• Kadar dopamine menentukan aktifitas output dari ganglia basalis, melalui kerja mereka pada reseptor dopamine D1dan D2 • ↓ dopamine ↑ inhibitory output dari ganglia basalis ke sistem thalamocortical dan batang otak • ↓ dopamine di striatum kurangnya gerakan, turunnya kognitif, dan emosional/perilaku motivasi • ↑ dopamine ↓ inhibitory disinhibisi • Dopamin memiliki ‘gating role’ pada level striatum. • Studi perilaku pada primata: Stimulus baru (khususnya berhubungan dengan adanya primary reward) aktifasi pasik pada neuron dopaminergic di ventral mesencephalon • Pavlovian atau pembelajaran instrumental: aktivitas fasik dari neuron dopaminergik secara bertahap bergeser dari primary reward ke conditioned stimuli yang memprediksi primary reward • neuron dopamin menunjukkan depresi pada aktivitasnya jika reward yang diharapkan • Efek pelepasan dopamine pada MSNs (Medium sized spiny neurons): • pelepasan dopamin mengaktifkan atau memfasilitasi output dari ansambel neuron striatal tertentu. Dari jalur ini, dopamin, berdasarkan sinyal reward atau error, dapat memiliki peran gating atau instruksional. Proses semacam itu dapat berkontribusi pada mekanisme seleksi • dopamin dapat menyebabkan perubahan plastisitas sinaptik , membangun dan membentuk modul keluaran striatum, pada proses pembelajaran , akan secara selektif dan cenderung aktif pada konteks tertentu. Pada jalur ini, dopamin akan memiliki peran sementara dalam proses motorik berbasis reward dan perilaku belajar KESIMPULAN KESIMPULAN • Ganglia basalis memiliki peran dalam sensorimotor, kognitif, proses perilaku (fungsi eksekutif dan fungsi motoric) • Seleksi program motoric atau perilaku mungkin menjadi salah satu fungsi ganglia basalais • Perkembangan ganglia basalis khususnya system dopaminergic berlangsung sekurangnya tiga dekade kehidupan. • Efek lesi pada Ganglia basalis tergantung pada usia terjadinya lesi: • awal kehidupan gejala distonik, sindrom touret • Setelah decade ketiga gejala parkinsonistik KESIMPULAN Cont’d • Dystonia: kontraksi fokal atau general yang berkepanjangan dari sekelompok otot-otot terganggunya postur, gerakan terampil normal terhambat oleh kontraksi yang tidak diinginkan. • Sindrom touret : tic kronis, gerakan stereotipik, fragmen tindakan perilaku tertentu • pada kasus tersebut, mekanisme untuk memilih suatu gerakan atau program motorik mengalami kerusakan • Hipotesis mink: ganglia basalis memainkan peran penting dalam pelepasan yang diinginkan dan supresi gerakan yang tidak diinginkan. KESIMPULAN Cont’d • apakah Clumsiness, dapat dikaitkan dengan peran yang rusak dari ganglia basalis dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan gerakan terampil? • Clumsiness, adalah sebuah konsep yang sangat heterogen di mana beragam aspek kontrol motor, termasuk umpan balik sensorik, bisa terlibat. • Defisiensi pemrograman terlibat ganglia basalis • Ketidak tepatan timing kontraksi dalam program motoric yang lebih global cerebellum • pertanyaan yang menarik adalah sejauh mana interaksi antara kedua struktur ini, misalnya pada tingkat batang otak atau thalamus, berkontribusi pada pembelajaran gerakan terampil?