikatakan seperti bujur sangkar. Untuk tipe sendiri tidak hanya ada
satu tipe rumah adat Tajug. Sebaliknya total tipe rumah adat ini mencapai hingga 13 tipe.
4. Rumah Adat Kampung

Memang dapat dikatakan jika rumah adat Jawa Tengah umumnya menunjukkan strata sosial pemiliknya. Hal ini seperti
pada rumah adat Kampung. Memang rumah adat yang satu ini hampir mirip rumah Panggang Pe. Tapi, jangan salah
rumah adat ini memiliki cirinya sendiri. Biasanya ciri yang dapat anda lihat adalah pada bagian tiang. Ini karena tiang
yang digunakan biasanya adalah kelipatan empat. Lalu dimulai dari angka delapan. Masalah tiang itulah yang menjadi
ciri khas dari rumah adat ini. Tentu berbeda dengan rumah adat Joglo yang memiliki tiang berjumlah empat. Jadi ada
pembeda yang jelas antara rumah adat Joglo dan Kampung dari segi tiang penyangga. Untuk rumah adat ini ada
sekitar kurang lebih 13 tipe. Beberapa tipe yang ada seperti Pacul Gowang, Gajah Ngombe, Kampung Pokok dan lain-
lain. Rumah adat ini sendiri biasa dimiliki oleh kalangan orang biasa.
5. Rumah Adat Limasan

Terakhir anda akan menemui rumah adat Limasan. Kenapa disebut rumah adat Limasan adalah karena atapnya
yang berbentuk Limas. Atap dari rumah adat ini memiliki empat sisi. Rumah ini cukup sering ditemukan di Jawa.
Seperti rumah-rumah adat yang lain rumah adat ini juga memiliki banyak tipe. Mulai dari Gajah Mungkur,
Klabang Nyander, Lambang Sari dan masih banyak lagi. Setiap tipe memiliki bentuk yang agak berbeda sesuai
dengan tipe rumah adatnya. Sama seperti rumah adat Kampung, rumah adat yang satu ini juga dimiliki oleh
rakyat biasa. Cara mengenali rumah adat ini juga bukan dari jumlah penyangga seperti pada rumah adat
Kampung. Namun dari bentuk atap rumah yang berbentuk limas.
Pakaian Adat

kebudayaan Jawa Tengah untuk pakaian adat laki-laki disebut dengan beskap. Sebagai pelengkap
di bagian kepala baisnaya terdapat blangkon atau kuluk. Sementara untuk bagian bawahnya
menggunakan jarik yang diikat dengan menggunakan stagen. Di bagian belakang juga akan
diselipkan senjata tradisional yang bernama keris. Untuk perempuannya menggunakan kebaya.
Bagian bawah menggunakan jarik yang juga diikat dengan memakai stagen. Umumnya, rambut
juga akan ditata dengan cara disanggul dan dihiasi dengan aksesoris. Beberapa peninggalan
kebudayaan Jawa Tengah yang masih ada hingga kini. Seperti :
 Jawi Jangkep.
 Kebaya.
 Kanigaran.
 Batik.
 Pangsi.
 Surjan dan Beskap.
 Basahan.
Senjata Tradisional

 Keris
Di kalangan masyarakat Jawa dilambangkan sebagai symbol kejantanan.
Bahkan terkadang ada pula karena disebabkan oleh suatu hal apabila
pengantin pria berhalangan hadir dalam acara temu pengantin maka
dapat diwakilkan dengan sebilah keris.
Keris ini merupakan kebudayaan Jawa Tengah yang menjadi lambing
pusaka. Pada kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka Keraton
merupakan kepercayaan terbesar dihari satu sura. Dikatakan bahwa
keris ini menjadi tombak pusaka unggulan karena terbuat dari unsur
basa, besi. Nikel bahkan dicampur dengan unsur batu meteoroid yang
jatuh dari angkasa. Sehingga kekuatan spiritual dari sang maha
pencipta pun dipercaya orang sebagai kekuatan magis yang dapat
mempengaruhi pihak lawan sehingga merasa takutt kepada si pemakai
senjata tersebut.
Tarian Tradisional Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai