Sitohistoteknologi
Sitohistoteknologi
1. Atrofi.
2. Hipertrofi.
a. Hipertrofi fisiologis
b. Hipertrofi patologis
c. Hipertrofi kompensasi
3. Hiperplasia
a. Hiperplasia fisiologis.
b. Hiperplasia patologis
c. hiperplasia kompensasi.
4. Metaplasia
5. Displasia
■ KERUSAKAN/JEJAS SEL
Jejas sel (cedera sel) terjadi apabila suatu sel tidak lagi dapat beradaptasi
terhadap rangsangan. Hal ini dapat terjadi bila rangsangan tersebut terlalu lama atau
terlalu berat.
Berdasarkan tingkat kerusakannya, cedera atau jejas sel dikelompokkan
menjadi 2 kategori utama yaitu:
1. jejas reversible (degenerasi sel)
2. jejas irreversible (kematian sel).
Penyebab Jejas Sel
1.Faktor fisik
2.Bahan kimia dan obat-obatan
3.Ketidakseimbangan nutrisi
4.Penuaan.
■ Kematian Sel
Kematian sel menyebabkan kekacauan struktur yang parah dan akhirnya
organa sitoplasma hilang karena dicerna oleh enzym litik intraseluler (autolysis).
Kematian sel dapat mengakibatkan gangren (kematian sel dalam jumlah besar).
Gangren dapat diklasifikasikan sebagai kering dan basah.
Gelendong melancip di kedua Silindris, tidak bercabang di kedua Silindris, bercabang di kedua
Bentuk Sel
ujungnya ujungnya ujungnya
Nukleus Satu di bagian tengah sel Banyak di bagian tepi sel Satu di bagian tengah sel
Lama kerja Tidak terasa lelah saat bekerja lama Terasa lelah saat bekerja lama Tidak terasa lelah saat bekerja lama
Letak Dinding organ dalam Tendon atau melekat pada rangka Jantung
■ Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf. Setiap sel saraf terdiri atas badan
sel saraf, dendrit, dan akson.