1. Perdarahan akut
2. Perdarahan kronik
Anemia hemolitik
1. Intrakorpuskular
2. ekstrakorpuskular
• Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dilihat dari nilai MCV (mean corpuscular volume)
dan MCH (mean corpuscular hemoglobin). Pembagian anemia berdasarkan morfologi dibagi
menjadi:
• Anemia hipokromik mikrositer (MCV < 80 fl dan MCH <70 pg). Contohnya anemia defisiensi
besi, thallasemia mayor, anemia akibat penyakit kronik, dan anemia sideroblastik.
• Anemia normokromik normositer (MCV 80-95 fl dan MCH 27-34 pg). Contohnya anemia
pasca perdarahan akut, anemia aplastik, dan anemia akibat penyakit kronik.
• Anemia makrositer (kadar MCV > 95 fl)
• Bentuk megaloblastik: anemia defisiensi asam folat, anemia defisiensi B12, dan anemia
pernisiosa.
• Bentuk non megaloblastik: anemia penyakit hati kronik, anemia pada hipotiroidisme
DIAGNOSIS