Case Report
Meskipun orang tuanya telah memperhatikan beberapa perilaku yang sama
di rumah, mereka tidak terlalu khawatir karena mereka telah menemukan
cara untuk mengatasinya. Jika mereka memantau anaknya dan
pekerjaannya secara langsung, dia dapat menyelesaikan PRnya, tetapi
mereka harus terus-menerus memeriksa pekerjaannya atas kesalahan-
kesalahan ceroboh. Dia sepertinya tahu jawaban yang benar saat
ditunjukkan. Orang tuanya juga melaporkan bahwa pasien tidak bersiap
untuk bersekolah di pagi hari tanpa pemantauan sesaat. Kamar tidurnya
berantakan, dan dia kehilangan barang setiap saat. Orang tuanya
menggambarkan bahwa anaknya adalah anak yang bahagia yang
menikmati bermain bersama saudara dan temannya. Mereka mencatat
bahwa anaknya tidak suka masuk sekolah, kecuali pada saat kelas
pendidikan jasmani.
Case Report
• Kesulitan untuk menyelesaikan tugas kelasnya
• Jarang mengganggu tetapi tidak dapat menyelesaikan tugas dalam waktu
yang ditentukan padahal temannya menyelesaikan tugas tanpa kesulitan
• Suka membuat kesalahan-kesalahan yang ceroboh dalam kerjaannya
• Masih dapat menyelesaikan tugas kelasnya, tetapi nilainya turun, dan
sepertinya dia juga banyak melamun di kelas
• Butuh beberapa pengulangan instruksi pada pasien untuk menyelesaikan
sebuah tugas
• Pasien dapat menyelesaikan PRnya, tetapi orang tuanya harus terus-
menerus memeriksa pekerjaannya agar tidakterjadikesalahan ceroboh
• Tidak segera bersiap untuk sekolah pagi jika tidak dipantau
• Kamar tidurnya berantakan, dan dia kehilangan barang setiap saat
• Tidak mau masuk sekolah, kecuali pada saat kelas pendidikan jasmani .
Hiperaktivitas Impusivitas
• Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau • Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir
sering menggeliat-geliat di tempat duduk lebih dahulu sebelum pertanyaan selesai
• Sering meninggalkan tempat duduk dikelas • Sering sulit menunggu gilirannya
atau di dalam situasi yang diharapkan anak • Sering menyela atau mengganggu orang lain
tetap duduk (misalnya : memotong masuk ke percakapan
• Sering berlari-lari atau memanjat secara atau permainan)
berlebihan dalam situasi yang tidak tepat (pada • Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau
remaja mungkin terbatas pada perasaan inatentif yang menyebabkan gangguan telah
subyektif kegelisahan) ada sebelum usia 7 tahun
• Sering mengalami kesulitan bermain atau • Beberapa gangguan akibat gejala terdapat
terlibat dalam aktivitas waktu luang secara dalam 2 (dua) atau lebih situasi (misalnya
tenang disekolah atau pekerjaan di rumah)
• Sering “siap-siap pergi” atau seakan-akan • Harus terdapat bukti yang jelas adanya
“didorong oleh sebuah gerakan” gangguan yang bermakna secara klinis dalam
• Sering berbicara berlebihan fungsi sosial, akademik dan fungsi pekerjaan
• Gejala tidak semata-mata selama gangguan
perkembangan pervasif, skizopfrenia atau
gangguan psikotik lain dan bukan merupakan
gangguan mantal lain (gangguan mood,
gangguan kecemasan, gangguan disosiatif atau
gangguan kepribadian)
B. Beberapa gejala-gejala hiperaktif-impulsif atau inatensi yang
menyebabkan gangguan ini sudah timbul sebelum anak berusia
7tahun
C. Gejala-gejala yang menyebabkan gangguan ini terjadi minimal
pada 2 situasi/tempat yang berbeda, misal di sekolah atau tempat
kerja, dan di rumah)
D. Ada bukti yang jelas bahwa gejala-gejala ini menimbulkan
gangguan klinis yang bermakna di bidang sosial, akademik, dan
fungsi pekerjaan lainnya
E. Gejala-gejala tidak timbul secara eksklusif selama perjalanan
penyakit gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia, atau
gangguan psikotik lainnya dan tidak dapat dijelaskan oleh
gangguan mental lainnya (seperti gangguan mood, gangguan
cemas, gangguan disosiatif, atau gangguan kepribadian)
Tipe GPPH
Axis I F90.0 Gangguan aktivitas dan perhatian
Definisi
• Jenis kelamin
• Laki-laki > Perempuan (4 : 1)
• Anak remaja dan dewasa < Anak sekolah dasar
Demografi
• Prevalensi GPPH diseluruh dunia diperkirakan berkisar 5,29%
berdasarkan tinjauan sistematik terhadap 102 penelitian yang
meliputi 171.756 subyek
• Menurut hasil survey yang dilakukan oleh National Survey of
Children’s Health pada tahun 2007 di Amerika Serikat
didapatkan prevalensi GPPH untuk anak laki – laki 13,2% dan
untuk anak perempuan 5,6%7
• Di Indonesia sendiri dilaporkan angka prevalensi yang juga
berbeda antara anak laki – laki dan anak perempuan yaitu
35,2% untuk anak laki – laki dan 18,3% untuk anak perempuan
Prevalensi
• Saudara kandung dari anak dengan GPPH
beresiko 5-7 kali
Genetik • Orang tua yang menderita GPPH memiliki
kemungkinan sekitar 50% untuk menurunkan
gangguan ini
Etiologi
• Lobus prefrontal kanan
Proses editing perilaku, mengurangi distraktibilitas,dan
kesadaran seseorang
• Nukleus kaudatus kanan
Menghambat respon otomatik yang datang pada bagian otak,
sehingga koordinasi optimal
• Globus palidus kanan
Menghambat respon otomatik yang datang pada bagian otak,
sehingga koordinasi optimal
• Vermis
Keseimbangan
Etiologi
• Peningkatan ambilan kembali dopamin ke dalam sel
neuron di daerah sistem limbik dan lobus prefrontal
Neurokimiawi akibat dari Dopamine Transporter Gene akibat dari
otak proses mutasi (Cook EH & Barkley, 1995)
• Pengulangan allele ke-7 dari reseptor dopamine 4
(Faraone, 2001)
Etiologi
• Farmakologi
o Stimulan
o Anti Depresan
• Non-Farmakologi
o Pendekatan psikososial
Tatalaksana
Metilfenidat (Stimulan)
• Sediaan tablet: 10 mg dan 20mg
• Dosis: dimulai 5 mg/hari dilanjutkan 0,3-0,7 mg/kgBB/hari
• Mekanisme kerja:↑ aktivitas SSP ↓ fluktuasi aktivitas atau ↓ ambang
sensitivitas saraf.
Anti Depresan:
• Bupoprion
• Venlafaksin
• Guanfasin
• Agonis reseptor alfa-adrenergik klonidin
Farmakologi
Pendekatan Psikososial:
• Adanya pelatihan keterampilan sosial bagi anak ADHD
• Edukasi bagi orang tua dan guru
• Modifikasi perilaku dengan prinsip ABC (Antecendents,
Behavior, Consequences)
• Kebutuhan akan kelompok dukungan keluarga atau
kelompok antar orang tua
Non-farmakologi
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad Functionam : dubia ad bonam
• Ad Sanationam : dubia ad malam
Prognosis