Anda di halaman 1dari 34

INOVASI

GEMAR BERTASBI
Gerakan Masyarakat Berantas TB

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANGSAL
LATAR BELAKANG
Penyakit Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi sehingga
perlu dilakukan upaya penanggulangan
Tahun 1993
• WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global emergency).
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberkulosis

Tahun 2016
• Indonesia merupakan peringkat ke 2 di dunia setelah India, diperkirakan
ada 1 juta penderita dan baru 324 ribu yg ditemukan.

Tahun 2016
• Kabupaten Mojokerto ditemukan TB Paru sebanyak 998 dari target 1.156.

Tahun 2016
• UPT Puskesmas Bangsal menemukan penderita TB Paru sebanyak 26
Tahun 2017
• Dari hasil 476 Suspek TB terdapat 54 Positif TB Paru

GEMAR BERTASBI (Gerakan Masyarakat Berantas TB Paru 1 Rumah 1 Tb Paru) dengan 1 tujuan :
menemukan penyakit TB Paru dengan pemberdayaan masyarakat agar dapat diobati sedini mungkin dan
mencegah meluassnya penularan
KREATIF DAN INOVATIF
GEMAR BERTASBI merupakan hasil pemikiran
untuk meningkatkan penemuan Penderita TB Paru
sehingga :
1. Pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin
2. Mencegah penularan dan meluasnya penyakit TB Paru
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
4. Mengurangi kemiskinan
Edy Gandiriyanto - Inovator

KEUNIKAN INOVASI meningkatkan


penemuan TB Paru dengan pemberdayaan
semua unsur masyarakat antara lain :
 FORKOPIMCA (Camat, Polsek, Koramil)
 Dinas Pendidikan, Kemenag kecamatan
 PKK dan Dharma Wanita kecamatan
 Kepala Desa
 Ketua RT
 Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
 Swasta
 Organisasi Masyarakat
 Akademisi
Sumber Daya dan Pelaksanaan Inovasi
Langkah Pelaksanaan Sumber Daya
1. Membuat Komitmen dan Ikrar Bersama
untuk memberantas TB Paru (Ormas METODE PELAKSANAAN :
- Ceramah
Peduli TB, Klinik, RS dan Akademisi
- Komunikasi Langsung
Kesehatan) - Siaran Keliling
2. Meningkatkan kinerja lintas program - Kunjungan Rumah
dengan aktif mengirimkan minimal 2
sputum suspek TB dalam 1 minggu
SARANA :
3. Membentuk Kader : Kader Aktif dan Kader - Ambulance
Pasif ( 1 Rumah 1 Kader TB Paru ) - Proyektor dan laptop
- Kendaraan
4. Kader aktif mengirimkan penderita batuk - Obat TB Paru dengan persediaan
lebih dari 2 minggu untuk diperiksa cukup
laboratorium (sputum) Puskesmas - Laboratorium

DANA :
1. BOK
- Pembentukan kader (Rp. 35.000 x 34 org)= Rp. 1.190.000
- Transport kunjungan rumah TB = Rp. 1.950.000
- Transport penemuan suspek TB = Rp. 23.400.000
2. DANA DESA (DD)
- Transport kader (Rp. 50.000 x 12 x 34) = Rp. 20.400.000
3. DANA DARI ORGANISASI AISYIYAH
- Penemuan TB = Rp. 40.000/penderita
- Kesembuhan penderita = Rp. 80.000/penderita
OUT PUT & DAMPAK INOVASI
HASIL (OUTPUT)
 Kader aktif dari desa, 34 orang;
 Kader Aktif Aisyiyah 5 orang;
 Kader Pasif Unsur pimpinan kecamatan 3 org;
 Kader Pasif dari PKK dan Dharma Wanita 317 orang;
 Kader Pasif dari Kades 17 orang;
 Kader Pasif dari Tokoh Masyarakat 510 orang;
 Peningkatan penemuan TB Paru pada tahun 2017
sebanyak 54 penderita dari sebelumnya tahun 2016
sebanyak 26 penderita.

DAMPAK (OUTCOME)
 Peningkatan penemuan TB Paru oleh masyarakat;
 Peningkatan ekonomi pada penderita TB Paru karena
dengan pengobatan sedini mungkin prognosis hasil
pengobatan sangat baik;
 Mencegah penularan TB Paru pada keluarga dan
masyarakat;
 Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang TB Paru.
MANFAAAT INOVASI
PENINGKATAN PENEMUAN TB PARU
60
54
50 2016 2017
40

30 26
20

9 7
10
5 6 6
1 2 2 35 31 32 13 1 22 44 3 1
4
0
PERBANDINGAN PENEMUAN TB PARU OLEH KADER
SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI
40
35
35
2016 2017
30

25

20

15

10 8
6 5
5 3 4 3 4
0 0 0 12 11 12 1 1 0
2 22
0 11
0
SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI

NO SEBELUM INOVASI SESUDAH INOVASI

1 Penemuan TB Paru 26 orang Penemuan TB Paru 54 orang

2 Penemuan TB Paru oleh kader Penemuan TB Paru oleh kader 35


8 orang. orang.

3 Penderita TB Paru kurang/ tidak Penderita TB Paru produktif


produktif

4 Masyarakat tidak peduli dengan Masyarakat lebih tahu dan peduli TB


TB Paru Paru

5 Penderita batuk tidak Penderita batuk menggunakan


menggunakan masker. masker.
KESELARASAN INOVASI GEMAR BERTASBI
DENGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TANPA Pengobatan TB Paru sejak dini
KEMISKINAN memberikan efek kesembuhan,
meningkatkan produktifitas kerja,
KESEHATAN mencegah kemiskinan,
YANG BAIK DAN peningkatan kesehatan dan
KESEJAHTERAAN kesejahteraan.

Pemberdayaan masyarakat,
KEMITRAAN
menjalin kerjasama dengan
UNTUK
pemerintah dan swasta maka
MENCAPAI
sejalan dengan SDGs yaitu
TUJUAN
Kemitraan untuk mencapai tujuan.

REPLIKASI
Tahun 2017 telah direplikasi di 7 Puskesmas, selanjutnya akan
direplikasikan pada 19 Puskesmas lain.
Terima kasih…
DOKUMENTASI KEGIATAN
GEMAR BERTASBI
KOMITMEN DAN DUKUNGAN
LINTAS SEKTOR
KOMITMEN LINTAS SEKTOR DAN KEPALA DESA
KADER PASIF LINTAS SEKTOR
KOMITMEN DENGAN PKK KEC. BANGSAL
KOMITMEN DENGAN TOKOH MASYARAKAT
KOMITMEN TOKOH MASYARAKAT
Membentuk dan Melatih TB Paru Desa
PELATIHAN KADER AISYIAYAH
KADER AISYIYAH LATIHAN
MELAKUKAN SKRENING TB
Pembentukan kader 1 rumah 1
kader oleh kader desa
KADER DESA MENGANTAR TERSANGKA
TB PARU KE PUSKESMAS
KUNJUNGAN RUMAH ATAS
LAPORAN KADER PASIF
KUNJUNGAN RUMAH
BERSAMA KADER AISYIYAH
TIM KERJA SEMUT GENI SIAP
BERANTAS TB PARU
TIM SEMUT GENI JEMPUT BOLA MENCARI
TERSANGKA TB PARU
TIM SEMUT GENI PENYULUHAN TB PARU
DAN PENGOBATAN DIDESA
KAJI TIRU DARI PUKESMAS
SOOKO DAN KEMLAGI
KAJI TIRU DARI PUSKESMAS
PURI DAN KUPANG
EVALUASI INOVASI
GEMAR BERTASBI
JUARA 1 PUSKESMAS PRESTASI TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2018

32
33
TERIMA KASIH.......................

Anda mungkin juga menyukai